Ronald Leo, seorang remaja berbakat dari desa kecil di Kediri mendapatkan kesempatan emas untuk mewujudkan mimpinya menjadi pemain sepak bola profesional. Setelah mencuri perhatian pelatih selama seleksi Borussia Dortmund ||, Leo berkembang pesat dengan bantuan sebuah Sistem misterius yang meningkatkan kemampuan fisik dan tekniknya diatas rata- rata. Ditengah persaingan ketat dan berbagai tantangan, Leo memimpin timnya menjadi juara liga remaja Jerman dan mencetak prestasi luar biasa. Namun, perjalanan Leo baru saja dimulai, karena ia kini harus membuktikan kemampuannya di panggung yang lebih besar ~ Liga Profesional.
Dengan penuh aksi, persahabatan, dan impian besar, "SISTEM SEPAK BOLA" adalah kisah seorang remaja Indonesia dalam meraih kejayaan di dunia sepak bola internasional.
Novel ini tidak menganut jadwal dan regulasi liga Eropa secara menyeluruh, demi perkembangan jalan cerita, jadi mohon dimengerti bila ada jadwal yang melenceng jauh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lion Star24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Suara sorak-sorai menggema di stadion kecil, penuh oleh pendukung tim muda yang berdiri di sepanjang tepi lapangan.
Para pemain berlarian di tengah lapangan, merayakan kemenangan dengan penuh kegembiraan. Musim liga remaja telah berakhir.
Saat ini Leo berdiri di tengah-tengah lapangan, menarik napas dalam-dalam, memandangi langit Jerman yang biru cerah. Keheningan kecil di dalam dirinya bertolak belakang dengan keramaian di sekelilingnya.
Dia telah melakukannya. Timnya telah menjadi juara liga remaja, dan dia sendiri berdiri sebagai pencetak gol terbanyak dengan 36 gol dan 21 assist, dari 34 penampilannya.
Ini adalah sebuah pencapaian yang sangat membanggakan untuk Leo, meski beberapa kali ia harus dicadangkan karena cedera ringan yang ia alami, tapi Leo selalu memberikan penampilan yang gemilang dan selalu berkontribusi penuh untuk tim saat dia dimainkan.
Pelatih Roger menghampiri Leo, tepukan hangat mendarat di bahunya. "Kerja bagus, Leo. Kamu benar-benar membawa tim ini ke level yang berbeda," katanya, Senyum bangga terukir di wajahnya.
Leo tersenyum tipis, masih berusaha mencerna momen tersebut. "Terima kasih, Coach. Tapi ini semua kerja tim, tanpa mereka... saya tidak akan bisa seperti ini."
"Jangan terlalu rendah hati," balas Roger. "Ini semua berkat kerja kerasmu juga. Mulai dari latihan, hingga pertandingan demi pertandingan. Kamu menunjukkan bahwa kamu punya apa yang dibutuhkan untuk menjadi pemain hebat."
Di sisi lapangan, Sven, sahabat karib Leo sekaligus rekan setimnya, melambai sambil tersenyum lebar.
Kemenangan ini bukan hanya milik Leo. Mereka semua berjuang bersama-sama sepanjang musim ini. Tapi pencapaian individu Leo tak bisa dipungkiri. Menjadi top skor dan pembuat assist terbanyak dalam satu musim adalah prestasi luar biasa.
***
Di ruang ganti, setelah pesta kemenangan kecil-kecilan, Roger memanggil seluruh pemain untuk berkumpul. Wajah-wajah lelah namun bahagia memenuhi ruangan, dan suasana penuh dengan semangat kebersamaan.
“Baiklah, dengarkan semua. Kalian telah menunjukkan musim ini bahwa kalian adalah tim yang solid. Tidak ada yang bisa meragukan kerja keras kalian. Tapi,” Roger berhenti sejenak, menatap mata setiap pemain, “untuk beberapa dari kalian, perjalanan belum selesai.”
Sven menoleh ke arah Leo, sedikit bingung dengan arah pembicaraan Roger. Leo, yang duduk di bangku terdekat, tetap tenang namun penuh harap.
“Aku sudah berbicara dengan manajemen,” lanjut Roger. “Dan setelah melihat penampilan luar biasa kalian musim ini, mereka memutuskan... Leo dan Sven akan masuk dalam skuad Borussia Dortmund U17 musim depan.”
Seluruh ruangan terdiam sejenak sebelum sorakan gembira meledak. Sven melompat dari tempat duduknya, matanya berbinar-binar dengan kegembiraan.
Leo tetap tenang, tetapi senyum puas terselip di bibirnya. Ini adalah langkah besar. Borussia Dortmund U17. Sebuah mimpi yang kini terasa semakin dekat.
Roger melanjutkan, “Tidak hanya itu, saya juga akan menjadi pelatih kepala di Borussia Dortmund U17. Jadi, kita akan melanjutkan apa yang sudah kita mulai di sini. Level kompetisi akan meningkat, dan kalian akan menghadapi tantangan yang lebih besar. Tapi saya yakin, dengan kerja keras yang sama, kita bisa melakukan sesuatu yang lebih besar lagi."
