NovelToon NovelToon
Senja Dan Derita

Senja Dan Derita

Status: tamat
Genre:Tamat / Single Mom
Popularitas:150.8k
Nilai: 5
Nama Author: Wiji

Senja Kumala, anak kecil malang yang lahir dari seorang wanita yang tak menginginkannya. Ia lahir karena hasil pemerkosaan.

Ibunya sangat benci dirinya, ia kerap mendapatkan siksa lahir batin. Bahkan hingga ia dewasa dan menikah, penderitaan Senja belum berakhir.

Wanita malang itu hanya dijadikan istri kedua dan mesin pembuat anak untuk sang suami. Hingga akhirnya, ia bertemu dengan sosok pria yang masuk ke dalam lembah hitam. Sosok pria yang tidak percaya dengan adanya cinta dan kasih sayang.

Pria itu adalah Karang, anak yang memiliki masa lalu tak mengenakkan dan hampir merusak masa depannya. Dan masa lalu itu ternyata ada kaitannya dengan Senja dan ibunya.

Ada hubungan apakah mereka? Dan mampukah Karang menata kembali masa depannya dengan benar?

Dan siapa cinta sejati di masa depan Senja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9. Tertawa Bukan Berarti Bahagia

"Anak Papa ini memang hebat, nggak pernah tergeser dari juara. Sebagai hadiah bagaimana jika kita makan di restoran. Kamu bisa ajak teman kamu kamu kalau kamu mau."

Karang tak langsung menjawab, ia menatap jalan yang tak pernah sepi pengendara kemudian berkata, "Ya udah aku mau. Sebentar aku panggil teman-temanku." Karang kembali berlari menuju ke dalam sekolah.

Akmal hanya terseyum melihat Karang yang kembali bisa seceria itu setelah kemarin hanya tangis yang ingin perlihatkan.

Tak berselang lama, Karang kembali dengan tiga orang temannya. Akmal menatap mereka satu persatu. Melihat penampilan mereka yang sederhana membuat Akmal teringat dengan ucapan Karang semalam. Apakah ini teman yang Karang irikan semalam? Tanya Akmal dalam hati.

"Pa, nggak jadi, ya?" tanya Karang yang melihat Ayahnya hanya diam saja.

"Jadi dong," jawab Akmal yang terpaksa membuyarkan lamunannya. "Ya udah ayo tunggu apalagi? Jalan ke mobil," titah Akmal berjalan lebih dulu.

Ke empat anak laki-laki yang duduk di belakang berdesakan karena kursi mobil yang terbatas. Namun, meski begitu meraka tak melunturkan tawa mereka meski harus duduk berdeskan. Tak terkecuali Karang.

Anak itu tertawa dengan lepas dan nampak paling bahagia di antara teman yang lain. Hal ini membuat kening Akmal berkerut karena sikap Karang sangat jauh berbeda saat di rumah dan sekarang.

Candaan mereka tak terhenti hingga mobil Akmal berbelok ke restoran mewah.

"Kita sudah sampai." Ucapan Akmal membuat tawa canda mereka terhenti sesaat dan berebut turun dari mobil.

"Wah, restorannya besar dan merah. Dua lantai lagi. Aku malu-maluin nggak, ya?" tanya salah satu teman Karang.

"Iya, aku juga belum pernah masuk ke restoran sebesar ini," sahut teman lainnya.

"Kita di sini makan, bayar, nggak usah mikir yang nggak-nggak. Ayo masuk!" Karang menggeret salah satu temannya untuk ikut dengannya. Ketiga teman Karang itu hanya menatap takjub bangunan yang dihias mewah itu.

Sementara Akmal hanya berjalan di belakang mereka dengan geleng kepala karena kepolosan meraka. Akmal membiarkan mereka mencari tempat duduk yang nyaman. Akhirnya mereka memilih tempat duduk dekat dinding kaca.

"Ini menunya, pilih apapun yang kalian inginkan. Jangan lihat daftar harga, nanti Om juga akan bungkuskan untuk orang tua kalian," ujar Akmal dengan antusias.

"Wah, terima kasih, Om. Om baik sekali. Mudah-mudahan rezeki Om lancar dan berkah. Aamiin," kata Fajar senang. Di antara teman yang lain, Fajar ini lah yang paling bisa bersikap desa lebih dari umurnya.

"Terima kasih, ya Om," ujar teman Karang yang lain.

"Sama-sama."

Mereka berempat kembali riuh dengan buku menu yang berada di tangan Karang. Sesekali mereka cekikikan saat melihat deretan menu yang ada di buku tersebut.

