[Support, Like, dan Komen ya untuk karya baruku gengs] Bulan Desember seharusnya terasa menyenangkan. Bonus tahunan akan cair, cuti panjang di depan mata, liburan yang tak perlu dilewatkan, dan hadiah natal yang akan didapatkan. Tapi, Catalina malah mendapatkan pengkhianatan dari Delon kekasihnya dan perpisahan ini berpeluang menghancurkan banyak rencana yang sudah dia siapkan jauh - jauh hari. Demi tetap menjalankan rencana mereka Catalina dan Delon akan bersama setidaknya sampai melewati Hari Natal. Bagaimanakah kelanjutan kisah 2 orang asing yang sudah tidak bersama tapi terpaksa menjalani momen indah bersama karena keadaan? Kisah romantis, lucu, dan sedih dari pasangan ini siap menemani hari - hari anda
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Calistatj, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pulang
Menjelang tahun baru Talin kembali ke rumah orang tuanya yang ada di Bogor. Sejenak dia mencoba melupakan fakta kalau dia sedang mengandung tanpa ikatan pernikahan. Setidaknya Talin punya sekitar beberapa mingggu untuk mengurus masalah ini sebelum kandungannya mulai membesar. Talin mencoba mengosongkan pikirannya. Dia mengemudikan mobil yang dibeli dari hasil lembur dengan setengah mati.
Sekitar 1 jam lebih Talin sudah sampai di rumah orang tuanya. Mama dan Papa langsung memeluk Talin.
“Jarak Jakarta - Bogor kan deket, kamu malah jarang pulang” Keluh Mamanya begitu melihat Talin.
“Aku lembur terus, Ma. Weekend udah gempor abis nggak kuat balik Bogor”
“Kamu pucat sekali, Talin. Kamu sakit?” Papa menyadari kondisi Talin yang pucat, karena lelah menghadapi gejala kehamilan yang melelahkan.
“Aku sedikit nggak enak badan. Talin ke kamar dulu ya. Mau mandi dan istirahat sebentar” Kata Talin.
Talin memasuki kamar tidur yang sangat rapih karena tidak ditinggali. Kamar tidur Talin memiliki kamar mandi pribadi. Dia langsung melepas pakaian dan pergi mandi. Setelah selesai Talin menatap perutnya dari cermin. Perut itu nantinya akan terus membesar sampai melahirkan seorang anak. Membayangkannya membuat Talin sedikit merinding. Melahirkan itu pasti akan sangat sakit sekali.
“Talin” Mamanya memanggil sambil mengentuk pintu.
“Iya, Ma?”
“Kamu mau makan apa? Biar Mama masakin”
“Aku mau suki sama daging panggang, Ma. Ada nggak?”
“Diada - adain dong buat anak Mama tersayang” Kata Mamanya dengan senyuman.
“Kalau nggak ada juga nggak apa - apa, Ma”
“Kami terlalu senang kamu pulang… jadi, Mama sama Papa pergi dulu untuk beli di toko dekat sini ya”
Talin kembali masuk ke dalam kamar. Mengosongkan pikiran sangat sulit terkadang otak terus bekerja memikirkan hal yang sangat ingin kita lupakan.
Bagaimana reaksi semua orang di sekitar Talin jika mereka tau akan hal ini? Mama selalu berpesan kalau Talin boleh melakukan apa saja yang diinginkan asal tidak membuat keluarga malu. Nyatanya sekarang dia terjebak dengan konsekuensi dari pergaulan bebasnya sendiri.
...****************...
Mama menyiapkan makanan tahun haru untuk malam seperti yang Talin inginkan. Beliau memasang kompor kecil dengan panci berisi kaldu ayam, bakso - baksoan disajikan di dalam mangkok, serta daging yang dibumbui berada di atas piring di samping alat pemanggang daging ala ala korean bbq.
Mereka juga membeli beberapa botol bir dan minuman bersoda. Talin duduk manis di meja makan bersama kedua orang tuanya.
“Kok Delon nggak diajak ke sini, Lin?” Tanya Papa Talin sambil memanggang daging.
Talin bingung harus menjawab apa. Dia dan Delon sudah berpisah, tetapi Talin harus mempertahankan hubungannya dengan Delon sampai menemukan solusi untuk mengatasi kehamilannya. “Delon pulang ke Bandung”
“Loh tumben kamu nggak ikut sama Delon dan memilih ke sini” Mama menimpali.
“Aku kangen tahun baru-an sama kalian”
“Mama juga kangen… kamu ada di sini untuk merayakan tahun baru sama kami. Sejak kamu bekerja kamu terlalu sibuk, Lin”
“Talin minta maaf ya, Ma. Talin jarang pulang” Talin merasa bersalah karena terlalu fokus dengan hubungan percintaannya, hingga jarang menemui orang tuanya. Setiap hari libur Talin pasti pergi bersama Delon. Lelah bekerja terasa seperti alasan semata.
“Jangan dramatis begini dong suasananya. Ayo makan saja” Ujar papa seraya menyuap daging.
...****************...
Tahun baru kali ini dihabiskan dengan makan malam bersama dan menonton kembang api yang dipasang tetangga. Setelahnya Talin masuk ke dalam kamar dan berbaring memandang langit - langit.
^^^From : Delon❤️^^^
^^^Selamat tahun baru ya Catalina. Semoga kamu selalu dikelilingi kebahagiaan.^^^
Talin mengetikan balasan untuk pesan Delon yang nama kontaknya saja belum sempat Talin ubah.
^^^To : Delon❤️^^^
^^^Selamat tahun baru juga.^^^
“Halo, Catalina. Kamu udah sehat?” Tanya Aaron di telepon.
“Sudah jauh lebih baik, Pak”
“Selamat tahun baru, Talin. Saya nggak sabar mau ketemu kamu”
“Selamet tahun baru, Pak. Tenang aja, Pak. Kita akan ketemu di kantor setelah tahun baru dan Bapak bisa review pekerjaan saya”
Aaron terkekeh. “Tentu. Namun, saya mau membahas sesuatu sama kamu” Lanjut Aaron membuat Talin penasaran.
“Membahas apa?”
“Nanti kalau kita ketemu langsung” Aaron langsung menutup telepon sebelum Talin sempat menjawab lagi.
Perkataan lelaki itu sungguh membuat Talin penasaran. Sebenarnya apa yang akan Aaron katakan kepada Talin?
