NovelToon NovelToon
Kehidupan Kedua Di Dunia Crossover

Kehidupan Kedua Di Dunia Crossover

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Kelahiran kembali menjadi kuat / Menjadi NPC / Naruto / Anime / Harem
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Aga A. Aditama

Awalnya, aku kira dunia baruku, adalah tempat yang biasa-biasa saja. karena baik 15 tahun hidupku, tidak ada hal aneh yang terjadi dan aku hidup biasa-biasa saja.

Tapi, Setelah Keluarga baruku pindah ke Jepang. Entah kenapa, aku akhirnya bertemu pecinta oppai di samping rumahku, seorang berambut pirang mirip ninja tertentu, seorang pecinta coffe maxxx dengan mata ikan tertentu, dan seorang maniak SCP berkacamata tertentu.

Dan entah kenapa, aku merasa kehidupan damaiku selama 15 tahun ini akan hilang cepat atau lambat.












Karya dalam Crossover saat ini : [To Love Ru], [Highschool DXD], [Dandadan], [Oregairu], [Naruto], [Nisekoi]

Jika kalian ingin menambah karakter dari anime tertentu, silahkan beri komentar..


Terimakasih...


* Disclaimer *

[*] Selain OC, karakter dan gambar yang digunakan dalam Fanfic ini bukan milik saya, melainkan milik penulis asli, dan pihak yang bersangkutan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aga A. Aditama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sekolah Dan Teman Sekelas - Bagian 2

...----------------...

Puncak masa remaja, adalah saat mereka duduk dibangun Senior High. Usia pra-remaja, usia dimana mereka akan cukup untuk untuk bekerja, dan tidak terlindungi dari apa yang aku sebut Taman Remaja.

Di masa inilah, banyak remaja yang tersesat, atau bahkan menemukan jati diri mereka. Usia dimana bibit-bibit cinta mulai bermekaran, dan menjadi hal umum di kalangan mereka.

Namun, mereka juga menjadi orang yang susah di atur, sifat pemberontak mereka keluar. Mungkin karena itu, tidak jarang orang tua mereka sakit kepala, saat anak-anak mereka memasuki masa itu.

Dan mungkin, karena fakta itulah. Banyak keluarga, yang ingin menempatkan anak-anak mereka, di lembaga pendidikan terbaik. Dengan harapan, mereka bisa menerima bimbingan dari tenaga ahli disana.

Karena itu, standar sekolah elite, tidak hanya tentang bagaimana murid mendapatkan nilai terbaik. Sistem pendidikan merekalah, yang dinilai, sistem yang bisa menciptakan siswa, yang bukan hanya berbicara soal kecerdasan.

Etika, kecerdasan sosial, kemampuan kepemimpinan, dan masih banyak lagi. Standar sekolah elite, sudah tidak dinilai oleh angka, namun karakter siswanya.

Karena itu, anggap bahwa sekolah adalah penjara di kalangan murid cukup masuk akal, dipikiran mereka tentunya. Namun tidak dengan orang tua, yang menginginkan pendidikan terbaik bagi anak-anak mereka.

...----------------...

Kami berdua, Chitoge dan aku. Sekarang sedang mengikuti langkah wali kelas kami, Kirisu-sensei. Layaknya seorang anak ayam, mengikuti induknya, setidaknya istilah itu benar-benar mencerminkan keadaan kami saat ini.

Berjalan beberapa langkah di belakang Kirisu-sensei, aku dan Chitoge. Berjalan dalam diam, menyusuri lorong-lorong gedung administrasi, dan berjalan ke jembatan yang menghubungkan setiap gedung di Academy Sainan.

Jika dilihat dari atas, komplek pendidikan Academy Sainan terlebih sepertinya huruf 'U'. Dengan gedung administrasi, dan ruang klub, terpisah dari gedung pendidikan. Baik di sisi kiri atau kanan. ( |-U-| )

Dan tepat di tengah gedung pendidikan, terdapat taman, dan ruang belajar terpisah. Entah itu perpustakaan, ruang kelas minat siswa. Yang mencakup, seni, musik, memasak, dan lain sebagainya.

