NovelToon NovelToon
Rebirth And Redemption

Rebirth And Redemption

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Showbiz / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Seojinni_

Dalam kehidupan sebelumnya, Xin Yi tidak pernah mengerti. Mengapa Gu Rui, yang disebut sebagai Putri satu-satunya keluarga Gu, selalu membidiknya.

Selalu merebut apa yang jadi miliknya, dan berusaha mengalahkan nya disetiap hal yang ia lakukan.

Tidak sampai suatu hari, Xin Yi menemukan catatan lama ibunya.

Dia akhirnya mengerti, bahwa yang sebenarnya anak kandung Tuan Gu adalah dirinya...

" Xin Yi, matilah dengan tenang dan bawa rahasia itu terkubur bersama tubuhmu. "

Gu Rui membunuhnya dengan kejam, merusak reputasinya, mencuri karya miliknya, dan memfitnah nya sebagai putri palsu yang hanya ingin menipu harta ayahnya.

....

" Tunggu, jadi maksudnya aku adalah Xin Yi itu sekarang.. "

Xi Yi, seorang pemenang penghargaan aktris terbaik selama lima tahun berturut-turut.

Harus kehilangan nyawanya akibat ditikam sampai mati oleh fans fanatiknya.

Dia kemudian terlahir kembali sebagai Xin Yi didunia yang lain.

Dia adalah seorang aktris, mampukah dia berubah menjadi Xin Yi Idol.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seojinni_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8 : Percikan Api di Tengah Badai

Kehidupan Xin Yi yang tenang berubah drastis sejak kakak keduanya, Xin Hao, kembali dari luar negeri. Sebagai seorang idol terkenal yang baru saja menyelesaikan tur internasional, kehadirannya menarik perhatian banyak orang. Ketika mereka terlihat bersama di sebuah kafe, para penggemar yang mengenali Xin Hao segera mengunggah foto mereka ke media sosial. Dalam waktu singkat, gosip mulai menyebar bahwa Xin Yi sedang menjalin hubungan dengan idol populer itu.

Padahal, mereka hanya kakak-beradik yang sedang melepas rindu setelah bertahun-tahun tidak bertemu. Namun, karena peraturan ketat agensi tentang privasi keluarga, Xin Yi tidak bisa menjelaskan situasi sebenarnya. Hal ini membuat gosip semakin liar, dan serangan dari para penggemar mulai membanjiri akun media sosialnya.

---

Setelah gosip tentang dirinya menyebar, Xin Yi duduk di ruang latihan dengan wajah lesu. Komentar jahat yang membanjiri akun media sosialnya membuat pikirannya kusut. Gosip itu berbunyi bahwa dia berkencan dengan seorang idol populer, dan para penggemar idol itu tidak segan-segan mengirimkan hinaan serta ancaman. Padahal kenyataannya, idol yang dimaksud adalah kakak keduanya.

Namun, Xin Yi tidak bisa membantah secara langsung. Peraturan ketat tentang privasi keluarga melarangnya mengungkapkan hubungan darah mereka. Semua ini membuatnya merasa terjebak.

“Xin Yi, kau baik-baik saja?” sebuah suara lembut menyapanya.

Dia menoleh dan mendapati Lu Zhi, salah satu trainee yang dikenal tenang dan ramah, berdiri di dekatnya. Wajah pria itu memancarkan kekhawatiran.

“Aku baik-baik saja,” jawab Xin Yi dengan senyum kecil yang dipaksakan.

Lu Zhi duduk di sebelahnya, memandang lurus ke arah cermin besar di ruang latihan. “Gosip itu tidak ada artinya. Orang-orang hanya mencari drama. Jangan biarkan mereka mengganggumu.”

Xin Yi terkejut dengan ketulusan nada suara Lu Zhi. Dia baru mengenalnya beberapa minggu, tetapi pria itu selalu menunjukkan sikap yang mendukung. “Terima kasih, Lu Zhi. Aku hanya… merasa sulit untuk mengabaikannya.”

“Kau tidak sendirian,” kata Lu Zhi sambil tersenyum tipis. “Kau punya bakat, dan itu membuat orang lain iri. Aku yakin kau akan melewati ini.”

Perkataan itu membuat Xin Yi merasa sedikit lebih tenang. Dia belum tahu bahwa Lu Zhi akan menjadi bagian penting dalam hidupnya kelak, bahkan menjadi kunci yang akan membantunya menghadapi Gu Rui. Tapi untuk saat ini, dia merasa bersyukur memiliki seorang teman di tengah badai ini.

 

Hari penilaian kedua tiba, dan Xin Yi merasa gugup. Dia telah berlatih keras, tetapi gosip dan tekanan membuatnya sulit berkonsentrasi. Ketika gilirannya tiba, dia melangkah ke panggung dengan tangan yang sedikit gemetar.

