Gadis Pembuat Roti

Aku masih berada di dalam ruang kerja milik Darren. Sambil menatap pria ini tidak percaya. Pengakuan yang dia buat beberapa detik lalu membuat terdiam seribu bahasa.

Dia berkata jika dia adalah kembaran dari pangeran Carlos. Bagaimana mungkin. Sedangkan wajah mereka saja tidak begitu mirip.

"bagaimana bisa!! Kalian sama sekali tidak mirip". Aku berkata dengan sangat hati-hati. Mungkin di balik pernyataan nya itu terdapat sebuah cerita yang ku yakin penuh luka lama.

"jangan memotong ku Sofia. Aku akan jelaskan satu persatu".

"baiklah maaf kan aku!".

Aku kembali memperhatikan nya dan memasang telinga ku dengan baik. Aku tak ingin melewatkan kisah tentang Grand Duke Clarksville sang misterius yang tak dianggap anak oleh kaisar.

Tapi setelah ku pikirkan lagi bahkan nama belakang pria ini tidak sama dengan nama belakang sang kaisar. Clarksville nama belakang Darren sedangkan nama belakang kaisar Hugo Lioris. Apa setelah di abaikan pria ini membuat nama baru untuk dirinya sendiri?.

Baik aku akan mendengar kisah nya.

"baiklah akan ku mulai dari mana ya kisah keluarga yang mengabaikan ku. Huh!! Sebenarnya aku malas untuk mengingat nya tapi...!"

"tidak usah di cerita kan jika kau merasa berat. Aku tidak ingin kau berada dalam situasi yang buruk saat menceritakan nya. Jika terlalu sakit lebih baik tidak usah di cerita kan". ucap ku yang tiba-tiba langsung menggenggam tangan nya yang ada di atas meja.

Entah kenapa aku malah berkata seperti itu padahal aku tadi sangat antusias dengan kisah pria ini.

Setelah aku mengatakan hal itu Darren tiba-tiba tertawa.

"hahaha.. Kau sungguh lucu Sofia. Ternyata kau seorang yang mudah berubah-ubah. Tadi ku lihat kau sangat penasaran dengan kisah ku tapi setelah nya kau terlihat merasa bersalah. Sama hal nya seperti tawaran ku tadi".

Aku menatap nya kesal dan menarik tangan ku kembali. Aku menyesal merasa kasihan kepada beberapa saat lalu.

"aku hanya merasa bersalah dengan perubahan ekspresi mu tadi dari tenang lalu terlihat seperti sedih".

"tidak perlu merasa bersalah. Aku yang ingin memberitahukan nya kepada mu sebelum pernikahan kita terjadi. Kau harus tau keluarga seperti apa yang akan kau hadapi nanti saat kita menikah".

Mendengar hal itu aku kembali menunggu kisah apa yang ada di sebalik kehidupan si pria cabul di hadapan ku ini.

"aku dan Carlos adalah saudara kembar. Kaisar bodoh itu punya 3 istri. Istri pertama dan istri sah nya yang menjabat jadi permaisuri sebelum nya adalah ibu ku. Sementara 2 lain nya hanyalah seorang selir. Saat aku dan Carlos lahir kami memiliki wajah dan warna rambut yang berbeda. Begitu pula dengan warna mata".

Jelas Darren memulai cerita tentang dirinya dan juga keluarga nomor satu di kekaisaran ini. Jadi mereka kembar yang tidak identik. Pantas saja wajah mereka berbeda. Darren dengan rambut coklat gelap nya dan pangeran Carlos dengan rambut pirang.

Setelah ku perhatikan dan ku ingat kembali warna mata mereka juga berbeda. Warna mata pria di hadapan ku saat ini berwarna green ocean sedangkan pangeran Carlos berwarna Gold light.

Tapi jika di bandingkan mata pria cabul ini lebih indah dari pangeran Carlos. Hanya saja tatapan mata pria ini selalu tajam dan dingin. Sedangkan pangeran Carlos lebih hangat.

aku kembali mendengar kan kelanjutan dari cerita Darren.

