Aku anak ke 4 dari 4 bersaudara, atau bisa di sebut anak bungsu. Aku memiliki keluarga yang hampir mendekati sempurna karena aku terlahir dari keluarga konglomerat ternama di kota Jakarta, 3 saudaraku adalah CEO di perusahaan ternama. Setelah lulus kuliah di luar negeri aku kembali ke Jakarta, kembali ke keluargaku aku yang sudah biasa hidup sederhana karena jauh dari keluarga akhirnya mendapatkan pekerjaan yang tergolong biasa di bandingkan saudaraku dan aku menutup rapat-rapat identitasku.
Keluargaku selalu mendukung apapun yang aku lakukan dan apa yang aku mau, baru kali ini papa, mama, dan ketiga saudaraku menentang aku menikah dengan orang biasa yang membuat hidupku berubah drastis karena selalu bersitegang dengan mertua dan adik iparku sampai perselingkuhanpun terjadi dalam pernikahanku.
Apa yang akan terjadi dalam kehidupannya ?. yuk simak selengkapnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22 Kick Balik
Setelah kejadian pertengkaran Sivanya dan Juna waktu itu Sivanya menjadi sensitive, dia sangat malas harus berurusan lagi dengan mereka. Waktu Sivanya menjadi istri hanya di penuhi dengan pertengkaran dan mulut pedas ibu mertua serta iparnya, saat ingin bercerai meminta uang konpensasi setelah resmi bercerai mengajukan banding soal anak. Untung saja Sivanya bukan perenpuan lemah kalau tidak sudah pasti jadi pempenyek di buatnya.
Dasar laki-laki parasite, hanya menyusahkan saja.
“Ada apa nak ?” Tanya Lucky
“Eh papa, ngak papa Siva hanya kepikiran soal siding banding yang akan di ajukan oleh mas Juna” Jawab Sivanya lesu
“Sudalah sayang jangan terlalu di pikirkan semuanya sudah di atur kakak-kakakmu, biar kita ikuti permainannya terlebih dahulu” Ucap Lucky
“Tapi papa, aku sudah tidak ingin berurusan dengan mereka” Jawab Sivanya
“Mereka akan selalu mencari celah sayang, sekarang biarkan dulu mereka menganggap diri mereka menang” Ucap Lucky
“Sekarang bersiaplah bidadari kecilku” Ujar Arbhi
“kakak kebiasaan deh suka nyambung aja obrolan orang lain, siap-siap emangnya mau kemana ?” Tanya Sivanya
“Kamu dapat hadiah dari mantan suamimu yang bego itu dek” Jawab kak Arbhi
“Surat apa itu kak ?” Tanya Sivanya
“Surat pengadilan dari kepolisian sayang, Juna melporkanmu atas tindakan perlakuan tidak menyenangkan karena ingin bertemu dengan anaknya namun terus di halangi oleh dirimu” Jawab Zulfikar
“Huh, kenapa semua menjadi ribet begini sih. Ya sudah aku siap-siap dulu. Kakak-kakakku aku tahu kalian bisa diandalkan” Ucap Sivanya
“Apa pun untuk kamu dan Bintang akan kami berikan, dek” Jawab ketiga kakaknya
Setelah bersiap aku menitipkan bintang kepada mama dan papa, biarkan masalah ini Sivanya dan ketiga kakaknya yang akan mengurusnya. Sivanya merasa sedih jika terus membebankan kedua orang tuanya di masa tua. 30 menit perjalanan akhirnya kami sampai di kantor polisi.
“Mari silahkan masuk” Ucap kepala penyelidik
Mereka dibawa langsung ke ruang pimpinan.
“Selamat siang pak Zulfikar, maaf kami membuat bapak dan adik-adik bapak kurang nyaman pasalnya kami nya menjalankan tugas saja”
“Tidak masalah, adik saja juga tidak keberatan biarkan para penyedilik melaksanakan tugasnya”
Setelah hampir 30 menit para penyelidik mengintrogasi Sivanya dengan beberapa pertanyaan dia menjawab sesuai kebenaran yang ada, justru pihak kepolisian meminta Sivanya membuat laporan untuk perlakuan Juna dan keluarganya dengan pelanggaran telah mengganggu kenyamanan orang lain.
