ONS lalu punya anak, itu sudah biasa.
Salah kamar, dan saling berbagi kehangatan, lalu akhirnya hamil, itu juga sudah biasa.
Menjadi istri, dikhianati lalu memilih pergi saat hamil, itu juga sudah sering terjadi.
Lalu, kisah ini bagaimana? Hampir mirip tapi banyak memiliki perbedaan. Ayesha, dia sama sekali tidak menyukai pria itu. Malah bisa dikatakan dia begitu membencinya.
Namun kejeniusan si pria membuatnya terobsesi sehingga menginginkan benihnya.
Ayesha berhasil mendapatkan yang dia mau. Bocah kecil nan pintar lahir dari perutnya.
Tapi ada satu hal yang membuatnya resah. Anak itu terlalu mirip dengan si pria. Bahkan si anak yang cerdas itu tahu bahwa ada pria dewasa yang mirip dengan dirinya.
" Mom, apa dia Daddy ku?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apa Itu Ayahku? 30
" Apa? Apa aku nggak salah denger? Apa maksudmu Tania? Jangan aneh-aneh kamu!"
Betrand terlonjak ketika Tania datang ke ruangannya dan berbicara omong kosong. Setidaknya itu lah yang dipikirkan oleh Betrand.
Bagaimana bisa wanita itu bicara demikian dengan mudahnya, seolah-olah peristiwa malam itu tidak pernah terjadi.
" Nggak ada omongan kosong dari apa yang baru saja aku omongin Mas. Aku serius, aku ingin Luna dan Ryder menikah dan mari adakah acara pertunangan lebih dulu. Lagian kan Ayesha udah pergi dari rumah, dia juga bilang kalau anak yang dia bawa juga bukan adak Ryder."
Sreeet
Krompyaaang
Dergh degh degh
Wajah Tania berubah pucat, tubuhnya bergetar hebat dan jantungnya sepeti dipacu cepat. Ia membulatkan matanya lebar-lebar saat ini, melihat Betrand yang baru saja melempar sebuah vas bunga ke lantai.
Tatapan mata Betrand yang Tania tangkap sangat menakutkan. Dia belum pernah melihatnya selama ini. Ya, ini baru pertama kalinya Tania melihat wajah Betrand yang menakutkan.
Aah tidak, dia pernah melihatnya. Tania mengingatnya dengan baik, tatapan itu, ekspresi itu pernah dilihatnya dulu sekali, yakni ketika dirinya memberitahu Betrand perihal kehamilannya. Wajah Betrand sama persis saat itu.
" M-mas, apa yang kamu lakuin?"
" Selama ini aku membiarkanmu, selama ini aku nggak pernah turut campur, itu karena aku adalah ayah yang buruk bagi Ayesha. Aku tahu aku salah. Tapi, bukan berarti kamu bisa berbuat sesukamu. Ryder, dia hanya akan menikah dengan Ayesha. Persetan dengan apa yang ada dalam pikiranmu. Tapi yang jelas hanya Ayesha yang akan jadi istri dari Ryder dan bukannya Luna. Pergi dari ruanganku sekarang!"
Bagai di tembak dua kali, Mulut Tania terkatup rapat. Ia tidak mampu menjawab kata-kata Betrand.
Tania pikir, dia sudah bisa menghadapi pria itu. Tania pikir, setelah kematian Amirandah dia akan bisa berdiri di samping pria itu dengan berani. Tapi ternyata tidak, sama sekali tidak. Hingga saat ini Tania tetap takut, dia tetap merasa takut melihat tatapan Betrand yang seperti itu.
Rasanya air matanya hendak tumpak. Rasanya ingin menangis dengan keras. Tapi harga dirinya cukup tinggi, dia tidak mungkin melakukan itu di tempat seperti ini.
Satu hal yang bisa Tania lakukan hanyalah pergi. Pergi dari tempat itu secepatnya.
Cekleek
Braaak
Tania membanting pintu mobil, matanya memerah karena marah dan akhirnya air matanya tumpah juga.
" Brengsek kamu Mas. Selama ini kamu udah ngacuhin aku. dan sekarang, kamu terang-terangan mau mengambil hal yang paling membuat anak aku bahagia. Nggak, aku nggak bisa biarin itu. Aku harus tetep bisa buat Luna jadi istri Ryder. Ya, harus. Aku nggak mau Luna kayak aku dulu, hanya bisa lihat orang yang dicintai hidup bersama orang lain."
Sorot mata wanita itu berbuah tajam. Ia menghapus air matanya yang sudah membasahi wajah. Ini bukan saatnya menangis, ini bukan saatnya untuk takut, Tania mencengkeram setir kemudi mobilnya dengan erat. Seolah-olah dia punya pegangan yang erat untuk terus maju.
" Awas kamu Ayesha, aku nggak akan biarin kamu jadi pengganggu kebahagiaan anakku."
Tik tak tik tak
Tania meraih ponselnya dan menulis sebuah pesan. Ia membuat seringai pada bibirnya, seakan sesuatu yang baik akan segera datang.
