NovelToon NovelToon
Terjebak Nikah Dengan Dosen Killer

Terjebak Nikah Dengan Dosen Killer

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Dosen / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Beda Usia / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:111.8k
Nilai: 5
Nama Author: Puji170

Agnes tak pernah menyangka, sebuah foto yang disalahartikan memaksanya menikah dengan Fajar—dosen pembimbing terkenal galak dan tak kenal kompromi. Pernikahan dadakan itu menjadi mimpi buruk bagi Agnes yang masih muda dan tak siap menghadapi label "ibu rumah tangga."

Berbekal rasa takut dan ketidaksukaan, Agnes sengaja mencari masalah demi mendengar kata "talak" dari suaminya. Namun, rencananya tak berjalan mulus. Fajar, yang ia kira akan keras, justru perlahan menunjukkan sisi lembut dan penuh perhatian.

Bagaimana kelanjutan hubungan mereka? Apakah cinta bisa tumbuh di tengah pernikahan yang diawali paksaan? Temukan jawabannya di cerita ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puji170, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

"Pak Fajar, kamu bukan ketua atau anggota mafia, kan? Tidak... tidak... ah, atau kamu salah satu ketua gangster?"

Melihat fajar terdiam ia kembali berkata, "Atau jangan-jangan Bapak terlibat bisnis ilegal, judi online gitu?"

Agnes melontarkan tuduhan itu tanpa pikir panjang. Pikirannya saat ini terasa kacau, nyaris seperti separuh jiwanya ingin terlepas dari tubuhnya begitu dia menyadari jumlah kekayaan yang dimiliki suaminya. Di tangannya kini tergenggam sebuah buku tabungan dengan nominal yang sulit dipercaya.

"Satu, dua, tiga...."

Agnes terus menghitung angka-angka yang tertera di sana. Dengan rasa tak percaya, ia menyadari bahwa angka itu berjumlah dua belas digit, dengan angka depan 5. Bagaimana mungkin suaminya yang terlihat begitu sederhana ternyata seorang triliuner?

"Kamu bisa gunakan tabungan itu sesuka hatimu, Nes. Kamu berhak, jangan ragu," ujar Fajar dengan nada tenang.

Agnes menggelengkan kepalanya malu. Beberapa saat lalu, dia hampir berhasil memprovokasi Fajar, menunjukkan dirinya seperti wanita materialistis. Bahkan, mulutnya sempat melontarkan tuduhan bahwa Fajar tak akan pernah bisa memenuhi gaya hidup yang ia impikan. Sekarang? Rasanya seperti ditampar kenyataan. Apakah ini yang dimaksud dengan "di atas langit masih ada langit?"

"Tidak... ini pasti tidak benar. Bapak itu kan cuma dosen pengganti. Mana mungkin punya kekayaan sebanyak ini. Pak, kalau nanti bapak ditangkap petugas keamanan, aku nggak mau ikut-ikutan ya," ucap Agnes dengan nada setengah takut.

Fajar tersenyum tipis, hampir melepaskan tawa yang jarang terlihat. Kalimat istrinya itu terdengar begitu lucu di telinganya. Selama bertahun-tahun, ia bekerja keras untuk mencapai titik ini. Ia bahkan tak pernah menikmati masa muda, apalagi punya waktu untuk menjalin hubungan dengan wanita.

"Kamu pikir aku benar-benar seorang mafia?" tanya Fajar dengan nada santai.

Agnes menelan ludah kasar. "Kalau bukan mafia, terus apa? Dari mana Bapak punya kekayaan sebanyak ini?"

"Aku jamin, semua yang kamu lihat ini hasil kerja keras dan didapat dengan cara yang halal," jawab Fajar tegas.

Namun, jawaban itu tak memuaskan rasa ingin tahu Agnes. "Pak, jawab pertanyaan aku dengan jelas."

Fajar berdiri dari kursinya, mendekati Agnes. Ruangan yang tadinya terasa lega, kini seolah menyempit saat tubuh tegap Fajar hanya berjarak beberapa langkah darinya.

Agnes refleks mundur satu langkah ketika Fajar melangkah maju. Ketegangan di udara begitu terasa. Agnes tak bisa menghilangkan pikirannya bahwa mungkin saja Fajar terlibat dalam sesuatu yang gelap—sebuah spekulasi liar yang kini membanjiri benaknya.

