Terlahir Kembali "Violet"

Violet tahu bahwa semakin dia tidak patuh ketika dia marah, semakin buruk akhir hidupnya. jadi. Dia tidak berani menatapnya, dengan sedikit ketakutan,Violet mengulurkan tangan kirinya.

Tangan itu kecil dan putih.

Nathan menunduk dan mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Violet menutup matanya secara refleks.

Dia tersenyum dan dengan lembut memegang jari-jarinya. Lalu dia menyeka krim yang meleleh dengan ibu jarinya.

Gerakannya serius dan lembut.

Violet membuka matanya karena terkejut dan hanya bisa melihat kepala pria itu yang tertunduk.

Penampilan Nathan terlalu dingin dan dia tidak mudah bergaul. Terlalu agresif. Tapi di hadapannya, dia tampak suka tersenyum.

Malam musim panas terasa hangat, dan suhu serta udaranya sama saat dia meninggal.

Violet tiba-tiba menarik tangannya.

Emosinya begitu kuat sehingga dia tidak bisa mengendalikannya kali ini, dengan rasa jijik yang tak terselubung di wajahnya.

Tangan Nathan masih membeku di udara, dan dia tertegun.

Kali ini Nathan bisa melihat dengan jelas bahwa ketidaksukaan Violet terhadapnya tertanam jauh di dalam tulangnya. Inci demi inci, kelembutan yang mau tidak mau digerogotinya hingga bersih.

Untuk sesaat, Nathan merasa dirinya sakit dan terlahir menyebalkan.

Ibu jarinya masih lengket dengan sisa lengket dari es krim yang meleleh.

Nathan mencibir dengan dingin, apakah dia begitu menyebalkan?

Nathan mundur beberapa langkah dan memasukkan tangannya ke dalam saku celananya, namun tanpa sengaja menyentuh kedua koin tersebut.

Dan langsung pergi meninggalkan Violet di belakangnya.

*****

Setelah berpisah dengan Nathan secara buruk, Violet kembali dan mengalami mimpi buruk sepanjang malam tentang kehidupan sebelumnya

Itu adalah bulan Agustus kedua setelah kakinya patah

Violet bertemu ibu Nathan, Ny. Anne, untuk pertama kalinya.

Dia sedang tidur siang di vila, sementara Nathan sedang berbicara dengan ibunya Ny. Anne.

Anne berkata: "Kamu masih memiliki wanita itu? Sudah terlalu lama kali ini. Tidakkah kamu tahu bahwa kakinya lumpuh? Apakah kamu benar-benar menyukainya?

"Nathan terkekeh:" Violet masih muda, baru 22 tahun, apakah kamu pernah melihat orang yang lebih cantik dari dia? Jika kamu bisa, bawakan itu kepadaku. Aku akan segera menggantinya."

"Omong kosong!"

Nathan tidak peduli. Dia duduk di sofa dengan menyilangkan kaki, terlihat acuh tak acuh..

Anne berkata: "Apa yang akan Lili pikirkan di masa depan?"

Nathan mengangkat alisnya: "Apa yang bisa kamu pikirkan? Lili adalah Nyonya Nathan. Apa salahnya aku memiliki Violet sebagai simpanan? Aku bisa menjaganya meskipun dia tidak menerimanya."

Anne sangat marah hingga hatinya sakit, dan akhirnya Dia membanting pintu dan keluar.

Violet berdiri di sudut lantai dua dan menunduk dengan tenang.

Nathan mendongak dan kebetulan melihat sudut pakaian putihnya.

Ekspresi Nathan segera berubah, dan dia bergegas ke lantai dua, dan terlihat panik: "Violet apa yang kamu dengar?"

Matahari mulai terbenam, dan dia tampak

damai dan malas ketika dia baru bangun tidur.

Violet bertelanjang kaki, tanpa sepatu, dan di

sekitar pergelangan kakinya ada rantai batu permata ungu.

Kaki itu adalah kakinya yang cacat, dia bisa berjalan, tapi dia tidak bisa berjalan cepat dan kadang terasa sakit saat hujan.

Violet tersenyum: "Ada apa? Saya baru saja bangun."

Nathan menghela napas lega dan menempelkan kepala Violet ke dadanya.

Nathan mendengar jantungnya berdetak kencang, dan dia tampak sangat gugup.