Tapi apakah begitu? Apakah keinginan yang lebih seperti ambisi itu akan bisa terpenuhi? Atau hanya akan jadi buih seperti buih di pantai yang lenyap digulung ombak besar dan tidak menyisakan apapun?
Tania yang sepertinya sedang menyusun rencana serius benar-benar berpikir keras. Sama dengan Ayesha yang juga tengah berpikir keras dengan tawaran dari Ryder.
Jika Tania sibuk mencari cara agar Luna bisa menikah dengan Ryder dan menjauhkan Ayesha dari sisi pria itu, maka Ayesha malah secara sadar dirinya sedang ditarik ke sisi pria tersebut.
Ayesha tentu tidak terlampau bodoh atau tidak tahu dengan maksud tersembunyi dari tawaran Ryder. Jika dia menerima, otomatis dirinya akan selalu dekat dengan Ryder. Walaupun tidak setiap waktu, tapi yang namanya bekerja di bawah pemerintahan Ryder, pastilah dia akan lebih sering bertemu dengan pria itu.
" Arggghhh, sial sial sialaaan. Huh, dasar cowok aseeem!
Ayesha mengacak rambutnya kasar. Ini sudah lewat tengah hari, waktu yang ia punya untuk berpikir tinggal beberapa jam lagi.
Ryder memang memberinya waktu berpikir akan tetapi itu hanya sampai waktu makan malam, karena pria itu akan datang saat malam untuk menanyakan jawabannya.
" Mom, what are you doing?"
Gael sedikit merasa aneh dengan sang ibu. Bukan bukan, bukan sedikit merasa aneh, sebenarnya dia sering merasa begitu ketika melihat ibunya bertingkah tidak jelas seperti ini.
" Hmm, anaknya muncul," gumam Ayesha pelan. Tanpa sadar dia mengakui bahwa Gael adalah putra dari Ryder. " Ini, Mommy lagi pusing. Pri eh maksud Mommy, Tuan Ryder menawari Mommy pekerjaan di perusahaannya. Tapi Mommy bingung apakah harus diterima atau nggak?"
" Ya udah sih terima aja, dari pada Mommy lontang lantung nggak jelas. Nyari kerjaan nggak dapet-dapet."
Jleeeb
Kata-kata Gael langsung tepat sasaran menghujam jantungnya. Ini adalah salah satu hal yang membedakan Ryder dengan GAel, meskipun sama-sama bermulut tajam tapi Ryder sedikit lebih ramah. Berbeda dengan Gael yang terkesan dingin.
Tapi apa yang dikatakan oleh Gael memang benar, dia memang kesulitan dalam mencari pekerjaan. Sedangkan dia juga sangat jelas membutuhkan uang untuk keberlangsungan hidupnya dan Gael.
Sebenarnya ini sungguh sangat ironi. Ayesha yang merupakan putri seorang Brahmana, hidup dalam kondisi yang sederhana. Bahkan sedikit sulit. Padahal harta milik Brahmana, tidak akan habis hanya untuk menghidupi sampai Gael punya anak nanti sekalipun.
" Jadi menurut anak Mommy yang ganteng ini, Mommy harus terima gitu?"
" ya, terima aja. Katanya tahun depan aku harus udah masuk SD. Bukannya itu butuh biaya?"
" Aah iya bener."
" Fyuuuh," Ayesha membuang nafasnya kasar. Sepertinya untuk mendapatkan uang lebih cepat memang harus menerima pekerjaan yang ditawarkan oleh Ryder. Karena memang itu akan jadi jalan satu-satunya Ayesha untuk bisa bertahan hidup di sini.
Drtzzz
Ponsel Ayesha berbunyi, sebuah pesan masuk dari nomor yang tidak tersimpan dalam buku nomer ponselnya. Tapi dia tetap membukanya. Dan isi pesan itu membuatnya tahu siapa pengirimnya.
" Maaf Ay, aku nggak jadi mampir buat makan malam. Keputusanmu aku tunggu besok di BHP pukul 08.00. See you next day Ay. Jangan lupa di simpen nomornya, karena kita akan sering berhubungan. Tentunya untuk masalah pekerjaan."
Ayesha mengerutkan alisnya. Dia masih mencerna ucapan Ryder. Dia kan nanti akan bekerja di laboratorium, lalu untuk apa sering berhubungan? " Aah terserahlah, suka-suka dia?"
TBC
sehat dan sukses ya tor, kopi sudah otewe 👍😘
saya mohon maaf untuk bagian yang ternyata absurd ini.
agaknya saya kurang reseach di bagian ini karena terburu" guna pengembangan alur.
terimakasih untuk kritik dari teman", semoga kedepannya saya bisa lebih hati" dalam membuat adegan demi adegannya.
tapi sungguh saya senang karena teman" mengoreksi. itu akan saya jadikan sebuah pembelajaran agar lebih hati" ke depannya.
sekali terimakasih ya.
🤗🤗☺🙏🙏
terimakasih kk author 🙏