Kemudian, jika siswa akan mengadakan kelas outdoor, terdapat lapangan besar di belakang gedung pendidikan utama. Juga gedung olahraga untuk olahraga dalam ruangan, kolam renang untuk pelajaran renang, dan bahkan Observatorium.

“Luas, sangat luas menurutku. Luasnya bahkan keterlaluan." Sekali lagi, aku dibuat menyadari bahwa aku telah memasuki sekolah elite.

“Nee... Nee-chan, mau sampai kapan kamu akan bersikap seperti itu?" ucapku, mencoba memecahkan keheningan diantara kami bersaudara.

“Huh~ ." Yang hanya mendapatkan kibasan rambut dari Chitoge.

‘Sepertinya dia benar-benar marah, menurut pengalamanku. Jika aku biarkan saja, hasilnya akan lebih buruk.'

“Baik, baiklah aku salah." peraturan pertama, aku selalu salah dalam perkelahian saudara. “Sebagai permintaan maaf, bagaimana dengan Bento untuk makan siang?" peraturan kedua, sediakan hadiah, jika kamu tidak ingin melihat saudaramu mengganggu hidupmu selama seminggu kedepan.

Melihat bungkus Bento buatanku, Chitoge langsung merampasnya secepat kilat. Dan hanya mendengus, "Huh." Masih tidak ingin berbicara padaku, dia bahkan mengambil kedua Bento buatanku, dan cepat-cepat memasukannya kedalam tas di punggungnya.

Nah, menurutku rutinitas. Biasanya aku akan menenangkan amarah Chitoge dengan itu. Nampaknya upayaku kurang, atau mungkin aku melupakan sesuatu yang menurutnya penting.

‘Oh... Benar.'

“Maaf, Nee-chan. Semalam aku lupa menghubungi kamu. Semalam aku sangat lelah, sampai-sampai langsung tertidur, setelah membersihkan rumah."

“Kalau begitu, kenapa kamu masih ingin hidup sendiri. Jika membersihkan kamarmu saja, sudah melelahkan bagimu?"

Aku tersenyum tipis, setelah melihat Chitoge akhirnya merespon. “Mau bagaimana lagi, aku hanya ingin hidup mandiri, Nee-chan." Jawabku, menyembunyikan asalan kelelahanku sebenarnya.

“Alasanmu tidak masuk akal bagiku, Kenma." Setelah mengatakan itu, Chitoge mengalihkan pandangannya dariku, namun untuk sesaat. Aku melihat ekspresi kesepian dan kesedihan di wajahnya.

Dan aku tahu alasannya, kami bersaudara. Kami selalu bersama sejak kecil, baik itu di rumah, atau bahkan sekolah. Melihat bagaimana saudaranya yang selalu bersamanya, tiba-tiba tinggal jauh darinya pasti cukup membuatnya sedih.

Lebih jauh, Chitoge sama seperti di Cannon. Adalah seorang yang tidak memiliki teman, diluar kenalan keluarga. Orang-orang itupun tidak bisa di sebut teman dimataku, sosok yang bisa dipanggil teman oleh Chitoge, mungkin hanya aku dan Tsugumi seorang.

‘Ngomong-ngomong soal Tsugumi, dimana dia sekarang?'

“Nee-chan, kenapa kamu datang sendirian? Dimana Tsugumi?"

“Dia tadi pergi berangkat ke sekolah bersamaku, namun karena kelas kami berbeda. Dia sudah berangkat ke kelasnya lebih dulu."

‘Variabel, walaupun keberadaanku sudah merupakan variabel itu sendiri. Dan karenanya Tsugumi masuk sekolah lebih awal, setidaknya aku kira dia akan satu kelas dengan Nee-chan.'

Namun, walaupun ketidakhadiran Tsugumi merupakan variabel. Setidaknya bagiku itu tidak akan merusak jalan cerita kanon. Karena pada akhirnya, Chitogelah yang pemenang.

“Baik kita sudah sampai," Perkataan Kirisu-sensei, membuatku kembali sadar. Dan mendapati aku sudah sampai di depan ruang kelas, kelas 1-C. Adalah apa yang akan menjadi tempatku menikmati kehidupan kedua masa sekolahku.

