Ling Yuan melihat bagaimana keluarganya dibantai di depan matanya sendiri. Hidupnya yang dipenuhi dendam dan kebencian membuat dirinya bertekad untuk membalaskan kematian keluarganya.
Mendapatkan kekuatan dari sebuah artefak yang mampu membuatnya menjadi lebih kuat dengan sistem kultivasi, Ling Yuan akhirnya menjadi kultivator yang disegani di dunia persilatan.
Namun belum lama ia membantai banyak organisasi kriminal dengan kekuatan barunya, dirinya sudah dijebak oleh mereka dengan cara mengepungnya.
Ling Yuan terbunuh di sana namun ternyata itu bukanlah akhir dari kisahnya.
Ling Yuan terlahir kembali tepat sebelum keluarganya terbunuh. Menyadari ada kesempatan untuk mengubah takdirnya, Ling Yuan berusaha menjadi lebih kuat dan melindungi keluarganya di kehidupan keduanya ini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Myuran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 15 — Pusaka
"Guru, bukankah ini..." Mata Ling Yuan melebar saat mengetahui kualitas pedang yang diberikan Lian Hua.
Lian Hua mengangguk pelan. "Benar, ini adalah pusaka. Dulu guruku memberikan pedang ini saat awal-awal latihanku, meski kualitasnya di bawah Pedang Ratu Rembulan tetapi ketajamannya tidak berbeda jauh darinya."
Pedang Ratu Rembulan yang dimaksud Lian Hua adalah nama pedang yang selalu tersemat di pinggang gadis itu selama ini, sekaligus pedang yang sama yang digunakan Lian Hua saat melawan para perampok sebelumnya.
Senjata pada dasarnya dibagi dua jenis yaitu Senjata Jenis Manusia dan Senjata Jenis Pusaka.
Senjata Jenis Manusia umumnya hanya senjata biasa dengan kualitas yang biasa pula, senjata jenis ini umumnya digunakan oleh para prajurit atau penjaga yang bukan seorang kultivator.
Senjata Jenis Pusaka berbeda lagi, baik ketahanan maupun kegunaannya memiliki banyak keunggulan dibanding Senjata Jenis Manusia.
Pusaka sendiri memiliki tingkatannya berdasarkan kualitas mereka dimulai dari yang paling bawah yaitu Pusaka Spirit, Pusaka Jiwa, Pusaka Raga, Pusaka Nirvana hingga yang paling kuat adalah Pusaka Raja.
Pusaka pedang yang diberikan Lian Hua pada Ling Yuan berupa Pusaka Raga, pusaka jenis ini sangat sulit dibuat di dunia persilatan dan kalaupun dijual, harganya akan sangat mahal.
Alasan ituah yang membuat Ling Yuan sangat terkejut ketika diberikan pedang tersebut kepadanya.
"Terimakasih Guru, aku akan menggunakan pedang ini dengan baik." Ling Yuan tersenyum lebar, merasa senang diberikan pedang pusaka itu.
Lian Hua mengangguk pelan, ia kemudian menaiki kuda yang diberikan Tianba. Lian Hua melambaikan tangan terakhir kali lalu mulai memacu kudanya untuk bergerak.
Lian Hua diantar sampai pintu gerbang kediaman Keluarga Ling oleh Tianba dan lainnya.
"Kurasa memang akan sangat sulit bertemu dengannya lagi tetapi entah kenapa firasatku mengatakan bahwa takdir kami akan saling terhubung..." Gumam Ling Yuan sambil memandang Lian Hua yang terus menjauh hingga akhirnya menghilang diantara keramaian kota.
Harus Ling Yuan akui, pertemuan ia dengan gadis yang selalu memakai gaun hitam itu cukup membuatnya terkesan dalam kehidupan keduanya ini. Lian Hua yang nanti akan menjadi jagoan nomor 1 di Kekaisaran Ataris, menggemparkan dunia persilatan dengan kemampuannya, ternyata merupakan gadis yang masih polos saat ia beranjak remaja.
Pikiran Ling Yuan kemudian beralih ke nasib keluarganya, karena banyak perubahan takdir yang terjadi ia berharap penyerangan organisasi kriminal jadi tidak pernah ada.
'Tapi bisa saja penyerangan mereka jadi lebih cepat dari seharusnya. Aku tidak boleh membuang-buang waktu lagi...' Ling Yuan mengepalkan tangannya dengan raut wajah yang serius.
Dalam tiga tahun ini, Lian Hua mungkin terkesan mengajarkan banyak hal pada Ling Yuan namun kenyataannya ia tidak belajar apapun karena semua yang gadis itu ketahui sudah dirinya pelajari di kehidupan sebelumnya.
Pada dasarnya Ling Yuan berguru pada Lian Hua tidak lebih sebagai topeng agar dirinya bisa leluasa belajar ilmu beladiri di masa depan.
Ling Yuan menghela nafas panjang, ia kemudian membalikan badan setelah cukup lama memandang ke arah Lian Hua pergi, Ling Yuan harus melanjutkan latihannya kembali.
Tindakan Ling Yuan justru membuat orang tua dan kakeknya menjadi salah paham terhadap bocah tersebut.