Dan Sivanya dan ketiga kakaknya menyetujuinya, mereka tinggal menunggu pihak kepolisian melakukan tugasnya.
“Mari bermain Juna sepertinya kamu salah pilih lawan, kamu selalu lupa kartu ASmu masih berada di tanganku” Ucap Zulfikar
Setelah selesai dari kantor polisi kami berempat singgah di restoran seafood untuk makan siang, setelah memesan makan ternyata Sivanya melihat pertunjukkan yang membuatnya sedikit terheran-heran.
“Bukannya dia perempuan yang waktu itu ?” Tanya Zulfikar
“Oh itu istri barunya mas Juna” Jawab Sivanya
“Wah-wah sepertinya bau-bau perselingkuhan nih” Ucap Zulfikar
“Biarkan saja, tapi wajahnya seperti tidak asing” Jawab Tomi
“Kamu mengenalinya ?” Tanya Zulfikar
“Apa dia bernama Wulan ?” Tanya Tomi
“Ya Wulan Purnamasari, dulu aku pernah mendengar mantan ibu mertuaku menyebut namanya” Jawab Sivanya
“Hmmmmm ayahnya adalah pemilik perusahaan Abadi, salah satu anak cabangku bekerja sama dengan perusahaannya karena mereka menyuplai bahan baku untuk kantor cabang kita setelah ayahnya meninggal dia yang menggantikan ayahnya menjalankan bisnis keluarganya” Ucap Zulfikar
“Menarik juga Tarik semua saham kita kak, aku tak ingin uang keluarga Atmaja mengalir ke kantong manusia seperti mereka. Cari perusahaan atau sejenisnya yang baru berkembang itu lebih baik dari pada membantu parasite seperti mereka” Pinta Sivanya
“Apapun yang adikku mau, aku akan meminta Jigar asistenku untuk mencari penggantinya, setelah itu baru Tarik semua saham” Jawab Zulfikar
“Baguslah jika sudah dapat penggantinya jangan Tarik saham kita terlebih dahulu” Tambah Tomi
“Kenapa lagi sih kak ?” Tanya Sivanya
“Biarkan nanti setelah siding berlangsung barulah kita tarik saham kita agar mereka tahu siapa lawan mereka” Jawab Tomi
Sivanya dan Zulfikar setuju, biarkan ini menjadi kejutan untuk mas Juna dan keluarganya. Sivanya hanya berharap ini akan menjadi urusan terakhirnya dengan keluarga mantan suaminya. Sivanya berharap ini akan menjadi urusan terakhirnya dengan dia.
Setelah satu minggu surat dari pengadilan datang dan kuasa hukum dari keluarga Wijaya juga sudah menghubungi Sivanya sebelumnya, Sivanya beriap ke persidangan tak lupa juga ketiga kakaknya juga sudah bersiap-siap menemani Sivanya.
Mama dan papanya yang awalnya memaksa untuk ikut terpaksa Sivanya memohon untuk menjaga Bintang agar mereka tidak ikut pusing jika bertemu para benalu, awalnya keduanya monolak namun pilihan menjaga cucu menjadi hal yang tidak bisa di tolak.
Sesampai di pengadilan, barusa ingin memasukiruang siding kami harus mengelus dada terlebih dahulu, bagaimana tidak Sivanya harus sedikit berdebat dengan Juna.
