Melisa tiba-tiba harus mengalami insiden buruk membuat dirinya kehilangan nyawa. Ia pikir hidupnya akan berakhir di sana tapi siapa sangka ia justru bangun dalam sebuah ruangan yang sangat kumuh.
"Ibu...ibu hiks bangun Bu hiks aku janji tidak akan menggangu ibu lagi hiks ibu..." Tangis anak kecil yang ada di sisi ranjang.
"Siapa ibumu ?" Tanya Melisa dengan bingung.
"Ibu hiks anda sudah sadar hiks..."
"Ha ? siapa yang kamu panggil ibu ?" Bingungnya.
"Ma-maaf hiks aku benar-benar minta maaf jika ibu maksudnya nyonya tidak ingin di panggil seperti itu lagi." Ujar Anak laki-laki lalu bersujud di atas lantai kayu.
"Apa yang sebenarnya terjadi ?" Bingungnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aif04, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Orang baik
'Ha..jika ada dewa tolong jangan kabulkan doa dari Kevin karena jika bertemu dengan pria itu maka nyawa kami yang akan melayang.' Pikir gadis itu karena ia tau betul bagaimana Andrea sangat membencinya.
...****************...
FLASBACK ON
Alexa saat ini hanya bisa terdiam saat mengetahui bagaimana putusan pengadilan terhadapnya. Ia benar-benar tidak menyangka bahwa ia akan hancur seperti ini. Tapi mau bagaimana lagi sekuat apapun ia melawan prajurit-prajurit itu membawanya dengan paksa meninggalkan istana dan menuju pengasingan.
Alexa mengerutkan keningnya saat melihat Andrea yang berjalan ke arahnya.
"Bajingan ini." Umpat Alexa saya melihat wajah Andrea.
Andrea tidak mengatakan apapun tapi langkah kakinya terdiam tepat di hadapannya. Sontak kedua prajurit itu menundukkan kepala dengan hormat lalu dengan satu aba-aba darinya prajurit-prajurit tersebut mundur beberapa langkah kebelakang.
Alexa menatap Andrea dengan tatapan sombongnya.
"Kau pikir hanya kau saja yang membenciku, aku juga sangat membencimu. Terutama mengingat kejadian itu membuatku ingin membunuhmu."
"Kau !"
"Kau bukanlah nona muda lagi mulai hari ini, maka usahakanlah agar kau tidak bertemu denganku lagi. Jika kita masih bertemu, aku pasti akan membunuhmu." Ujarnya dengan sedikit berbisik tapi mampu membuat tubuh Alexa bergetar. Wanita itu tau dengan jelas bahwa setiap kata yang di ucapkan oleh Andrea bukanlah omong kosong belaka.
Setelah mengatakan hal itu Andrea berjalan pergi meninggalkan Alexa yang semakin membenci dirinya.
FLASHBACK END
Saat ini Melisa sudah kembali ke tempat tabib Li dengan uang di tangannya. Sejujurnya ia cukup takut membawa uang sebanyak ini terutama tanpa penjagaan seperti ini. Bukan tidak mungkin dirinya di rampok oleh orang jahat.
"Bagaimana tabib keadaannya ?" Tanya Melisa.
"Dia baik nona hanya membutuhkan waktu saja untuk sadar."
"Syukurlah."
"Oh ya tabib berapa biayanya ?"Tanya Melisa.
"50 perak nona." Ujar pria tersebut.
"Ternyata begitu." Melisa menganggukkan kepalanya.
"Ini 10 koin emas."
"Ini berlebihan nona."
"Tidak apa-apa aku juga ingin minta tolong padamu."
"Apa nona ?"
"Tolong rawat dia hingga sembuh karena aku tidak mungkin bisa merawatnya. Anggap saja itu biaya buatmu mengurusnya nanti." Ujar Melisa.
"Oh ya ini 10 koin emas lagi, aku harap kamu bisa memberikannya pada pria ini. Agar dia bisa menggunakan uang ini dengan sebaik mungkin."
"Baik nona saya akan menyampaikan kepadanya." Ujar pria tua itu.
"oh ya apakah aku boleh meminjam keranjang tertutup tabib ?aku akan mengembalikannya setelah kembali ke sini." Ujar Melisa.
Sebenarnya dia ingin menyimpan uang di bank saja tapi mengingat jika dirinya adalah Alexa si penjahat dengan beribu musuh maka ia mengurungkan niatnya. Menyimpan uang di bank akan membuka identitas aslinya dan itu sangat berbahaya.
"Ini nona." Pria itu memberikan sebuah keranjang yah tertutup pada Melisa.
Melisa menerima keranjang itu dengan senang hati tapi matanya menyipit saa melihat beberapa tanaman di dalam sana.
"Ini.."
"Itu tanaman obat, anda telah memberikan saya banyak sekali yang, jadi mohon terimalah tanaman itu walau masih jauh dari kata sebanding tapi itu mungkin akan berguna untuk anda. Oh ya di dalamnya juga ada buku yang saya buat sendiri agar anda tidak bingung cara penggunaannya." Jelas tabib Li dengan ramah.
"Ini benar-benar sangat sebanding tabib Li, bahkan lebih berarti dari yang saya berikan."
"Hahaha anda terlalu melebihkan nona, oh ya siapa nama anda dan juga anak tampan ini ?" Tanyanya.
"Aku Melisa dan dia putraku Kevin." Ujar Melisa. Ia lebih nyaman menggunakan nama aslinya di banding dengan nama wanita jahat ini.
"Baik nona Melisa dan juga tuan Kevin " Ujar pria itu.
"Hahaha anda cukup memanggil saya dengan nama Melisa saja dan begitu pula dengan anak saya. Lagipula anda lebih tua di banding saya, seharusnya saya yang lebih menghormati anda bukan sebaliknya." Jelas Melisa.
"Anda benar-benar baik nona ah...maksud saya Melisa."
"Anda juga orang baik tuan Li." Ujar Melisa.
please author update yg banyak 🙏🙏🙏
ayo dong author di up yg banyak episode nyaaa
sampe gereget aku nungguin update mu thor...
makin seru ini👍🏻