NovelToon NovelToon
Benih Curian

Benih Curian

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Konflik etika / Anak Kembar / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:11.7k
Nilai: 5
Nama Author: Destiii

Menikah dengan lelaki yang dia cintai dan juga mencintainya adalah impian seorang Zea Shaqueena.
Namun impian tinggalah impian, lelaki yang dia impikan memutuskan untuk menikahi perempuan lain.

Pergi, menghilang, meninggalkan semua kenangan adalah jalan yang dia ambil

Waktu berlalu begitu cepat, ingatan dari masa lalu masih terus memenuhi pikirannya.

Akankah takdir membawanya pada kebahagiaan lain ataukah justru kembali dengan masa lalu ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Destiii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Wedding

Di sebuah kamar, seorang gadis bergaun putih tengah berdiri menghadap jendela kaca menatap ke arah luar.

"Ze, udah waktunya keluar, ayo"

Zea berbalik, menatap sahabatnya yang berdiri tak jauh darinya. "You okay?" Tanya Shanum, menatap Zea khawatir.

Keduanya saling tatap "Jangan ragu Ze, ini udah takdir dari tuhan buat kamu. Trust me, kamu akan bahagia setelah ini, bersama anak kalian." ucap Shanum, ia mengerti yang di rasakan oleh sahabatnya bagaimana.

Zea menutup kedua matanya, menarik nafas dalam lalu mengangguk dengan menatap sahabatnya yang tersenyum padanya.

"Ya udah, ayo" Shanum menggandeng tangan Zea keluar dari kamar.

Tak

Tak

Tak

Suara heels yang beradu dengan lantai membuat semua mata memandang ke arah datangnya sang pengantin wanita.

Dengan jantung berdebar kencang, Varro menjemput pengantinnya dengan pandangan terus menatap Zea.

Varro mengulurkan tangannya pada gadis yang akan menjadi istrinya itu.

Zea menatap tangan yang terulur padanya, lalu naik menatap Varro yang tersenyum. Dengan perlahan Zea menerima uluran tangan besar itu yang akan membawanya menuju meja akad.

Ya, untuk akad Zea mengambil konsep intimate wedding dengan tema garden party yang di laksanakan di mansion keluarganya. Acara ini hanya di hadiri oleh keluarga dan beberapa orang terdekat.

"SAH"

Air mata Zea menetes saat kata sah terdengar menggema di telinganya. Kini ia sudah menjadi seorang istri dari pria yang merupakan mantan kekasihnya sekaligus ayah untuk kedua janinnya.

Begitu juga dengan Varro, pria itu meneteskan air mata haru dan air mata bahagianya. Sekarang ia sudah menjadi seorang suami dari wanita yang sangat ia cintai.

Varro mengambil cincin pernikahannya, ia pasangkan di jari manis Zea. Begitu pun Zea memasangkan cincin di jari manis Varro, lalu mencium tangan Varro.

Varro mencium kening Zea dalam dengan perasaan tulusnya. 2 tahun berpisah bukanlah waktu yang sebentar. Varro menantikan kebahagiaan ini sejak lama. Kini, ia sudah mendapatkan kebahagiaan itu, wanitanya, cintanya.

Acara berlanjut hingga 2 jam berlalu. Varro menatap Zea yang berdiri disampingnya. "Kenapa Ze? Capek?" Suara Varro terdengar khawatir.

"Kenapa Var?" Tanya Lisa, menghampiri keduanya.

"Emmm.. Ma, Zea udah kecapean, aku bawa masuk duluan gapapa?"

Lisa menatap putrinya yang diam saja namun terlihat jika putrinya itu memang sudah lelah.

"Bawa ke kamarnya ya, biarin Zea istirahat dulu. Acaranya juga udah beres, cuma perbincangan santai, biar mama yang urus "

Varro mengangguk "Aku masuk dulu, makasi ma."

"Ayo sayang" Ajaknya, merangkul bahu Zea. Membawa nya masuk menuju kamar istrinya yang berada di lantai atas.

Cek lek

Kesan pertama Varro saat masuk ke dalam kamar istrinya yaitu rapi. Kamar yang sangat girly menunjukan sang pemilik kamar merupakan wanita yang sangat feminim, dan itu Zea nya.

Zea melangkah menuju meja riasnya. Tak terlalu banyak aksesoris yang ia gunakan. Hanya sebuah crown kecil menghiasi kepalanya.

