NovelToon NovelToon
Pendekar Pedang Kelabu 2

Pendekar Pedang Kelabu 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Spiritual / Anak Yatim Piatu / Mengubah sejarah / Perperangan
Popularitas:20.1k
Nilai: 5
Nama Author: YanYan.

Setelah mengukuhkan kekuasaannya atas Kota Canyu, Zhang Wei memulai perjalanan epik menuju puncak dunia demi membangkitkan kembali masternya, Lian Xuhuan. Namun, jalan menuju tujuan itu penuh bahaya: musuh kuat, intrik politik, hingga menjadi buronan kekaisaran Qin.

Dalam petualangannya, Zhang Wei harus menghadapi penguasa Tanah Barat, mengungkap rahasia dunia, dan membuktikan dirinya sebagai pendekar pedang kelabu yang tak terkalahkan.

Dengan tekad membara, Zhang Wei bersiap melawan dunia untuk mencapai puncak tertinggi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YanYan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kekalahan yang Memalukan

Liang Wuchang memasuki gerbang utama Sekte Langit Tak Terkalahkan dengan tubuh yang penuh luka dan langkah yang gontai. Para murid dan tetua sekte memandangnya dengan campuran keterkejutan dan kekhawatiran. Ia, seorang tetua agung yang dihormati, kini kembali dengan keadaan memprihatinkan setelah memimpin pasukan besar menuju Kota Canyu. Kekalahan seperti ini adalah aib yang tidak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah sekte.

Di dalam aula utama sekte, Ketua Sekte Langit Tak Terkalahkan, Shen Tianlei, seorang kultivator puncak Martial Ancestor dengan rambut panjang berwarna keperakan, duduk di kursinya yang megah. Wajahnya yang dingin memancarkan aura otoritas yang tak terbantahkan. Di sekelilingnya, enam tetua lainnya, semuanya berada di ranah Martial Ancestor, menatap Liang Wuchang dengan pandangan yang sulit ditebak.

"Wuchang," suara Shen Tianlei terdengar dingin dan penuh tekanan. "Apa artinya ini? Kau, yang telah mengabdi kepada sekte selama puluhan tahun, kembali dalam keadaan seperti ini. Apa yang sebenarnya terjadi?"

Liang Wuchang menggertakkan giginya, merasa harga dirinya tercabik-cabik. "Aku... gagal, Ketua Sekte. Pemuda itu, Zhang Wei, jauh lebih kuat dari yang kuduga. Formasi pertahanannya tidak tertembus, dan dia sendiri..." Liang Wuchang berhenti sejenak, merasakan sakit emosional yang lebih menyakitkan daripada lukanya. "...dia telah mencapai ranah Martial Ancestor."

Kata-kata itu membuat seluruh aula sunyi. Para tetua saling bertukar pandang dengan ekspresi tidak percaya. "Seorang pemuda 16 tahun mencapai Martial Ancestor? Kau pasti bercanda!" salah satu tetua, Chen Yun, berseru dengan nada sinis.

"Aku tidak bercanda!" Liang Wuchang membalas dengan suara tajam. "Dia tidak hanya mencapai ranah itu, tetapi dia juga mengalahkanku di depan seluruh pasukanku. Aku, seorang Martial Ancestor bintang lima, dipermalukan olehnya!"

Wajah Shen Tianlei menjadi gelap. "Ini penghinaan besar terhadap sekte kita. Jika dunia mengetahui bahwa seorang tetua agung kita dikalahkan oleh seorang pemuda, reputasi kita akan hancur. Kita harus mengambil tindakan!"

Para tetua lain mengangguk setuju, masing-masing menyarankan agar sekte segera menyerang Kota Canyu dengan kekuatan penuh untuk menghapus aib ini.

Namun, Liang Wuchang mengangkat tangannya, meminta mereka berhenti. "Tidak. Ini urusanku. Aku tidak membutuhkan campur tangan kalian."

