NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Jomblo Karatan

Jerat Cinta Jomblo Karatan

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Balas Dendam
Popularitas:1M
Nilai: 5
Nama Author: Realrf

Eldric Hugo
Seorang pria penderita myshopobia. Dalam ketakutan akan hidup sebatang kara sebagai jomblo karatan.

Tanpa sengaja ia meniduri seorang pria yang berkerja di club, dan tubuhnya tidak menunjukkan reaksi alergi.

Karina seorang gadis yang memilih untuk menyamar menjadi laki-laki, setelah dia kabur dari orang yang hendak membelinya. Karina di jual oleh ibu yang mengasuhnya selama ini.

Akankan El mengetahui siapa sebenarnya sosok yang bersamanya. Keppoin yuk

Ada dua kisah di sini semua punya porsinya masing-masing.

Happy reading 🥰🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Realrf, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bingung

Sesampainya di mansion Eldric langsung masuk dan melangkah lebar menuju kamarnya. Kesal, karena bayangan senyum di wajah dekil itu tak kunjung hilang dari otaknya. Sialnya lagi Eldric cemburu melihat dia berjalan dengan wanita lain.

Cemburu, tidak mungkin.

Eldric melepaskan semua pakaiannya yang menempel di tubuhnya seperti biasa ia kan langsung membuangnya. Eldric langsung masuk ke kamar mandi, dan membiarkan tubuh kekarnya di hantam rintikan air dari shower.

"Argh sial ...!" pekik Eldric berkali kali.

😺😺😺😺😺

Seminggu berlalu. Eldric punya penyakit baru yang harus ia hadapi amnesia eh bukan insomnia. Semenjak ia tidak sengaja melihat wajah Rizky secara langsung meskipun terhalang oleh kaca mobil, bayangan wajah itu terus menghantuinya. Hadir di setiap malamnya, dan itu membuat Eldric sangat frustasi.

Lingkar hitam sudah merata di bawah matanya. Sepertinya virus cinta sudah mulai menjangkitinya.

Berto yang melihat muka Tuannya begitu kucel seperti cucian baru di peras pun merasa heran. Pasalnya Eldric selalu terlihat rapi bahkan saat di rumah. Sungguh hal yang aneh melihatnya hanya memakai kaos oblong dan celana pendek dengan rambut acak-acakan dan muka yang sepertinya belum di basuh, masih terlihat tai mata di sudutnya.

El menghela nafas panjang, Ia menarik kursi meja makan lalu mendudukinya. Berto pun dengan sigap mengambilkan makanan di piring untuk tuannya. Eldric mengedarkan pandangannya, lalu menghela nafasnya berat lagi.

Seluruh penghuni mansion ini memang laki-laki. Termasuk Berto, orang yang mengasuhnya sejak masih bayi. Lagi lagi Eldric menghela nafasnya yang terasa sangat berat.

Apa mungkin karena itu aku juga akan berjodoh dengan pria, gumam Eldric dalam hatinya.

Melihat Tuannya tak kunjung menyentuh makanannya. Berto pun heran, ia mengambil kursi di sebelah meja El lalu duduk di sana. Hanya Berto yang boleh melakukan hal semacam ini, duduk bersebelahan dengan Eldric. Hal yang sangat ekstrim untuk El. Ia biasanya akan meminta orang lain berjarak 1 meter darinya, itu untuk orang yang ia kenal. Jika orang lain atau yang tidak ia kenal maka ia akan memberikan jarak 3 meter.

"Tuan muda, ada apa sebenarnya dengan anda?" tanya Berto dengan raut wajah cemas, Berto adalah satu-satunya orang yang di anggap El orang tuanya. Meskipun Mama El masih ada.

"Huh ... aku tidak tahu, aku selalu memikirkan seseorang. Dia selalu muncul dalam benakku, aku jadi gelisah dan tidak bisa tidur seperti ini." Eldric mengusap wajahnya kasar.

