Seorang gadis cantik berusia 22 tahun ikut dengan bibinya bekerja sebagai seorang pembantu di rumah besar milik keluarga kaya raya untuk membantu perekonomian keluarganya.
.
Di sisi lain seorang pria tampan berusia 29 tahun yang terkenal akan sikap dingin, cuek dan irit bicara itu tak segan-segan melakukan hal kasar kepada orang yang dia anggap hama, namun pesonanya jangan pernah diragukan lagi.
Namun karena sebuah kesalahpahaman membuat adanya pernikahan antara pembantu dan juga anak majikannya itu.
Entah bagaimana nasib gadis cantik itu setelahnya, apakah dia akan bahagia dengan pernikahan ini atau malah ternyata neraka yang dia ambil???
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PMTM BAB 21_Mengabari
KALAU ADA TYPO BOLEH LANGSUNG KOMEN DI PART-NYA YAAAA
🥕🥕🥕
Sampai di perusahaan nya Gavin sibuk dengan pekerjaan nya, bahkan dia lupa untuk mengabari sang istri yang dari kemarin sudah menunggu kabar darinya.
Gavin berencana untuk menelepon tapi dia tahu kalau perbedaan waktu Indonesia dan London hampir enam jam, berarti jika di sini satu pagi maka di Indonesia sudah jam enam pagi hari, maka dari itu Gavin pun mengurungkan niatnya nanti saja, tapi malah dia lupa karena terlalu fokus dengan pekerjaan.
Mungkin nanti siangan dia akan mengabari sang istri, dia harus istirahat juga seperti nya.
terlalu banyak sekali oknum-oknum tak bertanggungjawab yang mengkorupsi uang perusahaan, dan hal itu membuat Gavin mau tak mau harus menyelesaikannya karena bagaimana pun ini untuk kelancaran bisnis juga, dan investor yang pastinya akan cemas jika uang mereka hilang begitu saja.
.
Di belahan dunia lain Kyra terusik tidurnya, dia melihat di nakas ternyata sudah jam lima pagi membuat dia pun membersihkan tubuhnya dan segera menuju ke dapur.
Dia dari tadi terus melihat telepon nya yang tidak ada sama sekali notifikasi dari sang suami membuat Kyra bersedih.
"Kyra kamu harus sadar siapa kamu." gumam Kyra tidak ingin terbang tinggi karena sudah menjadi istri dari seorang tuan muda Gavin.
"Loh nduk kenapa udah bangun?" tanya bi Siti yang melihat ponakannya sekaligus istri dari anak majikannya itu turun ke bawah.
"Kyra mau ikutan bantu bi." ucap Kyra membuat bi Siti langsung menggelengkan kepala nya.
"Gak usah, kamu ke kamar aja." tolak bi Siti karena kemarin dia mendapatkan teguran dari mama Mira.
Akhirnya Kyra pun mengikuti saja ucapan bi Siti, dia termenung di kamar sambil melihat sebuah pigura foto pernikahan nya, dimana suaminya sangat terlihat tampan sekali.
"Mas kamu kenapa gak ngabarin aku sama sekali sih." seru Kyra sedih.
"Ternyata rasa ini tertanam begitu saja mas di dalam hati ku, apa yang harus aku lakukan mas? bagaimana nanti jika kamu sudah menemukan jodoh kamu, apa yang akan aku lakukan dengan perasaan ini?" seru Kyra tanpa sadar tetesan air mata jatuh begitu saja di pelupuk mata nya.
Saat sedang melamun tiba-tiba telepon nya berbunyi menandakan ada telepon masuk, saat dia melihat siapa yang menelepon Kyra begitu bahagia sekali karena orang yang dari tadi dia tunggu-tunggu untuk menelepon nya akhirnya menelepon nya juga, siapa lagi kalau bukan Gavin sang suami.
.
Di sisi lain sekarang di belahan dunia lain sudah memasuki jam makan siang, Gavin tiba-tiba teringat akan sang istri, dia terlalu sibuk dan fokus dengan pekerjaannya hingga dia lupa untuk mengabari sang istri.
"Bisa-bisa nya aku lupa gak ngabarin Kyra." seru Gavin sambil mencari nomor sang istri di hp nya.
Dretttt
Getaran panggilan tersambung pun terdengar langsung oleh Gavin, dia merasa bersalah sekali karena waktu berangkat kemarin dia berjanji akan mengabari Kyra setelah sampai, namun dia malah baru mengabari hari ini.
^^^Gavin: [Halo.]^^^
Kyra: [Halo mas.]