Shen Tianlei mengerutkan kening. "Apa maksudmu, Wuchang? Ini bukan hanya tentang dirimu. Ini adalah masalah kehormatan sekte kita."

"Ketua," Liang Wuchang berkata dengan tegas, meski suaranya masih mengandung nada lelah. "Aku yang membawa masalah ini ke sekte. Aku yang memutuskan untuk melawan pemuda itu. Jika sekte ikut campur, maka itu akan menjadi bukti bahwa aku tidak mampu menyelesaikan urusanku sendiri."

"Tapi—"

"Tidak ada tapi!" Liang Wuchang memotong dengan suara penuh tekad. "Aku akan mengatasi ini dengan caraku sendiri. Beri aku waktu. Aku akan memasuki pengasingan untuk memperkuat diriku. Ketika aku keluar, aku akan memastikan bahwa Zhang Wei membayar mahal untuk semua penghinaan ini."

Para tetua saling berpandangan lagi, kali ini dengan ekspresi lebih hati-hati. Mereka tahu bahwa Liang Wuchang, meskipun terluka, masih memiliki kebanggaan yang besar. Memaksanya menerima bantuan mungkin hanya akan memperburuk situasi.

Shen Tianlei akhirnya menghela napas panjang. "Baiklah. Jika itu keputusanmu, kami tidak akan ikut campur. Tapi ingat, Wuchang, waktu tidak berpihak pada kita. Jika pemuda itu terus tumbuh, dia mungkin menjadi ancaman besar bagi sekte kita di masa depan."

Liang Wuchang mengangguk, matanya bersinar dengan kebencian yang mendalam. "Aku tidak akan membiarkan itu terjadi, Ketua. Aku bersumpah, Zhang Wei akan jatuh di tanganku."

Dengan itu, Liang Wuchang meninggalkan aula untuk memulai pengasingannya. Namun, di balik kebencian dan tekadnya, ada rasa cemas yang ia sembunyikan. Zhang Wei bukanlah musuh biasa, dan ini mungkin akan menjadi tantangan terberat yang pernah ia hadapi.

Kekalahan pasukan tanah barat di bawah komando Liang Wuchang dengan cepat menjadi bahan pembicaraan di seluruh Kekaisaran Qin. Berita tentang seorang pemuda bernama Zhang Wei, yang disebut sebagai Pendekar Pedang Kelabu, mengalahkan tetua agung Sekte Langit Tak Terkalahkan, menyebar seperti api yang membakar ladang kering.

Di berbagai kota besar, para pedagang, kultivator, dan bangsawan berbicara dengan penuh semangat tentang kejadian luar biasa itu. Beberapa mengagumi keberanian Zhang Wei, sementara yang lain merasa skeptis. Tidak sedikit yang berpikir bahwa seorang pemuda berusia 16 tahun tidak mungkin mencapai ranah Martial Ancestor dan mengalahkan seorang veteran seperti Liang Wuchang tanpa bantuan kekuatan misterius.

Namun, bagi Keluarga Lin, berita ini membawa kebingungan dan rasa tidak percaya. Di aula utama keluarga, para tetua duduk dengan ekspresi tegang, membaca laporan yang baru saja diterima.

"Zhang Wei? Nama itu... Apakah mungkin dia adalah anak yang sama dengan yang kita buang waktu itu?" salah satu tetua bertanya dengan nada ragu.

Kepala keluarga, Lin Zhiyuan, mengerutkan kening, mengingat kembali pemuda yang pernah menjadi bagian dari keluarga mereka. "Itu tidak mungkin. Zhang Wei yang kita kenal adalah anak yang tidak memiliki bakat. Tidak ada cara dia bisa menjadi Pendekar Pedang Kelabu yang menggemparkan seluruh kekaisaran."

"Tapi, Ketua," seorang tetua lain menyela, "Usia mereka sangat mirip, jika dia memang Zhang Wei yang sama, maka kita telah membuat kesalahan besar. Dengan kekuatannya sekarang, dia bisa menghancurkan kita jika dia mau."

