🌷🌷🌷🌷🌷
"Jangan kamu kira karena ke jadian malam itu, aku akan berubah pikiran, Ay. Aku tidak mencintaimu! Sebab di dalam hatiku hanya ada Bela, tidak bisa di gantikan oleh siapapun termasuk dirimu, kamu paham kan?" seru Rian penuh emosi. Setelah itu dia pun langsung berlalu pergi meninggalkan Ayla yang masih berdiri di tepi meja makan.
Dengan suara bergetar menahan tangisnya Ayla tetap memaksakan untuk mencegah Rian.
"Rian! Jika selama ini kamu hanya mengagap aku sebagai sahabatmu. Maka mulai sekarang, aku benar-benar akan menjaga jarak diantara kita," lirih Ayla disertai air matanya. Namun, Rian tak bicara sepatah katapun dan langsung berlalu pergi.
"Ayla, kamu harus kuat, mulai sekarang kamu harus menata hidupmu sendiri, karena cepat atau lambat perpisahan ini tetap akan terjadi. Sekarang kamu tidak sendiri lagi, ada anak, mu yang membutuhkan, dirimu." isak Ayla duduk bersimpuh di atas lantai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zaenab Usman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kampus baru.
🌿🌿🌿🌿🌿
Waktu begitu cepat berlalu. karna tak terasa hari ini, adalah hari pertama Ayla masuk kuliah di kampus barunya.
Triiiiiiing..
Triiiiiiing....
Suara alarm yang disetel Ayla sebelum tidur.
"Huam.., udah pagi." ucap Ayla sambil mengucek matanya.
Ketika mau bangun, Ayla baru sadar, jika dia sekarang tidak tidur sendiri lagi. Hingga tanpa sadar dia malah memandangi wajah tampan Rian, yang terlihat damai dalam tidurnya hinga beberapa menit. Setelah melihat jam sudah menunjukkan pukul setengah lima pagi. Ayla buru-buru bangun dan langsung berlalu ke kamar mandi untuk mencuci muka nya.
Setelah keluar dari kamar mandi. Ayla langsung turun ke lantai bawah. karena ingin menyiapkan sarapan untuk mereka berdua, setelah itu Ayla langsung menata di atas meja makan dan menyiapkan jus, susu dan bahkan satu gelas kopi. Karna Ayla melihat, ketika mereka dirumah mama Sonya, Rian minum kopi, dan mama Sonya juga sudah mengatakan kepadanya jika Rian suka minum kopi.
"Wah akhirnya siap juga, kenapa aku rasanya sangat bahagia, walau hanya menyiapkan ini. Pantas saja, jika di rumah. Bunda selalu menyiapkan semuanya sendiri. Sekarang waktunya aku mandi dan bersiap-siap." Pikir Ayla sendiri yang merasa sekarang hatinya begitu bahagia. Padahal hanya memasak dan menyiapkan di meja makan untuk dia dan suaminya.
Dengan hati riang Ayla kembali ke kamar yang berada di lantai atas.
Cek..lek...
Pintu yang dibuka oleh Ayla dari luar kamar.
"Ternyata dia masih tidur, kalau begitu aku akan mandi lebih dulu sebelum Rian bangun." ucap Ayla yang sambil berlalu ke kamar mandi.
Setelah lima belas menit berada di kamar mandi, Ayla langsung keluar. Ayla selalu membawa baju gantinya masuk ke dalam kamar mandi.
karena dia satu kamar dengan Rian. jadi tidak mungkin kan, jika Ayla keluar hanya memakai handuk atau kimono saja. Hanya membayangkannya saja. Ayla sudah malu, setelah dirinya siap, barulah Ayla membangunkan Rian.
"Rian... Rian! bangun, ini sudah hampir setengah tujuh, ayo cepet bangun! nanti kamu terlambat." ujar Ayla seraya menepuk pelan lengan Rian.
"Heem.., aku masih ngantuk Ay, bangunkan aku sepuluh menit lagi." pinta Rian yang malah kembali menarik selimut nya.
"Tidak bisa ayo bangun." Ayla langsung memaksa menarik tangan Rian karna takut mereka terlambat.
Meskipun masih mengantuk, akhirnya Rian bangun juga, karna Ayla Tidak cuma membangunkan saja namun juga menarik-narik tangannya.
Deg.....
