NovelToon NovelToon
Hasrat Cinta Alisyah dengan 2 Pria Tampan

Hasrat Cinta Alisyah dengan 2 Pria Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Bad Boy
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rifa Riris

Apa yang akan kalian pilih, jika kalian di minta untuk memilih antara menikah dengan pria yang tak lain adalah sahabat kecil kalian, atau dengan pria yang kalian cintai, tapi tanpa adanya hubungan yang pasti?

Pilihan seperti itu lah yang kini di hadapi oleh Alisya, si gadis bodoh perihal cinta. Tapi siapa sangka di cintai dan menjadi hasrat cinta dua pria tampan, kaya dan terbilang incaran para kaum hawa lainnya.

Akankah salah satu dari mereka akan menjadi jodoh Alisyah? atau malah tak dari satupun mereka yang dapat menjadi jodoh Alisya.

*lebih bijak dalam membaca yah kakak*

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifa Riris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 (Kembalinya Bastian)

"Apa?" sentak Ira.

Tangan wanita itu berulur kearah Ira.

Hanya dibalas senyuman masam oleh Ira. tak ingin terlalu lama di tempat itu, sekaligus membuat dirinya semakin dibuat malu, ia pun memutuskan untuk melangkah pergi begitu saja.

Di lain sisi, Kiran menahan tawa dengan menutupi mulutnya. Sedangkan Alisya pun sama halnya dengan Kiran, namun beda sikap. Seraya menahan tawa dengan menenggelamkan wajahnya pada tumpukan tangan di atas meja.

Ira menatap kearak kedua temannya dengan raut wajah penuh kekesalan. "Ayok pergi dari sini!" Serka Ira.

Bukannya mengikuti arahan ucapan dari Ira, yang terdengar tengah tak baik. Kedua temannya itu malah tak langsung bergegas pergi. Dan malah masih menahan rasa tawa mereka masing-masing.

"Wahh... Kalian nggak mau pergi? Yaudah kalau gitu, aku pergi duluan." Tukas Ira, dan langsung melangkah pergi.

"Ehh...Sya, marah beneran tuh Ira," ucap Kiran sambil menepuk pundak Kanaya yang duduk di depannya.

"Yaudah yaudah ayok." Sahut Alisya, masih menahan tawanya.

Sambil berlari, Kiran dan Alisya berusaha untuk mengejar langkah kaki Ira yang sudah berada di parkiran depan cafe.

"Hu Hu hu.... " Helaan nafas Alisya dan Kiran keluar serentak.

"Aduh Ira, cepet banget lo kalau jalan," celetuk Kiran.

Alisya diam saja, sambil mengibaskan tangannya kearah wajah yang kini telah berkeringat.

"Aduhhh....sekarang aku harus gimana? Aku nggak mau di jodohin," rengek Ira.

"Aku punya ide," sahut Kiran.

Melihat wajah Kiran. Sontak Alisya pun berkata. "Jangan aneh-aneh ran, Ira itu suci dalam debu. Jangan lo rusak."

Bugh

Pukulan Kiran berikan pada pundak Alisya.

"Awww... " Rintih Alisya.

Tanpa rasa bersalah. "Rasain lo, emang siapa juga yang mau rusak temen sendiri?"

"Yah mungkin aja, kan lo sering nge rusak gue." Debat Alisya, tanpa ada nada bersalah sama sekali.

"Stopp!" Lerai Ira. "Kalian itu mau bantuin aku nggak sih?" imbuhnya kembali.

"Mau." Ucap serentak Alisya dan Kiran.

"Yah mangkanya kalau mau bantu nggak usah berantem, nambah beban pikiran aja." Ira melontar dengan raut wajah penuh kekesalan.

Tak ingin membuat sang sahabat semakin kesal, Kiran akhirnya kembali memusatkan pandangan matanya kearah manik mata Ira. "Jadi gini, gimana kalau entar malem kita ke diskotik."

Bugh

Kali ini Ira yang memukul pundak Kiran.

"Aww.... Sakit ra, kok gue malah dipukul."

"Emangnya gue itu cewek apaan, gue mau nyari suami. Bukan gigolo," sentak Ira.

Dengan tawa yang puas, Alisya tunjukkan begitu antusiasnya. "Mampus lo." "Emang gila nih orang, ra."

Bibir Kiran pun menggerutu kesal. "Tapi, di club juga banyak kok CEO terkenal," imbuh Kiran.

"Yah itu berarti CEO nya yang sangean," celetuk Alisya.

