Novel ini squel dari novel DIKIRA TUKANG OJEK TERNYATA PENGUSAHA Dan MENTARI TERTUTUP AWAN.
Novel ini menceritakan kisah cinta dan kecewa, seorang Nadia, Putri dari Arkan dan Senja, Sedangkan yang lelaki Putra dari Awan dan Mentari.
yang penasaran dengan percintaan mereka, yok ikuti novel ini yang berjudul.DIKIRA GADIS DESA TERNYATA KAYA RAYA.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pelangi senja11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 33. Nadia Di Tabrak
Waktu terus berlalu, tidak terasa sudah waktunya pulang. Nadia dan Lita keluar dari perusahaan, begitupun dengan yang lain.
Nadia pulang dengan taksi, tapi Nadia tidak langsung pulang kerumah, dia menelpon Kenzo memberitahu kalau dia kekantor Papanya sebentar, ingin bertemu dengan Devan sepupunya.
Nadia tidak menyadari kalau dibelakang taksi yang dia tumpangi ada mobil yang mengikutinya.
Sopir taksi juga tidak menyadari kalau sedang diikuti oleh seseorang. Sopir taksi itu terus mengemudi hingga sampai diperusahaan Argantara, namun karena diperusahaan itu juga sudah waktunya pulang, jadi banyak karyawan yang berlalu lalang dijalan depan perusahaan sehingga membuat taksi yang Nadia tumpangi tidak bisa mengantar Nadia kedepan pintu perusahaan.
Nadia akhirnya turun dari taksi itu, dia berjalan kaki ke pintu pagar perusahaan.
Jalan sudah mulai sepi karena semua karyawan sudah pulang, saat Nadia sedikit lagi hampir tiba didepan pintu pagar perusahaan, sebuah mobil yang melaju kencang langsung menabrak Nadia.
Namun mobil itu tidak mengenai Nadia karena Devan yang sudah berada didepan pintu perusahaan langsung menarik Nadia ke pelukannya sehingga Nadia tidak apa-apa.
Pengendara mobil itu memukul setir kesal karena gagal menabrak Nadia. Mobil itu tidak berhenti, pengendara itu terus menjalankan mobilnya dengan kecepatan penuh.
"Kakak tidak apa-apa?" tanya Devan melihat atau memeriksa tubuh Kakak sepupunya itu.
Nadia menggeleng, jantungnya masih berdegup kencang karena takut.
Devan sebenarnya ingin pulang kerumah, namun dia tidak sengaja melihat mobil yang berlaku kencang, dia juga melihat Nadia sedang berjalan kearahnya, dengan cepat Devan berlari dan menarik tubuh Nadia sehingga mobil itu tidak bisa menabrak Nadia.
Devan ingin mengejar mobil itu, tapi tidak bisa karena Nadia memeluknya begitu erat karena takut, sehingga Devan tidak jadi mengejar.
"Aku tidak apa-apa, tapi kenapa mobil itu seperti sengaja ingin menabrak ku?" tanya Nadia pada Adik sepupunya itu.
"Tidak tau Kak, tapi sepertinya mobil itu memang mengincar Kakak, coba Kakak ingat, apa Kakak punya musuh?" tanya Devan.
Nadia menggeleng, karena dia tidak tau apakah dia punya musuh, tapi seingatnya dia tidak pernah punya musuh.
"Kak, Kenzo harus tau ini, sekarang Kakak tidak aman, aku curiga pasti ada orang yang ingin mencelakai Kakak." Kenzo langsung menelpon Kenzo dan menceritakan apa yang barusan terjadi.
Kenzo yang sudah dalam perjalanan pulang dia langsung berputar arah karena khawatir dengan istrinya.
Sementara orang yang ingin menabrak Nadia tadi sangat kesal karena rencananya gagal.
"Kurang ajar, aku gagal membunuh wanita itu," ucap seseorang yang tidak lain adalah Renata.
Renata yang tidak terima karena Nadia menjadi istri Kenzo, dia mencoba ingin membunuh Nadia.
Renata sudah menguntit Nadia sejak kemaren, namun tadi dia sempat melihat Nadia naik kedalam taksi sehingga dia mengikuti taksi itu dan ingin menabrak Nadia.
Sedangkan Kenzo sekarang sudah berada di perusahan Papa mertuanya yaitu perusahaan Argantara yang sekarang diurus oleh Devan.
"Sayang, kamu tidak apa-apa?" tanya Kenzo langsung memeluk Nadia, tidak peduli kalau disitu ada Devan.
"Tidak apa-apa mas, tadi ada Devan yang menarik ku, hingga aku tidak tertabrak." Jawab Nadia mempererat pelukannya pada Kenzo.
Kenzo menatap Devan, dan berterimakasih pada Adik sepupu istrinya itu.
"Devan, terimakasih sudah menyelamatkan istriku, aku tidak tau apa yang terjadi pada istriku kalau kamu tidak ada disana." Ucap Kenzo pada Devan.