Mata Berto berbinar bahagia. Ia menatap El dengan penuh haru. Ini adalah kemajuan yang sangat baik.

"Selamat Tuan, selamat," ucap Berto dengan sungguh-sungguh.

Eldric menaikkan alisnya, menatap Berto dengan heran. Apa maksudnya memberikan selamat padanya? selamat karena tidak bisa tidur selama seminggu. Bukankah itu aneh, mana ada orang memberi selamat untuk hal semacam ini.

"Berto apa maksudmu? kau tidak jelas, apa ubanmu sudah membuatmu tidak waras. Kenapa kau memberikan aku selamat?"

Eldric menggelengkan kepalanya, ia meraih segelas susu yang ada di meja lalu perlahan meneguknya.

"Tidak Tuan, saya masih sangat waras. Saya mengucapkan selamat karena Tuan telah jatuh cinta."

Bruussst..

Susu yang ada dalam mulut El berhambur merata keseluruh meja. Berto buru-buru memberikan tisu pada Tuannya. El meletakkan gelas dengan keras, lalu menerima tisu itu dengan kasar kemudian membersihkan dagu dan tangannya yang terkena cairan berwarna putih itu.

"Kau gila! mana mungkin aku jatuh cinta dengan pria dekil itu!" sentak Eldric.

Berto menatap El dengan bingung. Pria dekil? siapa yang di maksudnya. Apa salah satu dari perkerja yang ada di mansion ini. Tapi seingat Berto pengawal dan para pekerja lain mempunyai wajah yang lumayan tampan dan mereka selalu dalam keadaan bersih. Tunggu jadi orang yang membuat Eldric gelisah dan tidak bisa tidur adalah laki-laki. Seketika Berto memegangi keningnya yang terasa pening.

"Apa, kenapa kau memegangi keningmu seperti itu?"

"Tidak, Tuan." Berto langsung menegakkan tubuhnya yang tadi sedikit membungkuk dan menjauhkan jarinya dari keningnya.

Kalau kau saja merasa pusing, bagaimana denganku. keluh Eldric.

El mendesah kesal pada dirinya sendiri. Bagaimana bisa diantar berjuta-juta manusia di Jakarta ini, dia memikirkan seseorang yang bahkan tidak masuk dalam kualifikasinya sebagai pembantu di rumahnya.

"Sudahlah, Suruh Joe bersiap. Aku akan ke kantor hari ini!" tidak Eldric sembari bangkit dari duduknya kemudian menjauh melangkah ke kamarnya.

"Baik, Tuan."

Berto pun segera pergi ke belakang mendatangi Joe yang sedang menikmati sarapannya di meja yang di sediakan khusus untuk para pekerja dan pengawal di sana. Ruang makan itu tidak kalah mewah dari meja makan Tuannya, El selalu memberikan fasilitas yang baik untuk para pekerjanya.

"Joe bersiaplah, Tuan akan pergi ke kantor hari ini," ucap Berto dengan raut wajah yang tidak bisa di jelaskan.

"Baik, Paman." Joe mengusap bibirnya dengan tisu, lalu mengangkat piring kotor yang selesai ia gunakan.

"Paman ada apa dengan wajahmu?"

"Tuan, dia berkata dia sedang gelisah karena seseorang."

Joe yang tadinya akan berdiri dari duduknya mengehentikan gerakannya.

"Apa yang sedang di pikirkan Tuan seorang laki-laki?" tanya Joe, ia melanjutkan pergerakannya lalu melangkah ke atas dapur untuk mencuci piring kotornya.

"Bagaimana kau tau!?" tanya Berto dengan berteriak karena jarak Joe sudah cukup jauh dengannya.

Berto berjalan mendekat kearah keponakannya yang sedang membersihkan piringnya di wastafel.

"Tuan bahkan meminta pendapatku, tentang kaum pelangi dan bagaimana jika ia menjadi salah satu dari mereka Paman."

Hah ...

