Shintia adalah seorang gadis yang mempunyai banyak teman laki-laki. Dia seorang gadis miskin yang mau di ajak berkencan siapa saja asalkan mendapatkan bayaran.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jamal Nurcahya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 35
Hendy pun keluar dari dalam mobil dengan bingung.
" Ada apa tuan?" Tanya Hendy.
"Kamu temani saya cari hadiah buat Ayu" Ucap Abraham.
"Tapi-" Ucapan Hendy terpotong oleh Abraham.
" Sudah ikuti saja aku" Ucap Abraham yang lalu berjalan terlebih dahulu masuk ke dalam mall.
Semua tahu kalau mall besar di pusat kota itu adalah milik Abraham. Namun belum tau seperti apa wajah Abraham karena Abraham tidak pernah memperlihatkan wajahnya setiap di masukan ke berita pengusaha.
Sampai di dalam mall Abraham langsung masuk menuju pakaian. Berbagai merk pakaian mahal berjejer dan tergantung.
Abraham langsung masuk saja ke dalam toko pakaian itu di ikuti Hendy yang terus mengekori Abraham dan langsung di sambut pegawai toko.
" Ada yang bisa kami bantu tuan?" Tanya pegawai itu dengan ramah.
" Carikan saya Hoodie oversize dan bawakan ke sini" Ucap Abraham yang malas untuk mencari sendiri.
"Baik tuan, silahkan duduk dan tunggu sebentar" Ucap pegawai itu mempersilahkan Abraham duduk di sofa dan dia pun berlalu pergi.
" Maaf apa tuan tidak tau ukuran baju nona Ayu?" Tanya Hendy hati-hati.
" Tidak, aku sering melihat dia memakai Hoodie oversize jadi aku membelikan yang sama seperti yang sering ia pakai" Ucap Abraham santai.
"Ohhh begitu" Ucap Hendy yang lalu memilih diam.
Tak lama pegawai itu kembali dengan 1 pegawai lain yang membawakan beberapa Hoodie dengan berbeda warna.
" Ini tuan, ini sudah semua warna dan model yang paling bagus di toko ini" Ucap pegawai itu begitu sampai di depan Abraham duduk.
"Mmmm yang maroon itu boleh, hijau mint juga boleh... coklat juga boleh" Ucap Abraham yang masih berpikir. " Hen kira-kira warna kesukaan Ayu apa ya?" Tanya Abraham ke Hendy yang hanya diam.
" Saya juga tidak tau tuan, sepertinya nona Ayu menyukai semua warna tuan" Jawab Hendy ragu.
" Kalau begitu bungkus semuanya" Ucap Abraham yang tidak mau pusing.
" Baik tuan, apa ada lagi yang anda butuhkan?" Tanya pegawai itu sebelum pergi.
"Tidak ada" Ucap Abraham yang lalu mengeluarkan kartu kreditnya dan memberikan ke Hendy.
" Kamu urus Hen, aku mau cari jam tangan" Ucap Abraham berdiri dan keluar dari toko pakaian itu mencari toko jam tangan.
" Hahhhh nasib jadi asisten selalu begini" Ucap Hendy lesu lalu menuju ke kasir untuk membayar pesanan Abraham.
Setelah keluar dari toko pakaian dengan menenteng 4 paperbag Hendy pun mencari keberadaan Abraham yang katanya tadi ingin ke toko jam tangan.
---
Kembali ke sekolah Ayu dan Shasa yang sudah kenyang memakan makanan dan kue pun menghentikan makannya dan duduk dengan bersandar di kursi.
" Alhamdulilah banget ya jadi nggak capek-capek ngantri di kantin kenyang banget" Ucap Shasa dengan bersendawa.
Satu persatu teman ayu masuk ke kelas dan melihat di atas meja ayu ada setengah kue. Mereka pun menghampiri meja Ayu karena penasaran.
" Ada kue nie, kamu lagi syukuran yu?" Tanya Cika temen satu bangku Shasa.
" Enak aja syukuran, ayu ulang tahun tau hari ini" Ucap Shasa yang membuat Cika kaget.
" Waaahhhh selamat ya yu...maaf gue nggak tau" Ucap Cika menjabat tangan Ayu namun urung karena Ayu menolak tangannya kotor.
