NovelToon NovelToon
DOM HEAVENLY

DOM HEAVENLY

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Perperangan / Kultivasi Modern
Popularitas:999
Nilai: 5
Nama Author: Adam Erlangga

Pada jaman kuno ada makhluk yang sangat taat kepada sang penguasa langit. Orang yang di angkat ke langit dan tinggal di bersama Sang Dewa. Ketaatannya sangat dalam hingga merasuk kedalam jiwa, hingga sebuah Dom tercipta yang menjadi sumber kekuatan jiwa baginya. Dengan adanya kekuatan Dom di dalam dirinya, Makhluk itu pun merasa setara dengan makhluk langit lainnya dan mulai melawan kekuasaan langit. Sang Dewa pun marah dan mengusir makhluk itu dari surga ke sebuah Dunia bernama Gaia. Sebuah dunia yang tidak memiliki sihir, hanya ada kekuatan jiwa (Dom) yang di berikan oleh Sang Dewa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adam Erlangga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

08 - Terulang Kembali

Di sebuah bukit dekat desa Majaren.

Leo mengajak Lily untuk berjalan-jalan di atas bukit untuk menikmati sorenya hari.

"Terimakasih kau sudah membawaku berjalan-jalan." kata Lily

"Ternyata kau adalah perempuan yang lembut Lily, aku harus berterimakasih pada Dion. Jika bukan karenanya, mungkin aku tidak berani berjalan bersamamu." sahut Leo

"Dion memang masih kecil, tapi dia bisa memahami perasaan seseorang. Mungkin aku juga akan berterimakasih padanya." sahut Lily dengan tersenyum kepada Leo

Leo pun melihat wajah cantik Lily dmtanoa berkedip.

"Aish, Cantik sekali."

"Mungkin sudah waktunya kita kembali ke desa. Ini sudah sore hari." kata Leo yang sedang salting.

"Ah, baiklah. Mungkin kita sampai di desa sudah malam hari."

Mereka berdua pun berjalan kembali ke desa Majaren.

...

Dan disisi bukit lainnya, terlihat Dion sedang merenung disana sambil memegang catatan kuno.

"Hmm, terlalu dalam sejarah tentang Clan Siga. Apa anak kecil ini bisa memikul beban yang sangat berat suatu saat nanti.?" kata Dion dalam hati

Dion pun membuka catatan itu sekali lagi, dan mencoba menerjemahkannya menggunakan artefak unik.

WING WING.

"Aaah, masih tidak berhasil. Bagaimana sih caranya.?"

Lalu, ia membalikkan buku itu sampai halaman terakhir. Dan di halaman ada sebuah simbol yang tergambar di bawah halaman.

"Simbol apa ini.?" kata Dion sambil mengangkat buku itu.

"Aku belum pernah melihat simbol ini, apa nanti aku tanyakan pada Guru Sima saja ya.?"

Beberapa saat berfikir, ia pun beranjak berdiri.

"Sudahlah, memang kalau terlalu di pikirkan tidak akan menemukan jawabannya. Aku harus bertanya."

Dion pun berjalan menuju kembali ke desa.

...

Malam hari pun tiba.

Drap Drap Drap. Suara kuda yang bergema sedang menuju ke kawasan pemukiman desa Majaren.

Pasukan kavaleri yang di pimpin oleh Komandan Mona, sedang menuju desa Majaren untuk membersihkan sisa-sisa orang Clan Siga. Lalu dalam perjalannya ia mengangkat tangan kanannya.

IHIII. suara kuda yang berhenti. Dan semua pasukannya pun berhenti disana. Lalu salah satu Kapten disana menghampiri Mona.

"Kita sudah hampir sampai di desa Majaren, bagi pasukan menjadi 3, satu pasukan akan mengambil jalur belakang, dan satu pasukan lainnya berjaga-jaga apabila ada orang yang kabur dari sana" kata Mona.

"Laksanakan Perintah komandan." kata salah satu kapten.

"Tempat itu akan menjadi makam bagi Clan Siga malam ini"

"Hia hia." Mona dan pasukannya pun bergerak ke posisi masing-masing.

...

