Author Almighty

Bei Tang Moran benar-benar tulus menyelamatkan Dongfang Zhixing pada awalnya. Bagaimanapun Dongfang Zhixing adalah adiknya!

Tapi saat perjamuan berlangsung, Putra Mahkota menemukan tanda di tubuh Bei Tang Moran yang membuktikan bahwa pria itu adalah pencuri tubuh Kaisar Bintang, lalu diam-diam melaporkannya pada sang ratu.

Dari situlah semuanya dimulai!

Ratu Jing Ling mengatakan bahwa ia telah menemukan cara untuk membebaskan Bei Tang Moran dari kutukan Bintang Kesepian dan berjanji akan menempatkannya di tahta Kaisar Bintang, dengan syarat: Bei Tang Moran harus menyerahkan Tulang Cakra Terlekat.

Sebenarnya bukan itu tujuan Ratu Jing Ling. Dia sama sekali tidak berniat menyerahkan tahta, apalagi Wilayah Suku Bintang!

Baik pada Bei Tang Moran maupun Putra Mahkota, janjinya hanya upaya untuk menipu mereka dan mengadu domba keduanya.

Tujuan utamanya hanyalah mendapatkan Tulang Cakra Terlekat, karena dengan itu ia bisa menguasai seluruh alam.

Bei Tang Moran mungkin tidak peduli dengan tahta, tapi terbebas dari kutukan…

Itu adalah mimpinya satu-satunya!

Dalam hal ini, Bei Tang Moran jelas dipaksa untuk memilih antara menyerahkan adiknya atau mengorbankan Tulang Cakranya sendiri.

Di tengah kebimbangannya, Bei Tang Moran menemukan protagonis wanita yang juga memiliki Tulang Cakra Terlekat.

Dialah calon dewa baru yang diramalkan dalam Oracle!

“Benarkah kau sungguh tahu segalanya?” Bei Tang Moran tahu-tahu sudah kembali berada di kamarnya dan berdiri merunduk di atas kepala Gabrielle yang terbaring di tempat tidurnya.

Gabrielle terhenyak dan terperanjat, lalu buru-buru beringsut menarik duduk tubuhnya dengan susah payah.

“Katakan!” desak Bei Tang Moran dalam geraman rendah mengancam.

“Tidak sepenuhnya!” Gabrielle mengaku. Aku tak yakin perubahan apa yang menantiku setelah aku mengacaukan plot, katanya dalam hati. Sebaiknya jangan terlalu banyak bicara dulu. “Tapi…” Ia menambahkan dengan ragu, “Aku tahu pola di tubuhmu akan mendatangkan masalah besar.”

“Pola?” Bei Tang Moran mengerutkan alisnya. Ia tak tahu apa pun soal pola di tubuhnya.

“Tian Fu Yi meninggalkan rune pelacak di tubuhmu pada saat kau melarikan adikmu,” jelas Gabrielle dengan suara tercekat.

Bei Tang Moran langsung terdiam.

Ia ingat pada waktu ia merebut tubuh Dongfang Zhixing yang sudah sekarat, salah satu pembunuh sempat merenggut pergelangan tangannya, tapi dengan cepat ia menepiskannya dan melarikan diri dengan teleportasi.

Bei Tang Moran melepas armor pelindung tangannya untuk memeriksa.

Sebuah pola emas bercahaya berbentuk simbol misterius mirip bunga teratai tercetak di pergelangan tangannya.

Pola itulah yang akan menarik perhatian Putra Mahkota saat perjamuan, rune pelacak yang ditinggalkannya sendiri untuk menandai pencuri tubuh Kaisar Dewa Bahari. Kemudian Putra Mahkota akan mendekatinya saat sesi ramah-tamah dan menjebaknya dengan berbagai cara untuk memastikan pola itu miliknya.

Bei Tang Moran tak menyadarinya!

“Tian Fu Yi?” gumam Bei Tang Moran setelah lama terdiam.

Tian Fu Yi adalah nama Putra Mahkota, putra Kaisar Sembilan Langit.

Lalu pertanyaan Bei Tang Moran berikutnya membuat Gabrielle langsung terdiam. “Tian Fu Yi yang membunuh adikku?”

Gawat! Gabrielle menyadari. Aku keceplosan lagi!

Bei Tang Moran tak pernah tahu musuh besarnya yang sebenarnya.

Konspirasi ibu tirinya dengan Putra Mahkota Kerajaan Langit adalah inti misteri dari cerita ini. Kebenarannya baru terungkap di akhir cerita.

Membocorkannya di awal, bukankah akan mengubah keseluruhan cerita?

“Anda telah memicu misi baru!” Sistem Editor seketika muncul. “Tahap Pemunculan Konflik telah berubah sepenuhnya.”

Benar saja! pikir Gabrielle tak berdaya.

“Eksistensi rune pelacak merupakan adegan penting Tahap Pemunculan Konflik.” Sistem Editor menambahkan. “Sekarang Bei Tang Moran akan menghapus pelacak ini. Misi Anda berikutnya adalah menyelesaikan adegan penting: mencegah Bei Tang Moran menghapus rune pelacak dan membiarkan Tian Fu Yi melihatnya.”

