siap baper dan siap ngakak guling-guling..
Bab ratusan mungkin sampai ribuan ya..
Karna semua kumpul jadi satu!
Biar gak pusing bacanya ...
eits... tapi jangan sawan dulu pas liat babnya. .. satu bab isinya sedikit emang paling enak kalo Marathon bacanya.
masih ongoing karna reasders setia gak mau pindah kamar!
Kisah ini bercerita tentang seorang pemuda berumur 27tahun yang di nikahkan secara mendadak oleh orangtuanya dengan gadis cantik berumur 20tahun seorang anak yatim yang bekerja di sebuah panti asuhan.
Reza..
sosok pria yang humoris dan berhati hangat siap tak siap mau tak mau akhirnya menyetujui menjadi suami dadakan untuk Melisa, ia menerima pernikahan itu karna lelah terpuruk di tinggal kan kekasihnya.
Melisa yang Polos dan biasa mengurus semuanya sendiri membuat Reza merasa nyaman dengan nya..
meski pada akhirnya kerikil kerikil kecil datang menghantam rumah tangga mereka yang baru saja merasakan kekuatan cinta.
sanggupkah keduanya bertahan?
konflik gak berat ya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
🌻🌻🌻
" Bawa yang perlu aja,Ra!" titah Reza pada istri nya yang tengah sibuk memasukkan pakaian dalam koper.
"Iya,Mas" jawabnya tanpa menoleh.
" Pakein dasi aku dulu, dong"
Melisa menghentikan aktivitasnya dan berjalan menghampiri Reza, memakai dasi dan juga jasnya sampai terlihat rapi..
" Uugh, gantengnya" teriak Melisa gemas sambil menangkup wajah Reza.
" Cium dong kalo ganteng!" goda Reza
" Ih, gak enak ujungnya"
Melisa yang hendak berlalu langsung dtarik dan dibawa kedalam pelukan suaminya.
"Cium dulu!"
" Udah siang, aku belum beres" rengek Melisa meronta.
"Satu aja," ucap Reza sambil terus merapatkan tubuhnya..
CUP.
Satu kecupan dari istrinya mendarat sempurna di pipi kanannya.
"Satu lagi," pinta Reza.
"kan tadi mintanya satu?" Melisa mulai protes.
"Iya satu, satu di pipi kanan, satu pipi kiri, satu di kening aku" tutur Reza dengan senyum menggoda..
" Ish, aku dikerjain lagi" dengus Melisa.
" Kalo mau di rangkap jadi satu harus disini"
ucap Reza sambil menunjuk bibirnya..
" Mas Reza!" balas Melisa menenggelamkan wajahnya didada Reza..
"Gak usah malu, bilang aja kalau mau" godanya lagi...
****
Hari ini Reza dan Melisa akan benar benar pindah ke apartemen, Reza sudah menenteng dua koper miliknya menuju lantai 28.
Didalam lift hanya mereka berdua, membuat Reza leluasa menjahili istrinya..
"Diem,Mas!!"
" Ini diem,"
"Tangannya yang diem,jangan gerayangan terus" Melisa sudah kesal selalu memindah kan tangan suaminya itu yang selalu menyentuh tiap inci tubuhnya.
Reza tak menjawab, ia justru mencium pipi kiri istrinya gemas.
______
Sampai di dalam apartemen, keduanya langsung masuk kedalam kamar, menaruh koper dan Melisa membereskannya sedangkan Reza justru berbaring di tengah ranjang.
" Aku jadi males kerja,"
"kenapa?, mas Reza sakit?" tanya Melisa.
"Iya nih"
" Mana yang sakit?" Melisa yang terlihat khawatir langsung menghampiri suaminya ketempat tidur
" Hati aku sakit kalau jauh dari kamu, Ra" goda Reza dengan memasang wajah imutnya..
Melisa yang panik berubah menjadi garang, ia pukul suaminya pelan dengan bantal, Reza yang tak kuasa akhirnya tertawa.
Hari yang sejuk tadi pagi berubah menjadi terik, Melisa yang sudah selesai merapihkan semuanya kini berdiri di balkon apartemennya ia menatap kosong kearah dalam ruangan tengah yang membentang luas di hadapannya.
Aku suka tempat ini, tapi rasanya ko gak nyaman ya? serasa ini bukan untukku seakan ada sesuatu yang mengganjal dalam hatiku, tapi apa?
Bathin Melisa mulai bertanya tanya tentang apartemen yang baru beberapa jam ia tempati.
Mungkin karna sepi, makanya aku merasa aneh, Gumamnya lagi lalu masuk kedalam menuju ruang tv dan duduk bersandar disana.
***
Reza melonggarkan dasinya setelah membuka jas hitamnya, ia duduk di sandaran kursi kebesarannya sambil memijit pelipisnya yang merasa sedikit pusing.
Hatinya yang seakan di remat begitu perih ia rasakan saat ini..
Apa keputusanku salah membawanya ke apartemen itu?
Ketukan pintu membuyarkan lamunan Reza, ia menoleh kearah pintu namun enggan menjawab, suasana hatinya sungguh sangat buruk hari ini..
Ceklek..
Pintu terbuka walau tanpa persetujuan yang empunya, Reza semakin kesal saat melihat siapa yang datang dari balik pintu ruangannya.
" Lo lagi!" sungut Reza kesal.
" Emang Lo maunya siapa?, bini Lo?" decak Ardi yang langsung duduk di sofa dengan minuman kaleng di tangannya yang ia ambil di lemari pendingin.
