Seorang gadis bernama Zalina Galdisty yang baru berusia 19 tahun harus rela menikah dengan seorang pria yang berumur 38 tahun bernama Brahmantio Nugroho untuk menggantikan sang mamah yang bernama Zoana Clarisa(38tahun) yang kabur dihari pernikahannya dengan Brahmantio.
Brahmantio yang merasa dikhianati oleh sang kekasih pun akhirnya melampiaskan semua amarahnya kepada anak dari Zoana yang kini telah resmi menjadi istri sahnya.
Akankah kesabaran dan ketabahan Zalina mampu meluluhkan hati Brahmantio dan membuat Brahmantio menerima dan mencintai Zalina?ataukah tetap menaruh dendam pada Zoana dan mrmbalaskan dendamnya lewat Zalina.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.09
"Assalamualaikum"seru Zalina begitu memasuki rumah besar dan mewah milik sang nenek yang selama 19 tahun ini menjadi rumahnya.
"Waalaikum'salam,sayang kamu pulang Nak"jawab Marisa yang berlari berhambur memeluk tubuh mungil sang cucu.
"Bukan pulang Nek,hanya mampir buat ngambil barang yang tertinggal.Tapi Nenek tenang saja,aku akan usahakn sering main kesini"
"Apa kamu yakin akan ikut dengan Nak Tio?"tanya Marisa mengurai pelukannya dan menatap wajah Zalina dengan tatapan penuh kecemasan.
"Mau tidak mau,suka tidak suka sekarang ini Mas Tio sudah jadi suami Alin Nek dan Alin berkewajiban mengikutinya kemana pun dan dimana pun Mas Tio berada"jawab Alin sendu.
"Nenek tenang saja,Alin akan jaga diri dan akan berusaha menjadi istri yang baik untuk Mas Tio.Dan doakan selalu agar Alin dan juga Mas Tio bisa menjadi keluarga yang sakinah,mawadah warahmah,ya"lanjut Zalina.
"Iya sayang,kamu tenang saja doa Nenek akan selalu menyertai setiap langkahmu Nak.Maafkan Ibumu ya sayang,karena ulahnya kamu yang harus menanggung semua akibatnya dan harus menikah di usia muda dengan pria yang lebih pantas menjadi ayahmu"lirih Marisa.
"Alin sudah memaafkan Mamah kok Nek,mungkin ini semua sudah takdir Alin dan Insya Allah Alin akan mencoba ikhlas dan menjalani kewajiban ini sebisa dan semampu Alin"
Kedua wanita beda usia itu pun kembali melanjutkan perbincangan mereka didalam kamar Zalina yang jauh lebih luas dengan kamar yang dia pakai dirumah Tio.
Sembari mengemas beberapa barang yang diperlukan kesebuah koper berukuran sedang Zalina pun tidak henti bercerita bagaimana kehidupan nya dirumah baru bersama suaminya.
Meski harus di isi dengan sedikit kebohongan tentang bagaimana Tio memperlakukan nya agar tidak membuat sang Nenek cemas dan berhenti mengkhawatirkan nya.
Setelah menghabiskan waktu selama satu jam didalam rumah yang sudah menjadi saksi bisu tumbuh kembangnya seorang bayi perempuan kecil mungil berubah menjadi gadis kecil lalu kini beranjak dewasa dan sudah menjadi seorang istri dari seorang pria dewasa.
"Alin pamit pulang dulu ya Nek,besok besok kalau ada waktu luang Alin akan main kesini lagi ya"
"Iya sayang,hati hati dijalan dan kabari Nenek setelah sampai dirumah ya"
"Iya Nek,Alin pamit ya Assalamualaikum"
"Waalaikum'salam"
Zalina pun masuk kedalam mobil pribadi sang Nenek yang ditugaskan untuk mengantarkan Zalina pulang kerumah barunya bersama dengan sang suami.
*
*
"Assalamualaikum"ucap Zalina begitu memasuki rumah mewah yang kini akan dia tempati yang entah akan sampai kapan.
"Dari mana kamu?sudah pergi nggak pamit,pulang juga telat.Sudah jam berapa ini?kenapq baru pulang,hah?"bentak Tio langsung menyerang Zalina yang baru saja masuk lewat pintu utama.
"Astaghfirullahaladzim,maaf Mas tadi pulang dari kampus mampir dulu kerumah Nenek untuk mengambil barang yang aku butuhkan untuk dipindahkan kesini.Maaf jika aku sudah pulang terlambat"jawan Zalina yang sembari terus mengusap ngusap dadanya yang berdenyut karena dibuat kaget oleh bentakan yang Tio lakukan.
"Masuk,siapkan segala keperluan aku.Aku mau mandi dan ganti baju"titahnya masih dengan nada ketus dan dingin nya.
Sekilah Tio melihat ke arah koper yang Zalina bawa dan satu tas cukup besar ada diatas koper itu.Kemarahan Tio pada Zoana membuat Tio lupa kalau istri kecilnya itu tidak membawa apa apa saat dirinya dibawa Zalina kerumah itu.
Dan tanpa banyak kata lagi Tio pun segera naik ke lantai atas dimana kamarnya berada di ikuti oleh Zalina dibelakangnya.
Setelah keduanya masuk Zalina langsung melesat kekamar mandi untuk menyiapkan segala keperluan Tio untuk membersihkan diri.
Sedangkan Tio hanya duduk santai diatas ranjang super besar dan telihat jauh lebih nyaman dibanding ranjang milik Zalina.
Itu sengaja Tio lakukan untuk membuat gadis yang terlihat manja itu jauh lebih menderita berada dan hidup bersamanya.
Dan mungkin itu juga akan membuat Zoana tersiksa dengan rasa bersalah karena sudah membuat anak gadisnya menderita.
Namun tanpa Tio ketahui jika sedari awal Zoana tidak pernah peduli dengan Zalina.Bahkan dengan terang terangan Zoana menolak kehadiran Zalina yang itu mengharuskan Zalina hidup bersama dengan sang Nenek.
...****************...