"Yuan'er terlihat sedih, apa itu karena Hua'er meninggalkannya?" Tanya Ling Fei.
"Aku juga berpikir demikian suamiku, baru pertama kali aku melihat Yuan'er dengan wajah yang tertekuk seperti itu." Han Xinyue berpendapat serupa.
Tianba menggelengkan kepala lalu menepuk pundak Ling Fei, "Kalian sudah menjadi orang tua, apa kalian masih tidak memahami perasaan Yuan'er?"
Ling Fei dan Han Xinyue saling pandang, sebenarnya sebagai orang tua Ling Yuan mereka bisa lebih peka terhadap perasaan bocah itu namun sejak kecil hingga sekarang, putranya ini berbeda dari anak kebanyakan.
Ling Yuan selalu terlihat misterius serta sering menyendiri, Han Xinyue selaku ibunya sekalipun terkadang tidak memahami arah pikiran puteranya tersebut.
"Kalian tidak perlu berpikir-pikir jauh, jawabannya cukup sederhana. Yuan'er sepertinya menyukai Hua'er." Jelas Tianba dengan mantap.
Jawaban Tianba mengejutkan Ling Fei dan Han Xinyue, mereka sama sekali tidak berpikir ke sana.
"Tapi Ayah, dia masih kecil, usianya baru menginjak 8 tahun beberapa hari yang lalu." Bantah Ling Fei.
Tianba tertawa kecil, "Coba pikir kembali, cucuku itu sejak kecil sudah berpikir dewasa, tidak menutup kemungkinan dia telah tertarik pada seorang wanita terlebih wanita cantik seperti Hua'er."
Ling Fei dan Han Xinyue ingin membantah tetapi urung setelah apa yang dikatan Tianba terdengar masuk akal.
"Sungguhkah Yuan'er jatuh hati pada Hua'er..." Gumam Han Xinyue sambil menoleh pada Ling Yuan yang semakin melangkah menjauh.
***
Kepergian Lian Hua tidak membuat latihan Ling Yuan otomatis berhenti, sebaliknya ia memperpanjang durasi latihannya dari hari ke hari.
Biasanya Lian Hua akan menggurui Ling Yuan dari pagi hingga sore hari, kini dengan ketiadaan gadis itu Ling Yuan hampir berlatih seharian penuh.
Ling Yuan berlatih teknik Pembentukan Raga Cahaya yang sebelumnya hanya ia lakukan ketika malam hari.
"Jika tiga tahun lalu aku menggunakan teknik ini di siang hari, mungkin kekuatan fisikku bisa berkembang dua kali lipat dari sekarang..."
Teknik Pembentukan Raga Cahaya memerlukan cahaya disekitarnya untuk diserap ke tubuh pengguna. Semakin terang lingkungannya maka semakin banyak juga cahaya yang didapatkan.
Ling Yuan sudah berbicara pada ayah dan ibunya bahwa ia akan berlatih di kamarnya untuk memperdalami teknik yang Lian Hua ajarkan kepadanya.
Tentu saja ia berbohong, pada kenyataannya Ling Yuan hanya berlatih tekniknya sendiri.
Disuatu hari, saat Ling Yuan sedang berlatih dikamarnya ia tanpa sengaja mendengar percakapan antara ayah dan ibunya.
Percakapan kedua orang tuanya sebenarnya terdengar pelan namun pendengaran Ling Yuan yang ikut meningkat berkat teknik Pembentukan Raga Cahaya membuat perkataan ayah dan ibunya jadi terdengar lebih jelas.
Dari perkataan mereka, Ling Yuan cukup terkejut ketika mereka membahas tentang sebuah tambang kristal salju yang ditemukan di Kediaman Keluarga Ling.
"Tambang kristal salju, sejak kapan kediaman ini memiliki tambang?" Ling Yuan mengerutkan dahinya.
Di kehidupan pertama, Ling Yuan tidak pernah mendengar tambang kristal salju ini sampai keluarganya terbunuh. Ling Yuan yang keheranan akhirnya memilih mencari tahu lebih jauh.
Karena percakapan orang tuanya terdengar dengan pelan, Ling Yuan menebak bahwa informasi ini masih tidak diketahui banyak orang atau memang bersifat rahasia.
Pada malam hari, Ling Yuan melompat keluar dari jendela untuk memastikan apakah informasi tentang tambang itu benar atau tidaknya.
Ling Yuan yang telah mengalami banyak perkembangan selama beberapa tahun terakhir membuat setiap gerakannya menjadi mulus apalagi ia menggunakan ilmu meringankan tubuh yang membuat langkahnya seringan bulu. Tanpa diketahui banyak penjaga, ia mulai bergerak diantara mereka tanpa terdeteksi sama sekali.
Ling Yuan terus melompat di antara genteng hingga akhirnya ia menemukan ada sebuah lubang yang terbentuk di kediamannya.
Lubang itu sebelumnya tidak pernah ada, ia muncul ketika tidak sengaja tanah di bawahnya amblas hingga menemukan ada sesuatu di dalamnya. Selain itu, lubang itu juga dijaga oleh beberapa penjaga sehingga membuat Ling Yuan yakin bahwa tempat tersebut adalah lokasi tambang yang dimaksud.