Begitu membuka mata, Rian langsung disuguhkan wajah cantik dan imut Ayla, yang hari ini hanya memakai kaos berwarna hitam dan rambutnya yang digerai, dan tak lupa Ayla pun memolesi sedikit bedak diwajah cantik nya, begitupun dengan bibir ranum nya, yang diberikan sedikit liblam.
Ayla memang sengaja sedikit berdandan karena dia tahu jika zaman sekarang penampilan itu adalah nomor satu. Jika tidak maka kita akan di buly, ditambah lagi ini adalah hari pertama Ayla masuk ke Universitas Erlangga.
Jika dia terlihat culun mana mungkin dia bisa menemukan teman di sana, melihat Rian yang diam saja sambil menatapnya. Ayla pun bertanya.
"Kenapa kamu malah melihat ku. Ayo bangun, nanti kita telat." Ajakan Ayla menyadarkan Rian, dari terpesona nya, karena merasa salting sendiri. Rian tidak menjawab dan langsung berlalu ke kamar mandi.
Setelah sepuluh menit. Rian keluar dari kamar mandi dan langsung mengambil pakaiannya yang sudah disiapkan oleh Ayla. Namun Ayla sudah tidak ada karena lebih dulu turun ke lantai bawah. Jika tidak pasti Ayla akan melihat Rian bertelanjang dada lagi, jadi lebih baik dia keluar duluan.
TAP...
TAP...
Suara langkah kaki Rian yang langsung menuju ke meja makan. karena dia sudah tahu pasti Ayla ada di sana.
"Ayo kita sarapan." ajak Ayla yang sudah siap melayani Rian.
"Heeem, kamu bangun jam berapa?" kenapa sepagi ini, semuanya sudah siap." tanya Rian yang merasa heran.
"Aku bangun jam setengah lima kurang." jawab Ayla sambil memberikan piring kepada Rian, yang sudah diisinya dengan makanan.
"Sepertinya, kita harus mencari asisten rumah tangga, biar ada yang membantumu. Apalagi sekarang kamu sudah mulai kuliah, aku pun setelah pulang kuliah akan aktif ke perusahaan.
Karena sudah 70% semuanya Papa serahkan kepadaku. Biar kamu ada temannya juga, bila aku tidak ada. karena sudah bisa dipastikan. Jika aku akan selalu pulang malam." Tawar Rian agar Ayla ada yang membantu dan menemaninya.
"Tidak perlu, aku sanggup mengerjakan semuanya sendiri. Hanya saja, bibi yang membersihkan tempat ini biarkan dia datang, setiap dua hari sekali. Karena aku tidak sanggup mengerjakan nya sendiri." pinta Ayla karena jika hanya mengurus dirinya dan Rian. Ayla masih sanggup.
"Baiklah, jika kamu tidak mau. Tapi bila kamu sudah tidak sanggup lagi. katakan kepadaku, aku tidak mau kamu menjadi pembantu kita sendiri. Karena meskipun aku belum sepenuhnya menjadi direktur di perusahaan papa. Tapi aku masih memiliki uang, untuk membayar pembantu." tegas Rian, yang tidak mau jika Ayla terlalu memaksakan dirinya.
Mendengarnya Ayla langsung tersenyum. "Aasiiiap bos." ucap Ayla, sambil memberi hormat.
Lalu mereka tertawa bersama, ternyata bahagia itu begitu sederhana. Setelah selesai sarapan, mereka sama-sama, pergi ke kampus, dengan mengendarai mobil masing-masing.
Hanya menempuh waktu kurang lebih tujuh belas menit. Ayla sudah sampai di kampus barunya.
Sedangkan Rian, jangan ditanya sudah pasti sedang menjemput Bela kekasihnya.
Begitu melihat Ayla keluar dari mobil, semua mata berpusat kepadanya.
karena bukan hanya mobilnya saja yang terlihat mewah, namun pemilik nya pun terlihat cantik dan imut.
Dan sudah bisa dipastikan, jika Ayla
adalah wanita yang beruntung. Karena bukan hanya parasnya saja yang sempurna, namun juga terlahir dari keluarga berada, sudah bisa dilihat dari semua yang ada padanya.
"Wah Nan, coba lihat ada bidadari yang dikirimkan Tuhan buat gue." ucap Andre, karena sekarang Nando dan Andre, memang sedang berada di parkiran mobil, dan tidak jauh dari tempat Ayla berdiri.
BERSAMBUNG.. .
he bela km baru pacarnya ya,orang tuan Rian lebih penting