Karyaku yang ke 15, ga kerasa ya... Alhamdulillah
Lanjutan cerita Laras ma Bintang, menceritakan kedua anak kembarnya. Si ceriwis Zara dan tentunya si pendiam Zayd, tak lupa dengan anak-anak dari saudara dan para sahabat Laras dan Bintang.
Di cerita ini ga lepas peran orang tuanya ya, karena peran Laras tentunya sangat penting untuk dunia Mafia nya.
Semoga karya ini, diterima dengan baik. Aamiin
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ternyata Dalangnya...
"Apa kamu bener-bener ga mengenali wanita itu?" mendengar pertanyaan Ellora, Bayu malah makin bingung.
"Tidak, lagipula sejak kapak aku memperhatikan wanita lain? Selain kamu,putri kita dan orang-orang terdekatku." jawab Bayu, membuat Ellora mengangguk
Sejak dulu, suaminya memang seperti itu. Bayu tidak pernah memperhatikan wajah-wajah orang lain, kalau bukan orang yang dekat dengannya. Terutama perempuan-perempuan, yang pernah menyatakan perasaan padanya.
"Siapa? Apa penting? Sampai membuatmu berpikir sedalam itu?" tanya Bayu
"Antara ya dan tidak, entah kenapa melihat wajahnya tadi. Ia seolah sangat marah pada kita, sepertinya ia masih menyimpan dendam. Karena ayahnya, Laras penjarakan." jawab Ellora
DEG
Bayu terdiam, ia menoleh ke belakang. Namun, wanita yang di maksud oleh sang istri sudah tidak ada. Perasaannya menjadi tidak enak, Bayu menatap intens Ellora.
"Kenapa?" tanya El
"Sebaiknya, kamu pulang bersamaku saja yang. Kamu tunggu di ruanganku, aku akan segera menyelesaikan meeting. Agar kamu, ga terlalu lama menungguku. Ana juga bisa di tidurkan di kamar pribadi, yang ada di ruanganku kan?" jawab Bayu, Ellora mengerutkan dahinya
Kenapa Bayu sepanik ini?
"Tidak, aku mau ke panti. Nyusul mama dan yang lain, mereka sudah ada di sana sejak pagi. Ana juga sudah tidak sabar, untuk bertemu kakak-kakak pantinya." balas Ellora
"Mm.. baiklah, kalau ada apa-apa hubungi aku. Tapi bila ponselku tak terhubung, kau taukan harus menghubungi siapa" Ellora mengangguk
.
Sedangkan di tempat lain
Wanita yang di curigai oleh Ellora, sedang bercakap dengan seseorang melalui ponselnya.
"Aku sudah mengirim fotonya, sebentar lagi wanita itu akan keluar dari perusahaan xxx. Aku ingin kalian menghabisinya, entah bagaimana pun caranya. Mau kau seret mobilnya, tabrak atau kau habisi langsung. Aku tak peduli, yang aku inginkan. Melihat Laras dan Bayu hancur, karena istri juga sahabat mereka mati bersama anaknya. Mereka harus merasakan, apa yang kurasakan bertahun-tahun lamanya. Karena mereka, ayahku di penjara dan bunuh diri di sel. Sedangkan ibuku menjadi gila, karena kehilangan ayahku." ucap wanita tersebut, dengan tatapan mata penuh dendam.
'Baiklah, asal jangan lupa bayaranmu. Uang dan..
"Aku akan mentransfernya separuh, dan separuh lagi. Akan aku berikan saat kau berhasil, kita janjian di hotel seperti biasa." potong wanita itu
'Okey, serahkan padaku. Semuanya akan beres dalam sekejap, persiapkan saja tubuhmu. Aku akan menggempur habis nanti malam'
"Jangan banyak bicara, buktikan saja ucapanmu." ucap wanita itu malas
'Baiklah, tunggu kabar dariku sayang'
Panggilan pun selesai, wanita itu mengeratkan genggamannya pada ponsel miliknya.
