NovelToon NovelToon
Dendam Sukma

Dendam Sukma

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Mata Batin / Kumpulan Cerita Horror / Hantu / Roh Supernatural / Pendamping Sakti
Popularitas:680.9k
Nilai: 5
Nama Author: novita jungkook

Ainun mengorek sampah karena itu memang pekerjaan nya setiap hari sebagai pemulung, namun pagi ini dia merasa seperti ketiban rezeki yang sangat besar karena menemukan koper bagus.

"MAYAAAAAT....

koper tersebut berisi potongan mayat seorang gadis, lebih parah nya lagi gadis itu berasal dari desa Bakti Reso, desa mereka sendiri dan dia adalah anak Tuan tanah di sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17. Debat warga

Heboh lagi desa malam ini karena Pak Rt sudah berteriak kesana kemari memberi tahu pada orang orang bahwa Pendi di bunuh oleh seseorang dari dalam semak belukar, Faisal yang jadi saksi nya dan sekarang dia sedang ketakutan karena Faisal merasakan betapa kuat nya tarikan dari pembunuh yang mengambil jeroan nya Pendi.

Neneng yang masih ketakutan di rumah nya Ainun juga sudah dapat kabar soal Abang nya yang mati mendadak, bisa mereka duga bahwa Pendi di celakai saat pulang dari tahlilan. karena jarak waktu dari rumah Ainun masih sangat sebentar sekali, maka sudah pasti musuh memang mengincar sejak Pendi dari rumah nya Ainun.

Mungkin saja bila Ainun sendirian maka gadis itu lah yang akan jadi korban karena Neneng saja sampai di takuti juga oleh arwah Sukma, sebagian orang mengatakan bahwa ini ulah nya Sukma yang dendam karena mati dengan keadaan tragis begitu, maka nya jadi dendam dan membunuh sembarang orang, mana Pendi juga meninggal nya sama seperti Razi.

Namun sebagian orang juga menyangkal nya dengan keras, bisa saja yang membunuh dia pria ini adalah pembunuh yang sama dengan Sukma. sebab kematian Sukma juga tidak wajar, pasti nya pembunuh itu masih membuat ulah dan menyakiti orang orang, maka nya sudah ada dua korban yang menyusul.

Tapi tidak sedikit juga orang yang malah menuduh bahwa memang bisa saja Sukma yang membunuh Pendi dan Razi, karena mereka berdua mungkin saja terlibat pembunuhan gadis itu. mendengar opsi yang ketiga kali ini, banyak yang terdiam dan mereka setuju bahwa mungkin saja Sukma lah yang sudah bangkit untuk balas dendam.

"Tidak mungkin anak ku melakukan itu!" sangkal Pak Bardim Ayah nya Pendi.

"Kita tidak tau fakta nya, siapa tau saja Pendi memang melakukan pembunuhan yang di rencanakan bersama dengan Razi!" teriak warga.

"Bila Pendi melakukan itu, dengan alasan apa?" tanya Pak Bardim yang tidak terima anak nya di tuduh begitu.

"Pak Bardim benar, Pendi selama ini tidak ada bermasalah dengan Sukma atau pun keluarga nya!" Rio juga membuka suara.

"Benar! lagi pula tuduhan itu tidak masuk akal, toh Razi adalah saudara kandung nya Sukma." Yongki juga memberikan pendapat untuk membela teman nya yang sudah mendapat tuduhan jahat.

"Anak anak benar! kita jangan sembarangan begitu, belum tentu juga ini Sukma yang melakukan nya." Pak Lurah membuka suara agar mereka tidak ribut.

"Kalian memang kurang ajar, anak ku mati begini tapi masih kalian tuduh yang tidak tidak!" Pak Bardim kesal sekali pada para warga yang menuduh putra nya berbuat jahat.

Tomo hanya diam saja walau nama anak nya di bawa bawa dalam kasus ini, sesungguh nya orang tua ini sangat pusing sekarang karena anak nya dua meninggal, malah sekarang timbul gosip begini. ucapan warga bahwa Razi bisa saja bersekongkol mulai merasuki benak nya, namun dia masih ragu karena selama ini Razi sangat sayang pada si bungsu.

Jenazah Pendi pun di gotong untuk di bawa kerumah nya, darah masih menetes membasahi tanah dan juga pundak orang yang mengangkat tubuh Pendi. namun teman teman nya tidak peduli karena mereka merasa sangat kehilangan, Pendi adalah pemuda yang baik kepada warga dan juga teman teman nya.

"Hah!" Ainun yang sedang memapah Neneng malah kaget.

"Ada apa?" Neneng mengusap air mata nya.

"Tidak, aku hanya melihat angin meniup daun." dusta Ainun, karena dia pun tidak yakin dengan apa yang sudah ia lihat barusan.

"Temani aku ya, Ai!" pinta Neneng lemas sekali melihat jenazah Abang nya tadi.

