Mayra Afrizana di buat bingung dengan permainan cinta si Kembar.
Daffa dan Dafi selalu memberinya perhatian lebih padanya , tapi Mayra tidak tau siapa yang benar - benar mencintainya....atau keduanya hanya sekedar menepati janji untuk menjaganya karena Mommy si Kembar sangat menyayanginya.
Mayra takut ia bertepuk sebelah tangan, apalagi ada gadis lain yang terang - terangan mengejar keduanya.
Pada siapakah cinta Mayra berlabuh pada akhirnya...ikuti kisahnya....
* Yang bingung, boleh mampir dulu ke novel othor yang berjudul AMBIL SAJA SUAMIKU *
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wahyoeni"23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25. DDH 25
Mayra cukup tenang hatinya kali ini , pasalnya Rayden tidak menganggunya lagi . Tanpa Mayra tau , Rayden sedang menganggu Yusuf.
Saudara kembarnya dan ketiga temannya hanya bisa menatap jengah Rayden.
" Saudara elo lagi kesambet ya Sya ?". ujar Arif.
" Kayaknya agak oleng deh , apa karena di tolak Mayra do'i jadi berubah haluan ". sambung Andre.
" Enggak , kalian semua salah , Ray ngejar Yusuf buat belajar ngaji dan sholat ". jawab Rasya membuat Arif , Andre dan Farel kaget berjama'ah.
" Hahhh ?????".
" Fix , tuh anak memang ketempelan ".
" Lo Rif , ada orang mau belajar beribadah elo kata ketempelan , itu namanya Rayden sudah dapat hidayah , justru elo yang ketempelan setan ". kata Farel.
" Lah elo juga kali , sholat juga enggak lo ". Arif merasa mereka bertiga sama saja , hanya Rasya yang memang selalu melaksanakan ibadah sholat sesuai dengan ajaran agamanya.
" Enggak dong , gue sholat juga ". bantah Farel.
" Kapan Relllll , gue enggak pernah lihat elo sholat ?".
" Sholat Jum'at ". jawab Farel.
" Ha..ha..ha.....". Arif dan Andre tergelak.
" Dih , sholat Jum'at gue juga pernah kali Rel ". Kata Andre .
" Sama , gue juga , kadang - kadang sih ".
" Kalian ini , malah bangga ninggalin sholat.....orang laki - laki enggak sholat Jum'at sampai tiga kali berturut - turut bisa di katakan keluar dari agama Islam tau enggak ". jelas Rasya.
" Masa sih Sya ,elo kok enggak bilang sama kita ".
" Sudah sering kali Rif , kaliannya aja yang bebal...kalau gue ajak bilangnya nanti Sya , lain kali Sya....bahkan elo pernah bilang nitip absen Sya , lo kata sekolah nitip absen ". Rasya kesal , karena bukan hanya sekali ia mengingatkan teman - temannya.
" Gue enggak inget kalau gue ngomong kayak gitu " elak Arif.
" Hutang aja elo lupa Rif... Rif ". Farel menepuk bahu Arif.
" Bukan lupa Rel , tapi sengaja buat lupa dia mah ". tambah Andre.
" Kok elo tau si Ndre....". Ucap Arif....ketiganya pun tergelak.
" Eh , kenapa si Rayden belajarnya enggak sama elo aja Sya ?".
" Enggak enak katanya belajar sama gue, enggak bisa fokus , bawaannya becanda mulu , kali aja sama orang bisa serius dia ".
" Dah lah , kita lihat aja nanti ". Farel menghentikan perdebatan mereka.
Yusuf sendiri adalah pemuda sholeh dengan penampilan sederhana , dia teman SMA Rayden , jadi Yusuf sudah paham bagaimana kelakuan temannya yang satu itu. " Suf ....". Panggil Rayden untuk kesekian kalinya.
" Apaan sih Ray , elo ngikutin gue terus, risih tau enggak ...apa sudah bosan ngejar - ngejar ceweknya makanya sekarang berubah haluan malah ngejar - ngejar gue , gue masih normal Ray ". Ucap Yusuf menggelengkan kepalanya, tidak ada hujan tidak ada angin , Rayden terus merengek padanya.
" Dih amit - amit , gue juga kali Suf , gue masih suka sama yang namanya perempuan, mana enak pisang sama pisang , satu lagi , gue enggak pernah ya ngejar - ngejar cewek , cewek yang ngejar - ngejar gue...catet itu Suf ".
" Iya deh yang gantengannya seantero kampus ".
" Nah tuh , elo paham ".
" Terus apa tujuan elo nguntit gue Ray ?".
" Ajarin gue ngaji sama sholat ya Suf ". ucap Rayden lembut.
" Enggak salah nih ?".Yusuf menaikkan satu alisnya.