"Pak... Pak Fajar, aku serius. Aku masih muda. Tadi aku nggak berpikir panjang, tapi aku juga punya hak menikmati masa mudaku. Jadi, kalau aku bikin Bapak marah, lalu Bapak bilang kata talak... itu nggak salah, kan? Aku mau bebas, Pak."

Fajar menghentikan langkahnya. Mendengar apa yang baru saja diucapkan Agnes membuat keningnya berkerut. "Talak?" ulangnya, seperti memastikan apa yang baru saja didengar.

Agnes menelan ludah kasar. Tubuhnya kini menyentuh lemari di belakangnya, terpaku di sana tanpa bisa bergerak.

Fajar menatap Agnes dalam diam. Tatapannya begitu tajam dan tegas, membuat Agnes semakin panik. Napasnya terasa berat, pikirannya kacau, membayangkan segala kemungkinan buruk. Apa Fajar akan melakukan sesuatu padanya? Mengapa dia mendekat tanpa berkata apa-apa?

Agnes mencoba menguasai dirinya, tetapi tubuhnya gemetar tanpa bisa dikendalikan. Ia berusaha membaca ekspresi Fajar, namun wajah suaminya itu tetap datar, sulit ditebak.

Tanpa sepatah kata, Fajar mengulurkan tangannya ke arah lemari di belakang Agnes. Agnes spontan mengejang, tangannya gemetar, bersiap melindungi dirinya jika perlu. Tapi yang terjadi berikutnya membuatnya bingung.

Klik.

Fajar membuka kunci lemari dengan tenang, lalu menarik sebuah brankas kecil dari dalamnya.

"Apa ini?" Agnes nyaris berbisik, suaranya bergetar. Ia semakin tak mengerti apa yang sedang terjadi. Brankas itu terlihat berat, tetapi Fajar membawanya dengan mudah.

Fajar hanya melirik Agnes sekilas sebelum meletakkan brankas itu di meja. Tanpa sepatah kata, ia mengeluarkan kunci kecil dari saku celananya dan memutar kunci brankas hingga terdengar bunyi klik lagi.

Brankas terbuka, dan isi di dalamnya membuat Agnes ternganga.

Beberapa berkas tebal, emas batangan yang memantulkan cahaya lampu, dan tumpukan uang dalam berbagai mata uang asing memenuhi brankas itu. Pandangan Agnes buram. Tubuhnya seperti kehilangan tenaga.

Fajar akhirnya berbicara, suaranya tenang namun menusuk, "Jadi, karena ingin mendapatkan talak, kamu bertingkah menjadi wanita matre?"

Agnes terkesiap. "Apa itu terlihat sangat jelas?" gumamnya, namun ia cepat-cepat menambahkan, "Ya enggak! Tapi wajar kan kalau aku kayak gitu? Namanya juga realistis."

Fajar tersenyum tipis. "Kalau gitu bagus."

"Bagus maksudnya?" Agnes mengerutkan dahi, lagi-lagi jawaban Fajar diluar ekspektasinya.

"Angkat dua tanganmu," perintah Fajar tiba-tiba.

"Gak mau! Aku masih sayang sama tanganku," balas Agnes cepat, mencurigai maksud Fajar.

Fajar hanya menghela napas sebelum memberikan sentilan kecil di dahi sang istri. Agnes mengaduh kesakitan sambil mengusap dahinya. "Pak! Sakit tau!"

Namun, alih-alih kesal, Fajar malah tertawa kecil, Agnes terlihat lucu di matanya. "Jangan berpikir macam-macam, Agnes. Jadi, kamu mau angkat sendiri, atau aku yang bantu?"

Nada serius dalam suaranya membuat Agnes terdiam. Akhirnya, dengan pasrah, ia mengangkat kedua tangannya sambil menutup mata, menunggu apa yang akan dilakukan Fajar.

Beberapa saat kemudian, ia merasakan tangannya semakin berat. Ketika ia membuka mata, ia hampir menjatuhkan barang-barang yang kini ada di tangannya. Beberapa emas batangan dan tumpukan uang dari brankas itu berpindah ke tangannya.

"Pak, ini..." Agnes menelan ludah dengan sulit.

"Kamu bilang kamu realistis, bukan matre," jawab Fajar santai. "Karena kita sudah menikah dan aku sanggup memenuhi kebutuhanmu, jadi ini semua untukmu."

Agnes membelalak, tercengang melihat hampir semua isi brankas kini berada di tangannya.