"Iya, aku akan temani kamu kok." angguk Ainun yang juga kehilangan Pendi.

Arya yang sempat Ainun lihat segera bersembunyi di balik pohon pisang agar tidak ketahuan, batin nya kian resah dan merasa yakin ini ulah anak nya, rasa takut kian besar bahwa Arka memang sudah jalan sehingga menimbulan kehebohan ini.

Tanpa pikir panjang Arya pun segera pulang untuk melihat apa kah Arka ada di rumah, bila Arka tidak ada di rumah maka sudah pasti ini semua memang ulah nya. tidak sampai setengah jam sudah sampai rumah dan Arya langsung mendatangi kamar putra nya, tanpa peduli dengan Fatma yang duduk di ruang tamu.

"Mas!" Fatma mengejar suami nya.

Tok, Tok.

"Arka."

"Kenapa, Mas?" Fatma sudah tak sabar karena dia juga ketakutan.

"Arya, ini Papa." Arya kian keras mengetuk pintu kamar anak nya.

"Ini sudah malam, mungkin saja dia sudah tidur." ucap Fatma pula.

"Tolong diam lah, Fatma! kau diam lah dulu, tidak kamu lihat aku sedang panik." kesal Arya mulai kesal.

Fatma pun akhir nya menutup mulut dulu dari pada kena marah oleh suami nya, bahkan hampir sepuluh menit tapi pintu tidak juga di buka oleh Arka. Arya tidak punya pilihan lain, dengan kekuatan nya membuka pintu yang terkunci itu dan langsung terbuka lebar.

Terlihat bahwa Arka sedang tertidur pulas di atas ranjang nya, bahkan wajah tampan anak Arya terlihat sangat nyaman seolah tidak ada beban. Arya duduk di sebelah putra nya dan mencium bau anak nya dari wajah, tidak ada bau amis apa pun dati bocah tampan ini.

"Tidak ada bau, dia juga sangat tenang tidur nya." gumam Arya.

"Dia tertidur sejak tadi, aku tidak tidur karena mendengarkan apa dia ada keluar." jelas Fatma.

"Memang tidak ada keluar ya?" Arya menatap istri nya penuh perasaan gelisah.

"Tidak ada, Mas! aku yakin seratus persen dia tidak ada keluar, karena aku memang belum tidur." Fatma meyakinkan suami nya.

"Di desa sebelah ada korban lagi, ciri ciri nya sama seperti mayat yang dulu Kakak bunuh." Arya menarik nafas berat.

"Mas! kalau saran ku lebih baik kamu cari arwah lain yang bisa membaca pikiran, aku ragu dengan ramalan nya Arjuna." saran Fatma.

"Pikiran ku juga bercabang, Dik! Aryo saat itu mengutuk agar Arka menderita, tapi ramalan nya Arjuna malah mengatakan bahwa Arka yang akan membuat penderitaan untuk semua orang." jawab Arya.

"Maka nya, lebih baik cari yang lain lagi karena itu mungkin bisa memberikan solusi! aku juga tidak bisa melihat apa pun yang Arka bawa, dia memang punya kekuatan juga dalam tubuh nya." jelas Fatma.

"Kakak juga tidak bisa membaca pikiran Arka." lirih Arya.

Fatma mulai resah namun masih ada rasa percaya pada putra nya, dia yakin bahwa Arka tak akan melakukan itu, entah karena dia memang tidak terima atau juga bisa jadi karena firasat seorang Ibu pada putra nya.

1
Anonymous
Kiara bakal marah sama abangnya ini nanti
Haryati Atik Atik
Bnr' gila tomo anak sendiri dijadikan tumbal
Rika Yudesni
dari semua cerita othor yang sudah kubaca, ini yang paling sedih dan banyak bawangnya, bikin aku nangis
Anonymous
Serial mak lampir dgn nyi blorong
Haryati Atik Atik
Ttp semangat Thor moga cpt sembuh
Haryati Atik Atik
oalah anjar gila kli y dukun edan
Anonymous
Setan merasakan sakit juga ya
Anonymous
Pulanglah sana ke alamu
Anonymous
Pulanglah kealamu sana
Anonymous
Biarkan belajar siluman kaga bakal mati
Syahrudin Denilo
waduh kelakuan dua bocah nih
Syahrudin Denilo
astaga ada ada aja
Syahrudin Denilo
nah mulai ada titik terang nih
Syahrudin Denilo
dahsyat
Syahrudin Denilo
emang kurang ajar gebukin aja tu si Anjar
Syahrudin Denilo
yes tambah lagi satu korban makin seru nih
Anonymous
Bangsa setan ribuut bukan hanya manusia trnyata
Syahrudin Denilo
wkwk kena deh
Anonymous
Bangsa setan ada salon juga ya thor
Anonymous
Jeroan enak banget apalagi klo masaknya pas dngn lidah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!