Wajah Violet sangat tenang.

Tidak ada yang menyedihkan, ini baru pertama kalinya dia membenci dirinya sendiri karena terlalu muda, baru berusia dua puluh dua tahun.

Tapi itu tidak masalah, tahun-tahun indah seorang wanita tidak akan bertahan lama, dan dia tidak akan cantik setelah beberapa tahun.

Ini juga pertama kalinya Violet tahu bahwa dia bisa berakting, dan Nathan ditipu olehnya hingga melakukan hal seperti itu.

Sayangnya dia tidak bisa menunggu sampai hari itu.

Ketika dia meninggal, dia memikirkan apakah dia benar atau salah, mana yang benar dan mana yang bohong.

Violet sudah muak dengan kehidupan seperti itu, dan jika dia bisa melakukannya lagi, dia tidak akan melakukan kesalahan yang sama lagi.

Tidak akan lagi.

Dia tidak ingin kakinya patah, dia tidak ingin kehilangan satu-satunya teman Berta, dia tidak ingin dituding oleh orang lain saat berjalan di jalan, dan dia tidak ingin mati sendirian di dalam malam yang gelap.

Violet sedang tidak bersemangat ketika dia pergi ke lokasi syuting keesokan harinya, tetapi dia tahu bahwa ini adalah pertama kalinya dia berakting dan dia belum pernah mengenal peran Jiuli.

Hari ini sangat penting baginya.

Dia menguatkan dirinya dan menyapa semua orang yang dia temui di lokasi syuting dengan sopan.

Semua orang sangat ramah ketika melihatnya.

Seorang wanita yang duduk di sebelahnya saat makan malam tadi malam ragu-ragu sejenak dan menepinya: "Violet."

"Senior Anna."

"Panggil saja aku Saudari Anna."

"Oke, Saudari Anna."

Anna dalam drama itu berperan sebagai guru semua orang,

Dia berkata di telinga Violet: "Berhati-hatilah saat kamu bermain dengan Natasya hari ini, jangan menyinggung perasaannya." Natasya adalah kandidat saat ini untuk bermain "Celyn"

Violet mengangguk dengan cepat: "Saya tahu, dia adalah seorang senior, dan saya akan belajar darinya."

"Oh, baiklah."

Anna juga memiliki seorang putri setua dia di keluarganya, dan dia takut akan Violet nanti menyinggung Natasya.

Violet berada dalam posisi yang kurang menguntungkan, jadi dia berbisik: "Anda tahu bahwa Natasya memiliki orang di belakang nya, Tuan Nathan dari Qibio Entertaiment"

Violet membuka matanya lebar-lebar.

Anna mengira dia ketakutan, tetapi mulai bergosip: "Saya mendengar bahwa Tuan Nathan datang ke lokasi syuting untuk menemuinya.

Natasya menghilang pagi-pagi sekali. Mereka semua mengatakan bahwa dia pergi untuk sarapan bersama Tuan Nathan. Tetapi tidak ada yang berani mengatakan itu."

Anna mendengus, "Mungkin akan sulit bagi anak-anak muda ini untuk melangkah jauh jika mereka tidak mengambil jalan yang benar."

Violet melihat sekeliling, dan benar saja., banyak orang berbisik, kebanyakan berdiskusi Natasya berpegang di paha emas Nathan.

Violet tidak bisa berkata-kata.

Apakah ini pergantian identitas antara dia dan Natasya? Dalam kehidupan sebelumnya, dia mungkin menjadi pusat badai opini publik.

Violet berterima kasih kepada Saudari Anna

dan membuat catatan dalam hati.

Benar saja, Natasya baru datang pada sore hari, ketika dia datang, ada seseorang yang memegang payung untuknya dan seorang asisten membawa tasnya.

Bintang lapis ketiga menjadi bintang lapis

pertama dalam sekejap.

Clara mengerutkan bibirnya dan mencibir. Saat ini, dia merasa seperti kecantikan yang dingin.

Violet sedang membacakan dialognya di bawah atap.

Clara berjalan mendekat dan bertanya, "Apakah kamu lihat ada keributan hari ini?"

Violet mengangkat wajahnya, wajah kecilnya pucat, dan dia tersenyum ketika melihat Clara: "Ya."

BERSAMBUNG. . . . . . .