NovelToon NovelToon
Dendam Terpendam Sang Pemimpin

Dendam Terpendam Sang Pemimpin

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Meindah88

Kirana Putri, seorang gadis cantik dan baik hati, tanpa disadari jatuh cinta pada seorang pria misterius bernama Dirga Praditama. Namun, Kirana tidak tahu bahwa Dirga sebenarnya menyimpan dendam mendalam terhadap masa lalu keluarga Kirana yang telah merenggut kebahagiaan keluarganya. Dalam perjalanan kisah cinta mereka, Kirana dan Dirga dihadapkan pada berbagai rintangan dan konflik hingga pada suatu hari Kirana pergi meninggalkan Dirga tanpa jejak.
Akankah cinta mereka mampu menyatukan keduanya, ataukah mereka harus rela berpisah demi kebahagiaan masing-masing? Hanya waktu yang akan menjawabnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meindah88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.17

Beberapa bulan berlalu pernikahan Dirga dan Kinara belum ada perkembangan, hubungan mereka kian hari semakin tak sehat. Setelah kejadian di waktu itu, sikap Dirga Praditama semakin dingin pada istrinya. Terkadang Kinan ingin pergi dari rumah , namun Dirga selalu saja meng4ncam sehingga dirinya mengurungkam niat untuk tidak pergi.

Setiap hari Kinara makan h4ti melihat kedekatan suaminya Dirga dengan Bianca, dan sikap Bianca makin melunjak saja.

Untungnya Bianca belum mengetahui pernikahan mereka maupun teman-temannya yang lain.

Jika Bianca mengetahui hubungan mereka, pasti dia tidak segan-segan melakukan hal yang f4tal pada Kinara.

Dirga dan Kinara hanya bertegur sapa jika ada kepentingan di kantor, sedangkan di rumah keduanya saling diam-diaman, tidak ada yang ingin mulai menyapa.

Dalam beberapa bulan terakhir ini, Kinan sudah terbiasa dengan sikap suaminya, dia tidak peduli lagi apa yang dilakukan.

Pernah suatu hari Kinara meminta diceraikan karena tak t4han lagi batinnya tersiks4, namun Dirga menolaknya mentah-mentah dan mel3mpar semua barang-barang yang ada di kamar Kinara.

Sejak saat itu, Kinara lebih memilih diam saja mengikuti arah kehidupan selanjutnya.

"Mau ke mana ?" tegur Bima dingin melihat Kinan berpakaian rapi.

" Ke suatu tempat, aku ada janji dengan teman, " jawab Kinan tanpa peduli kemarahan suaminya.

" Kamu janjian sama cowok yang sering jemput kamu ? Aku heran, wanita bersuami seperti dirimu jalan berdua dengan laki-laki lain, seharusnya kamu tidak melakukan itu. Pasti kamu tahu alasannya, " ucap Bima menatap datar Kinan.

" Apa bedanya aku dengan dirimu ? Mas, seorang pria beristri. Kenapa kalian selalu bersama dan pulang kantor tiap hari bersama pula ? Bahkan Mas sering tidak pulang ke rumah bermalam, aku tidak tahu ke mana mas pergi ?Tapi, aku tahu diri, Kinara tidak ada artinya untukmu.

Dirga terdiam, dalam hati dia membenarkan ucapan istrinya. Akhir-akhir ini, dia selalu bersama Bianca dan bahkan pulang bersama pula. Waktu itu Bianca merengek padanya agar mengizinkannya bekerja di perusahaannya, dengan alasan ingin belajar berbisnis dengan Dirga. Karena tidak tega melihat sahabatnya itu setiap hari merengek, dia pun mengabulkan permintaan Bianca, tanpa Dirga sadari maksud terselubung sahabatnya.

" Aku bilang jangan keluar ? " Dingin Bima menatap istrinya.

Kinan tidak peduli, saat ini ia ingin menenangkan diri.

Dirga menc3kal lengan Kinara dengan ku4t sehingga Kinara mer1ngis kes4kitan.

" Jika kamu masih ngeyel tidak mendengar ucapanku, maka sekarang juga akan kuberi kamu pelajaran, "ujar Dirga dengan men4rik Kinan kembali ke kamarnya.

" Lep4s, Dirga ! " ring1s Kinan merasa kes4kitan menarik tangannya.