Keduanya membuang nafas panjang. Tuan mereka memang seorang jomblo karatan yang tidak pernah menyentuh wanita manapun. Jangankan menyentuh, berdekatan saja ia sudah merasa tidak nyaman termasuk pada ibu kandungnya sendiri. Meskipun begitu Berto dan Joe tidak berharap Eldric akan menjadi salah satu dari para penggila terong kukus.

_________00________

Di sebuah sekolah menengah atas, di sebuah ruangan seorang siswi sedang duduk di hadapan gurunya. Ruangan itu sepi, hanya ada mereka berdua. Semua guru dan siswa siswi sekolah melakukan proses belajar mengajar.

Karina duduk dengan gugup karena pria di hadapannya menatapnya dengan tidak biasa. Ingin rasanya ia membentak atas ketidak sopanan pria itu yang terus menatap ke arah dadanya. Namun, ia berusaha menahan dirinya.

"Bagaimana Karina, kapan kamu bisa membayar uang sekolah kamu? kamu sudah menunggak pembayaran sejak semester lalu," ucap Pria itu membuka suara.

"Mohon kasih saya waktu Pak. Saya baru di pecat dari perkejaan paruh waktu saya," jawab Karina setenang mungkin. Ia berusaha menahan emosinya, kedua tangannya meremas rok span abu-abu yang ia kenakan.

"Harus sampai kapan? saya sudah memberikan keringanan dan juga waktu yang cukup lama untuk kamu melunasinya."

Pria itu menarik lengan Karina. lalu mengusap usapnya. Karin merasa jijik, ia berusaha menarik lengannya. Namun, Pria itu itu menahannya dengan kuat.

"Pak tolong lepaskan tangan saya!" sentak Karina.

"Kenapa? saya sudah bilangkan. Kalau kamu tidak bisa membayar sekolah kamu, bilang saja. Bapak akan melunasinya, asal kamu mau sama Bapak." Pria berseragam itu mulai menciumi tangan Karina.

"Bapak pikir saya apa, tolong pak lepaskan. Kalau tidak saya akan -

"Akan apa? mau teriak. Kamu pikir akan ada yang datang menolong kamu. Ruangan ini kedap suara Karina, sudahlah jangan munafik. Nikmati saja, kamu juga akan enak. Aku akan menjamin sekolah kamu sampai lulus dan Bapak kasih lebih untuk jajan kamu."

Pria itu beranjak dari duduknya, ia mulai bangkit dari duduknya. Berjalan memutari meja untuk mendekati Karina. Dengan seringai licik ia terus mendekat. Karina bergerak mundur. Namun, tangannya di tarik kuat hingga ia menabrak tubuh gendut pria itu.

"Pak tolong lepaskan, ini nggak bener Pak. Saya akan melunasi uang sekolah saya Pak. Tolong lepaskan!" teriaknya.

Plak.

Pria itu menampar pipi Karin, karena ia terus meronta dan menolaknya. Pipi Karina memerah, Karina menatap tajam pada pria itu sambil memegangi pipinya yang terasa panas.

"Sudah diam! aku yang berkuasa di sini jadi kamu harus menuruti keinginanku!"

Pria itu melanjutkan aksinya, ia mengunci satu tangan Karina, lalu mencium leher jenjang. Karina mengeratkan rahangnya, dengan satu tangan Karina meraih bolpoin yang ada di meja.

Jleb.

"Aaaaaaaa!" pekik itu pria kesakitan, sambil memegangi pundaknya, sambil mundur beberapa langkah.

Karina menghujam keras bolpoin itu dipundak. Dengan matanya yang memerah ia menatap tajam pada pria yang baru saja mau merebut kesuciannya.

"Kau, Kurang ajar. Beraninya kau," geram laki-laki itu.

"Kenapa, Bapak pikir saya takut. Jangan pikir Bapak bisa melakukan apa saja yang Bapak mau!" sentak Karina.

Pria itu menatap Karina dengan marah. Ia berusaha mendekat kearah gadis itu lagi, sepertinya ia masih ingin berusaha lagi. Namun, dengan cepat Karina menendang pisangnya.