Ruang ganti mulai riuh dengan suara para pemain yang ikut antusias, Roger berdehem dan melanjutkan kata-katanya, "untuk kalian semua, jalan kalian masih panjang, ini adalah awal, terus tingkatkan skill, fisik, dan mental kalian, kesempatan besar selalu menanti kalian."
Leo menatap Roger dengan mata yang berbinar penuh tekad. Dia tahu bahwa perjalanan ini masih panjang, dan tantangan di depan jauh lebih berat. Tapi dengan kepercayaan Roger, serta dukungan Sven dan teman-teman lainnya, dia siap menghadapi apa pun yang akan datang.
**
Saat tiba di kamar asrama, Leo langsung merebahkan badannya. Dia ingin melihat sudah sejauh mana perkembangannya.
"Status," Leo bergumam dalam hatinya.
Nama: Ronal Leo
Umur: 16 Tahun
Tinggi: 177 cm
Berat: 73 Kg
Kecakapan kaki kiri/kanan: 60/100
Atribut Teknik:
Passing: 59
Shooting: 67
Dribbling: 59
Shot accuracy: 63 +10
Heading: 54
Atribut Fisik:
Kekuatan: 73
Kecepatan: 75 +10
Stamina: 69
Serangan: 60
Inventory:
Perban pereda nyeri (bisa mengurangi rasa sakit saat digunakan)
Pill penguat tulang (memperkuat tulang kaki agar tidak mudah cedera)
Skill yang dimiliki:
Dribble ala Ronaldinho
Kecepatan ala Thierry Henry
Tembakan jarak jauh ala Frank Lampard
Visi permainan ala Inzaghi
Heading ala Gerd Muller
Tekad baja
Tendangan bebas ala Beckham
***
Malam itu, di asrama tempat mereka tinggal, Leo dan Sven duduk di tepi jendela, memandangi kota Dortmund yang gemerlap di kejauhan. Jalan panjang di depan mereka terasa semakin jelas.
Sven menghela napas panjang, lalu menoleh ke arah Leo. "Bro, aku masih tidak percaya kita akan main di Dortmund U17. Rasanya seperti mimpi."
Leo tersenyum tipis, mengangguk pelan.
"Iya, tapi mimpi ini tidak akan jadi kenyataan kalau kita tidak kerja keras."
"Kamu benar," jawab Sven. "Musim depan akan lebih berat, tapi... kita punya pelatih Roger, dan aku punya kamu sebagai partner di lapangan. Aku rasa kita bisa menghadapinya."
Leo tertawa pelan. "Iya, kita sudah melewati banyak hal bersama. Yang penting sekarang, kita harus tetap fokus dan tidak lupa dari mana kita berasal."
Tidak lama kemudian, ponsel Leo berdering menandakan ada panggilan masuk. Leo bergegas mengangkat ponselnya dan menekan layar.
"Halo buk," Leo menjawab panggilan dari orang tuanya.
"Halo nak, gimana kabarmu di sana nak?" Dengan suara lembut ibunya bertanya.
"Baik buk, kalian di sana apa kabar buk? Sehat-sehat saja kan?"
Leo memang jarang menghubungi orang tuanya, hanya 1 kali dalam dua minggu, dia ingin fokus dalam latihan. Orang tua dan adiknya memahami hal itu dan tidak ingin terlalu membebani Leo.
Ibunya menjawab dengan suara lembut, "Sehat nak, ini bapak dan Lina juga ada di samping ibu."
Lalu Leo mengganti panggilan menjadi video call.
Wajah cantik ibunya dan wajah tegas ayahnya langsung terpampang di layar hp Nizam.
"Ayah, ibu, aku punya kabar gembira untuk kalian semua," dengan senyum lebar Leo memberi kabar bahagianya.
"Timku berhasil jadi juara liga remaja, dan aku berhasil menjadi top skor loh," dengan wajah sombongnya dia berucap.
Kabar itu membuat ayah, ibu, serta adiknya merasa bangga dan terharu. Mereka merasa semua ini adalah keputusan tepat yang diambil oleh Leo.
Dengan tertawa dan rasa bangga, ayahnya meraih hp yang dipegang oleh sang ibu. "Selamat nak, ingat jangan pernah berpuas diri dengan pencapaianmu saat ini, karena jalanmu masih panjang. Kamu harus bisa bermain untuk AC Milan nak, angkat trofi Liga Champions dengan Milan, ingat itu nak."
"Hahaha, siap pak. Jalanku masih panjang untuk ke sana pak. Aku harus bisa masuk skuad Borussia Dortmund dahulu."
Tiba-tiba adiknya Lina menyela, "Kak Leeooo, minta uang, bapak pelit."
Celetukan Lina membuat tertawa semua orang.
Setelah asyik mengobrol dengan keluarganya, Leo merebahkan badannya di kasur, mencoba untuk beristirahat.
Malam itu, meskipun penuh dengan rasa puas dan kebanggaan, Leo tahu bahwa ini hanyalah awal dari perjalanan panjangnya di dunia sepak bola.
Pertarungan yang sebenarnya baru saja dimulai, dan Leo bertekad untuk terus melangkah, membawa mimpinya semakin dekat dengan kenyataan.
******
ini copy paste atau karya asli?
sorry author bukannya meremehkan karyamu atau apalah tapi menurut saya pribadi jalan cerita yang author tulis tidak asing bagi saya🙏