Senja Dan Derita

Senja Dan Derita

1. Awal Kehancuran

"Senja! Sini kamu, buruan!" Manda berteriak memanggil sang anak.

Anak yang baru berusia sepuluh tahun itu datang dengan tergopoh-gopoh. Wajahnya nampak pucat dan keringat besar-besar membasahi dahinya.

"Bisa nyuci, nggak? Baju masih kotor begini, cuci ulang sampai bersih! Jangan istirahat kalau kerjaan belum kelar. Ngebesarin kamu nggak gratis, ya!" sentak Manda kasar.

"Ini sudah sore, Bu. Biarkan aku mencucinya besok, aku janji akan mencucinya sampai bersih." Senja berkata dengan melas dan memohon.

Manda tak suka mendengar penolakan dari anaknya, itu. Tanpa pikir panjang lagi, Manda menggeret Senja dengan kasar. Ia tak menghiraukan rengekan dari bocah malang yang ia lahirkan sepuluh tahun yang lalu.

"Malam ini kamu tidur di sini." Manda mengambil kunci yang tergantung di pintu kamar mandi. Dengan tanpa perasaan ia mengunci Senja dari luar lalu meninggalkannya begitu saja.

Sudah menjadi hal biasa bagi Senja mendapatkan perlakuan seperti ini dari Ibu kandungnya sendiri. Di pukul, dikunci di kamar mandi atau gudang, di siram, di tendang dan perlakuan kasar lainnya adalah makanan pokok bagi Senja.

Sudah biasa bukan berarti Senja kuat, ia selalu menangis di heningnya malam. Pertanyaan yang timbul dalam kepalanya tak pernah mendapatkan jawaban.

"Nek, kenapa Ibu selalu menyiksaku dengan pukulan dan tendangan? Kenapa Ibu nggak pernah sayang aku, Nek? Kenapa Ibu selalu bilang kalau gara-gara aku masa depan Ibu rusak dan hancur? Memang aku melakukan apa? Ayah ke mana, Nek? Aku selalu dikatai anak haram sama teman sekolah dan tetangga kita. Apa aku anak haram, Nek?" Entah sudah ke berapa Senja mengajukan pertanyaan itu pada Neneknya.

"Senja bukan anak haram, Senja punya Ayah. Nanti kelak jika kamu dewasa, Nenek akan cerita semuanya. Untuk sekarang kamu tidak akan mengerti, Nak. Maafkan, Ibumu. Dia sebenarnya baik, hanya saja dia memang sering marah-marah. Yang penting ada Nenek dan Pakde yang sayang sama kamu. Senja nggak boleh mikir yang nggak-nggak, ya. Fokus saja sama sekolah, biar Senja jadi orang sukses nantinya."

Ambigu. Selalu jawaban ambigu yang Bu Patmi lontarkan. Selalu saja mengalihkan pembicaraan saat Senja menanyakan perihal Ibunya. Begitupun dengan Aldi, anak sulung bu Patmi. Seakan kompak dengan Ibunya, ia pun selalu mengalihkan topik jika Senja bertanya tentang Ibunya.

"Ibu, Nenek, Pakde di sini dingin, aku mohon jangan kunci aku di sini. Nenek, Pakde tolong buka pintunya aku kedinginan," ujar Senja lemas.

Bagaimana tidak? Saat ini anak kecil itu sedang demam, sejak sepulang sekolah sudah disuruh untuk melakukan pekerjaan rumah oleh ibunya sendiri, Manda.

Ya, wanita berusia tiga puluh tahun itu sangat membenci anaknya. Tak ada rasa kasihan atau kasih sayang yang ia tuangkan pada sang anak. Yang ada hanyalah rasa benci dan amarah tiap kali Manda bersitatap dengan anak kecil itu.

Sepuluh tahun yang lalu. Kejadian naas menimpa Manda. Di mana ia harus mengalami peristiwa yang membuatnya sempat trauma dan dihujat oleh warga sekitar.

Manda yang pulang malam karena harus mengerjakan tugas kuliahnya harus kehilangan mahkotanya di usia muda. Ia di perkosa oleh orang yang yang tak ia kenal.

"Tolong jangan! Jangan ku mohon lepaskan aku!" pinta Manda dengan memelas serta isakan.

Manda tak bisa berbuat apa-apa, kaki dan tangannya diikat oleh pemuda itu. Jangankan untuk melawan atau memberikan pukulan, untuk menggerakkan tubuhnya saja ia kesulitan.

"Maafkan aku Manda, aku harus melakukannya. Aku tidak punya pilihan lain," ucap pemuda itu.

"Aku tidak mengenalmu, ku mohon lepaskan aku. Kenapa kamu mau melakukan ini? Kenapa harus aku? Lepaskan aku!" Manda masih meronta-ronta ingin di lepaskan.

