NovelToon NovelToon
KAMPUNG TERKUTUK

KAMPUNG TERKUTUK

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Balas Dendam
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nurulina

Kirana kembali ke kampung halamannya dengan tekad bulat—menuntut balas atas kematian ibunya yang tragis. Kampung yang dulunya penuh kenangan kini telah dikuasai oleh orang-orang yang mengabdi pada kekuatan gelap, para penyembah jin yang melakukan ritual mengerikan. Ibunya, yang menjadi tumbal bagi kepercayaan jahat mereka, meninggalkan luka mendalam di hati Kirana.

Apakah Kirana akan berhasil membalaskan dendam ibunya, ataukah ia akan terjerat dalam kutukan yang lebih dalam? Bagaimana ia menghadapi rintangan yang menghadang niat balas dendamnya? Temukan jawaban dari pertanyaan ini dalam perjalanan penuh ketegangan, misteri, dan kekuatan gelap yang tak terduga.

Apakah Kirana akan keluar sebagai pemenang, atau malah menjadi bagian dari kegelapan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurulina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 9

"Tujuan saya kemari ingin minta tolong pak, ibu saya menghilang dari tadi pagi, saya juga di serang oleh dua orang berbaju hitam" ucap Kirana sambil memegang lukanya.

"Ya sudah, besok pagi kita kumpul kan warga, untuk mencari ibu kamu, mudah mudahan cepat ketemu, sudah banyak orang yang hilang di kampung ini tapi belum ada titik terang, polisi saja angkat tangan sama kasus ini" respon dari pak Hamid itu terlihat tidak terkejut lagi dengan aduan warga nya, terkait orang hilang.

"Kenapa gak malam ini saja melakukan pencarian nya pak?" Sahut Kirana seakan tidak puas atas jawaban yang diberikan pak Hamid.

"Saya gak berani ambil resiko atas keselamatan warga lain nya, kalau dilakukan malam ini juga, bisa bisa nanti kelompok aliran sesat itu membantai warga disini!!" kata pak Hamid.

"Apa pak? Aliran sesat?"

"Iya aliran sesat, isu nya sih begitu, mereka suka keluar saat hari sudah gelap, mengincar korban nya yang kebanyakan wanita, ada yg di bunuh ada juga yang di culik, makanya banyak warga di sini sudah pada pindah, terutama yang memiliki anak gadis."

Kirana seketika terdiam mendengar penjelasan dari pak Hamid, otak nya berusaha mencerna kalimat kalimat dari pak Hamid.

Setelah berpamitan, pak Hamid menyarankan agar mereka tidur di surau saja malam ini.

Mereka memutuskan malam itu untuk menginap di surau kampung itu, tentu nya sudah diizinkan pak Hamid. Karena kalau kembali ke rumah Kirana rasa nya tidak mungkin.

Azka, Rizal, Kirana dan Nisa tiba juga di halaman surau itu, yang memang hanya 100 meter dari rumah pak Hamid. Surau itu tampak gelap tidak terawat, terasnya pun sudah di penuhi debu, lampu nya juga tidak dihidupkan,

Mereka berempat masuk ke dalam surau dan mencari cari saklar lampu, tik..! Lampu hidup!

Terlihat ada beberapa gulungan sajadah, di sudut surau, beberapa Al Qur'an di dekat rak rak buku,

Tercium juga aroma khas ruangan lembab karena memang surau ini sudah jarang digunakan. Mereka pun mulai membersihkan surau itu, dan setelah itu mereka melaksanakan sholat isya bersama.

Malam pun telah berlalu.. Kirana dan Nisa sudah berbaring di shaf wanita, sementara Azka dan Rizal memilih berbaring di teras surau. Malam itu benar benar terasa sunyi.

"Kirana.... Kirana..... Kirana........."

Terdengar suara sayup suara bu Sari memanggilnya, Kirana bangkit dari posisi nya, memperhatikan sekitar nya, Kirana......!

Suara itu terdengar dari arah luar surau, dan benar saja sosok bu Sari tampak berdiri di luar, menatap kearah Kirana yang dari tadi mencari cari suara ibunya itu..

"Kirana ibu disini nak" kata bu Sari lirih..

"Ibu? Ibu dari mana saja?" Tanya Kirana menghampiri ibu nya.

"Ayoo ikut ibu sebentar nak,"

Seperti terhipnotis, Kirana berjalan mengikuti langkah ibunya keluar dari kawasan surau, menuju persawahan, sepanjang perjalanan bu Sari hanya diam saja,

"Ini kita mau kemana bu?"

Bu Sari tak menghiraukan Kirana, dan terus saja berjalan, semakin cepat langkah bu Sari, semakin tergesa gesa juga Kirana menyamakan langkah nya. Tiba di sebuah tanah lapang, bu Sari tiba tiba berhenti, kepala nya menoleh kebelakang, Kirana yang melihat ibunya berhenti juga otomatis berhenti juga di belakang bu Sari.

Krek.. Krek... Krek...

Suara itu berasal dari tulang leher bu Sari yang patah, karna kepala nya terus memutar ke belakang, Kirana yang melihat pemandangan itu seketika kaku, badan nya tidak bisa di gerakkan, seolah olah dia harus melihat pemandangan itu. Kepala itu memutar sambil tersenyum menakut kan, kemudian.......

Bugh!!!!

Kepala itu jatuh ke tanah, menggelinding ke arah kaki Kirana, sambil ter tawa tawa..

HAHAHAHAHAHAHAHA....

Tubuh bu Sari yang tanpa kepala itu juga ikut bergerak, dengan gerakan patah patah, berjalan mundur ke arah Kirana,

"Aaahhhhhkkk" teriak Kirana, dia lari dari tempat itu, berlari dan terus berlari, sosok yang menyerupai bu Sari tadi juga mengejar nya, sambil tertawa tawa melengking memekakan telinga...

Allahuakbar....... Allahuakbar.....!

1
Nganu Kae
lanjut dong kak author
yang semangat dong yang semangat dong
aku penasaran nih
Nganu Kae
bagus sih penulisanya nggak bikin bingung pembaca dan menggambarkan situasi yang terjadi
semangat terus pokoknya author saya tunggu lanjutan eps nya👍🔥🔥🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!