Kisah seorang Wanita bernama Reyna yang mampu berjuang menghadapi kehidupan dengan iman dan keyakinannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 8. Jodohku
Sudah hampir enam bulan Reyna ada di Jakarta dan berkutat dengan kegiatan dikampus bersama teman-temannya.
Sore itu setiba di kontrakan, Reyna mendengan suara seseorang sedang menangis
"Assalamualaikum....!!!" Salam Reyna
"Waalaikum salam.." sahut Ira,Satrio,Iwan dan Siska hampir bersamaan
"Eh kok pada ngumpul...itu Ira kenapa, kok nangis.." tanya Reyna sambil duduk disebelah Ira
"Waaaaa....." tangis Ira makin menjadi
"Cup..cup...udah dehh...jangan nangis lagi, masalah gak akan selesai dengan menangis Ra.." kata Siska menenangkan
"Ada apa sih...kalian cerita lah..." Pinta Reyna ke pada teman-temannya
"Ini Lo Rey... Ira sudah di jodohin sama nyokabnya... tapi ira masih belum kenal sama tu cowok, jadi takut gak cocok gitu..." Kata Iwan
"Gila yaa...zaman kayak gini masih main jodoh2an... Mending kalau yang dijodohkan serasi, gimna klu ternyata tua banget, atau ada kelainan...ngeri kan...!!"
"Waaaaa......!!!!! tangis Ira semakin kenceng
"Kampreeettt.....!!!!!!"
Teriak Siska dan Iwan sambil melotot ke arah Satrio
"Kamu tuuuu...kalo ngomong pakek rem dikit kenapa...jangan blong gitu... Ngertiin perasaan ira..hehh.." kata Rey ke Satria
"Ehh... maaf-maaf kebablasan...hehe"
Jawab satria
"Denger kataku baik-baik ya Ir... dimana-mana yang namanya orang tua itu pasti mencarikan jodoh anaknya yang terbaik...gak mungkin niat menjerumuskan...jadi di jalani dulu aja...coba saling mengenal, jangan punya pikiran yang negatif biar hati kamu bisa memilih langkah yang bener" Reyna mencoba memberikan dukungan biar Ira bisa tenang
"Bener tuhh...setuju akuu...tenangin pikiranmu dulu deh Ir.." sahut Siska
"Iyaa...makasih teman-teman..." Ucap Ira sambil menghapus air mata dan berusaha tersenyum menatap teman-temannya
"Nanti malam jam 8 ngajak ketemuan... Tolong aku di temani kalian yaa..." Pinta Ira tulus
Iwan dan Satria langsung melangkah mundur pelan seolah tidak mendengar pinta Ira
"Ehem...gue banyak tugas,aku lanjut dulu yaa.." Siska langsung beranjak sengaja mau melarikan diri juga
"Eh..eh..tunggu...kalian mau kemana..!!! Ira minta tolong ni...!!! teriak Reyna memanggil teman-temannya yang pada ngacir
"Berarti tinggal kamu yang harus mau nemenin aku ya Rey...lihat mereka dah pada ilang..hik..hik.." rengek Ira
"Hehh...kok aku jadi ikutan sih Ir...emang kamu gak berani apa ketemuan sendiri...ya gak lucu juga kalau bertiga...ngrasa kayak bodyguard kamu deh aku ni..." kata Reyna males
Ada teriakan dari kamar satria
"Kalau orang berduaan yang ke tiga...Setaaaannnn...!!!
"Satriaaa.... Kamu tu yang nenek moyangnya Setaaaannnn....!!!" Teriak Ira gak kalah kenceng
"Udah-udah...oke... Nanti aku temenin...,aku masuk dulu yaa... dah jangan nangis...nanti cantiknya ilang Lo.." kata Rey sambil melangkah menuju kamarnya
"Makasih cantik....kamu memang teman sejati..." Kata Ira merajuk Sabil masuk kamar juga
***
Jam 20.05 akhirnya Ira dan Rey sudah sampai di restoran mewah untuk bertemu dengan calon jodoh Ira
"Ir...emang kamu janjian di meja berapa...coba hubungi calon kamu dehh...biar cepet, kita dah telat nih" kata Reyna
"Udah kok..." Ira sambil celingak celinguk akhirnya menemukan sosok yang ingin di jumpainnya..
"Itu Rey...yukk..." Ira segera menarik tangan Reyna menuju ke meja 7
"Hai...maaf...kita telat..." Kata Ira dengan senyum yang masih memegang tangan Rey erat
Rey memperhatikan Ira yang sangat kelihatan gugup dan tegang, Rey langsung memegang tangan Ira lembut
"Assalamualaikum.....mohon maaf kita telat.."
"Waalaikum salamm..." Sahut seorang laki-laki yang saat ini melihat ke arah Reyna dan Ira
"Woww....Ira yaa... pake hijab tambah cantik...gue Rama calon lu..."sambil menyodorkan tangan mau menjabat tangan Reyna...
Rey langsung bersedekap "kalau punya mata yang bener lihatnya...!!" Kata Reyna sedikit menekan untuk menyadarkan laki-laki yang salah alamat itu
"Ohh... maaf-maaf, salah yaa...habis aku gak kelihatan sama yang ada di belakangmu itu.." jawab Rama kikuk
"Aku Rey teman Ira...Ir...sinian...jangan ngumpet gitu Napa sih...tu calon jodoh kamu..." Kata Reyna menarik Ira maju
"Wahh...kamu Ira...cantik juga...gue Rama..."
