NovelToon NovelToon
Dibalik Cadar Istriku

Dibalik Cadar Istriku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:15.3k
Nilai: 5
Nama Author: omen_getih72

Raka Sebastian, seorang pengusaha muda, terpaksa harus menikah dengan seorang perempuan bercadar pilihan Opanya meski dirinya sebenarnya sudah memiliki seorang kekasih.

Raka tidak pernah memperlakukan Istrinya dengan baik karena ia di anggap sebagai penghalang hubungannya dengan sang kekasih.

Akankah Raka menerima kehadiran Istrinya suatu saat nanti atau justru sebaliknya?

Yuk simak ceritanya 😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon omen_getih72, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Hari yang ditunggu akhirnya tiba, pernikahan Raka dan Nirma.

Hari itu suasana pondok terlihat ramai oleh para kerabat yang berdatangan.

Sesuai permintaan Raka, pernikahan digelar dengan sederhana dan hanya melibatkan keluarga inti saja.

"Kamu sudah siap, Nak?" bisik Pak Darren ke telinga Raka.

"Insyaallah, Abi." jawab Raka pelan.

Ia telah duduk di hadapan seorang wali hakim yang ditunjuk untuk menikahkan keduanya.

Mata Raka kemudian mengarah ke samping, di mana Hellen duduk bersama beberapa wanita lain.

Gadis itu mengulas senyum, kepalanya mengangguk pelan, seolah memberi izin bagi Raka untuk menikahi wanita lain.

"Apa yang membuat kamu masih bisa tersenyum dalam keadaan seperti ini, Hell...?" ucap Raka dalam hati. Ia menarik napas dalam-dalam.

Sementara Nirma masih berada di kamar. Sejak tadi perasaan gadis itu campur aduk. Ada rasa takut dan gelisah.

Apakah ia akan mampu menjalani rumah tangga dengan Raka, sosok yang sebenarnya adalah orang asing baginya.

"Nirma, setelah ijab nanti, kamu akan ikut pulang ke rumah keluarga Suami kamu." ucap Umi, yang duduk di sisi putrinya.

Nirma hanya dapat menundukkan kepala. Matanya tergenang cairan bening, memikirkan dirinya akan pergi meninggalkan tempat yang membesarkannya itu.

Namun, ia sadar sepenuhnya bahwa siap atau tidak, ia akan menyandang status Istri.

"Mulai hari ini mereka akan menjadi keluarga kamu. Jadi, berbakti lah kepada mertuamu. Perlakukan mereka seperti orang tua kandungmu sendiri."

"Insyaallah, Umi."

"Kamu sudah paham tugas seorang Istri. Jadi, berikan yang terbaik untuk Suami kamu."

Nirma mengangguk pelan.

"Kalau begitu ayo, sekarang kita keluar. Semua persiapan sudah selesai." Umi membantu putrinya untuk berdiri, lalu menuntunnya keluar kamar.

Semua orang dibuat terpana saat Nirma berjalan keluar dengan dituntun dua wanita. Kebaya putih yang membalut tubuhnya terlihat begitu indah dan anggun.

Sejenak, mata Nirma melirik ke beberapa sudut di ruangan itu. Ada Umi Mawar dan Pak Darren, beserta kerabat dekat mereka.

Nirma sempat melihat ke arah anak lelaki gendut yang tempo hari terjatuh dari pohon. Ia duduk bersama Papanya. Sosok lelaki yang sempat membuat hati Nirma bergetar.

Namun, kemudian perhatian Nirma tertuju pada seorang gadis yang duduk di tengah. Sedang menatapnya dengan senyuman. Ya, itu sahabatnya, Hellen. Kekasih Raka.

Nirma kembali menunduk saat Umi membawanya untuk duduk di sisi Raka.

Tidak dapat dipungkiri, duduk di sisi lelaki dingin dan kaku itu terasa sangat mendebarkan. Bahkan ia sama sekali tidak tersenyum sedikit pun.

"Apa masih ada yang ditunggu?" tanya seorang pria berjas hitam dengan kopiah yang duduk tepat di hadapan Raka.

"Tidak ada, semuanya sudah hadir." jawab Ustadz Yusuf.

"Kalau begitu bisa dimulai sekarang?"

"Bisa, silahkan."

Pria paruh baya itu membenarkan posisi duduknya.

Ia mengulurkan tangan dan menjabat tangan Raka dengan begitu erat.

Ruangan yang semula riuh oleh pertukaran suara itu mendadak hening. Semua larut dalam keheningan yang mendebarkan.