Akmal hanya menatap Karang yang sangat berbeda dari yang ia lihat. Untuk hari ini, pertama kalinya Akmal melihat tawa Karang yang tak pernah luntur dari bibirnya. Karang seakan punya dua kepribadian yang berbeda.

Saat di rumah, Karang menjadi pribadi yang tertutup, pendiam, tak banyak tingkah dan murung. Sangat berbeda dari apa yang sekarang Akmal lihat. Hal itu membuat Akmal berpikir bahwa dirinya lah penyebab Karang menjadi menutup dirinya saat di rumah. Tidak berekspresi seperti sekarang. Mungkinkah kenyamanan ia dapatkan di luar rumah? Akmal membatin.

"Pemisi, ini pesanannya." Waiters cantik itu menyodorkan satu persatu piring yang berisi makanan mewah.

Akmal yang tak sengaja melihat waiters itu nampak berpikir keras. Ia seperti pernah melihat senyum itu, tapi di mana? Wajahnya juga seperti pernah ia lihat, tapi lagi-lagi ia tak ingat di mana ia pernah melihat wajah dan senyum itu. Wajahnya terlalu cantik untuk seorang waiters.

"Selamat menikmati, Pak. Senang bertemu dengan Bapak lagi," ujar waiters itu tiba-tiba.

Ucapan dari waiters itu membuat Akmal mengerutkan kening. Ia semakin di buat bingung dengan apa yang gadis itu ucapkan.

"Kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya Akmal dengan ekspresi yang sama.

"Sepuluh tahun yang lalu. Bapak pernah hampir menabrak seorang anak kecil yang menyebrang jalan sembarangan. Bapak masih ingat?" tanyanya balik.

Bola mata Akmal ia putar ke samping, nampak mengingat ingat apa yang ditanyakan oleh gadis itu. Namun, semakin ia mengingat, semakin ia lupa. Pandangannya kemudian ia alihkan pada gadis itu, meneliti setiap sudutnya.

'Di mana aku pernah bertemu dengan gadis cantik ini? Cantik?' Menyebut kata cantik membuatnya teringat dengan sebuah nama.

"Senja, apa kamu senja?" tanya Akmal dengan sumringah karena berhasil mengingat. Meskipun ia tak tahu tebakannya itu salah atu benar.

"Bapak masih ingat nama saya?" tanya Senja dengan takjub sekaligus heran.

Sepuluh tahun bukan waktu yang sebentar untuk mengingat sebuah nama asing yang bahkan mereka hanya bertemu satu kali dan durasi yang singkat pula.

"Namamu terlalu indah untuk di lupakan. Kamu sudah besar sekarang dan semakin cantik," puji Akmal yang membuat wajah Senja memerah.

"Terima kasih, Pak. Kalau begitu saya permisi. Senang bertemu dengan Bapak." Senja melipir pergi dari meja Akmal.

Pria itu hanya menatap punggung Senja yang semakin menjauh. Entah apa dengan dirinya, mood nya tiba-tiba berubah menjadi lebih ceria dan bahagia. Namun, di detik berikutnya ia berusaha melupakan dan tak mau memikirkan anak itu. Meskipun ia merasa sangat dekat dan ingin kembali bertemu dengannya suatu hari nanti.

"Papa kenal sama Kakak tadi?" tanya Karang seraya mengunyah makanan.

"Nggak, cuma Kakak pernah hampir nabrak Kakak tadi. Tapi udah lama, Kakak tadi masih kecil, namanya Kak Senja."

Karang hanya manggut-manggut seraya memasukkan makanan yang ia rasa biasa saja. Tapi ekspresi lain di tunjukkan wajah ketiga temannya yang merasakan kenikmatan dari makanan itu.

"Enak nggak makanannya?" tanya Akmal pada ketiga teman Karang.

"Bukan enak lagi, Om. Ini lezat, masakan Ibu kantin yang selama ini kami anggap paling enak kalah telak," jawab salah satu teman Karang yang meninggalkan tawa.

"Pa, aku ke toilet dulu." Karang berjalan cepat menuju kamar mandi.

"Dasar, si Karang kebiasaan, tuh anak. Pasti dia kekenyangan, perutnya nggak bisa nampung banyak nasi," kelakar Fajar yang mendapat anggukan dari kedua teman lainnya.

'Kebiasaan? Apa setiap Karang makan banyak akan langsung ke toilet? Kenapa aku tidak tahu hal sekecil ini?' batin Akmal yang terasa tercubit hatinya.

"Karang teman yang seperti apa di mata kalian?" Akmal melempar pertanyaan yang membuat ketiga anak itu berhenti makan sejenak.

"Karang kayak, Om. Baik banget, suka membantu teman-teman yang lain, dermawan, rendah hati, dia nggak pernah membedakan teman, nggak pilih-pilih teman, nggak pernah sombong dengan apa yang dia punya," jawab salah satu teman.