^^^Gavin: [Gimana kabar kamu? Aku minta maaf baru ngabarin kamu, kemarin terlalu lelah dan juga hari ini banyak sekali pekerjaan jadi tidak sempat untuk mengabari.]^^^
Gavin menjelaskan panjang lebar, Kyra hanya diam saja di sebrang sana padahal dia merasa senang karena bisa mendengarkan suara sang suami yang baru di tinggal satu hari namun begitu dia rindukan.
^^^Gavin: [Kyra,]^^^
Kyra: [Iya mas Kyra ngerti kok, yang penting mas Gavin di sana baik baik aja kan? Kyra harap mas segera selesai dengan urusannya dan cepet-cepet pulang.]
Gavin yang mendengar ucapan sang istri pun hanya bisa menapakkan senyum tipisnya, dia merasa senang sekali karena di perhatikan oleh sang istri.
^^^Gavin: [Iya, kalau begitu aku tutup.]^^^
Jawab Gavin kemudian benar benar menutup telepon tersebut, bahkan Kyra belum puas mendengar suara sang suami namun Gavin terkesan sangat terburu-buru dalam menutupnya.
"Gila kenapa jantung ku jadi deg-degan seperti ini?" gumam Gavin setelah menutup telepon tersebut.
"Udah Gavin jangan di pikirin, lebih baik sekarang kita fokus ke pekerjaan aja." seru nya lagi seperti sedang mengajak dirinya berbicara berdua padahal mah hanya ada satu orang yaitu dirinya sendiri.
Sedangkan Kyra merasa sedih karena Gavin menutup telepon nya, namun Kyra tidak boleh egois, bisa saja sang suami banyak pekerjaan dan menyempatkan waktu nya sebentar untuk menghubungi dirinya bukan kah itu lebih romantis.
Di sela-sela pekerjaan nya Gavin tiba-tiba teringat akan sang istri lagi, dia sedang memikirkan apa yang di lakukan istrinya sekarang ini ya? Karena memang kan di jakarta sekarang masih pukul tujuh pagi.
Dengan rasa penasaran Gavin pun langsung membuka laptop nya yang emang sudah terhubung dengan cctv yang ada di mansion, dia melihat sang istri yang berada di meja makan bersama dengan kedua orang tuanya.
Senyum tersungging di bibirnya melihat interaksi sang istri dan sang mama yang begitu akrab sekali.
"Manis." gumam Gavin singkat melihat Kyra yang sedang tertawa riang bersama mama Mira.
Setelah menyempatkan melihat sekilas cctv yang jarang sekali Gavin gunakan itu, dia pun merasa bahwa cctv ternyata penting untuk sekarang ini, karena dia bisa melihat apa yang di lakukan istri nya jika dia tidak ada di rumah.
"Seperti nya aku harus memasang cctv juga di apartemen." gumam nya sambil mengangguk anggukkan kepalanya.
TOK TOK TOK
Tiba tiba pintu di ketuk membuat Gavin dengan cepat menutup laptopnya dan kembali fokus dengan berkas-berkas di meja nya.
"Masuk." seru Gavin dari dalam.
Max pun masuk dengan terburu-buru karena ada berita penting yang harus dia sampaikan.
"Ada apa?" tanya Gavin saat melihat Max yang seperti nya terburu-buru membuat dia menghentikan aktifitas nya dengan berkas berkas yang menumpuk.
"Tuan muda saya dengar dari anak buah saya yang mengatakan kalau pak Brandon yang sudah menggelapkan uang perusahaan sebesar 271 triliun itu sekarang berada di pelabuhan dan ingin melarikan diri ke Macau." ucap Max membuat Gavin naik pitam.
"Dasar tua bangka itu, seperti nya kita harus segera membunuhnya saja Max karena akan terlalu sia-sia jika dia hanya masuk penjara." seru nya yang sudah seperti psikopat saja.
Itu tandanya Gavin sudah sangat marah, apa lagi dengan orang yang sudah merugikan perusahaan nya seperti sekarang ini, padahal orang tersebut sudah di anggap keluarga sendiri oleh sang kakek karena mereka yaitu kakek Gavin dan pak Brandon sudah sangat lama berteman, namun ternyata malah berkhianat dengan korupsi banyak sekali uang perusahaan.
.
.
Bersambung.....
...ULASAN DAN BINTANG LIMA NYA🌟...
...FAVORITKAN CERITA INI ❤️...
...VOTE 💌...
...LIKE 👍🏻...
...KOMENTAR 🗣️...
...HADIAHNYA 🎁🌹☕...