" Aku tidak akan melepasmu jika tidak ingin menurut, hargai aku sebagai suami mu. " Ujarnya penuh tekanan.

" Bvka kervdulvngmu !" pintah Dirga ingin membuka hij4b istrinya. Dirga tak ingin Kinara meninggalkan rumah itu sehingga menyuruh membuka hij4bnya. Namun, tangannya dihal4ngi oleh tangan halus Kinara membuat Dirga semakin menatapnya dengan taj4m.

" Jang4n! Aku sudah katakan berkali-kali jika aku tidak ingin memp3rlih4tkan aur4tku sama kamu tanpa cinta.

"Hahahha..!

Dirga terkekeh mendengar ucapan Kinara seolah sedang buat lelucon.

" Kamu ingin menj4ga aur4tmu di depan su4mi mu sendiri. Bukankah kamu tahu, jika aku sudah bisa melakukan kewajiban ku sebagai seorang suami. Bahkan, itu akan menjadi ladang pahala untuk kita ,"ujarnya dengan mend3kati wajah cantik milik istrinya.

" Tidak usah shock cantik, masih banyak wanita yang lebih cantik menginginkankan diriku.

Suci memejamkan mata, menetralkan perasaannya yang terasa s4kit disaat mengetahui bahwa banyak yang menyukai suaminya.

"Aku ingatkan padamu, jangan keluar bersama teman mu itu tanpa izinku! " tek4nnya.

" Kamu pikir aku tidak tahu semuanya, aku bukan pria yang bodoh." Ujarnya berbisik di telinga Istrinya, tubuh Kinara meremang seketika Dirga mengusap lembut wajah cantiknya.

"Dag Dig Dug"

Jantung Kinara terasa berdebar-debar mendapati perlakuan Dirga seperti itu.

Dirga semakin menuduhnya tanpa bukti yang jelas.

" Jag4 ucapanmu, Mas ! Kalian selalu jalan bersama, lalu kenapa aku tidak ?Aku hanya dijemput teman untuk pergi bekerja, tapi mas keberatan, itu tidak adil.

Lep4skan aku dari pernikahan ini karena aku tak svdi hidup bers4ma seorang pria sepertimu. " Pekik, Suci tak bisa mengontrol lagi em0si.

Sesak yang dirasakan Dirga mendengar pengakuan istrinya yang tak menginginkan dirinya.

* * *

"Aaakh,"teriak Dirga melampiaskan kem4rahannya dalam kamar. Hati yang kini berasa tersayat-sayat kala mengingat ucapan Kinara.

" Apakah aku sebvruk itu ?" Lirihnya, sendu menatap langit-langit kamar.

Seketika air mata meleleh membasahi wajah.

Ucapan itu masih terngiang-ngiang di telinganya.

Di malam itu, turun hujan lebat disertai suara petir bergemuruh di atas langit. Dirga a keluar dengan meluapkan rasa dalam hati.

Tak peduli dengan apa yang terjadi di luar sana, air hujan mengguyur tubuh kekarnya, rasa dingin menembus kulit seolah tak terasa.

Sakit yang dirasakan sehingga seseorang yang tengah memanggil pun ia tak hiraukan.

" Dirga, masuk !" teriak Kinara ketika melihat Dirga sedang main hujan.

" Dirga, ntar kamu sakit, bagaimana?"teriaknya lagi.

Karena diabaikan, terpaksa Kinan keluar memanggil Dirga. Kini badan kekar itu terlihat menggigil di bawah guyuran air hujan.

" Apa yang kamu lakukan, mas ?"

"Kalau kamu sakit, siapa yang repot ?" Kesalnya melihat sifat kekanak-kanakan Dirga.

" Apa pedulimu ?Tinggalkan aku sendirian !" Pintanya, namun Kinara tetap mem4ksa untuk masuk.

Dirga masih berdiam diri di tempatnya, dan Kinara pun tak ingin masuk jika Dirga tak menurut.

" Hatchi..!"

Mendengar Kinara bersin-bersin,Dirga terpaksa masuk dengan mengandeng tangan istrinya.

"Hatchi!" Kinan masih bersin dan Dirga mulai khawatir dengan itu.

"Aku sudah bilang, jangan mengikuti ku, tapi kamu suka ngeyel," ujarnya seolah memberi wejangan pada istrinya.

