NovelToon NovelToon
ENDING (Akhir Dari Cinta Dan Dendam)

ENDING (Akhir Dari Cinta Dan Dendam)

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Anak Kembar / Pernikahan Kilat
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Inka

Pernikahan mereka dan hubungan mereka hancur karena kesalahpahaman. Setelah mengetahui penyamaran masing-masing. Kesalahpahaman itu akhirnya terbongkar. Bagaimana cara Kalix mengobati luka menyakitkan di hati Callista dimasa lalu?

Jangan lupa baca cerita author tanpa diskip ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Setelah infus Catherine habis. Kalix langsung membawa istrinya pulang ke mansion Albertus. Kalix menggendong Catherine turun dari mobil tanpa menunggu persetujuannya.

Kalix kembali ke perusahaan setelah mengantarkan ibu dan istrinya kembali ke mansion Albertus.

#

#

#

Setibanya di perusahaan, Kalix meminta asistennya datang ke ruangannya saat itu juga.

"Bagaimana? Apa kau sudah mendapatkan informasi yang ku inginkan?" tanya Kalix menatap wajah asistennya.

"Identitas pria itu sangat misterius, Tuan. Saya tidak bisa mendapatkan informasi yang Anda butuhkan sedetail mungkin. Tapi--"

"Tapi apa?" tanya Kalix menatap wajah ragu asistennya.

"Menurut informasi yang saya dapatkan. Pria itu terikat dengan salah satu Kartel Mafia dari Meksiko. Jangan main-main dengan pria itu. Saya takut Anda kenapa-kenapa." nasehat asistennya menyerahkan sebuah dokumen cokelat kepada Kalix.

Kalix membaca dokumen itu dengan dahi berkerut dan ekspresi berubah-ubah.

"Aston! Cari tahu lebih dalam lagi mengenai identitas pria itu. Aku tidak ingin kehadiran pria itu menggagalkan rencanaku." kata Kalix dengan wajah serius.

"Baik, Tuan." sahut Aston sebelum keluar dari ruangan atasannya.

Sepeninggalan Aston. Kalix kembali membuka dokumen yang diserahkan Aston beberapa saat yang lalu. "Mengapa Catherine harus berteman dengan pria berbahaya sepertinya." gumam Kalix dengan wajah kesal.

#

#

#

Di mansion Albertus

"Mommy sedang apa?" tanya Catherine melangkah menghampiri ibu mertuanya yang sedang berkutik di dapur.

"Mommy sedang menyiapkan makan malam untuk kita. Sejak kalian menikah. Kita belum pernah makan malam bersama." sahut Alice tersenyum hangat.

"Apa Mommy butuh bantuan?" tanya Catherine berniat membantu ibu mertuanya.

"Kamu baru saja keluar dari rumah sakit. Kamu butuh istirahat yang cukup demi kesehatan mu dan kedua calon cucu Mommy. Duduklah di meja makan. Biarkan pelayan yang membantu Mommy menyiapkan makan malam." kata Alice tersenyum tipis.

Dengan patuh Catherine duduk di kursi dan membuka sosial medianya ditengah rasa bosannya. Ia mendapatkan beberapa pesan dari nomor ponsel Morgan.

[Cal!]

[Cal!]

[Apa kau disana?]

[Jika kau membutuhkan bantuan ku. Aku akan membantumu dengan sukarela. Aku tidak ingin kau bersedih seperti beberapa tahun lalu Cal. Hubungi aku jika kau membutuhkan bantuan ku.]

"Jangan khawatir Morgan! Aku bisa menyelesaikan masalahku sendiri!" balas Catherine sebelum meletakkan ponselnya di atas meja makan.

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. Kalix berjalan memasuki mansion dengan wajah lelah. Pria itu melangkah menuju dapur saat mencium wangi masakan buatan ibunya.

Cup

Catherine terkejut saat mendapatkan sebuah kecupan di dahinya. Kalix seakan tidak sadar dengan tindakannya barusan.

Alice tersenyum tipis melihat wajah terkejut menantunya. "Jangan terkejut seperti itu. Mommy juga pernah muda, Sayang."

"Harusnya kamu juga menyapa kedua anakmu, Nak." tambah Alice menatap putranya.

Dengan wajah kaku Kalix melangkah menuju kearah Catherine dan memutar kursi yang diduduki istrinya hingga berhadapan dengannya.

Kalix mengelus perut istrinya dengan lembur.

"Apa kalian sudah lapar sayang. Grandma sudah menyiapkan makan malam enak untuk kita." bisik Kalix dengan suara lembut.

Tubuh Catherine tiba-tiba menegang saat Kalix mengecup perutnya 3 kali. Alice memperhatikan kedekatan keduanya dengan wajah bahagia. Ia berharap Kalix bisa memperlakukan Catherine dengan baik.

Catherine tentu saja canggung dengan sikap lembut Kalix. Apa lagi Catherine tahu. Kalau Kalix sedang bersandiwara di depan ibu mertuanya. Andaikan Kalix tidak sedang bersandiwara. Catherine akan merasa bahagia jika diperlakukan seperti itu.

Saat makan malam sedang berlangsung. Kalix memperlakukan Catherine selayaknya seorang suami yang mencintai istrinya.

Catherine tentu saja tersentuh dengan perlakuan lembut suaminya. Namun, tiba-tiba perasaan itu kembali hilang dalam sekejap setelah mengetahui apa alasan dibalik perlakuan baik suaminya.

Alice langsung berpamitan kembali ke kamar setelah selesai makan malam. Setelah kepergian ibu mertuanya. Catherine berucap dengan suara lirih.