“Mana anakku ?, tidak kamu bawa ?” Tanya Juna
“Ya enggaklah, kamu ada-ada saja mas. Udara di sini sangat tidak cocok untuk anakku” Jawab Sivanya
“Sombong sekali mantan istrimu sayang, janda ini sangat suka sekali bermain petak umpet. Apa kamu sengaja mencari perhatian mas Juna sampai menyembunyikan anak kalian agar mas Juna terus menghubungimu ?, cara klasik Sivanya” Tanya Wulan dengan nada sombong
“Ibu bisa membuat Juna membatalkan bandingnya mantan menantuku, tapi harus ada bayarannya tidaj banyak sih cuma 2 M saja tidak banyakkan saynag ?. Apalagi kamu sudah hidup enak anggaplah sebagai bentuk terima kasih kamu pada kami sudah menjagamu di rumahku kurang lebih 3 tahun ini” Tambah Rina dengan percaya diri
“Kalian tidak tahu malu sekali” Ucap Tomi
“Sepeser pun tidak akan aku keluarkan mantan ibu mertuaku, dan selama aku tinggal bersama kalian yang ada hanya pertengkaran saja bukan ?” Tanya Sivanya
“Jangan bicara sembarangan Wulan, kamu hanya mendapat bekasku tidak usah bangga. Dan mas kamu cari tahulah lebih dulu siapa yang sedang bermain petak umpat aku tau istrimu ?” Lanjut Sivanya dengan sinis
“Maksudmu apa Sivanya ?” Tanya Wulan
“Kamu tau jelas maksudku Rita, restoran seafood menjadi saksi bisunya” Sindir Sivanya
Terlihat jelas wajah Wulan seketika pucat.
“Sial” Desah Wulan
“Apa maksudnya Wulan ?” Tanya Juna tiba-tiba
“Dia ingin mengadu domba kita mas, dasar perempuan ular” Jawab Wulan tak mau kalah
“Terserah mas aku hanya mengingatkanmu saja, sampai jumpa” Ucap Sivanya dan pergi meninggalkan mereka
“Biarkan saja mereka, jika terus ku ladeni bisa naik darah aku ini” Gumam Sivanya
Siding di mulai, pengacara Juna mengatakan hal-hala yang menurut Sivanya sangat terbalik dari fakta pasalnya mereka bilang kalau Sivanya sengaja menutupi anak kami sendiri dan dengan sadar menutup semua akses untuk Juna dan anaknya.
Pengacara Sivanya tidak mau kalah dia menyatakan hasil siding putusan sebelumnya di tambah lagi bukti cctv di rumah Sivanya yang menunjukkan sikap arogannya Juna, Wulan dan Rina sewaktu datang. Sivanya juga memberikan bukti-bukti rekaman chat dan telpon Juna setelah dia menalak Sivanya dan dalam proses perceraian apalagi saat dia meminta uang kompensasi padanya, karena bukti-bukti Sivanya cukup akurat akhirnya siding di menangkan oleh pihak Sivanya.
Dan putusan terbaru Juna tetap bolah bertemu dengan anaknya jika aku mengizinkan tanpa ada paksaaan apalagi membawa orang lain cukup dia saja, jika Juna udah bekerja namun tidak menafkahi anaknya maka Juna tidak boleh bertemu anaknya.
“Sialaan kamu Sivanya pasti kamu telah membayar hakim itukan ?” Tanya Rina
“Bu bicara yang benar, awas ibu masuk penjara karena kebodohan ibu sendiri” Sindir Sivanya dengan tatapan membunuh
“Sivanya kamu keterlaluan” Ucap Juna
“Bukan aku mas, tapi kamu dan keluarga benalumu itu mas kalian selau mencari cara untuk mengusik kebahagiaanku” Jawab Sivanya dengan tatapan membunuh
“Aku tidak akan membiarkanmu bahagia, lihat saja pembalasan ku nanti” Ucap Juna
Ketika mereka akan pergi tiba-tiba
“Tunggu Juna kami masih punya kejutan untuk kamu dan istrimu” Ucap Tomi
“Apalagi ?” Tanya ketus Juna
Tak lama berselang polisi datang
“Saudara Arjuna Mbayang anda kami tangkap atas tuduhan mengganggu kenyamanan orang lain di rumah keluarga Atmaja”
Deg …
Wajah Juna seketika pucat
“Apa ?, tidak mungkin harusnya dia yang kalian tahan” Ucap Juna
Tak lama ponsel Wulan berdering dan dia langsung menganggat panggilan tersebut.
“A-APAAAAAAAAAAA” Teriak Wulan tiba-tiba
*************************************
#Apa kira-kira yang membuat Wulan terkejut saat sedang menerima telponnya ?#