Istana Kekaisaran Riu

Didalam ruang pertemuan, Raja Eden bersama dengan pemimpin 5 Clan sudah duduk di kursi rapat.

"Kita juga harus mewaspadai Clan Siwa. Sepertinya selama ini Clan Siga mendapat bantuan dari mereka." kata Shang

"Kau benar Ketua Shang, tidak mungkin mereka bisa bertahan hidup sejak saat itu. Kecuali ada orang luar yang membantu mereka." kata Seila.

"Sudah 7 tahun lamanya, apa pertempuran ini akan di lanjutkan.? Aku rasa Clan Siga sudah tidak berdaya melawan kekuatan kekaisaran." kata Gedo

"Cukup. Perkataanmu itu tidak bisa aku maafkan." kata Eden

Gedo pun langsung berdiri dan menundukkan kepalanya kepada Eden.

"Maafkan atas kelancangan saya Yang Mulia." sahut Gedo.

"Entah itu 7 tahun, 20 tahun, bahkan 100 tahun. Clan Siga harus di musnahkan dari dunia ini. Mereka akan berkembang dan akan menjadi ancaman bagi kekaisaran." kata Eden.

"Anda benar Yang Mulia. Kita sudah menanamkan dendam kepada mereka selama 7 tahun ini. Saya sendiri sangat yakin, suatu hari nanti mereka akan menghancurkan kekaisaran untuk membalaskan dendam." kata Shang.

"Sekali lagi saya Gedo dari Clan Shinbi akan bertanggung jawab atas perkataan saya Yang Mulia." kata Gedo.

"Kau akan dikirim ke Medan perang. Musnahkan Clan Siga malam ini dengan kekuatan penuhmu. Jangan ulangi kejadian 7 tahun yang lalu. Bunuh semua orang, dan cari mereka yang kabur." kata Eden dengan tatapan yang sangat tajam.

"Baik. Laksanakan perintah Yang Mulia." kata Gedo.

Eden pun berdiri dari kursinya dan pergi meninggalkan ruangan. Semua orang di sana hanya terdiam melihat Raja mereka.

....

Desa Majaren. Tempat tinggal Anna

"Hm, hm hm." suara Anna yang bernyanyi sambil memasak makanan.

"Hari ini aku akan memasak makanan kesukaan Dion. Hehe, mungkin dia akan menangis saat memakannya." kata Anna.

Tiba-tiba seseorang datang kerumahnya sambil menggedor pintu rumah dengan sangat keras.

"Nyonya, nyonya." teriak orang itu.

"Siapa malam-malam begini mengetuk pintu dengan keras." kata Anna sambil meletakkan makanan di atas piring.

Anna pun berlari kedepan dan membuka pintu rumahnya. lalu ia melihat beberapa orang sudah ada disana.

"Hmm.? Apa apa Seto ?" tanya Anna

"Nyonya, kami melihat ada pasukan kavaleri sedang bergerak kemari. Aku rasa mereka dari pasukan kekaisaran." kata Seto

"Apaa ? Ini sudah 7 tahun mereka tidak tau jati diri kita. Cepat kumpulkan pasukan dan jaga desa ini." kata Anna.

"Tapi Nyonya, sepertinya ini sudah terlambat untuk bertempur dengan mereka. Jalan satu-satunya adalah pergi dari sini." kata Seto.

Anna pun langsung terkejut dengan raut wajah yang kebingungan.

"Chik, apa yang akan kau lakukan dalam keadaan seperti ini Raimond.?"

Anna memikirkannya dengan sangat lama.

"Nyonya, Nyonya." teriak Seto dengan panik.

"Baiklah kalau begitu, segera perintahkan semua orang untuk pergi dari sini. Cepat." kata Anna

"Baik."

Tiba-tiba ribuan panah Api terlihat di atas langit yang sedang bergerak kearah pemukiman desa.

"Sialan" kata Seto

Dan Anna hanya tercengang melihat ribuan panah api di atas langit.

"Cepat tinggalkan barang kalian, dan pergi dari sini." teriak Seto.

Lalu, PIU PIU PIU PIU. Ribuan panah api itu pun menghujani pemukiman desa. Kobaran api terlihat dimana-mana yang membakar setiap rumah.