“Kalian tunggu sebentar disini, masuklah setelah saya memanggil nama kalian." Tanpa basa-basi, Kirisu-sensei langsung memasuki ruang kelas, membuat ruang kelas yang sebelumnya riuh, menjadi hening seketika dengan kedatangannya.

Dari luar, aku bisa melihat kedalam kelas lewat jendela disisi ruangan. Mataku mau tidak mau mengintip kedalam, mencari sosok yang mungkin aku kenal.

“Hey, Kenma. Sudah saatnya kita masuk, ayo cepat. Kirisu-sensei sangat menakutkan kalau marah loh." Namun usahaku digagalkan oleh Chitoge yang menarik seragamku, dan menarik aku kedalam kelas.

...----------------...

...Sudut pandang Murid tertentu...

Suasana kelas sangat riuh di pagi hari, melihat teman-teman sekelas mulai berdatangan. Dan saling menyapa temannya, dan mengobrol tentang berbagai topik, membuat suasana kelas menjadi hidup.

“Nee~ apa kalian sudah dengar." kata teman sekelas di sebelahku, menarik perhatian temannya yang lain. Aku juga cukup tertarik dengan kabar apa yang dibawanya, setidaknya siswa SMA memiliki keingintahuan yang tinggi.

“Ada apa, jangan bilang tentang Hayama-senpai mendapatkan pengakuan lagi Minggu ini? Atau mungkin, Kiba-senpai?" Tanya teman sekelas yang lain.

Bagi para gadis, topik tentang percintaan para remaja sangat asyik dibahas. Karena itu, banyak gosip berkembang di kalangan para gadis.

Sejujurnya, aku sudah bosan mendengar tentang gosip seperti itu. Karena mau bagaimana lagi, setidaknya seminggu sekali. Pasti ada gosip tentang kedua senpai terkenal Sainan Academy.

Baik itu Kiba-senpai, atau Hayama-senpai. Adalah sosok popular di sekolah, membuat banyak gadis seusiaku banyak yang jatuh hati padanya.

“Tidak, bukan topik tentang Kiba-senpai atau Hayama-senpai." Sepertinya dugaanku salah, sepertinya ada topik lain yang bisa menarik perhatian para gadis selain tentang gosip percintaan remaja.

“Jadi, tentang apa ini semua?" Ucapku, mencoba ikut dalam percakapan.

“Hehe... Kalian pasti kaget, tadi pagi. Aku tidak sengaja melihat Himejima-senpai senpai, saat berangkat ke sekolah."

“Terus?” yang lain mulai penasaran, setidaknya topik tentang primadona sekolah pasti menarik minat mereka.

“Aku melihatnya memulai percakapan dengan seorang pria." Setelah bom dijatuhkan, kelompok gadis terdiam sejenak. Saling memandang, sebelum melihat kearah sumber gosip, yang hanya menganggukkan kepala.

“Serius?!"

“Tu-tunggu, apakah kamu tidak salah lihat. Mungkin itu bukan Himejima-senpai, mungkin kamu salah orang?"

“Atau mungkin, dia kenalannya? Sepertinya aku pernah melihatnya mengobrol dengan senior laki-laki, kok."

“Tidak, dari dasinya. laki-laki itu siswa tahun pertama, dan di tahun pertama. Tidak ada yang mengenalnya."

Teman-temanku mulai berisik, mengeluarkan beberapa kemungkinan. Karena, mau bagaimanapun, aku juga cukup tidak percaya mendengar kabar tersebut.

Himejima Akeno, adalah salah satu, dari sepuluh primadona Academy Sainan. Pujaan sekaligus idola para siswa. Bisa dibayangkan, bagaimana popularitasnya di sekolah.

Selain cantik, sosoknya yang anggun, prilakunya benar-benar mencerminkan Yamato Nadeshiko. Namun jika hanya itu, Himejima-senpai tidak akan sampai membuat kami seberisik ini, hanya karena dia menyapa seorang pria.