"aku di asingkan dan juga di abaikan karena utusan dari kuil suci mengatakan jika kelahiran ku adalah sebuah ancaman. Aku adalah sumber malapetaka jika di biarkan tetap berada di dalam istana. Menurut ramalan bodoh mereka jika aku adalah bayang-bayang kehancuran yang selalu mengikuti Carlos. Ibaratkan Carlos adalah sebuah cahaya matahari yang sangat berguna sedang aku adalah malam gelap yang sangat menyeramkan"

Darren kemudian diam mengambil jeda dalam menceritakan tentang dirinya itu. Aku sedikit kesal dengan ramalan itu. Bagaimana orang-orang dewasa kala itu membuat seorang anak kecil terlihat seperti monster yang akan menghancurkan segala.

Padahal semua anak itu awal nya adalah kertas putih yang kosong. Orang tua dan orang dewasa sekitar nya lah yang bertanggung jawab atas apa dan bagaimana anak itu akan tumbuh.

Aku kembali menatap nya dengan tatapan iba. Seandainya bisa aku akan memeluk pria ini ketika dia masih kecil.

"jangan menatap ku seperti itu! Kau seakan akan ingin memakan ku! Tatapan mu sungguh menyeramkan!"

Lihat lah pria ini. Aku sedang terharu dan iba dengan cerita nya namun dia malah berkata seperti itu.

"lanjut kan saja cerita mu. Tak usah perduli kan wajah atau ekspresi ku!". Balas ku dengan kesal.

Namun pria itu malah kembali terkekeh pelan ke arah ku dan kembali melanjutkan cerita nya.

"sejak kecil aku selalu dikucilkan jika berada di istana. kaisar bodoh itu tidak membunuh ku karena orang kepercayaan ibu ku selalu melindungi ku. Namun hal itu tidak membuat nya menyerah untuk menyingkirkan ku. Saat umur ku 12 tahun pria yang bertugas melindungi diriku mati karena menyelamatkan ku. Sejak saat itu kaisar bodoh itu malah mengirim ku ke Medan perang saat usia ku masih 13 tahun. Dia pikir aku akan mati di tempat itu ternyata dia salah. Aku berhasil selamat dan memenangkan peperangan tersebut. Hingga banyak para bangsawan dari kekaisaran ini memuji ku. Bahkan kekaisaran lain mengakui kehebatan ku. Dan mau tak mau kaisar bodoh itu memberikan ku gelar panglima perang termuda di kekaisaran Amberland. Aku juga mendapatkan gelar grand Duke saat umur ku 16 tahun. Saat itu kaisar bodoh itu semakin sulit menyingkirkan ku!".

Ternyata kehidupan Darren lebih menyedihkan dari pada kehidupan ku yang sebagai rakyat miskin. Aku hanya anak angkat yang di buang orang tua kandung ku Karena mereka memiliki banyak anak dan tidak ada yang mengincar nyawa ku seperti pria ini. Bahkan kedua orang tua angkat ku lebih baik daripada kedua orang tua nya.

"apakah ibu mu diam saja ketika mereka melakukan hal itu terhadap mu? Bahkan permaisuri juga mengabaikan mu padahal kau kan juga anak nya." pertanyaan itu mengalir begitu saja dari mulut ku.

Dan ku lihat perubahan mimik wajah nya saat aku menyinggung tentang permaisuri yang tega dengan anak nya. Padahal ku lihat wanita itu terlihat elegan tegas dan baik tapi kenapa untuk melindungi satu anak nya tidak bisa dia lakukan. bukankah dia ibu yang buruk.

"kau tau permaisuri yang saat ini kau lihat itu bukan lah ibu ku. Melainkan selir Elena, wanita itu adalah istri kedua kaisar bodoh itu. Ibu dari Edward dan Oscar, kau harus berhati-hati ketika berhadapan dengan wanita itu. Permaisuri yang kau lihat dengan tatapan kagum itu adalah wanita yang membunuh ibu ku dengan racun yang dia berikan kepada ibuku setiap hari nya. Ibu ku mati seakan akan karena sebuah penyakit namun aku yakin itu semua adalah ulah wanita tua itu".

Aku jadi berfikir kembali tentang kejadian malam itu saat aku menguping di labirin istana. Jangan-jangan kejadian itu juga ada sangkut pautnya dengan permaisuri.

Satu lagi kenyataan yang ku dapatkan hari ini. permaisuri juga memiliki sisi gelap nya.

Istana yang ku pikir sangat indah ternyata memiliki banyak ancaman hingga tidak bisa tidur dengan nyenyak.