"Ini terlalu cepat." kata Anna sambil berlari menjauh dari sana.

Lalu, tiba-tiba Anna berhenti. "Dion.?"

"Nyonya cepat pergi dari sini, tidak ada waktu lagi." teriak Seto.

"Dion, dimana Dion.?" teriak Anna.

"Kami akan mencarinya nanti Nyonya, yang terpenting saat ini adalah menyelamatkan diri dulu." kata Seto.

Dan beberapa detik kemudian pasukan kavaleri pun masuk kedalam desa dan membantai semua orang yang terlihat oleh mereka.

"HAAaaaa." teriak pasukan kavaleri sambil membunuh semua orang.

"Aargh" "uhuk" "AAAAAA"

Teriakan semua orang pun terdengar dengan sangat keras dimana-mana.

SRAK SRAK JLEB.

Pembantaian tanpa ampun sedang terjadi di desa Majaren. Dan Anna masih terdiam di tempatnya sambil melihat rakyatnya yang di bunuh dengan mudah.

Tiba-tiba sebuah pedang mengarah ke lehernya. "Hiaaa." Trang. Pedang itu pun di tangkis oleh Seto.

"Nyonya pergi dari sini, kami akan menahan mereka." teriak Seto

"Kalian." kata Anna dengan kebingungan.

"Semuanya, angkat senjata kalian, dan bunuh penjajah itu." teriak Seto

"HOAAAA." teriakan pasukan Clan Siga yang bertarung melawan kekaisaran.

TRANG TRANS SRAK. SWOOSH.

Pertempuran pun tidak bisa di hindari. Dan sekali lagi, Clan Siga mengalami kejadian seperti tragedi 7 tahun yang lalu.

...

Di wilayah bagian belakang desa. Leo dan Lily pun melihat kobaran api dari kejauhan.

"Ituu, sialan. cepat Lily. Sepertinya desa sedang di serang." kata Leo sambil berlari

"Tidak mungkin, kejadian itu terulang kembali." kata Lily.

Tiba-tiba Sebuah panah mengarah ke kepala Leo. SWOOSH. Dengan cepat, Leo pun menghindari panah itu dan melompat kebelakang.

"Sialan, mereka juga mengepung bagian belakang." kata Leo.

"Aku akan membantumu." kata Lily sambil mengeluarkan belati kecil.

"Lily, aku akan menahan mereka sebisanya, dan aku harap kau bisa pergi dari sini. Mungkin warga desa akan melewati jalur ini, dan saat itulah, tolong lindungi mereka semua." kata Leo dengan tatapan tajam.

"Simpan kata-kata itu untuk nanti. Sekarang hanya ada kita berdua disini. Tidak mungkin aku meninggalkan seseorang sendirian disini." kata Lily.

Pasukan kekaisaran pun langsung mengepung mereka berdua

"Kau kira kalian bisa kabur dari kami.?" kata salah kapten pasukan kavaleri

"Sialan, mereka sudah mengepung kami. Apalagi mereka menaiki kuda, ini akan sedikit sulit membunuh mereka semua. Dan jumlah mereka setidaknya ada 2rb prajurit. Itu jumlah yang sangat banyak." kata Leo dalam hati.

Leo pun mengeluarkan pedangnya dari udara. Lalu mengibaskannya Swosh

"Kejadian 7 tahun yang lalu, tidak bisa aku maafkan. Sekarang akan aku balas kekejaman kalian." teriak Leo.

...

1
Buang Sengketa
cek dulu. apakah juga ini juga cerita sang pencipta kalah atau 'mati' berkorban untuk ciptaan nya 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Buang Sengketa: bab awal mungkin saya yg salah baca ya
Adam Erlangga: Terimakasih koreksinya kak. Untuk jalan ceritanya, iblis bukan makhluk ciptaan ciptaan dewa. dan ada makhluk langit yang di sebut dewa. Disini Author tidak memakai kata TUHAN, atau Sang Pencipta. Tapi Sang Penguasa Langit.
total 2 replies
Bunga Lestary
semangat kakk bikin ceritanya🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!