Transmigrasi Queen Mafia

2 hari berlalu setelah acara Pertunangan Oberon dan Tania, sekarang Tania kembali berlatih bersama Oberon.

“Fokus dan konsentrasi. Tatap batu itu lurus dan ucapkan mantra yang ku ajarkan dalam hati.” Jelas Oberon, Tania mengikuti dengan patuh. Sekarang saat yang ia tunggu yaitu belajar menggunakan sihir.

Tania sudah mengangkat tangannya dan mengucapkan mantra dalam hati, namun batu kecil itu tidak berpindah tempat sedikitpun seperti yang seharusnya. Lagi dan lagi ia terus mencoba namun hasilnya nihil, tidak berhasil sama sekali.

“Tidak bisa, Oberon!!” Frustasinya, Oberon mengusap rambutnya lembut, “Tenanglah, coba lagi pasti akan bisa.”

Oberonpun merasa bingung, ini adalah sihir paling mudah namun tidak ada tanda-tanda seolah Tania bisa menguasainya.

“Tenang dulu, coba fokus dan konsentrasi sebentar.” Tania mengikutinya, Oberon meletakkan telapak tangannya pada punggung Tania, kemudian memejamkan matanya.

Aku bisa merasakan kekuatan hebat dari tubuhmu, Tania. Batinnya.

Lagipula Tania adalah keturunan Raja Proteus, ayah dari Permaisuri Cordelia yang di kenal memiliki kekuatan yang kuat, baik dalam sihir maupun bela diri.

Namun ada aliran lain yang Oberon rasakan, seperti sesuatu yang terkunci.

Drt

Tania merasakan tubuhnya bergetar, “Oberon apa yang kau lakukan?”

Oberon menggeleng, “Tidak ada.”

Kekuatan Tania, tersegel. Batin Oberon.

Kekuatan yang tersegel pada umumnya bisa terbuka dengan pengguna sihir kuat tertentu, namun Oberon sudah mencobanya tapi tidak berhasil sama sekali. Oberon tau betul di seluruh negri ini tak ada yang bisa menandingi kekuatannya.

Apa dia, masih hidup?

“Lalu bagaimana? Kenapa aku masih belum bisa?” Tanya Tania.

“Tania, sepertinya sihirmu tersegel.” Jawab Oberon, Tania menyerngit, “Tersegel, kenapa?”

“Ntahlah, aku sudah mencoba membukanya namun tak berhasil.”

“Apa itu artinya aku tidak bisa menggunakan sihir?” Tanyanya cemberut.

Oberon mengangguk, tangannya naik mengusap kepala Tania lembut, “Jangan sedih, lagipula aku bisa melakukan apapun yang kau inginkan tanpa harus kau memiliki sihir atau tidak.” Tania mengangguk lesu.

Haishh, aku tidak bisa menggunakan sihir di masa ini!!! Batinnya kesal.

“Dan juga bela diri mu sudah sangat baik, kau sudah bisa melindungi dirimu sendiri.” Puji Oberon agar Tania tak terlalu kecewa.

Dari balik tembok, ada Bianca dan Janus yang mendengar semua pembicaraan mereka.

“Haha.. Bagus jika Tania tidak bisa menggunakan sihir. Aku tidak akan merasa tersaingi seperti ketika Tania bisa beladiri.” Ucap Bianca puas.

Berbeda dengan Bianca, Janus hanya diam mendengarkan, walaupun dia merasa iba pada Tania yang tak bisa menggunakan sihir, pasti ia merasa sedih dan kecewa apalagi sudah rajin latihan.

“Sekarang kau ikut denganku.” Suruh Bianca, Janus mengangguk.

Bianca membawa Janus ke kamarnya, dan memberikan sebuah obat, “Apa ini?”

“Aku ingin kau memasukkan ramuan itu pada minuman Tania ketika makan malam nanti untuk melakukan rencana ke dua kita.” Jelas Bianca.

“Rencana ke dua?” Bianca mengangguk. Janus tau betul apa rencana mereka agar bisa memisahkan Tania dengan Oberon.

“Kau tau bukan, apa yang harus kau lakukan?” Dengan ragu Janus mengangguk.

“Tapi, aku tidak tega melakukannya pada Tania.” Sangkal Janus, ia akui memang sangat mencintai Tania dari dulu namun bukanlah Obsesi.

Bianca mendengus malas, “Lakukan saja, jangan sampai ada keraguan dari dirimu! Semua ini menguntungkan mu, setelah ini aku yakin kau bisa menikah dengan Tania.” Jelas Bianca.

Oberon tidak akan mau jika perempuan itu sudah kotor. Batin Bianca licik.

Lagi, Janus hanya mengangguk. Walau jelas terlihat keraguan dari wajahnya.

***

Ga usah pusing mikirin 'dia' itu siapa, masih lama kok munculnya😂

Perkenalan:

Raja Porteus, Kakek Tania atau ayah Permaisuri Cordelia.

Yang aku buat perkenalannya cuman yang penting penting aja ya.