NovelToon NovelToon
Istri Rahasia Kaiser

Istri Rahasia Kaiser

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Nikah Kontrak / Identitas Tersembunyi / Angst / Dijodohkan Orang Tua / Bad Boy
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: tiatricky

Lelaki yang sangat ingin kuhindari justru menjadi suamiku?
•••

Kematian Devano dan pernikahan kedua sang Papa, membuat kehidupan Diandra Gautama Putri berubah. Penderitaannya bertambah ketika tiba-tiba menikah dengan laki-laki yang membencinya. Kaiser Blue Maverick.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tiatricky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 3

"Hei, bangun kak!."

"Emm.." Diandra mencoba untuk membuka matanya. Dia melihat seorang gadis cantik yang duduk di samping ranjang.  "Aku ada dimana?."

Gadis itu tersenyum kecil. "Kakak pingsan tadi di gudang. Aku dan kak siapa gitu bawain kakak ke UKS. "

Diandra seketika bangun. Namun dia merasa tidak sanggup, lantas kembali merebahkan tubuhnya. "Bilang terima kasih ya buat kakak itu. "

"Iya, kak. " Gadis itu tersenyum tulus. "Ini minum dulu kak. "

Diandra menoleh kearah pil vitamin untuk menjaga kesehatan tubuhnya. Dia tersenyum tipis. "Makasih ya. Nama kamu siapa?."

"Ayya kak. " Ayya tersenyum hangat. "Minum vitaminnya kak. Kakak kelihatan nggak baik-baik aja. "

Deg

"Begitu kah?." Diandra tersenyum miris. Andaikan saja yang mengatakan ini kakakku meskipun bukan kakak kandung sih. 

"Kak.." Panggil Ayya pelan memperhatikan raut wajah melamun kakak kelasnya. Kakak kelihatan memiliki banyak masalah ya. Tubuhnya kurus. Tangannya pun terluka. 

"Maaf ya. Aku malah melamun. " Diandra tidak enak hati.

Brakk

"Weh, malah santai-santai di UKS!." Seorang laki-laki dengan dandanan rapi yang hanya tidak mengenakan dasi berujar. Dia tersenyum miring.

Diandra membuang muka kearah lain. Jantung berdegup kencang sekarang. Pergilah! Aku ingin tenang setidaknya sehari. 

Hanya sekedar harapan indah yang sulit untuk digapai. Gadis itu merasakan tangan besar memegangi tangannya. "Le lepaskan aku!."

Laki-laki itu terkekeh geli mendengarnya.

Ayya yang melihat langsung menepis tangan laki-laki itu. "Kak Kaiser, kamu jangan begini sama kak Diandra. Jahat tahu!."

Kaiser menoleh dan menatap dingin Ayya. "Lo cabut dari sini atau gue paksa?."

Tatapan dingin membuat Ayya tidak berani. Dia menatap sendu Diandra kemudian pergi dengan raut wajah bersalah. Aku harap kakak baik-baik saja setelah ini. Kak Kaiser, jaga dia. 

Kaiser kembali beralih pada Diandra yang mencoba untuk kabur. Laki-laki itu dengan cepat menahan tangan gadis tersebut. "Mau kemana sih?."

"Kamu nggak perlu tahu. Lepasin!." Diandra terus mencoba untuk melepaskan diri. Namun dia justru kembali terbaring di atas ranjang.

"Lo jangan pernah bilang ke siapapun kalau kita nikah kontrak. Ngerti Lo?." Kaiser menatapnya dengan tajam.

Diandra mengangguk kepala lemah.

Mendengar suara langkah kaki, dengan segera Kaiser merebahkan tubuhnya di kasur yang lain. Belum juga gue apa-apain. Pengganggu!

"Hai!."

Diandra yang menoleh pada seorang gadis. Dia tersenyum kikuk. "Hai, kak. Ada apa ya?."

Gadis itu tersenyum dan mendudukkan dirinya di samping Diandra. "Menurut Lo, gue pantes nggak buat Bryan?."

"Kenapa kakak tanya itu?. " Diandra bertanya balik.

Gadis itu menghela nafas panjang. Tatapannya terlihat sendu. "Gue sayang sama Bryan tapi Bryan suka Ika. Bagi dia, gue cuma benalu. Disisi lain gue gak mau deketin dia. Disisi lain pula, gue sama dia udah dijodohin sejak kecil. "

Diandra menggelengkan kepalanya. "Maaf, kak. Aku nggak bisa ngasih solusinya. "

Gadis itu seketika terkekeh geli lalu mengusap rambut pendek Diandra dengan lembut. "Haha, jangan khawatir gitu. Gue sama dia udah bahagia kok sekarang. Bryan sekarang lagi ngurusin baby selama gue di sekolah. "

Diandra seketika tersenyum mendengarnya. "Wah, selamat kak. Semoga Tuhan memberikan kebahagiaan dan kemudahan dalam hidup kak Aliya dan kak Bryan. "

Aliya mengangguk kepala dengan tersenyum hangat. "Terima kasih dan ini semua berkat Lo yang udah ngasih tahu apa yang terjadi sebenarnya."

"Eh?." Diandra menggelengkan kepalanya. "Bukan aku. Aku hanya mengatakan apa yang kulihat saja. Mama ku dulu menyuruhku untuk bersikap baik terhadap siapapun. "

Aliya menoleh dengan mengernyitkan dahi. Lalu dia mengangguk kepala mengerti. Wanita kedua itu kah? Bukannya..aish. Gak boleh overthinking!

"Gue cuma minta satu hal sama Lo. "

Diandra seketika menatapnya dengan serius. "Minta apa?."