"Agghhhh ... kau gila, keluar!"

"Tidak usah di suruh saya juga mau keluar," jawab Karina enteng. Ia merasa puas melihat pria itu kesakitan.

"Kau di keluarkan dari sekolah ini!" teriaknya pada Karina yang hendak membuka pintu.

"Terima kasih."

Karina membuka pintu dengan kasar lalu membanting untuk menutupnya. Lagian berjalan dengan menghentak kakinya kearah kelas. Tanpa berkata apapun ia masuk begitu saja pada saat gitu sedang mengajar, semua orang di kelas melihatnya ke arahnya.

Karina melangkah lebar, mengambil tasnya lalu keluar lagi tanpa permisi. Ia berusaha menahan dirinya agar tidak menangis. Karin hanya ingin segera keluar dari gedung itu.

Ia melangkah lebar berlari meninggalkan area sekolah. Sampai di sebuah jalanan sepi. Karina duduk di tanah, menekuk kedua lututnya. Ia menangis sambil mengusap kasar leher dan tangan yang sudah di cium pria brengsek itu.

.

.

.

.

.

.

.

vote

like

commet

1
Andriyani “Ijjet famous” Nisa
Luar biasa
Pa Muhsid
wakwaw cucu toooor cucuuuuu
solehatin binti rail
aku pernah baca ,tapi sdah lupa 😀😀😀😀💪😘
Sulis Tiyeas
yah karina... merasa pd nggak ada bahaya. pdhl dari kecil sdh biasa menghadapi bahaya kok nggak peka ya.
Win wina
Karina mengalami baby blues,biasa terjadi pada wanita yg baru melahirkan aku dulu jga begitu sensitif emosi tak terkendali, dukungan orang terdekat sangatlah penting....😔 Sabar ya, Ayah Hugo
Win wina
Huuuuuf bang Hugo mamang kereeeeen suami idaman melele aku Thor,,,,,☺️ berdebatlh kau dengan mertua mu tapi tetap akan menang dirimu karena hak istri memang pada suaminya,love love bang Hugo😘
Win wina
Oh manis sekali Mereka ☺️
Win wina
Sangat tidak masuk akal,anak yg berpisah dengan orang tuanya dalam waktu yang sangat lama setelah dewasa' baru bertemu bisa punya keberanian memberikan aturan untuk berpisah dengan suaminya ya walaupun dengan alasan yg terbaik demi kehamilannya,tpi namanya jga novel hahaha..
Win wina
lha serem amat Thor belut listrik nya
Win wina
Wah sensitif sekali jangan jangan lagi hamidun ci Karina
Win wina
maklumi aja lah pak Joe, namanya jga pengantin baru lagi anget angetnya Thu hahaha😀
Win wina
wohoooo kirain njebol gawang Thor 🤭
Win wina
hahaha tenang saja om kau masih normal nyatanya alam bawah sadar mu masih menyukai wanita, meskipun wanita tersebut menyamar sebagai laki-laki 😀
kieky
suami yg pandai ngemong istrinya..sabar y el bentar lagi 3 orang yg kau hadapi 😁
SR.Yuni
Thor , kenapa sahabat dan mang Toyib tidak diangkat di akhir cerita bahagia Karin ya karena menurutku mereka punya andil besar pada kehidupan Karin drpd si emak angkat, dalam keadaan susahnya karin mrk sll ada dan kasih makan.
SR.Yuni
keren banget ceritanya....badai pasti berlalu berganti kebahagiaan
SR.Yuni
Thor maaf ya lidah orang kita ini gak bisa membedakan J dan Z... kenapa namanya mirip dengan assisten nya. Jadi cara bacaku pun sama...
SR.Yuni
gak usah nyesel....kan elu gak peka jadi laki....
SR.Yuni
anak bodoh ya gini
SR.Yuni
itulah akibatnya ngikutin egomu ...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!