"Saudara Raka Brahmana Bin Rahmat Brahmana, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan Ananda Nirma Salsabila binti Abdillah dengan mas kawin cincin berlian dan uang tunai sebesar 88 ribu riyal dibayar tunai karena Allah."

Raka menarik napas dalam. Hatinya terasa berat. Matanya sejenak melirik gadis bercadar yang duduk di sebelahnya.

Sementara Pak Vino memejamkan mata. Entah mengapa hatinya terasa berat.

Tanpa ia sadari cairan bening lolos begitu saja dari bola matanya.

"Saya terima nikah dan kawinnya Nirma Salsabila Binti Abdilllah dengan mas kawin tersebut, dibayar tunai karena Allah." Dengan satu kali tarikan napas, suara lantang Raka menggema ke seluruh ruangan.

Secara serentak para saksi yang turut hadir menyerukan kata sah, yang kemudian dilanjutkan dengan doa bersama.

Sepasang mata Nirma terpejam bersamaan dengan air mata yang mengalir dan jatuh ke telapak tangannya.

Di satu sisi, jantungnya berdebar mendengar lengkingan merdu Raka mengumandangkan ijab kabul atas namanya, di sisi lain ia juga merasakan sesak.

Bahkan saat ia mencium punggung tangan lelaki yang baru beberapa menit lalu menjadi Suaminya itu, sikap Raka sangatlah dingin.

Jangankan kecupan singkat di kening seperti pernikahan pada umumnya, seulas senyum pun tidak ia lihat.

Bahkan setelah sesi ijab kabul, Raka sama sekali tidak berbicara dengannya. Mereka layaknya orang asing yang duduk di pelaminan yang sama.

Semua orang tampak larut dalam bahagia. Satu sama lain saling memberi ucapan selamat.

****

"Selamat ya, Bro! Akhirnya melepas masa lajang." ucap Brayn sambil memeluk sang sahabat.

"Terima kasih. Kamu kapan?" balas Raka terkekeh pelan. Padahal saat ini hatinya sangat kesal.

"Tunggu lampu hijau dari Om Bro." Raka dan Raffa kembali terkekeh.

"Itu juga kalau targetnya mau sama kamu, Bro!" kelakar Raffa.

"Gampang diatur yang penting punya orang dalam." Brayn membalas tidak mau kalah, kemudian menatap Raka serius.

Pembicaraan mereka terhenti saat Pak Vino tampak mendekat. Raka menyambut dengan pelukan.

"Alhamdulillah, selamat ya, Nak. Semoga hari ini menjadi pembuka gerbang pahala dari ibadah panjang yang akan kamu lalui. Mulai sekarang tanggung jawab atas diri Nirma sepenuhnya bukan lagi di Abahnya, tapi sudah pindah kepada kamu." ucap Pak Vino, sesaat setelah melepas pelukan.

"Iya, Om." Pak Vino menepuk bahu lelaki itu.

"Selalu ingat kewajiban Suami kepada Istri. Memberi nafkah yang layak sesuai kemampuan, pakaian dan tempat tinggal yang baik, menggauli Istri secara ma'ruf, menjaga Istri dari dosa, dan memberikan cinta dan kasih sayang."

Raka hanya menyahut dengan anggukan kepala. Meskipun ia sendiri tidak yakin akan seperti apa pernikahannya dengan Nirma, gadis yang sama sekali tidak disukainya.

****

Acara hari itu berlangsung sederhana, namun terasa sakral.

Setelah serangkaian acara, Nirma diboyong menuju rumah keluarga Suaminya.

Nirma terpaku saat mobil yang ia tumpangi bersama Umi Mawar melewati sebuah gerbang besar.

Matanya memandang ke segala arah. Rumah di hadapannya sekarang ini lebih layak disebut istana.

Megan nan mewah menjadi kesan pertama saat ia menginjakkan kaki untuk pertama kali di rumah itu.

Tentunya sangat jauh berbeda dengan pondok sederhana yang selama ini ia huni.

"Assalamualaikum," ucap Nirma saat pertama kali melewati pintu.

"Walaikumsalam. Ayo, masuk, Nak." Umi Mawar menggandeng Nirma memasuki rumah.

Mereka disambut oleh beberapa asisten rumah tangga.

"Selamat datang, Non Nirma." ucap salah satu wanita.

"Terima kasih." jawab Nirma malu-malu.