" Enggak lah , dari SMA kan elo yang paling rajin ibadah dan bagus ngajinya , jadi....ajarin gue ya Suf ".
" Saudara kembar elo juga rajin ibadahnya Ray , bisa ngaji juga ".
" Kalau sama Rasya beda Suf , gue enggak akan bisa fokus, sama elo aja....mau ya , gue bayar deh Suf ".
Yusuf menghela nafasnya pelan, " Gue curiga , elo kayak gini karena benar - benar mau belajar dari keinginan elo sendiri , apa karena mau ngejar cewek nih Ray....jujur deh sama gue ". Mata Yusuf memicing.
"He..he.he......dua - duanya sih Suf ". Sorry Suf.....gue bohong dikit , tapi semua memang berawal karena ingin mendapatkan perhatian dari Mayra .
Yusuf sedang berfikir , punya ilmu kalau tidak dibagi tidak akan bermanfaat juga , bukankah itu lebih baik , apalagi Rayden sudah mau jujur padanya.
" Serius enggak nih ?". Yusuf masih meragukan kesungguhan Rayden.
" Ah elah Suf , kalau enggak yakin ngapain gue sampai rela merengek sama elo , tau enggak harga diri gue udah jatuh ini...".
" Ha..ha...iya - iya gue percaya, muka elo enggak usah kayak gitu kali Ray ....jelek ".
" Mau gue lagi nangis kejer juga muka gue tetap cakep Suf , udah bawaan dari orok ".
" Kapan mulai dan di mana tempatnya?". Tanya Yusuf.
" Habis pulang kuliah , di rumah gue aja , elo bisa kan ?".
" Boleh , tapi enggak tiap hari ya Ray , dan enggak usah bayar , asar elo sungguh - sungguh mau belajar , gue udah senang kok ".
" Maaf Suf , kalau soal itu gue tetap akan gaji elo , anggap saja ongkos lelah elo , jadi jangan di tolak , itu rejeki dari Allah buat elo lewat gue ".
" Baiklah kalau elo maksa ....yang banyak ya Ray , kalau bisa, buat ongkos naik haji ". Canda Yusuf sambil terkekeh.
Tapi malah ditanggapi serius oleh Rayden , " Elo mau naik Haji... Suf ?".
" Siapa yang tidak mau menginjakkan kaki di tanah suci Ray , beribadah di sana berhadapan langsung dengan kiblat kita yaitu Ka'bah , mengunjungi makam Rosulullah , membayangkan itu saja sudah buat gue ingin menangis saking rindunya ingin kesana Ray ".
" Bagaimana kalau bayaran elo ngajarin gue ngaji gue berangkatin elo Haji Suf ".
Yusuf masih mencerna ucapan Rayden yang ia anggap juga bercanda seperti dirinya.
" Suf....heh malah bengong nih anak , gimana Suf ?".
" Elo kalau mau bercanda jangan begini apa Ray , bikin gue baper tau enggak ".
" Lah gue seriusan Suf ".
" Ray.....gue.....". Yusuf sampai kehilangan kata - katanya .
" Terharu ya Suf.....gue enggak bohong , sepulang nanti kita langsung daftarin elo Suf ".
" Gue enggak bisa bilang apa - apa selain terima kasih " Yusuf benar - benar sampai menangis, " Ah elo Ray , bikin gue mewek nih.....gue jadi pengen meluk elo deh ".
" Dih enggak ya...enggak usah peluk - peluk Suf...apa kata dunia nanti ". Keduanya tertawa.
*
*
" Eh kamu yang nabrak aku waktu itu ya ". Seorang gadis yang waktu itu membuat Daffa kesal kembali muncul di hadapan Daffa.
Daffa tidak menjawab sepatah kata pun , ia langsung beranjak pergi , biar saja ia di katakan sombong , ia memang tidak mau berinteraksi dengan lawan jenis, sampai segitunya Daffa menjaga hatinya.....jika Mayra tau , dia pasti akan sangat bersyukur memiliki suami sebegitu setianya seperti Daffa.
Gadis itu tak pantang menyerah , ia mengejar Daffa , " Kenalin nama aku Miranda , kamu dari Indonesia juga kan sama seperti aku , aku dari Jakarta , kalau kamu darimana ?". Meski tidak di hiarukan , Miranda tetap saja mengejar Daffa dan terus saja berbicara.
Untuk menghindari Miranda , Daffa pun memilih masuk ke toilet , dengan begitu Miranda pun menghentikan langkahnya.
" Sialan , susah amat sih , apa matanya buta, aku secantik ini , dilirik pun tidak ".
" Tapi jangan panggil aku Miranda kalau enggak bisa menaklukkan kamu ".
Bersambung....
Like...
Vote....
Comment....
Terima Kasih 🙏😘