Dirga dan Kinan yang telah basah kuyup  segera mengganti pakaiannya. Walaupun begitu, hawa masih terasa dingin oleh derasnya hujan di luar sana. Kedua pasangan sah tersebut tidak tahan lagi menahan g3j0lak dalam dada. Kisah asmara kedua insan itu dimulai malam ini. Langit-langit kamar, sudut-sudut ruangan menjadi saksi bisu dengan peny4tuan keduanya.

Rasa bahagia dalam diri Kinara karena sudah menjadi istri seutuhnya oleh Dirga Praditama ,namun sedih yang dirasakan karena cinta itu hanya terucap saat penyatuan keduanya.

Namun, tak ada sesal yang menghantuinya, karena seperti yang Dirga katakan, bahwa apa yang dilakukan barusan, merupakan ladang pahala untuk mereka.

***

" Dirga, " suara seorang wanita mengalihkan perhatian Kinara

Bianca terus masuk ke dalam ruangan tanpa izin pada pemilikya.

" Miris sekali hidup ku, ya." Lirih Kinara melihat sahabat suaminya seenaknya keluar masuk di ruangan itu.

Dirinya hanya menjadi penonton tanpa adanya protes. Makin ke sini Kinara merasa tersakiti.

Bianca melirik Kinara yang sedang berada di ruangan yang sama.

Dirga masuk dengan membawa makanan, Bianca tersenyum melihat itu. Dirga ternyata seperhatian ini padanya.

" Kinara, ini makanan untukmu, kita makan bareng." Suci menerima makanan tersebut dengan senang hati dari suaminya.

Memang sejak kejadian di malam itu, Bima bersikap lembut pada istrinya. Hubungan keduanya sudah lebih baik dari sebelumnya. Namun hati kecil Kinan belum menerima sepenuhnya akibat pem4ks4an di malam itu dan Dirga belum ingin mempublikasikan status mereka.

" Terima kasih pak," ujarnya lalu menata makanan di meja sofa ruangan itu.

Bima belum melihat kedatangan Bianca sehingga dia dengan santai duduk dan makan di samping istrinya. Sedangkan Kinara sengaja tidak menggunakan apa pun agar perempuan itu tahu bahwa Dirga adalah miliknya.

Mata Bianca merah padam melihat kedekatan Kinara dan Dirga, dia tidak terima jika ada perempuan lain yang mendekati pria yang dicintainya.

" Dirga," panggil Bianca tak tahan lagi.

" Bianca, sejak kapan kamu di ruangan ini ?" Heran Dirga yang melihat Bianca tiba-tiba.

" Aku ada keperluan sedikit, Dirga. Boleh aku meminta sesuatu ?" ujarnya manja pada Dirga.

Kinara menghela nafas mendengar sikap lebaynya.

Dirga mengangguk dan siap mendengarkan permintaan sahabatnya.

" Aku ingin di posisi Kinara sebagai sekertaris mu, aku ingin belajar banyak hal lagi, jadi izinkan aku mengambil alih posisi Kinara. " Ucapnya tanpa rasa bersalah sedikit pun.

Kinara hanya mendengar tanpa ekspresi, seolah dia tidak peduli dirinya digeser posisi atau tidak.

Dirga melirik pada istrinya yang sedang menunggunya makan. Rasa tidak enak hati pada istrinya karena sahabatnya itu selalu saja mencari masalah dengannya.

" Aku akan bicara denganmu nanti, aku makan dulu, " titahnya, dia melihat Kinan tidak sabar lagi untuk menyantap makan di depannya sehingga mengusir Bianca secara halus.

Bianca keluar dari ruangan itu dengan perasaan kesal, Dirga lebih memilih perempuan itu dari pada dirinya.

Kinara makan dengan lahapnya, Dirga merasa heran melihat nya.

" Pelan-pelan makannya, Kinara! Tidak ada yang ingin makan makanan mu kok. " Ucap Bima terlihat ngeri pola makan istrinya sebanyak ini. Melihat nafsu makan istrinya dia pun memberikan sebagian nasi yang ada di piring nya.

" Makasih mas," ucapnya dan Dirga mengangguk.

"Awas Kinan, Dirga hanya milik Bianca!"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!