NovelToon NovelToon
Mencintaimu Apa Adanya

Mencintaimu Apa Adanya

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Patahhati / Mengubah Takdir
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Reni Juli

Ditinggalkan di hari pernikahan membuat Abigail, gadis yang memiliki berat badan berlebih memutuskan untuk berubah. Dibantu seorang teman lama yang sudah menyukainya sejak lama, Abigail mewujudkan keinginannya untuk memiliki tubuh ideal tapi sahabat yang dia anggap sebagai sahabat baik, berusaha menghalangi langkahnya. Disaat keinginan itu sudah terwujud, Abigail berubah menjadi gadis cantik dan pada saat itu sang mantan kembali dan ingin memperbaiki hubungan mereka. Akankah Abigail menerima ajakan sang mantan sedangkan secara diam-diam, ada seorang pria yang begitu tulus mencintai dirinya. Antara cinta lama dan cinta baru, yang mana akan dipilih oleh Abigail?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 9

Sarah sudah kembali ke ruang pesta, dia malas berada di antara Abi dan Justin. Dari pada bersama mereka lebih baik dia kembali ke dalam dan berbincang bersama dengan teman yang lain.

Abi masih menikmati kuenya yang masih banyak, sedangkan Justin tidak juga beranjak. Dia lebih suka berada di sana dari pada berada di dalam dan mendengar bualan-bualan teman-teman mereka.

Abi terlihat canggung, sejujurnya dia sudah mau pulang tapi dia terlihat ragu untuk mengatakannya pada Justin. Gadis itu menikmati kuenya sambil sesekali melirik ke arah Justin, sedangkan pria itu memandanginya sambil tersenyum.

"Ju-Justin, kenapa kau tidak masuk ke dalam bersama dengan Sarah?" Abi memberanikan diri bertanya.

"Aku malas, kau sendiri?"

"Aku juga malas" jawab Abi.

"Aku kira kau tidak datang, Abi."

"Siapa bilang? Mereka bahkan menyambut aku dengan luar biasa begitu melihatku."

"Sarah, dia bilang padaku jika kau tidak datang," ucap Justin tanpa maksud apa-apa karena Sarah memang berkata Abi tidak datang saat dia bertanya.

"Benarkah?" Abi mengernyitkan dahi, kenapa Sarah berkata demikian? Bukankah mereka datang bersama-sama? Entah apa tujuan Sarah berkata demikian tapi dia tidak mau memikirkannya.

"Abi, boleh aku bertanya sesuatu?" tanya Justin. Jujur dia sudah sangat ingin tahu masalah ini sejak tadi.

"Boleh saja, tapi sebenarnya aku sudah mau pulang" jawab Abi.

"Dengan apa kau datang?"

"Bus," jawab Abi singkat.

Justin melihat keluar sana, seperti mencari sesuatu. Sepertinya ada baiknya mereka berbincang berdua sambil berjalan ke halte bus yang letaknya lumayan jauh dari hotel itu.

"Halte bus lumayan jauh, bagaimana jika kita berbincang sambil menuju ke sana? Aku juga mau pulang," ajaknya.

"Boleh," Abi mengangguk dan tersenyum manis.

Mereka beranjak, meninggalkan restoran. Tentunya setelah membayar makanan yang mereka pesan, walau Abi menolak tapi Justin membayar semua makanan itu, Abi jadi tidak enak hati karena dia yang paling banyak makan. Mereka masih berdiri di depan restoran, belum beranjak. Mereka melihat mobil yang lewat karena mereka akan menyeberang jalan.

"Justin, sepedamu," ucap Abi mengingatkan sebelum mereka melangkah menuju halte bus.

"Oh, aku lupa," Justin memutar langkah, dia berlari menuju hotel di mana sepedanya berada. Abi menunggunya, matanya tidak lepas dari pria itu. Setelah mendapatkan sepedanya, Justin kembali mendekati Abi dengan terburu-buru.

"Maaf membuatmu menunggu."

"It's oke," jawab Abi sambil tersenyum.

Mereka berdua berjalan menyusuri trotoar. Justin mendorong sepedanya, sedangkan Abi terlihat canggung karena dia tidak tahu harus membicarakan apa apalagi dia bukan tipe gadis yang ingin banyak tahu.

"Abi, tadi Sarah bilang kau ditinggalkan. Apa benar?" Justin memecah keheningan di antara mereka.