“Habislah kali ini!” Gabrielle langsung melemas.

Sistem Editor menghilang.

Waktu kembali berjalan, dan dunia sekitar kembali bergerak.

Bei Tang Moran mengayunkan satu jarinya, dan tali cahaya aneh yang melilit tubuh Gabrielle seketika menghilang.

Gabrielle menurunkan kedua kakinya ke lantai sembari mengernyit dan mengusap-usap pergelangan tangannya.

“Katakan!” desak Bei Tang Moran lagi. “Benarkah Tian Fu Yi yang melakukannya? Bagaimana membuktikannya?”

Gabrielle mendesah pendek dan beranjak berdiri, “Kalau tidak percaya, kau jangan dulu menghapus rune pelacak itu dan biarkan dia melihatnya,” katanya sambil berjalan melewati Bei Tang Moran. “Dia pasti akan berusaha mendekatimu untuk memastikannya!”

“Baik!” Bei Tang Moran tiba-tiba menyergap pergelangan tangan Gabrielle.

Gabrielle tersentak dan terbelalak. Pergelangan tangannya berdenyut dan tersengat rasa terbakar.

“Kalau begitu kau harus ikut denganku ke perjamuan!” Bei Tang Moran menambahkan seraya tersenyum miring.

Gabrielle mengerjap dan menelan ludah. Seringai Bei Tang Moran membuatnya mendadak cemas. Lalu secara tiba-tiba ia menyentakkan tangannya dari cengkeraman pria itu dan memeriksa pergelangan tangannya.

Pola misterius berbentuk teratai itu sudah berpindah ke pergelangan tangannya.

“Kau—”

“Kau apanya yang kau?” seloroh Bei Tang Moran memotong perkataan Gabrielle. “Kau ingin menjebakku?!”

“Apa?!” Gabrielle spontan melengak dan memicingkan matanya, menatap Bei Tang Moran. Aku mati-matian berusaha membuatmu menyukaiku sampai rela menjilat dan mengacaukan plot, ratapnya dalam hati. Tak disangka kau malah mencurigaiku!

“Seharusnya aku sudah menduganya sejak awal,” kata Bei Tang Moran. “Kau muncul begitu saja entah dari mana, dan terus menempel seperti siluman kucing!”

Apa katanya, siluman kucing? geram Gabrielle dalam hatinya. “Siapa yang kau bilang siluman kucing?” semburnya tak sabar.

“Dilihat dari ciri-cirimu…” Bei Tang Moran menggumam dan meneliti Gabrielle sembari mengusap dagunya dan bersedekap. “Mata bulat… kulit pucat, rambut coklat… sepertinya kau datang dari Barat. Kau pasti mata-mata Klan Dewa Matahari!”

Klan Dewa Matahari terkenal dengan ciri fisiknya yang serba terang. Warna rambut lebih terang, warna kulit lebih pucat dan iris mata yang bukan hitam, seperti ciri-ciri Orang Barat di dunia manusia.

“Siapa yang tidak tahu Klan Dewa Matahari selalu mengadu domba dan memprovokasi supaya semua alam menentang alam spiritual?” dengus Bei Tang Moran.

“Apa hubungannya dengan siluman kucing?” gumam Gabrielle balas mendengus.

“Itu karena Klan Dewa Matahari kalian hanya kucing besar yang bisa mengaum!” cemooh Bei Tang Moran.

“Tidak ada hubungannya denganku!” tukas Gabrielle acuh tak acuh.

“Oh?” Bei Tang Moran menarik sudut bibirnya membentuk seringai samar. “Benarkah?”

“Terserah kau mau percaya atau tidak!” tandas Gabrielle tak peduli.

“Percaya atau tidak, tergantung penampilanmu malam ini!” Bei Tang Moran menjentikkan jarinya, dan seketika penampilan Gabrielle berubah dalam sekejap.

Gabrielle spontan terperangah dan memeriksa dirinya dengan terkejut.

Pakaian Army Style gadis itu berubah menjadi gaun hanfu putih terang yang biasa dikenakan para dewa dan dewi dalam cerita fantasi timur. Begitu juga dengan sepatu hingga tatanan rambutnya yang semula diikat serampangan membentuk ekor kuda. Rambut coklat madu ikal gelombang itu sekarang tergerai hingga ke pinggang dengan ikat kepala seperti kalung dari emas dan mutiara.

Bei Tang Moran tiba-tiba mengerjap dan terkesiap, terpukau oleh hasil sihirnya sendiri.

Sistem Editor seketika muncul menampilkan pembaruan nilai suka Bei Tang Moran.

“Sembilan puluh lima persen?” pekik Gabrielle nyaris bersorak. “Bukankah itu berarti dia hampir cinta mati padaku?!”

“Selamat!” Pemberitahuan audio memverifikasi. “Nilai suka Bei Tang Moran meningkat 9,5%. Poin B Anda bertambah 9. Nilai suka Bei Tang Moran sekarang 0,5%.”

“Ternyata sembilan koma…” Gabrielle langsung melemas.