"Mau aku bantu?" Varro bertanya saat sudah berada tepat di belakang Zea.

Zea menggeleng "gak apa apa, biar aku sendiri." mulai menghapus make up nya.

Varro menghela nafasnya dalam lalu tersenyum dengan menatap Zea dalam pantulan kaca. "Kalau gitu aku mandi duluan" ucapnya lalu melenggang pergi memasuki kamar mandi.

Zea sudah membuka gaunnya tanpa ada drama kesusahan membuka. Kini ia menggunakan bathrobe, menunggu gilirannya untuk membersihkan diri.

"Ze, sayang" Zea mengalihkan pandangannya ke arah pintu kamar mandi yang sedikit terbuka.

"Tolong ambilin aku handuk"

Zea berdecak kesal, namun tetap beranjak menuju lemari tempat penyimpanan handuk bersih, lalu memberikannya pada Varro. "Nih" menyodorkannya di depan pintu.

"Mana?" Varro mengulurkan tangannya melalui celah pintu yang sedikit ia buka.

Zea melotot saat tangannya ikut di pegang hendak di tarik masuk "KAK"

Varro terkekeh kecil di dalam sana "Maaf sayang, maaf aku sengaja"

Zea melengos tak menghiraukan Varro yang sedang menggodanya.

Varro keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk sebatas pinggang hingga lututnya. Menatap Zea yang kembali duduk di kursi meja riasnya.

Varro menghampiri lalu berjongkok di hadapan wanita yang merupakan istrinya itu "Maaf ya, aku becanda tadi" Ucapnya seraya menatap Zea lekat.

Zea memalingkan wajahnya "Awas, aku mau mandi" Ucapnya ketus, dengan wajah juteknya beranjak dari hadapan suaminya.

Varro terkekeh, ia merasa gemas melihat wajah cemberut dan jutek Zea. Itu salah satu hal yang ia rindukan dari wanitanya selama 2 tahun belakangan ini.

Di kamar mandi, Zea menyandarkan punggungnya di pintu kamar mandi yang sudah tertutup rapat. Ia memegang dadanya yang berdebar kencang.

Bayangan tubuh Varro terus menghantui pikirannya "Zea stop" dengan suara tertahan, Zea menggelengkan kepalanya seolah membuang semua ingatan yang membuatnya seperti ini.

Tak ingin terus mengingat hal itu, Zea segera melepaskan bathrobe nya, berdiri di bawah kucuran air shower. Ia berharap pikirannya ikut terbawa air yang mengguyur tubuhnya.

Setelah selesai, Zea keluar dengan menggunakan bathrobe mandi. Ia melihat Varro duduk bersandar di tempat tidurnya.

Zea melipat bibirnya ke dalam, menahan tawanya. Sungguh lucu sekali menurutnya, pria bertubuh kekar seperti Varro tinggal di kamarnya yang sangat girly.

Zea duduk di kursi meja riasnya, mengambil hair dryer hendak mengeringkan rambutnya yang basah. "Sini aku bantu" Membuat Zea mengerutkan keningnya.

"Gak ada penolakan!" Ucapnya menyela Zea yang akan menjawab ucapannya. Ia tahu, Zea pasti akan menolaknya lagi seperti tadi.

Zea pasrah, ia menatap cermin di hadapannya, tepatnya menatap sang suami yang dengan telaten mengeringkan rambutnya. Wajah serius dan terlihat fokus itu terlihat sangat tampan menurut pandangannya.

Zea mengalihkan pandangannya saat Varro menatapnya dari cermin "Kenapa?" tanya varro, ia menundukkan tubuhnya hingga wajahnya sejajar dengan wajah Zea. Varro membisikan sesuatu hingga Zea dengan spontan berdiri dari duduknya.

"Sana pakai baju, biar cepat istirahat"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Siti Nina
Bagus cerita nya kak,,,kata"nya juga enak di baca 👍👍👍 semangat kk 💪💪💪
Enz99
bagus banget
Shinichi Kudo
Jalan ceritanya mantap!
Destiii: Jangan lupa tinggalkan jejak ya🤗❤️
total 1 replies
Rukawasfound
Setiap harinya selalu menunggu kelanjutan dari cerita seru ini 😍
Destiii: makasii ya udah baca karya aku🤗 tunggu kelanjutannya❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!