" Iyalah, mau siapa lagi!" kini Reza ikut duduk disebelah sahabatnya itu.
" Bawa kabar apa Lo?" tanya Reza seakan mengerti dengan kedatangan Ardi.
" Bener yang Lo liat dicafe itu, Dia!!"
DEG..
Reza tak terkejut namun hatinya seakan mencelos, luka lama yang ia coba tutup seakan di korek kembali.
"Kenapa baru sekarang?" lirih Reza.
" Ya mana gue tau ckckck" kekeh Ardi,
"Pulang sana, males gue liat Lo" usir Reza.
" Eh kunyuk, gila lu ya udah gue tolongin ngusir ngusir mulu" sungut Ardi kesal.
"Gue lagi pengen sendiri"
" Gak usah patah hati, inget istri dirumah!"
ucap Ardi dengan penuh penekanan.
"Gaklah, gue juga tau siapa yang lebih utama" jawab Reza.
" Jangan sampe rasa penasaran Lo itu jadi duri dalam rumah tangga Lo, Nyuk"
Ardi menepuk bahu sahabatnya itu yang sedang gusar.
" Gue balik ya!" pamit Ardi, yang hanya dibalas anggukan oleh Reza.
______
Roomchat
[ Lagi apa, Ra?] Reza
[ Lagi nonton tv, mas Reza mau aku bawain makan siang?] Melisa.
[ Gak usah, Ra, aku cuma mau tau kamu aja]
Melisa tersenyum namun ada perasaan aneh saat ia membacanya, Namun dengan cepat ia mengusir rasa itu dalam benaknya.
[ Aku merindukanmu, Mas] Melisa.
[ Aku juga, aku usahakan pulang sore] Reza.
Ia tersenyum saat membaca pesan istrinya, tak dipungkiri juga memang Reza merindunya, ia sudah terbiasa dengan kehadiran gadis polos itu di sisinya, bahkan saat Melisa bangun tidur lebih dulu darinya ia akan merajuk seharian.
Pekerjaan kantor segera ia selesaikan bahkan rapat setelah jam makan siang pun ia undur esok hari, kali ini ia hanya ingin cepat pulang menemui istrinya yang sedang menunggu.
" Vi, saya pulang duluan ya. Kamu tolong beresin meja saya" titah reza pada sekertaris cantiknya itu sebelum pulang.
" Iya, Pak" Jawab Viana sopan.
Reza turun dengan lift khusus para petinggi perusahaan yang langsung menuju area parkir VVIP, mobil sedan mewah silver miliknya terparkir paling depan.
Ia menjalankan kereta besinya itu dengan kecepatan sedang, karna belum masuk jam pulang kantor jalanan pun tak begitu ramai.
" Ra," panggil Reza setelah masuk.
" Sepi," gumam Reza sambil terus melangkah kearah kamar.
"Raaaaa," teriak Reza yang mulai khawatir..
"Aku lagi jemur, mas" jawab Melisa yang juga berteriak..
" Huft, kirain ilang!!" Reza mengusap dadanya yang tadi sedikit berdegup Karna panik.
" Mas Reza udah pulang?" tanya Melisa yang datang menghampiri..
" Udah Sayang," Reza mencium kening istrinya dan berlanjut kedua pipinya..
" Mau yang ini," godanya sambil mengusap bibir ranum istrinya.
"Berani?" tantang Melisa..
" Wah..wah..wah.. mulai nakal ya?"
Melisa terkekeh lalu meninggalkan suaminya.
" Aku masak dulu ya, mas Reza mandi dulu sana" titah Melisa yang sudah berada di dapur sedang Reza duduk di kursi meja makan.
"Nanti deh, aku mau tidur sebentar"
****
" Udah Mateng,Ra?" tanya Reza yang datang dengan tubuh segarnya sehabis mandi.
"Udah, mau makan sekarang?"
"Iya, laper!" ucap Reza sambil menarik kursi.
Melisa langsung meraih piring kemudian menaruh nasi beserta lauknya, keduanya makan dengan lahap sampai habis tak bersisa.
"Aku rapihin dulu ya," Melisa membawa piring kotor untuk langsung ia cuci, karna ia tahu habis ini ia akan diminta menemani suaminya bersantai sambil menonton film kesukaannya.
Reza masih setia menunggu istrinya selesai merapihkan bekas makan malam mereka sembari mengedarkan pandangannya ke semua ruangan.
"Ra,!" panggilnya,
"Iya, apa?"
"Ko ada bunga di samping rak tv, siapa yang bawa?" tanya Reza.
"Aku, Mas!"
"Oooo, ini taplak meja jadi warna pink gini, kamu juga yang ganti?"
"Iya, aku yang ganti Mas"
"Terus, ini puding bikinan siapa?"
"Aku, tadi siang bikin"
"Terus..."
"Aku...aku semuanya" jawab Melisa kesal dengan berdecak pinggang.
"Biasa dong, Jawabnya!" kekeh Reza campur kaget.
"Aku tau semua ini kamu yang lakuin, termasuk jika aku bertanya siapa pemilik hatiku, aku yakin itu juga jawabannya KAMU!!"
Reza menarik pinggang istrinya agar lebih dekat dengannya..
"Ra,!"
"Aku mau cemilan penutup boleh?"
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Puasa baaaaaaang,, aduh!!!!!
bikin anak ayam gk cuma nahan laper tapi juga nahan baper...
like komennya yuk ramaikan
yang belum vote ayo dong cepetan 🤭🤭🤭