Figo derlangga tidak pernah tertarik dengan wanita manapun, laki laki itu hanya tertarik dengan James, asisten laki laki pribadinya.
Keadaan seketika berubah drastis ketika Figo bertemu dengan maid baru dirumah miliknya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xxkntng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8. 112034
Sedari tadi Figo fokus menatap wanita yang tengah menulis abstrak di jari jari tangannya. Ia benar benar tidak bisa fokus dengan meeting nya hari ini.
"Kau mau apa ?"
"Izinkan aku keluar dari kamar ini. Aku mohon," rengek Shearen.
"Sebentar lagi meeting ku selesai," ucap Figo.
"Kau mau main handphone?" Figo menaikkan satu alisnya.
"Ponsel ku ada di dalam kamar."
Figo meletakkan laptopnya di atas ranjang, lalu menatap Shearen.
"Kau mau makan apa?"
"Aku hanya ingin keluar dari kamar, kau mengizinkannya kan?"
"Tidak akan pernah," jawab Figo.
"Tapi aku lapar, aku ingin keluar."
"Kau ingin makan apa? Aku akan menyuruh John untuk membawakan makanan ke sini."
"Aku ingin keluar!!!" pinta Shearen.
"Tunggu sampai meeting ku selesai."
"Aku bosan. Sudah seharian aku di kamar ini, aku ingin bekerja."
"Apa kau ingin keluar?" Figo menaikkan alisnya.
Shearen menganggukkan kepalanya.
"Kita akan keluar, aku akan menemanimu."
"Tidak perlu, aku bisa keluar sendiri. Beritahu aku kode kamar ini."
"Jika kau ingin makan, aku bisa menyuruh orang untuk mengantarkan makanan ke sini."
"Aku bukan hanya lapar, aku juga ingin mandi di kamarku."
"Kenapa tidak mandi di sini? Kamar mandi di kamarku jauh lebih luas."
"Aku ingin mandi dengan tenang. Jika aku mandi di kamarmu, kau bisa masuk kapan saja ke dalam kamar mandi."
"Aku tidak akan menggangumu."
"Aku tidak percaya denganmu."
"Cepat bukakan pintu untukku, aku mohon," pinta shearen.
"Mandi di kamar mandiku." ucap Figo
"Ada beberapa baju di dalam lemari, pakai pakaianku."
"Aku ingin mandi di kamarku," Shearen masih bersikeras.
"Mandi di dalam kamar mandiku saja, sayang. Aku janji tidak akan mengganggumu."
"Bagaimana jika nanti kau mengintip, terus melihat semuanya?"
"Bukankah aku sudah melihat semuanya?"
"Mesum."
"Cepat mandi, aku tidak akan mengganggumu. Janji."
"Aku akan melanjutkan meeting," ucap Figo.
"Janji?"
"Ya," ucap Figo.
"Kalau kau mengingkari janjimu?"
"Aku akan mengizinkanmu keluar dari kamar ini," ucap Figo.
"Okey."
Shearen merangkak turun dari ranjang dan segera pergi ke dalam kamar mandi.
"Apa kau akan membawa selimut ini ke kamar mandi?" Figo menatap Shearen dengan senyum mengembang di bibirnya.
Setelah hampir 1 jam lebih, Figo meletakkan laptopnya di atas nakas, lalu turun dari ranjang dan menatap pintu kamar mandi.
Sudah hampir 1 jam Shearen tidak keluar dari kamar mandi. Figo benar benar panik, takut terjadi apa apa dengan wanita itu.
"Rhea," Figo mengetuk pintu kamar mandi berkali kali. Tidak ada respon apa apa dari wanita itu.
Figo menghembuskan nafasnya panjang, lalu memejamkan matanya sebentar.
Laki laki itu menekan pintu kamar mandi dan mendapati keberadaan Shearen yang tengah berendam di dalam bath up.
Shearen membulatkan bola matanya.
"Apa kau menuangkan semua sabun ke bath up?" Figo menatap bath up yang sudah berisi dengan busa busa.
"Aku hanya menuangkan sedikit."
"Kenapa kau berendam berjam jam, bagaimana jika kau sakit?"
"Kenapa kau masuk ke kamar mandi, bukannya kau sudah janji tadi?"
"Kau merendam tubuhmu selama 1 jam, bagaimana jika kau sakit."
Figo berjalan mendekati Shearen, lalu menarik tangan Shearen untuk menyuruh wanita itu keluar dari bath up.
"Kau tidak melupakan janjimu?" Shearen menaikkan satu alisnya.
Figo menyalakan shower kamar mandi miliknya, lalu membilas tubuh Shearen yang sudah penuh dengan busa busa.
Laki laki itu meraih handuk yang ada di sana, lalu melilitkannya di badan wanita itu.
"Aku belum menyelesaikan mandiku."
"Apa kau ingin aku marah?" Figo menatap Shearen sinis.
Figo menarik tangan Shearen, lalu menyuruhnya untuk duduk di kursi rias.
Figo meraih hairdrayer di sana lalu mengeringkan rambut wanita itu.
"Apa kamu marah?" Shearen bisa melihat perubahan wajah laki laki itu.
Tidak ada jawaban dari laki laki itu.
Shearen memutar posisi duduknya, menatap Figo.
"Apa kamu marah?"
"Keluarlah, aku tidak akan mengingkari janjiku," ucap Figo sembari menaruh hairdrayer di atas meja.
Laki laki itu mendudukan badannya di atas ranjang dan fokus dengan laptopnya lagi.
Shearen yang melihat hal itu langsung panik, ini rencananya, tapi kenapa setelah melihat Figo seperti itu, ia benar-benar tidak tega.
"Maaf," ucap Shearen sembari menghampiri laki laki itu.
"112034."
"Kau mau keluar kan?"