Lin Zhiyuan menghela napas berat. "Kita tidak akan membuat asumsi yang terburu-buru. Cari tahu lebih banyak tentang dia. Jika dia memang anak itu, kita harus memutuskan langkah apa yang akan diambil. Kita tidak bisa mengabaikan ancaman ini."

Sementara itu, di Kota Canyu, Zhang Wei berdiri di atas menara utama, memandang kota yang kini sepenuhnya berada di bawah kendalinya. Bersama masternya, Lian Xuhuan, dia telah menyusun rencana besar untuk menjadikan kota ini sebagai pusat perdagangan dan basis utama kekuatannya.

"Master," Zhang Wei berbicara dengan nada serius, "Langkah pertama dari rencana kita telah selesai. Kota ini telah menjadi milikku sepenuhnya, dan kita akan melanjutkan tahap berikutnya."

"Benar," suara Lian Xuhuan terdengar di benaknya. "Kota Canyu harus berkembang pesat, tidak hanya sebagai benteng pertahanan, tetapi juga sebagai pusat kekuatan ekonomi. Dengan kontrol atas perdagangan, kita akan memiliki sumber daya yang cukup untuk langkah-langkah selanjutnya."

Zhang Wei mengangguk. "Aku akan mengundang para pedagang besar dan menawarkan mereka keamanan yang tidak bisa mereka dapatkan di tempat lain. Kota ini akan menjadi tempat yang tidak hanya aman tetapi juga menguntungkan bagi siapa saja yang bekerja sama dengan kita."

"Bagus," Lian Xuhuan berkata. "Tapi jangan lupakan tujuan utama kita. Salah satu elemen penting untuk membangkitkanku ada di benua barat. Kota ini hanyalah pijakan pertama. Setelah cukup kuat, kau harus melanjutkan perjalanan ke sana."

Zhang Wei mengepalkan tangannya, matanya memancarkan tekad yang kuat. "Aku mengerti, Guru. Aku akan memastikan kota ini menjadi benteng yang tidak bisa ditembus sebelum aku meninggalkannya. Dan ketika saatnya tiba, aku akan menuju benua barat dan mendapatkan apa yang kita butuhkan."

Langkah besar telah dimulai. Kota Canyu, yang dulunya hanyalah kota kecil yang hampir dilupakan, kini bersiap menjadi pusat kekuatan baru di benua ini. Sementara itu, nama Zhang Wei terus menggema, menjadi simbol harapan bagi beberapa orang, dan ancaman bagi yang lain.

1
Andin D
kurang seru mcnya terlalu naif
harusnya seperti dewa iblis
dewa bagi kawan
iblis bagi musuh
setyo adi
Luar biasa
onong suryadi
siiiip
Sri Hayati
dan karna kelalaian mu makasih akan timbul masalah di kemudian hari
༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐
Lanjut Up Thor ✍️💪💪
༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐
Lanjut
saniscara patriawuha.
mantapppppp mangggg zhongggg..... gasssss pollllll
Eddy Airborne
mantap
Eddy Airborne
lanjutkan
saniscara patriawuha.
punya pintu doraemon koq bingung seh mang zhong... tinggal suttt ronoooo sutttt renee.... kelarrrrrr....
saniscara patriawuha.: mang otornya apa mc nya neh yg pelupa..
Adzriel Fristyan S: dia kan pikun pelupa 😂
total 2 replies
saniscara patriawuha.
gassssd pollllll manggg Zhonggggh...
sie ucup
mantap Thor,secangkir kopi buat author,ttp lah ceritanya seperti ini,saya suka saya suka 👍
Khairuddin PBBA
terima kasih
ditunggu up nya Thor
༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐
Lanjut Up Thor ✍️💪💪
Eddy Airborne
mantap
Eddy Airborne
mantap thor
Eddy Airborne
mantap
Eddy Airborne
lanjutkan
saniscara patriawuha.
gassss pollll manggg zhongggg...
saniscara patriawuha.
labubu jangan jangan itu yang mendongol..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!