"Tidak apa-apa, Kak Nadia itu Kakakku, itu udah kewajibanku menyelamatkannya." Jawab Devan santai.
Devan sangat senang melihat Kenzo yang begitu menyayangi Kakak sepupunya itu.
Setelah Nadia meleraikan pelukannya, Kenzo mengajak Devan berbicara dan ingin menanyakan apa yang terjadi dan bagaimana kejadiannya.
Devan menceritakan apa yang dia lihat, dan dia juga berkata kalau dia curiga orang yang mengemudi mobil itu punya rencana atau sengaja ingin membunuh Nadia.
mendengar cerita Devan, Kenzo Nadia berpikir siapakah orang yang ingin mencelakai istrinya.
Kenzo tidak bisa menebak siapa orang itu, akhirnya Kenzo menelpon Pamannya yaitu Fajar, untuk meminta bantuan mencari tau siapa orang yang ingin mencelakai Nadia.
Kenzo juga meminta bantuan dari Om nya, yaitu Alex, Kenzo menceritakan apa yang barusan terjadi.
Alex sangat emosi mendengar itu, dia tidak kalah marah dari Fajar, Alex dan Fajar langsung menyuruh orangnya mencari tau siapa yang ingin mencelakai istri keponakannya.
Setelah selesai meminta bantuan, Kenzo mengajak Nadia pulang kerumah, begitu juga dengan Devan.
Kenzo ingin membawa Nadia pulang untuk istirahat, karena Nadia masih syok dengan apa yang terjadi.
Sebelum masuk kemobil, Nadia mengingatkan Devan agar tidak memberitahu Papa dan Mamanya dan juga Bundanya.
"Jangan Kasih tau Papa, Mama, dan juga Bunda, aku gak mau meraka Khawatir." Nadia mengingatkan Devan.
Devan melihat ke Kenzo, Kenzo mengangguk, memberi isyarat iyakan saja.
Melihat Kenzo mengangguk, Devan akhirnya mengangguk pada Nadia. "Iya Kak, aman, gak usah khawatir." Jawab Kenzo mengacungkan jempolnya.
Setelah itu Kenzo langsung menjalankan mobilnya pulang kerumah.
Sedangkan dirumah Nyonya Hanna, Monica merajuk, dia merengek pad Nyonya Hanna agar mengadakan pertunangannya dengan Rendy lebih cepat lagi dengan alasan takut nanti perutnya akan semakin membesar.
Nyonya Hana sangat setuju, dia akan mengadakan pertunangan Monica dengan Rendy tiga hari lagi, dimana hari itu juga ada tanda tangan kontrak perusahannya dengan perusahaan Argantara.
"Kamu jangan khawatir, kalian akan bertunangan tiga hari lagi, bersama dengan tanda tangan kontrak perusahaan Rendy dengan perusahaan Argantara." Ucap Nyonya Hanna pada Monica yang terus merengek memaksa Rendy segara bertunangan dengannya.
Monica tersenyum mendengar Nyonya Hanna setuju dengan permintaannya. Padahal Monica ingin segera dinikahi oleh Rendy karena dia sekarang sudah tidak ada pekerjaan lagi.
Monica juga tidak akan diterima diperusahaan manapun, yaitu perusahaan yang menjalin kerja sama dengan perusahaan S' Bagio.
Disaat Monica dan Nyonya Hanna membicarakan tentang pertunangannya, Rendy dan Papanya pulang.
Nyonya Hanna langsung memanggil keduanya untuk duduk, karena dia ingin membicarakan tentang pertunangan Rendy dan Monica sekaligus tentang penanda tangan kontrak dari perusahaan Argantara.
"Pa, aku ingin Rendy dan Monica segera bertunangan dan menikah, sebelum perut Monica semakin membesar." Ungkap Nyonya Hanna mulai membuka obrolan.
"Aku berencana Rendy dan Monica bertunangan dihari perusahaan kita mendapatkan kontrak dari Argantara, aku ingin mengumumkan kalau Monica adalah menantu dikeluarga kita." Sambung Nyonya Hanna lagi.
"Ma, tapi..." Rendy diam, karena Nyonya Hanna langsung menyuruhnya diam.
"Diam, jangan membantah, lagi pula ini salahmu, Mama tidak mau cucu Mama lahir jadi omongan orang, apa kamu mau keluarga kita yang terpandang dan kaya jadi malu karena kelakuan kamu?" tanya Nyonya Hanna membuat Rendy terdiam.
"Terserah Mama saja, Papa tidak ikut campur, Papa mau kekamar istirahat, capek." Pak Rudy langsung berlalu dari ruangan itu.
Rendy juga sama, dia juga pergi kekamar dengan alasan ingin membersihkan diri.
Sedangkan Monica dan Nyonya Hanna melanjutkan obrolan mereka.
Bersambung.
.
gak pda insaf2.
bkn crta yg terlalu byk yg jht knpa