"Hm, ya," Abi terlihat ragu, jujur dia enggan membahas kegagalannya.

"Apa yang sebenarnya terjadi?"

"Ya, aku ditinggalkan di hari pernikahanku karena bentuk badanku yang luar biasa," jawab Abi dan setelah itu dia tertawa canggung.

Justin melirik ke arah Abi sejenak, dia sungguh tidak menyangka gadis itu mengalami hal demikian. Tidak seharusnya Abi diperlakukan seperti itu hanya karena bentuk tubuhnya.

"Menurutku kau tidak pantas diperlakukan seperti itu," ucapnya.

"Ya, tapi memang salahku karena aku tidak memikirkan perasaan calon suamiku," mata Abi menerawang, penghinaan yang diberikan oleh Harold kembali teringat.

"Mungkin memang yang jadi masalah adalah berat badanmu tapi tidak seharusnya kau diperlakukan seperti itu. Jika memang kau tidak diinginkan lalu untuk apa dia mengajakmu menikah? Apa hanya untuk menghina dirimu?"

"Aku juga berpikir demikian tapi setelah aku pikir, dia memang pantas jijik dengan bentuk badanku. Sebab itu dia meninggalkan aku."

"Tidak semua salahmu, Abi. Tapi aku rasa kau sudah harus mulai berubah, jalani pola hidup sehat dan kurangi makan kue. Aku lihat kau diam saja saat Sarah memberimu banyak makan, kenapa?" Justin memandanginya dengan ekspresi ingin tahu.

"Kami sudah terbiasa seperti ini," jawab Abi sambil mengangkat bahu.

"Jika begitu kau sudah harus berubah. Semua itu harus dimulai dari dirimu sendiri, tidak bisa dari orang lain. Maaf jika aku lancang, seharusnya Sarah tidak memberimu makan terlalu banyak sehingga membuat berat badanmu semakin bertambah. Cobalah untuk menolak apa yang dia berikan, aku yakin kau bisa karena segala sesuatu harus dimulai dari dirimu sendiri dan ini hanya nasehat jadi jangan marah."

"Thanks," Abi tersenyum, dia memang sudah harus berubah.

Mereka diam, langkah mereka berjalan dengan pelan menuju halte yang sudah terlihat tidak jauh lagi. Abi memikirkan nasehat yang diberikan oleh Justin, memang selama ini dia selalu membiarkan Sarah memberinya makan apa saja karena dia pikir Sarah adalah teman baiknya.

"Justin, kau bekerja di mana?" tanya Abi, dia bosan hanya diam saja.

"Apa kau mau tahu, Nona?" Justin balik bertanya.

"A-Apa kau tahu tempat fitnes bagus?" dia bertanya seperti itu karena dia pikir Justin tahu tempat fitnes yang bagus sehingga dia bisa mengajak ibunya ke sana.

"Kau mau fitnes?"

"Hm, Mommy bilang ingin mencarikan aku tempat fitnes."

"Wow, kebetulan aku pelatih fitnes. Jika kau mau aku beri diskon lima puluh persen, harga sahabat."

"Serius?" Abi memandanginya dengan tatapan tidak percaya.

"Ya, aku bekerja menjadi instruktur di sebuah Gym. Jika kau mau kau bisa hubungi aku."

"Pantas saja badanmu bagus!" ucap Abi.

Justin tersenyum, dia bahkan mengeluarkan sebuah kartu nama dan memberikannya pada Abi.

"Ambil ini, hubungi aku jika kau tertarik."

"Thanks, aku pasti akan menghubungimu," Abi tersenyum, keberuntungan yang luar bisa. Dapat instruktur yang dikenal dan juga diskon lima puluh persen. Ibunya pasti senang.

Langkah mereka terhenti karena halte bus sudah tiba, Justin masih menemani Abigail sampai bus yang akan dia tumpangi datang.

"Thanks Justin, aku akan menghubungimu setelah membicarakan hal ini pada ibuku besok," ucap Abi sebelum dia naik ka atas bus.

"Aku tunggu kabar baik darimu Abi, dijamin hasil tidak mengecewakan."

Abi mengangguk dan setelah itu dia naik ke atas bus. Sebuah lambaian tangan dia berikan saat bus mulai berjalan pergi. Justin masih memandangi bus itu tapi tidak lama kemudian, Justin menggowes sepedanya untuk mengejar bus yang ditumpangi oleh Abi.