Setelah menaruh emas terakhir di tangan Agnes dan memastikan brankas kosong, Fajar menambahkan, "Sejak nenek nggak mau belanja, uang ini menumpuk. Jadi, sangat kebetulan kalau kamu bersedia menghabiskannya. Aku serahkan semuanya padamu."

Agnes hanya bisa terpaku. Semua yang baru saja terjadi terlalu mendadak baginya. Sebelum ia sempat mencerna sepenuhnya, Fajar mengeluarkan satu kartu lagi dari dompetnya dan menyerahkannya kepada Agnes.

"Ini kartu gajiku. Pakai saja sesukamu."

Agnes semakin bingung. "Gaji bulanan?"

"Iya. Isinya mungkin ada tiga digit. Kalau kurang, bilang saja."

"Apa?!" Agnes terkejut. Selama ini, ia belum pernah memegang uang sebanyak itu. Meskipun keluarganya tidak miskin, uang bulanannya selalu dijatah ketat, bahkan dengan beasiswa, ia hanya menerima tidak kurang dari satu juta tiap bulannya.

Melihat Agnes terpaku, Fajar mendekat, membungkuk sedikit hingga wajahnya hampir sejajar dengannya, lalu berbisik lembut, "Habiskan, Sayang."

1
Nur Adam
lnjut
Hayurapuji: udh end kak
total 1 replies
Muslika Lika
ayoooo para reader gasssskennn.........k rumah kaisar.... semangat kk author....karya karya nya t o p be ge te.....lope lope sekebon buat author....
Hayurapuji: terimakasih kakak
total 1 replies
dwi ka
Yaah rega kok pergi, kirain rega jd jodohnya berta 🤭
Hayurapuji: diluar prediksi bumkg
total 1 replies
Nur Adam
lnjut
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Desmeri epy Epy
lanjut thor
Nur Adam
lnjut..ky da cowo lain aja ckck
Reni Anjarwani
lanjut thor
Muslika Lika
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 thor lope lope sekebon dech ahh.....
Nikma: Permisi kakak Author ..

Halo kak reader, kalau berkenan boleh mampir novel aku juga ya 'Kesayangan Tuan Sempurna' ..
Terima kasih😊🙏
total 1 replies
Muslika Lika
good job....fajar.... gasssskennn jangan sampai....luluh sama si ulet....., ubur ubur ikan lele...nek luluh tak timpuk kue lee...
Hayurapuji: hahahhah, gak kak, fajar udh cinta metong sama Agnes.
total 1 replies
DwiDinz
Rega aneh, harusnya minta tolong itu ke psikiater, bawa adikmu kesana. karna adikmu udah sgt gila !
eh ini kok malah minta tolong ke fajar buat jd kekasih adiknya sehari.. haduuh itu malah bikin sherly tambah gila lah
Ismi Kawai
mulai seruuuu
Ismi Kawai
loh, loh, kok jd gini? jgn bilang rega bakal jdi jahat gara2 adiknya??
Yurniati
tetap semangat terus
Yurniati
kenapa tak diantar ke psikiater kejiwaan nya yang terganggu itu
licik sekali kamu Serly,,,,,,
Ismi Kawai
dia jelmaan medusa
Nur Adam
lnjut
Muslika Lika
haaaaaaaaaahhhhh........., nes jadi pengawal bayangan aja waktu pas lagi mereka jalan berdua..... jangan sampai kena jebakan Betmen...... kalau tuh ulet bulu macem macem..... geprek aja jadi ulet penyet.....
Muslika Lika: yo thor....jangan lawan emak emak ras terkuat d bumi galaxy ini.....apalagi kalo senjata nya udah pada keluar...

sendal jepit legendaris, sapu ijuk terbang., Sutil, ...
.satu lagi....senjata paling mematikan panci terbang yang bisa bikin kuping pengang......🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Hayurapuji: wkwkwkw ide bagus ini kak.
total 2 replies
Reni Anjarwani
lanjut doubel up thor permintaan gilla , ujung2nya besok menyesall
Hayurapuji: besok lagi kak, hehehhe
total 1 replies
Muslika Lika
gaaaaaaakkkkkkkkkkk setuju...... kalau di setujui nanti malah ada drama jebak menjebak ......., agnes kabur.........hadechhh......., jadi suami harus tegas......awas aja kalo fajar sampai iya in.....tak timpuk sandal jepit emak yang legendaris ini........😤😤😤😤😤😤😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!