Aliya tersenyum. "Percayalah, setelah penderitaan yang Lo alami, akan ada kebahagiaan yang berganda-ganda. Tuhan maha adil terhadap makhluknya. "

Cih, sok baik deh di depan cewek itu. Kaiser membatin mencemooh.

"Iya kak. Bakal aku inget. "

•••

"A apa?."

Semua buku yang dimiliki Diandra berantakan di mana-mana. Gadis itu segera memungutnya satu persatu dengan susah payah.

"Dari mana aja Lo? Merencanakan pembunuhan?. Ckckck. " Indar yang duduk di atas meja berujar dengan ketus.

Diandra mengepalkan tangannya. Dia hanya menghela nafas berat. Aku bukan pembunuh. Aku hanya ingin menolongnya. Tapi kenapa aku yang disalahkan?

"Diem berarti jawabannya iya, Ndar. " Fida ikut-ikutan. Dia duduk di samping Indar. Seragamnya berantakan.

"Woah, gue penasaran banget sih. Siapa yang bakal jadi korbannya lagi. " Liora menimpali dengan suara yang sengaja dikeraskan.

"Anjing! Jalan tuh lihat-lihat dulu bisa kan?!." Seorang gadis menyentak pada Diandra.

"A aku bersihin. "

"Gak perlu! Najis semua dipegang Lo!." Sentak gadis tersebut garang.

Diandra pun menghela nafas panjang. Dia terkejut melihat ada banyaknya di sampah pada tasnya. "Kenapa bisa? Bisa tidak kalian berhenti menindas ku?."

"Gak bisa!." Serentak mereka menjawab.

"Meninggalnya idola kita itu gara-gara Lo. Jangan harap Lo tetep santai di sini. Gue pastiin Lo bakal bunuh diri tanpa susah-susah gue atau yang lain bunuh. " Indar berucap dengan tegas.

"Padahal gue suka banget sama permainannya Devano. Dia itu pantes banget jadi ketua geng HORIZON. " Timpal yang satunya dengan raut wajah masam.

Diandra bisa merasakan bagaimana tatapan mereka kearahnya sekarang. Kenapa aku harus menerima cobaan berat ini Tuhan? Teman-temanku yang dulu manis dan baik, kini berubah menjadi orang yang berbeda.

Diandra berjalan keluar dari kelas untuk membuang sampahnya. Mama, jemput aku. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. 

Bug

"Aw.." Diandra merintih kesakitan saat tubuhnya menghantam tembok.

"Eh, sorry. Sengaja. " Gadis itu tersenyum dengan raut wajah pura-pura menyesalinya.

"Nggak papa. " Diandra hanya tersenyum. Dia membersihkan seragamnya yang kotor.

Bug

"Aduh, kena deh. " Seorang laki-laki dengan sengaja melemparkan botol minuman di kepala Diandra.

"Parah Lo man. Minta maaf dong sama Diandra!." Temannya berujar dengan mendorongnya.

Laki-laki itu mendekat pada Diandra. Dengan mimik wajah menyesali perbuatannya. "Gue tadi gak sengaja. Mau gue bantuin nggak sebagai permintaan maaf dari gue?."

Diandra menggelengkan kepalanya tanpa menoleh. Dia lalu memasuki kelasnya.

Byurr

"Eh, kotor jadinya. " Kiara tersenyum miring. Dia sengaja membuat seragam yang dikenakan Diandra kotor dan basah.

"Woy! Asetnya gede cuyyy!." Celetuk seorang gadis mengalihkan perhatian para laki-laki.

Diandra langsung menutupi dadanya. Dia berjalan menerobos kerumunan.

"Uhh, pengen gue pegangin deh. "

"Cewek kurus kek gitu lumayan juga deh asetnya. "

"It's so bigger baby. "

"Kapan-kapan dah kita mainnya. "

Indar bertepuk tangan di hadapan Kiara. Lalu melipat kedua tangannya di atas dada. "Woah, ternyata Lo juga suka bully cewek itu? Gimana kalau kita kerja sama? Pasti makin seru. "

Kiara terkekeh geli mendengarnya. Dia menatap dingin Indar. "Lo pikir gue siapa hah? Gue bisa sendiri tanpa Lo suruh. Lo dan antek-antek tolol ini, bakal jadi ubi. "

"Berarti Lo juga mau dibully sama kita?." Valen turun dari mejanya. Menghadap pada Kiara.

"Lo pikir gue takut sama Lo berdua? Ah, enggak. Lo semua? CK!." Kiara tersenyum miring dengan tatapan meremehkan.

Sedangkan Diandra keluar dari kelas menuju kearah toilet. Gadis itu menutupi tubuhnya dengan seragam ganti. Tubuhku lelah juga hatiku. 

Brak

"Anjing sialan!." Seorang gadis terpekik kaget karena tiba-tiba mendengar gebrakan meja. Lipstik merahnya tercoret di pipi. "Siapa sih tadi?."

"Kayaknya sih cewek killer itu. " Temannya menyahut dengan santai.

"Gue kerjain ah. " Dia tersenyum miring.

Temannya mengangguk kepala mengerti arti tatapan itu. "Rasain Lo hah!."

Bersambung...

1
Metana
yang dicekik orang tua lo aja, kenapa Diandra Dia kan gak salah apa-apa/Speechless/
Người này không tồn tại
Next chapter, please! Aku harus tahu kelanjutan ceritanya.
DreamHaunter
Baca cerita ini seperti terlempar ke dunia lain. Aku suka banget, terima kasih telah membuat pengalaman membaca ini begitu intens. 🙌
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Izin yaa
total 1 replies
Isolde
Tolong update sekarang juga biar bisa tidur malam dengan tenang.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!