"Jangan bersandiwara terlalu lama. Aku takut sandiwara mu akan menyakiti banyak orang."

Kalix menatap istrinya dengan dahi berkerut.

"Apa kamu melihat kepalsuan di wajahku?" tanya Kalix dengan tatapan serius.

"Bukankah sebelumnya kamu sudah tegaskan hanya sedang bersandiwara di depan Mommy?" sahut Catherine menatap wajah suaminya dengan tatapan bingung.

Kalix terdiam beberapa saat sembari memperhatikan wajah bingung istrinya.

"Kali ini aku serius. Aku tidak lagi bersandiwara!"

"Lebih baik kita ke kamar. Aku merasa gerah dan berkeringat." ujar Kalix membantu istrinya berdiri dari duduknya.

Catherine lagi-lagi bingung dengan perubahan sikap suaminya. Sebenarnya apa yang sedang direncanakan suaminya hingga bersikap lembut seperti itu.

"Jangan berpikir yang tidak-tidak! Aku serius dengan ucapan ku!" tegas Kalix menggandeng tangan istrinya melangkah menuju kamar mereka.

Setibanya di kamar, Kalix langsung masuk ke kamar mandi. Catherine menyiapkan handuk dan pakaian tidur untuk suaminya.

Catherine langsung berbaring di atas tempat tidur beristirahat. Ia merasa akhir-akhir ini tubuhnya lebih gampang kecapean ketimbang sebelum mengandung.

Catherine memejamkan matanya sembari mengelus perut ratanya yang terasa lebih menonjol dari sebelumnya.

Di alam bawah sadarnya. Catherine merasa seseorang sedang melakukan hal yang tidak-tidak pada tumbuhnya. Catherine tiba-tiba spontan membuka kedua matanya.

Ia terkejut saat melihat suaminya sudah berada diatasnya dengan wajah yang lebih segar.

"Kamu ngapain?" tanya Catherine menyipitkan kedua matanya.

"Aku hanya sedang melakukan terapi yang biasanya dilakukan oleh para suami untuk memperlancar asupan gizi calon anak-anaknya." sahut Kalix dengan wajah polos tanpa dosa.

"Kalix, aku sangat mengantuk! Berhenti mengusikku! Aku sedang tidak mood bercanda!" balas Catherine kembali memejamkan matanya.

"Aku tidak akan menganggu tidurmu. Cukup diam dan nikmat saja." sahut Kalix kembali menyentuh tubuh Catherine.

Sentuhan suaminya membuat tubuh Catherine langsung terangsang. Ia bernyanyi beberapa kali hingga membuat adrenalin Kalix semakin tertantang. Kalix kembali menyentuh istrinya setelah 1 bulan puasa.

Seusai menyalurkan hasratnya. Kalix menatap wajah terpejam istrinya dengan tatapan tak terbaca.

Satu jam kemudian Ia memutuskan memeluk tubuh polos istrinya dan ikut masuk ke dalam dunia mimpi.

#

#

#

Keesokan harinya

Catherine terkejut saat mendapati dirinya masih polos tanpa busana di dalam pelukan suaminya. Catherine tiba-tiba tersenyum tipis saat mengingat apa yang mereka lakukan tadi malam.

Tiba-tiba kedua mata Kalix terbuka. Catherine gelagapan saat bersitatap dengan mata tajam suaminya.

Kalix tiba-tiba mengecup bibirnya dan mengucapakan selamat pagi.

"Good morning, Love."

Untuk pertama kalinya sejak menikah Catherine terpukau dengan senyuman lebar Kalix.

"Apa kamu tidak akan membalas sapaan ku?" bisik Kalix di depan telinga Catherine hingga membuat tubuh wanita itu merinding.

"Good morning..." sapa Catherine dengan terbata-bata.

"Apa kamu tidak kerja?" tanya Catherine mengurangi rasa gugupnya.

"Tadi malam aku sudah izin menemani mu di rumah. Aku ingin menghabiskan seharian ini bersamamu." ujar Kalix membuat kupu-kupu seakan berterbangan di atas perut Catherine.

"Apa kamu tidak bosan berada seharian di rumah?" tanya Catherine dengan wajah ragu. Ia tahu kalau Kalix merupakan salah satu pria yang sangat gila kerja. Ia akan cepat bosan jika seharian berdiam diri di rumah.

Kalix kembali memeluk tubuh Catherine dan berucap dengan suara pelan.

"Tidurlah. Aku masih mengantuk karena tidur terlalu larut tadi malam."

Catherine menuruti ucapan suaminya. Ia memejamkan kedua matanya tanpa membalas pelukan suaminya. Catherine khawatir terlalu terbawa suasana ataupun menyalah artikan perlakuan baik Kalix hingga menyakiti dirinya sendiri suatu hari nanti.

1
Putri Chaniago
hadeuh g punya empati emang anak kecil malah balas mendorong hingga guling guling jgn bilang dari tangga lg
merry jen
AP sakira in Calista yaa
Senja
sampulnya sama kek cerita aku🤣
merry jen
itu model y suka kalik gmnn kbryy tuu ,,moga perbuatan kebongkarr yaa jgnn ksh hdp enkk tu cwee
merry jen
kalikk kalik dh mnggll istrimu br nyesall kmuu ,,l perbuatan mu kejamm dnkhinn di ambil anky dr mm kndung,,dceraiin pulaa Dann dtngkpp dan mertuamu mnggll jg krnn muu ,dhh bnykk tu dosamuu kalik wkkkkkk ,,moga istrimu GK mmgglll itu cm akl aklnn y untuk buat kmu mnyesll
merry jen
jahat x kalik andai gk nahan Calista mngkin mmy Kalista gk dtabrak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!