"Udahlah, capek aku," sahut Ira kembali.

Ira pun melangkah masuk ke mobil. Berhubung mereka kini datang bersama dengan mobil Ira.

Kiran dan Alisya ikut masuk ke mobil.

Meski terdengar lirih. Tiba-tiba Kiran berkata dengan jelas, hingga terdengar di indra pendengaran Alisya sendiri.

"Kak Bastian juga CEO tampan, kaya lagi," gumam Kiran.

"Apa?" Sentak Alisya, mendengar nama sahabatnya terlontar di bibir Kiran.

"Apa?" Tanya Kiran balik.

"Tadi lo ngomong apa?"

"Yah tadi emang gue ngomong apa?"

Merasa kesal. Alisya pun mengulang nama pria yang Kiran sebut tadi. "Bastian, nama yang tadi lo sebut."

"Ohhh.... Iyah kak Bastian, Diakan sepupu gue," jawab Kiran dengan santainya.

"Apa? Sepupu lo?"

"Iyah, kenapa? Lo kenal?"

Ira yang telah duduk di kursi pengemudi, sedangkan Alisya dan Kiran yang tak kunjung masuk kedalam mobil, malah berbincang dengan pintu mobil yang sedari tadi terbuka bebas.

"Bukannya dia di luar negeri sekarang?" Tanya Alisya.

"Udah pulang satu minggu yang lalu, sekarang di disini lagi berlibur," jawab Kiran.

Tiba-tiba Kiran tersadar dan...

"Eitss...kok lo tau? jangan bilang lo itu wanita yang sering dia ceritain lagi?" imbuh Kiran kembali, seraya menunjuk kearah Alisya persis seperti tengah mengintimidasi.

Bukannya mendengarkan pertanyaan yang Kiran lontarkan, malah Alisya asyik dengan pemikiran nya sendiri. 'Berlibur? Setelah nidurin aku, terus sekarang bisa berlibur?' Gumam Alisya dalam hatinya.

Kedua tangan Alisya pun terkepal dengan sempurna. kemarahan mencuak dalam dirinya tanpa diminta.

"Ini kalian mau masuk ke mobil apa nggak? kalau nggak mau tutup pintunya, aku masih ada urusan di rumah." Mencoba untuk meminta para sahabatnya segera masuk kedalam mobilnya.

"Eh ra, ini Alisya kayaknya kesambet dah," ujar Kiran.

Ira pun mengarahkan pandangan nya kearah Alisya yang seakan tengah marah dalam diamnya.

"kamu apain Alisya, ran? kok sampai kayak gitu Alisya," ucap Ira seakan ikut khawatir.

Mengarahkan kedua tangannya untuk membela dirinya, sambil tak membenarkan ucapan Ira. "Nggak! Nggak! Enak aja, gue nggak nglakuin apa-apa yah. Emang nih dasar Alisya nya aja yang aneh."

"Udah nggak usah banyak ngomong, cepet tepuk pundaknya, kalau nggak mempan kepalanya kalau bisa."

"Ha, wah sadis juga yah lo."

Tatapan Ira terlihat tajam kearah Kiran, yang sedari tadi malah banyak bicara.

"Iyah, Iyah, ini gue pukul kepalanya..."

"Pundaknya dulu Kiran."

"Iyah pundak maksud gue, yaelah salah dikit aja komen mulu dah prasaan," gerutu Kiran.

Dan....

Bugh Bugh Bugh

Sambil berucap, "Lo kenapa Sya? Kayak marah banget tuh muka."

Alisya hanya diam.

Tak kunjung sadar, tangan Kiran hendak melayang kearah kepala Alisya.

Namun semua itu terhalang, lantaran Alisya tersadar dan segera berucap tanpa menatap kearah lawan bicaranya. "Entar kita ke club, gue mau minum sampek puas, dan juga temuin gue sama sepupu lo itu." ucap Alisya.

"Apa?" Ucap Kiran dan Ira secara serentak.

Bersambung. 

Selamat membaca bebs 🥰

Jangan lupa buat like, komen, kritik yang sopan dan sarannya yah bebs ☺

1
kipi
bagus poll/Heart/
ChoIruelz FriendsTer
Lanjut Thor💯
Rifa Riris
Novel dengan segala pemikiran dewasa nya
Rifa Riris
Selamat datang kalian semua...semoga suka dengan novel ku ini yah, di peringatkan lagi untuk bijak dalam membaca /Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!