" Iya... makasih ya...hehe tanganku kotor aku mau cuci tangan dulu ya... kalau kamu mau makan aja bagi sama yang lain" Ucap Ayu yang langsung berdiri dan keluar dari kelasnya.
" Makasih yuuuu" teriak Cika yang di balas senyuman dengan Ayu.
"Tungguin gue yuuuu main tinggal aja" Teriak Shasa yang langsung mengejar Ayu yang sudah tidak terlihat.
Cika langsung mengajak teman-temannya yang ada di kelas untuk menghabiskan sisa kue di meja ayu, setelah habis Cika pun membersihkan sampah dan kotoran yang tersisa di meja Ayu.
Ayu dan Shasa kembali ke dalam kelas karena bel sudah berbunyi.
" Lah udah bersih aja" ucap Ayu begitu sampai di bangkunya." Siapa yang bersihin cik?" Tanya Ayu.
" Gue lah, orang udah di kasih masak mau di biyarin gitu aja sampahnya" Ucap Cika menoleh ke Ayu.
"Hehe...makasih ya" Ucap Ayu tersenyum. Ya ayu duduk sendiri karena teman satu bangkunya pindah beberapa bulan lalu.
" Ntar gue nggak bisa nganter Lo pulang sha gue mau terus kerja" Ucap Ayu berbisik di telinga Shasa.
"Looo kerja? Dimana?" Tanya Shasa yang langsung berbalik ke belakang melihat Ayu.
" Iya kemarin gue lihat ada lowongan di toko bunga saat perjalanan ingin ke RS jenguk nenek,dan alhamdulilah gue boleh kerja part time" Ucap Ayu menjelaskan ke Shasa secara detail.
"Tapi apa lo nggak capek yu?" Tanya Cika yang ikut nimbrung pembicaraan Ayu sama Shasa.
" Ya mau gimana lagi, nenek gue butuh biaya cik, dan hidup gue selama belum lulus sekolah juga butuh biaya" Jawab Ayu tersenyum getir.
Shasa dan Cika sama-sama memegang tangan Ayu untuk menguatkan.
"Loe yang sabar ya, setiap cobaan pasti ada hikmahnya...semoga kelak nanti loe bisa nemuin orang yang bisa buat loe bahagia" Ucap Cika sambil mengusap tangan Ayu.
Ayu hanya tersenyum menanggapi Ucapan Cika. Ia bersyukur karena masih ada teman-temannya yang selalu mensupport dirinya.
" Apapun yang loe lakuin gue dukung, dan kalau loe butuh bantuan gue siap bantuin" Ucap Shasa yang lagi-lagi membuat Ayu merasa beruntung.
Guru yang mengawasi saat ulangan pun masuk ke dalam kelas. Tinggal 1 pelajaran lagi mereka mengerjakan dan pulang.
***
Bel berbunyi menandakan waktunya pulang sekolah karena ulangan telah usai. Ayu pulang terlebih dahulu sebelum menuju ke tempat kerjanya karena masih pukul 11 siang dia masih punya waktu sekitar 1 jam.
Sampai di rumah ayu langsung berganti pakaian dan berangkat ke toko bunga. Sesampainya di toko bunga Ayu langsung masuk ke dalam toko.
" Assalamualaikum" Ucap Ayu begitu di dalam toko.
" Wa alaikum salam...udah pulang, kamu udah makan yu?" Tanya pemilik toko.
"Udah kok buk, gimana apa hari ini ada yang bisa saya antarkan?"Tanya Ayu yang sudah tidak sabar ingin cepat bekerja. Ia begitu semangat karena mendapat kejutan terus menerus dari Ryan.
Meskipun Ayu tidak mau menerima Ryan sebagai pacarnya namun Ayu sebenarnya juga pernah menyukai Ryan karena dia bintang sekolah basket.
Namun rasa sukanya ke Ryan terpendam karena selalu di labrak pacarnya. Ayu juga merasa minder karena Ryan anak orang kaya yang sangat berbeda darinya orang tidak punya.
" Ada 3 tempat ni, tapi hati-hati ya bawanya jangan ngebut-ngebut nanti rusak karangan bunganya" Ucap pemilik toko menasehati.
" Siap Bu" ucap Ayu dengan hormat.
" Ada alamat masing-masing di setiap karangan bunga ya" ucap pemilik toko mengingatkan.
***
::::>>>>>>
lanjut Thor.
lanjuttttt