"Abi, hubungi aku besok!" teriaknya.

"Pasti!" jawab Abi sambil berteriak dari jendela bus yang terbuka.

Justin menghentikan sepedanya dan melambai, dia terlihat tersenyum dan setelah itu Justin membawa sepedanya pergi karena bus yang ditumpangi Abi sudah menjauh. Dia juga memilih pulang dan tidak kembali ke tempat pesta.

Sementara itu di dalam ruang pesta, Sarah masih belum kembali. Dia benar-benar lupa dengan Abigail. lagi pula Abi bisa pulang sendiri.

"Sarah, aku lihat Justin berbicara denganmu tadi, mana dia?" tanya salah satu sahabatnya.

"Entahlah, mungkin dia sudah pulang," jawab Sarah enggan.

"Astaga, sayang sekali. Padahal aku ingin berbincang dengannya."

"Aku juga," ucap yang lain dan beberapa orang juga berkata demikian.

"Hei, apa hebatnya dia?" tanya Sarah tidak mengerti.

"Tentu saja hebat, padahal kami pikir bisa belajar bisnis darinya tapi sayang dia sudah pergi!"

Sarah diam, apa ada yang tidak dia ketahui? Apa Justin berbohong padanya. Sarah beranjak, mengambil ponsel-nya karena dia ingin menghubungi Abi.

"Aku dengar Justin seorang pengusaha sukses yang sedang naik daun," ucap salah seorang yang ada di sana dan Sarah dapat mendengarnya dengan jelas.

"Benar, wajahnya bahkan selalu menghiasi majalah bisnis akhir-akhir ini," salah satu berkata demikian.

Sarah mencengkeram kedua tangannya, sial. Dia benar-benar tertipu. Tidak membuang waktu, Sarah menghubungi Abi, dia sangat ingin tahu di mana Abi saat ini.

"Abi, kau di mana?" tanya Sarah tanpa ragu saat Abi sudah menjawab panggilannya.

"Aku sedang di bus, pulang," jawab Abi.

"Apa kau tidak bersama dengan Justin?"

"Tidak!" jawab Abi karena dia memang tidak bersama dengan Justin.

"Sial! Hei, apa kau lihat Justin pulang dengan apa?" tanya Sarah lagi.

"Sepeda."

"What the f*ck, apa kau tidak bercanda?" Sarah terdengar tidak percaya.

"Tidak, dia memang naik sepeda!"

"Ck, baiklah!" Sarah menggigit bibir, sial. Entah mana yang benar tapi dia rasa dia sudah tertipu.

"Besok aku akan menghubungimu," ucap Sarah.

"Maaf meninggalkanmu, Sarah," Abi jadi tidak enak hati.

"Tidak apa-apa," Sarah mematikan ponselnya.

Dia kembali mendekati teman-temannya, sebaiknya dia mencari lebih banyak informasi karena dia yakin jika Justin memang menipunya.

1
🗿
Rasain Lo Harold.
Serena ketchum/ family ketchum
Abi polos bgt
klara
klara
suka ceritanya singkat jelas padat😁
Nur Hidayanto
Luar biasa
Nur Hidayanto
Lumayan
Dewi Sri
salut sama ortu justin
Dewi Sri
Aku suka
Dewi Sri
Hadir saya suka ceritanya
Nurlaila Hasan
kereeen,, aku suka yg partnya ga trlalu panjang,, jga alur critanya ga bertele tele,,
Nurlaila Hasan
suka
Hamliah Lia
keren pke bngt
Hamliah Lia
keren kak cerita ya bagus/Heart//Heart//Heart/
Hamliah Lia
senjata Ema" centong nasi ya kak
Katherina Ajawaila
keren thour, ceritanya. sukses selalu thour🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Katherina Ajawaila
akhir Abigael bahagia , 🥰
Katherina Ajawaila
Sarah PD amat, mana mau Justin sm tukang teh celup. 😒
Katherina Ajawaila
kel, pecundang udh meludah di jilat lagi 😡
Katherina Ajawaila
telan situ muntah mu sendiri. 😜
Katherina Ajawaila
muntah2 lo sarah sm harold
Katherina Ajawaila
telat Harold kemana aja selama ini, balik aja sm pecundang jalang mu😖
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!