Umi Mawar lantas menggandeng Nirma menuju sebuah kamar yang terletak di lantai atas.

Sementara seorang ART menggiring koper milik Nirma dan meletakkan di sudut ruangan.

"Ini kamar Suami kamu, dan mulai sekarang akan menjadi kamar kalian." ucap wanita itu.

Pandangan Nirma berkeliling ke setiap sudut kamar. Kesan pertama yang ia lihat adalah bersih dan luas.

Kamar itu juga tampak begitu mewah dengan berbagai fasilitas di dalamnya.

"Raka dan Abi masih di jalan. Mungkin tidak lama lagi sampai. Kamu mau Umi bantu ganti pakaian atau hapus makeup?" tanya Umi Mawar, mengingat kebaya yang membalut tubuh Nirma mungkin berat dan ia akan kesulitan menggantinya sendiri.

"Tidak usah repot-repot, Umi. Saya bisa sendiri."

"Sama sekali tidak repot, kok. Ayo, sini Umi bantu."

Umi mendudukkan Nirma di kursi meja rias, kemudian perlahan membantu melepas mahkota yang melekat di kepala.

Nirma melepas cadar yang sedari tadi menutupi wajahnya.

"Umi..." panggilnya ragu.

"Iya, Nak."

"Terima kasih sudah menerima saya sebagai bagian dari keluarga Umi. Meskipun sepertinya saya benar-benar tidak layak di sini."

"Sama-sama, Sayang. Sekarang jangan berpikir tidak layak lagi, karena kamu sudah menjadi bagian dari keluarga ini."

Nirma mengulas senyum tipis. Untuk sesaat Umi Mawar memandangi Nirma melalui pantulan cermin.

Sungguh, wajah Nirma benar-benar cantik sempurna. Jangankan lelaki, wanita pun dibuat terpana saat ia melepas cadar.

"Kamar mandinya di sana. Kamu mandi dulu, terus istirahat. Kalau butuh sesuatu panggil Umi saja. Kamar Umi ada di lantai bawah dekat ruang keluarga."

"Iya, Umi. Sekali lagi terima kasih."

Begitu Umi Mawar keluar kamar, Nirma menghela napas panjang. Ia terdiam sejenak sambil memandangi kamar Suaminya.

Perhatiannya lantas tertuju pada beberapa foto yang menghiasi meja. Pipinya perlahan berubah merah saat memandangi salah satu foto Raka.

Lelaki yang menjadi Suaminya itu memiliki paras rupawan, seperti kata adik-adiknya di pondok.

Sebelumnya, Nirma tidak memiliki keberanian untuk menatap Raka lebih dari tiga detik. Sehingga saat ini ia baru melihat dengan jelas seperti apa wajah Suaminya itu.

"Abah ... Umi ... apa Nirma akan sanggup membangun pernikahan seperti yang Umi dan Abah ajarkan?" Nirma bergumam pelan.

***********

***********

1
Konny Rianty
Thorrrr"" bikin Raka jatuh cinta sm Nirmaaa....
Konny Rianty
lamuttt Thorrrr" yg Buanyakkkk heeee heeee....
Umu Kahar
/Angry//Angry//Angry/
Elfira Yozarina
ko nga ada lanjutanya....
Al Thaf
bagus si
Konny Rianty
Akh...sedih thorrr" bc nya pengen nangiss...kapan raka mau membuka hati nya untuk Nirmaa"" kamu pergi aja dr rumah, biar nyahok si Raka sableng ituu....
Uthie
keep 👍
Wiwik murniati
Luar biasa
Rieya Yanie
jangan jangan adiknya bryan
Eka raffasya
sangat² bagus/Rose//Rose/
Konny Rianty
Lanjut Thorr" bgs cerita nyaaa....
Asmarni Sias
lanjut
Reni Fitria Mai
sabungan nyo dong 🙏😭
Reni Fitria Mai
Hati saya yg menjerik melihat perlakuan suaminya 😭😭😭😭
Konny Rianty
lanjut Thorrrr" bgs cerita nyaaa....
Konny Rianty
Muak kaliii nengok raka" bikn si raka pisah dgn Nirma thoorr" biar nyesel ntiii
Konny Rianty
Zahraaa nya" pasti Nirma itu..
lanjut Thorrr" bgs cerita nyaaaa....
Rian Moontero
lanjooot yuuukk smangaaaaat💪💪🤸🤸🤩
erlina herliani
Luar biasa
Yaya Sukmalia
bagaimana nasib Norma?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!