"Aku adalah laki-laki yang mengagumimu dalam diam. Aku tidak ingin kamu dimiliki siapapun, jadi aku harus melakukan ini untuk megikatmu. Tenanglah, aku akan tanggung jawab jika kamu terjadi apa-apa."

Entah siapa pemuda yang mengaku bahwa ia mengagumi Manda itu. Manda tak mengenalnya, namun begitu tega membuat masa depan Manda berantakan.

Entah berapa kali Manda di setubuhi oleh pemuda yang sebenarnya memiliki paras tampan itu. Tanpa ampun ia terus membuat Manda merintih menahan sakit dan hingga akhirnya ia tak sadarkan diri.

Pemuda itu bergegas pergi begitu Manda tak sadar. Ia memberikan kecupan di seluruh wajah gadis itu, lalu bergegas meninggalkannya. Ia meninggalkan Manda bersama dengan sebuah buku novel yang bersampul biru langit. Ketika senja menyapa, itulah yang tertulis di sampul buku tersebut.

"Aku mohon simpanlah buku ini dengan baik. Ini adalah buku yang aku tulis untukmu, hanya ada satu di muka bumi ini. Jadikan bekal untuk mencariku nanti. Aku harus pergi dalam waktu yang lama. Aku akan kembali begitu kita sudah dewasa, aku berjanji akan kembali untukmu Manda. Aku berjanji aku akan menikahimu nantinya." Sekali lagi pemuda itu mendaratkan kecupan di kening Manda lalu benar-benar pergi dari sana.

Sejak saat itulah kehidupan dan masa depan Manda hancur. Ia nyaris bunuh diri begitu tahu ia hamil anak dari pemuda yang bahkan tak ia kenal.

Untunglah Manda punya Ibu dan Kakak yang selalu ada di belakangnya untuk mensupport dirinya. Disaat semua orang menghujat, menghina, mengucilkan Manda, Ibu dan Kakaknya selalu ada dan merangkul Manda dengan erat.

"Siapa yang melakukan ini, Manda? Katakan siapa orangnya?" desak Aldi selaku Kakak kandung Manda. Kakak satu-satunya yang ia punya.

"Aku nggak kenal, Kak. Aku nggak tahu dia siapa. Dia hanya meninggalkan ini." Manda menyodorkan sebuah novel yang ia temukan di samping kepalanya.

Berbekal alamat rumah yang ada di buku novel itu, mereka bertiga mendatangi alamat rumah si pemilik buku. Mereka menerjang hujan badai yang sedang deras-derasnya. Hujan deras yang dengan jahatnya menyerang tubuh mereka tanpa ampun.

Namun, nampaknya semesta lagi-lagi tak berpihak pada mereka. Si pemilik rumah menjual rumahnya pada orang lain dan mereka pindah ke luar negeri. Hancur dan pupus sudah harapan mereka untuk meminta tanggung jawab dari pemuda itu.

Hidup Manda tak lagi ada gairah, hari-harinya ia hiasi dengan amarah dan kemurkaan pada pemuda itu. Ia lampiaskan semuanya ke anak yang ada dalam kandungannya. Berbagai cara ia lakukan agar anak yang dalam kandungannya luruh, namun apapun yang ia lakukan hanya membuatnya lelah saja tanpa ada hasilnya. Janin yang di kandungannya terlalu kuat untuk dilenyapkan.

Hingga akhirnya lahirlah Senja Kumala. Nama indah itu tentu saja bukan Manda yang memberikan, namun sang Ibu, Bu Patmi. Beliau mengambil nama Senja dari judul buku novel yang pemuda itu tinggalkan, sedangkan Kumala nama salah satu tokoh yang ada di buku tersebut.

Namun, kehidupan Senja tak seindah namanya. Manda sama sekali tak ingin menyentuh bayinya, jangankan menyentuh, melihat saja ia tak mau. Berkali-kali Manda berusaha membuang dan melenyapkan anaknya itu, namun usahanya selalu gagal. Semesta menginginkan Senja Kumala hidup di dunia.

"Tolong, Ibu tolong keluarkan aku. Aku sangat kedinginan, aku mohon Ibu." teriak Senja yang semakin melemah. Ia terduduk di balik pintu yang terkunci. Menekuk kedua lututnya dan memeluknya dengan erat. Sungguh ia kedinginan di dalam kamar mandi dengan keadaan demam.

Tak berselang lama, terdengar teriakan dari bu Patmi. Wanita tua itu mencari keberadaan Senja namun tak ada sahutan.

"Nek, aku di kamar mandi, Nek. Tolong aku di kunci dari luar." Senja menggedor-gedor pintu kamar mandi dengan tenaga yang tersisa.