Akhirnya mereka berdua berjabat tangan.
Kemudian mereka duduk, Ira duduk di depan Rama, sedang Ira duduk di samping Ira..
"kamu bawa temen juga...??" Tanya Reyna ke Rama
"kok lu tau...iya temenku masih ke toilet
"Ohh...pantes, kok ada minuman tapi gak ada orangnya
dari belakang Rama kaget di tepuk sama seseorang,
"Ehh...udah datang ni si calon..?? kata laki-laki itu yang tak lain teman Rama
"Kenalin saya Rehan...teman Rama..." Sambil mengulurkan tangan ke Ira
"Eh iyaa...gue Ira.. dan ini kenalkan temanku juga " kata Ira menoleh ke arah Rey yang lagi gak sadar kalau diajak bicara karena nunduk sibuk jawab pertanyaan dari teman-temannya yang reseh
"Rey...heh...Rey...!!" Akhirnya Ira mencubit paha Reyna keras..
"Aww...!!astagfirullah...sakit Ir...apaan sih kamu ini...kayak kepiting tau gak, main nyupit aja.." sungut Rey sambil mengelus pahanya yang nyeri
"Ishh...itu kenalin teman Rama.." kata ira lirih sambil menoel lengan Reyna
"Oh...maaf, kenalin saya Rey.." sambil menangkupkan tangan dan menoleh ke arah laki-laki itu..
"Kamuu...!!??" Suara Reyna dan Rehan terkejut
"Loh kalian dah kenal...??" Tanya Rama
"Enggak..!! ( Reyna )
"Udah...!! (Rehan )
Jawab Rey dan Rehan hampir bersamaan tapi dengan jawaban yang berbeda
"Yang bener yang mana...??" Tanya Ira
"Kenal gak sengaja..." Kata Rey tenang sambil kembali mengelus pahanya yang masih terasa nyut-nyutan
"Mau aku bantu ngelus tu paha biar ilang nyerinya..." goda Rehan ke Reyna
Rama langsung menyemburkan air yang diminun karena kaget dengan sikap Rehan yang berubah drastis di depan Reyna
"uhuk..uhuk...!!!" Rama kesedak dan langsung diambilkan tisue sama Ira
"Hati-hati kalau minum kak Rama.." ucap Ira cemas
Sementara Rey udah melotot ke arah Rehan tanda memperingatkan.
"Kalian kenapa sihh...kayak ketemu sama musuh bebuyutan saja.." tanya Ira ke Rehan dan Reyna yang masih saling menatap
"Heh... Han...lu kesambet setan dari toilet ya..?!!" Kata Rama yang melihat Rehan yang masih menatap Reyna dengan senyam-senyum
"Nggak ada...tenang aja Ram...aku lagi menikmati pemandangan indah di depanku...jangan ganggu.." jawab Rehan santai dan sengaja menyenggol kan kakinya ke kaki Reyna
Reyna langsung reflek menendang dan di tangkis oleh Rehan..terjadilah adu tendang kaki yang akhirnya di menangkan oleh Rehan sukses mengunci kaki Reyna yang tidak bisa berkutik
"Lepasin kaki kamu...!!!" Bentak Reyna
Rama dan Ira melongo dan langsung melihat kaki Rehan dan Reyna yang sudah menyatu di bawah meja
"Kalau aku gak mau...?? Kata Rehan tersenyum menggoda
"Jangan kurang ajar yaa...lepasin...!!" Reyna berusaha lepaskan kakinya tapi masih tidak bisa
"Han... Jangan buat gara-gara, ini acara gue bisa berantakan...lepasin Han..!! Mohon Rama ke Rehan
"Minta baik-baik baru aku lepasin..." Kata Rehan menatap Reyna
"Kenapa aku harus minta baik-baik...kamu yang sengaja cari gara-gara...cepet lepasin..!!!" berontak Reyna tapi masih tidak bisa melepaskan kakinya
Rey tersenyum miring dan berniat mengeluarkan tenaga dalamnya untuk lolos dari kuncian Rama
Saat Rey melepaskan tenaga dalamnya... terjadi sesuatu yang aneh... Rehan menahan dengan senyum dan keduanya terpental ke belakang
Rey tergeser ke belakang, tempat duduknya sampai menghantam tembok, sedangkan Rehan hanya tergeser beberapa jengkal saja
Semua yang ada di restoran itu kaget dan berdiri melihat ke arah Rey yang meringis kesakitan,sedangkan Rehan langsung lari berniat menolong Reyna, saat akan membatu, Rey segera menepis tangan Rehan kasar..
"Maaf..." Kata Rehan
"Gak perlu..!!" Ucap Reyna sambil menahan nyeri punggungnya
Sedangkan Rama dan Ira tak percaya dengan kelakuan Reyna dan Rehan
"Aku nunggu di luar aja Ir...kamu lanjutkan saja...aku gak papa...sekalian mau ke ATM deket sini..." Alasan Reyna sambil berjalan cepat keluar dari restoran itu
"Eh Rey... hati-hati...!!! teriak Ira sedikit cemas
"Gue juga keluar dulu..." Kata Rehan
"Mau kemana luu...!!?" tanya Rama curiga
"Ngejar Reyna...mau minta maaf..." Ucap Rehan melangkah pergi mencari Reyna
"Jangan cari masalah sama Reyna Han...awas kamu yaa...hah...!! Teriak Rama jengkel