"Karang juga yang paling ceria, paling pintar di antara kami. Kalau kata guru kami, Karang membawa energi positif untuk orang-orang di sekelilingnya. Itu sebabnya kami juga nggak pernah berhenti tertawa saat bersama dia," tambah Fajar.

Akmal menggut-manggut pelan. Senyum simpul ia tunjukkan karena ia merasa bangga menjadi Ayah Karang.

"Tapi, terkadang orang yang paling bahagia, paling bisa tertawa dengan lepas seakan nggak punya masalah. Dialah orang yang paling banyak masalah dan menyimpan luka."

Ucapan Fajar membuat senyum Akmal pudar seketika.

1
🇮🇩 SaNTy 🇵🇸
Anak yg diBuahi diluar pernikahan tidak bisa diWalikan Nikahnya oleh Ayah biologisnya krna nasabnya jatuh ke Ibunya bukan Ayahnya. Jika sang Ayah biologis memaksa menjadi wali nikah sang anak, maka pernikahan tidak sah dan sang anak dan seluruh keturunan yg dilahirkan adalah anak haram krna dilahirkan dlm stts perZinahan. Jd Akmal bukan Wali Nikah Senja. Sttsnya hanya Ayah biologis, tdk lebih. Jgn salah mengEdukasi pembaca.
Muhammad Hasyir Kamil
sama aku jg klu kena aer hujan pd bentol2 semua,,
ermita Putri
di tunggu kelanjutannya dari karang Thor
Serli Ati
wah...udah tamat aja semua bahagia, dengan adanya baby boy selamat ya senja semoga jadi anak yg soleh berbakti pada ortu, bangsa dan agama, terimakasih thor semangat dalam berkarya utk menghibur para pembaca seluruh Indonesia.
Serli Ati
lucu juga ya karang yg awalnya tidak percaya dengan cinta sekarang dia jatuh cinta dan tidak mau mengakui.
Serli Ati
bahagia banget si kembar dapat adik, o....yg tadi pagi itu kisah karang ya aq belum baca sich baru sampulnya aja.
pindah rumah: bukan kak. untuk novel Karang belum aku siapkan.
total 1 replies
Serli Ati
semakin bucin aja leo sama senja, semoga karang berjodoh dengan sepupu senja ya thor. 🤣🤣🤣
Serli Ati
waduh leo pulang, apa leo tau senja bertemu Daren sang mantan terindahnya dimasa lalu, apa yg leo lakukan klu dia tau kejadian pagi tadi ya? si bucin leo pasti mau menghukum senja makanya dia pulang cepat 🤣🤣🤣🤣🤣
Serli Ati
waduh...senja ketemu mantan, jadi suami Arumi itu adalah Darren mantannya senja waktu di restoran benar gak thor? ayo lanjut lagi penasaran aq yakin tebakan aq benar.
Tatya Faza
luar biasa... banyak pelajaran yang bisa di ambil
Tatya Faza
jangan2 lelaki itu pacar nya senja ya thor?
next up
Lindha ZL
gimana kabar Pacarnya Senja dulu ya...kok gak pernah keliatan lagi
Serli Ati
ah buat adik kembar lagi ya leo, biar jadi dua pasang biar rame 🤣🤣🤣
Serli Ati
akhirnya leo dan senja menikah juga semoga samawa ya, eh...karang memperhatikan siapa ya apa itu anaknya pak de aldi ya thor semoga karang berjodoh sama dia ya, biar dia tau cinta sejati itu ada. 🤭🤭🤭😃😃😃
Serli Ati
🤣🤣🤣 senangnya semua bisa berdamai, apa lagi leo dapat dukungan dari ibu mertua bangga banget tuh dia.
Serli Ati
tak lama lagi karang pasti mau menerima senja sebagai kakak, bahkan karang sangat membanggakan, ya kan thor? 🤣🤣🤣🤣
Serli Ati
om leo kenapa memakan bibir mama senja 🤣🤣🤣 ketahuan ya, aduuuh malunya, para babys mikir apa ya lihat om dan mamanya begitu? 🤣🤣🤣 benar-benar lucu.
💖 NAMA Q CINTA 💖
waduh kepergo 2bocil habis kalian..pp mm ruskin mata suci anak2 nya ...omg
Serli Ati
semoga karang dapat menerima senja sebagai kakak ya thor dan anak-anak bahagia karna ada papa leo yg begitu menyayangi nya.
Serli Ati
tak apa kurangkan sedikit demi sedikit lama-lama kan bisa pokus ke masa yg lebih baik lagi 😃😃😃😃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!