"Astaghfirullah, Senja. Bagaimana bisa kamu di dalam sana, Nak? Kuncinya mana?" Bu Patmi berusaha membuka pintu namun tak kunjung terbuka.

"Kuncinya dibawa Ibu, Nek."

"Tapi Ibumu sedang tidak ada di rumah, Nak. Sebentar Ibu panggil Pakde dulu, ya."

Bu Patmi segera berlari ke rumah anak sulungnya yang hanya terpisah oleh jalan saja. Dengan tergesa-gesa wanita tua itu menyuruh anaknya untuk mendobrak pintu kamar mandi.

"Senja, jauh-jauh dari pintu!" titah Aldi bersiap akan mendobrak pintu.

Dengan sekuat tenaga yang ada, hanya perlu dua kali tendangan pintu itu terbuka.

"Senjaaaa!" teriak bu Patmi histeris.

Terpopuler

Comments

eve

eve

setelah "pamit" sekarang "senja"....awal yang sangat menyesakan....

2022-10-26

0

GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™

GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™

kejam

2022-10-08

0

elvie

elvie

Baru baca ja dh deg deg serrr gini....

Manda boleh benci ma bapak'a tp Senja g salah apa2 dan ga tau apa2 jgn keterlaluan bgtu. Mau gimana juga dia tetap darah daging Manda.
Jgn sampai menyesal dan bersyukur masih ada ibu serta kakak yang menemani di saat sulit.

mau kmu bunuh Senja juga g akan merubah keadaan, lebih baik berdamai dgn masa lalu. sudah 10thn masih blm bisa terima kenyataan mau sampai kapan?
Kalau sudah tidak mau bertemu ma Senja kamu sendiri j yg pergi yang jauh biar g liat Senja. Lakukan apa yang kamu mau,jgn siksa senja. Kesian tau....yang harus'a jd bahan pelampiasan kamu itu bapak'a Senja yg perkosa kamu bukan Senja. Salah Alamat 😤

2022-10-01

0

lihat semua
Episodes
1 1. Awal Kehancuran
2 2. Menginginkan Kematian
3 3. Peluk Sebentar Saja
4 4. Aku Lahir Untuk Siapa?
5 5. Buku
6 6. Dewasa Sebelum Waktunya
7 7. Mimpi Berulang Kali
8 8. Amarah Dalam Hati
9 9. Tertawa Bukan Berarti Bahagia
10 10. Aku Adalah Luka
11 11. Kekasih Senja
12 12. Melamar
13 13. Niat Buruk
14 14. Keputusan Besar
15 15. Bertemu
16 16. Bertemu 2
17 17. Berpisah Sementara
18 18. Rumah Baru
19 19. Marah
20 20. Suasana Baru
21 21. Renungan
22 22. Sisa Rasa
23 23. Tertangkap
24 24. Sisi Lain Senja
25 25. Titik Terang
26 26. Terungkapnya Masa Lalu
27 27. Sesal Yang Dalam
28 28. Akhirnya
29 29. Janji Akmal
30 30. Senja Yang Malang
31 31. Luka Karang Dan Senja
32 32. Pertolongan
33 33. Cantik
34 34. Pikiran Bercabang
35 35. Niat Senja
36 36. Semakin ruwet
37 37. Peringatan
38 38. Pengorbanan
39 39. Obrolan Karang
40 40. Berulah
41 41. Peluk Untuk Senja
42 42. Cemburu
43 43. Jahat
44 44. Peluk Ibu
45 45. Rencana
46 46. Menjalankan Rencana
47 47. Melahirkan
48 48. Tegang
49 49. Sentuhan Ibu
50 50. Sisi Lain Leo
51 51. Kenangan
52 52. Tangisan Manda
53 53. Bismillahirrahmanirrahim Bisa
54 54. Pelukan Ayah
55 55. Pulang
56 56. Alan Dan Alana
57 57. Bertemu Seseorang
58 58. Makna Cinta Bagi Karang
59 59. Cerita Karang
60 60. Ada Apa Dengan Leo?
61 61. Sepenggal Kisah Leo
62 62. Bertemu
63 63. Berbeda
64 64. Perubahan Leo
65 65. Keseharian Senja
66 66. Si Kembar Tiga
67 67. Salah Tingkah
68 68. Rayuan Di Kamar Mandi
69 69. Mabuk
70 70. Pertengkaran
71 71. Keputusan
72 72. Hari Baru
73 73. Kakak Adik
74 74. Pertemuan Tak Disengaja
75 75. Haruskah Kembali Ada Yang Terluka?
76 76. Senja Juga Manusia
77 77. Mengetahui Fakta Besar
78 78. Sial Yang Tak Terlalu Sial
79 79. Sweet
80 80. Kecewa
81 81. Bicara Dari Hati Ke Hati
82 82. Obrolan Hangat
83 83. Salah Terus
84 84. Pertemuan Membawa Perubahan
85 85. Alan Dan Alana Versi Dewasa
86 86. Kalian Siapa?
87 87. Sedikit Cair
88 88. Maling
89 89. Keluarga Yang Hangat
90 90. Obrolan Di Atas Pohon Mangga
91 91. Niat Berubah
92 92. Niat Yang Sedikit Kuat
93 93. Curhat
94 94. Tekad Karang
95 95. Papa
96 96. Obat Untuk Senja
97 97. Isi Hati Senja
98 98. Kumpulan Keluarga
99 99. Hari Bahagia
100 100. Ranjang Bergetar
101 101. Panjang Dan Sempit
102 102. Secuil Masa Lalu
103 103. Dia Lagi?
104 104. Garis Dua
105 105. Telat
106 106. End
Episodes