Namun, saat musik mulai mengalun, semua rasa gugup itu lenyap. Dia menyanyikan lagu dengan penuh emosi, menuangkan seluruh perasaannya ke dalam penampilan itu. Ketika dia selesai, ruangan dipenuhi tepuk tangan.

Ketika giliran juri memberikan nilai, semua mata tertuju pada Huo Qian. Pria itu terkenal dengan sikap tegas dan jarang memberikan nilai tinggi. Namun, angka yang muncul di layar membuat semua orang terkejut.

100 poin.

Ruangan hening selama beberapa detik sebelum bisikan-bisikan mulai terdengar. Beberapa peserta tampak cemburu, sementara yang lain terlihat bingung. Xin Yi sendiri merasa bingung dan sedikit kesal.

“Apakah pria ini mencoba membantuku atau malah ingin membunuhku di depan semua orang?” pikirnya dalam hati.

Huo Qian hanya menatapnya dari meja juri, senyum tipis menghiasi wajahnya. Tatapan itu membuat Xin Yi semakin bingung dengan niatnya.

 

Di rumah, Xin Yi berusaha melupakan semua kejadian itu dengan membuka buku harian ibunya. Halaman yang dia baca kali ini terasa lebih personal, seperti ibunya berbicara langsung padanya.

“Hidup adalah panggung, dan kita semua memainkan peran kita. Tapi siapa yang tahu peran mana yang benar-benar milik kita? Apakah kita mengikuti naskah, ataukah kita menulisnya sendiri?”

Kata-kata itu menyentuh hatinya. Xin Yi meraih buku catatan kosong dan mulai menulis lirik lagu. Dia menuangkan semua emosi yang dia rasakan—tekanan, gosip, dan rasa takut—ke dalam kata-kata. Dalam proses itu, dia merasa lebih terhubung dengan ibunya dan menemukan kekuatan baru untuk menghadapi tantangan.

 

Namun, ketenangan itu tidak berlangsung lama.

Keesokan harinya, Xin Yi menemukan sebuah amplop di lokernya. Amplop itu tidak memiliki nama pengirim, hanya tulisan tangan yang kasar di bagian depan: Untukmu.

Penasaran, dia membukanya. Di dalamnya terdapat selembar kertas dengan pesan singkat:

Kamu tidak pantas berada di sini.

Jantungnya berdebar. Dia memandang sekeliling, tetapi tidak ada siapa pun di dekatnya. Dia meremas kertas itu dan memasukkannya ke dalam tas.

Hari berikutnya, amplop lain muncul. Kali ini pesannya lebih menyeramkan:

Kami tahu rahasiamu. Bersiaplah untuk membayar harganya.

Xin Yi mulai merasa diawasi. Dia tidak tahu siapa yang mengirimkan surat-surat itu, tetapi rasa takut mulai menggerogoti pikirannya.

 

Di lokasi syuting, Gu Rui terus berusaha menjatuhkan Xin Yi. Kali ini, dia menyebarkan gosip baru bahwa Xin Yi menerima perlakuan istimewa dari Huo Qian. Para peserta mulai mempercayai rumor itu, menciptakan jarak antara mereka dan Xin Yi.

Namun, Lu Zhi tetap berada di sisinya. “Jangan pedulikan mereka,” katanya. “Kau hanya perlu fokus pada tujuanmu.”

“Kenapa kau begitu baik padaku?” tanya Xin Yi suatu hari.

Lu Zhi tersenyum kecil. “Karena aku percaya pada bakatmu. Dan mungkin, aku tahu rasanya berada di posisimu.”

Kata-kata itu membuat Xin Yi merasa lebih kuat. Dia bertekad untuk tidak menyerah, tidak peduli seberapa besar tekanan yang dia hadapi.

 

Malam itu, Xin Yi membuka halaman lain di buku harian ibunya. Di sana, ibunya menulis tentang bagaimana dia menghadapi kritik dan tekanan sebagai seniman muda.

“Jangan biarkan suara orang lain menenggelamkan suaramu sendiri. Dunia ini penuh dengan kebisingan, tetapi hanya mereka yang tetap setia pada diri mereka sendiri yang akan bertahan.”

Xin Yi meresapi kata-kata itu. Dia tahu bahwa perjalanan ini tidak akan mudah, tetapi dia merasa lebih siap untuk menghadapi apa pun yang datang.

Namun, ancaman itu belum berakhir. Surat-surat misterius terus berdatangan, dan bayangan gelap mulai mengintai di setiap langkahnya.

Di tengah badai itu, Xin Yi berjanji pada dirinya sendiri: dia tidak akan membiarkan siapa pun menghentikannya.

1
Jasmin Melor
Luar biasa
Serendipity_
Huo Qian modus banget ye 🤣
Duh siapa itu kak, apa bakal ada penguntit dirumah xin yi?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!