Faktanya, dia adalah seseorang yang tidak pernah menyapa seorang pria terlebih dahulu, malah sebaliknya. Para prialah yang akan sibuk mencoba menyapanya, bahkan jika itu hanya untuk sekedar saling menyapa sebentar saja.

Ada gosip yang mengatakan bahwa, Himejima-senpai tidak menyukai laki-laki. Mengingat bagaimana dia selalu menolak semua pengakuan yang dia terima. Baik dari yang satu angkatan dengannya, atau adiknya, bahkan siswa dari sekolah lain, tidak lepas dari penolakannya.

Karena itu, bisa dibayangkan bagaimana reaksi kami, saat mendengar Himejima-senpai itu, memulai percakapan terlebih dahulu dengan seseorang yang bukan temannya, terlebih adik kelas.

“Jadi siapa orangnya?" Itu adalah pertanyaan yang membuat kami semua penasaran, siapa yang bisa membuat Himejima-senpai menyapanya? Teman? Kerabat? Atau... .

“Entahlah, aku tidak mengenalnya. Yang jelas, dia berambut pirang." Seketika, semua mata tertuju pada seorang laki-laki pirang tertentu.

“Dia?" Tunjuk salah satu temanku, kesosok berambut pirang di kelas ini.

“Tidak, bukan Ichijou-san. Tapi kenapa wajah bengkak, yah?" Mendengar pertanyaannya, kami semua menggelengkan kepala tidak tahu.

“Mungkin dia berkelahi dengan seseorang?" Melihat pipinya yang memerah, entah kenapa aku merasa Ichijou-san sepertinya tidak habis berkelahi.

“Mari lupakan tentangnya, jika bukan Ichijou-san. Mungkin seseorang dari kelas 1-A? Ada juga siswa 1-B, kan?"

“Sudah kubilang, aku tidak mengenalnya. Walaupun dia berseragam sekolah Sainan Acad—." Perkataannya harus terputus, saat pintu kelas terbuka. Dan wali kelas kami, Kirisu-sensei memasuki ruang kelas.

Seketika, ruang kelas yang semula berisik. Berubah menjadi sepi, hanya dengan kedatangannya.

“Selamat pagi, semua. Sebelum sensei mulai absen pagi, sensei ingin memperkenalkan siswa baru di kelas ini."

“Kirisaki-san, silahkan masuk."

Selepas mengatakan itu, Kirisu-sensei menatap pintu kelas. Dan dua sosok, laki-laki dan perempuan, memasuki ruang kelas.

“Ahh... Cantiknya."

Tidak sengaja aku menggunakan isi pikiranku, namun tidak ada yang memperhatikan. Semua siswa 1-C, menatap kedua siswa baru di kelas kami.

“Silahkan mulai perkenalan kalian, Kirisaki-san, Kirisaki-kun."

Entah kenapa, melihat sosok laki-laki siswa baru tersebut. Aku merasa sangat bersyukur telah memasuki sekolah ini.

“Sepertinya, aku masuk sekolah yang benar. Arigato, Oka-san, otou-san."

1
°Itsuuki°~°Kun°
well played👍
°Itsuuki°~°Kun°
semakin jauh lah dari hidup damai 🗿
A.K.A
akhirnya ada yang paham /Smile//Smile/
A.K.A: Tunggu aja kejutannya di bab-bab di masa depan.... terimakasih!!/Grin//Grin/
°Itsuuki°~°Kun°: apakah nanti se op lucy kh yang sampe bisa telekinesis. 🤔
total 2 replies
°Itsuuki°~°Kun°
lanjut thorrr 👍

gk sabar liat semua makhluk terkuat nya saling muncul, mulai dari hantu yang skala planet, orang tua nya Lala , sama dewa nya dxd 🤣
°Itsuuki°~°Kun°: fiks sih bakal GG bet kalau ortu nya Lala yg skala universe, hantu yang skala planet, sama dewa dxd ketemu 🤣
A.K.A: tunggu aja kelanjutannya whahaha..../Scream//Scream/
total 2 replies
°Itsuuki°~°Kun°
100% mah op parah 🗿

jadi kayak lucy
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!