Updated 106 Episodes

1
1. Awal Kehancuran
2
2. Menginginkan Kematian
3
3. Peluk Sebentar Saja
4
4. Aku Lahir Untuk Siapa?
5
5. Buku
6
6. Dewasa Sebelum Waktunya
7
7. Mimpi Berulang Kali
8
8. Amarah Dalam Hati
9
9. Tertawa Bukan Berarti Bahagia
10
10. Aku Adalah Luka
11
11. Kekasih Senja
12
12. Melamar
13
13. Niat Buruk
14
14. Keputusan Besar
15
15. Bertemu
16
16. Bertemu 2
17
17. Berpisah Sementara
18
18. Rumah Baru
19
19. Marah
20
20. Suasana Baru
21
21. Renungan
22
22. Sisa Rasa
23
23. Tertangkap
24
24. Sisi Lain Senja
25
25. Titik Terang
26
26. Terungkapnya Masa Lalu
27
27. Sesal Yang Dalam
28
28. Akhirnya
29
29. Janji Akmal
30
30. Senja Yang Malang
31
31. Luka Karang Dan Senja
32
32. Pertolongan
33
33. Cantik
34
34. Pikiran Bercabang
35
35. Niat Senja
36
36. Semakin ruwet
37
37. Peringatan
38
38. Pengorbanan
39
39. Obrolan Karang
40
40. Berulah
41
41. Peluk Untuk Senja
42
42. Cemburu
43
43. Jahat
44
44. Peluk Ibu
45
45. Rencana
46
46. Menjalankan Rencana
47
47. Melahirkan
48
48. Tegang
49
49. Sentuhan Ibu
50
50. Sisi Lain Leo
51
51. Kenangan
52
52. Tangisan Manda
53
53. Bismillahirrahmanirrahim Bisa
54
54. Pelukan Ayah
55
55. Pulang
56
56. Alan Dan Alana
57
57. Bertemu Seseorang
58
58. Makna Cinta Bagi Karang
59
59. Cerita Karang
60
60. Ada Apa Dengan Leo?
61
61. Sepenggal Kisah Leo
62
62. Bertemu
63
63. Berbeda
64
64. Perubahan Leo
65
65. Keseharian Senja
66
66. Si Kembar Tiga
67
67. Salah Tingkah
68
68. Rayuan Di Kamar Mandi
69
69. Mabuk
70
70. Pertengkaran
71
71. Keputusan
72
72. Hari Baru
73
73. Kakak Adik
74
74. Pertemuan Tak Disengaja
75
75. Haruskah Kembali Ada Yang Terluka?
76
76. Senja Juga Manusia
77
77. Mengetahui Fakta Besar
78
78. Sial Yang Tak Terlalu Sial
79
79. Sweet
80
80. Kecewa
81
81. Bicara Dari Hati Ke Hati
82
82. Obrolan Hangat
83
83. Salah Terus
84
84. Pertemuan Membawa Perubahan
85
85. Alan Dan Alana Versi Dewasa
86
86. Kalian Siapa?
87
87. Sedikit Cair
88
88. Maling
89
89. Keluarga Yang Hangat
90
90. Obrolan Di Atas Pohon Mangga
91
91. Niat Berubah
92
92. Niat Yang Sedikit Kuat
93
93. Curhat
94
94. Tekad Karang
95
95. Papa
96
96. Obat Untuk Senja
97
97. Isi Hati Senja
98
98. Kumpulan Keluarga
99
99. Hari Bahagia
100
100. Ranjang Bergetar
101
101. Panjang Dan Sempit
102
102. Secuil Masa Lalu
103
103. Dia Lagi?
104
104. Garis Dua
105
105. Telat
106
106. End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!