"Karena kalian, aku harus bertahan hidup dengan cara menjual diri. Karena kalian, aku harus kehilangan kedua orang tuaku dan juga harta kami. Tunggu saja pembalasanku, kalian akan merasakan apa yang sudah aku alami selama ini." gumamnya
.
.
"Apa yang sebenarnya terjadi El? Kenapa kamu hanya berdua, dimana Bayu? Akan aku cincang dia..." Ellora memegang lengan Laras dan menggelengkan kepalanya
"Bukan salah Bayu, dia sudah memperingatkan ku beberapa kali. Agar aku pulang bersamanya, tetapi aku menolaknya. Karena ingin segera menyusul, mama dan yang lain di panti. Tetapi, aku tidak tau bila firasat Bayu ternyata benar. Seandainya aku menurut, kejadian ini pasti takkan terjadi. Ana tidak akan shock, maafkan aku." potong Ellora
Kini mereka berada di ruang keluarga rumah utama Van Houten, Ken tak bisa ikut berbincang. Karena ibu suri sudah menghubunginya, untuk segera dijemput. Sedangkan kakanya Bima, harus pergi ke luar kota, beberapa hari.
Si kembar tentunya ikut dengan Ken, Bintang kini menemani Laras dan Ellora.
"Firasat? Kenapa Bayu memiliki firasat buruk? Apa ada sesuatu sebelumnya?" tanya Bintang, Ellora mengangguk
"Ras, apa lu inget sama adek kelas yang suka ma Bayu? Cewek yang, bapaknya lu masukin penjara?" tanya Ellora, Laras dan Bintang saling tatap.
Bintang tentu takkan tau, karena saat itu mereka belum ada hubungan. Namun Bintang sempat marah dan cemburu, pada Alex saat itu.
"Yang mana? Perasaan yang bonyok nya gue penjarain, banyak deh El." jawab Laras
"Ck... Yang lu minta selesein dalam 1 tahun, tapi papa Ajeng minta hanya dalam 2 minggu. Tapi lu malah selesein dalam waktu 1 hari, inget?" Laras membulatkan kedua bola matanya
"Jangan bilang..
"Ya, saat makan siang di kafe gue liat dia. Dia menjadi sekretaris, salah satu kolega Bayu. Saat gue ke sana, Bayu baru beres meeting, dengan beberapa perusahaan. Dan di sana, gue liat dia. Sedang memperhatikan kita, gue ma Bayu. Gue yakin, dia di balik semua ini Ras." lanjut Ellora mengangguk
"Wah wah... Ga da kapoknya ternyata dia" ucap Laras tersenyum
"Siapa yang?" tanya Bintang, Laras menoleh dan menatap suaminya. Ia jadi ingat apa kata sahabat Bintang, bila di kasus itu. Bintang cemburu, karena dirinya dekat dengan Alex yang saat itu baru saja tiba.
"Dulu ada anak bernama Claudia Sasika Candrawinata, bapaknya salah satu donatur terbesar di sekolah SMA kita. Tapi itu dulu, sebelum bubun bongkar ke bobrokan petinggi-petinggi di sekolah tersebut. Bapak nya tuh cewe, merupakan pemilik salah satu hotel bintang 5 di kota ini. Karena bapaknya merupakan salah satu penjahat saat itu, makanya ia ikut terseret juga." jawab Laras
"Candrawinata?" tanya Bintang, Laras dan Ellora mengangguk
"Kenapa? Lo tau apa lo kenal, Bin?" tanya Ellora
"Kenal sih kagak, cuma gue tau. Hotelnya sudah di akusisi, oleh keluarga Zandra. Tak lama dari itu, tersiar kabar tuan Candrawinata bunuh diri dalam sel. Lalu istrinya juga masuk RSJ, karena ia tak terima hidup miskin dan kehilangan suaminya. Emang kalian ga liat beritanya, waktu itu. Padahal kan cukup ramai, bahkan sempat viral beberapa minggu." Laras dan Ellora menggelengkan kepalanya kompak
"Waahh.. pantes aja dia dendam ma kita, hidupnya pasti sangat sulit saat itu." ucap Laras, Ellora hanya mengangkat kedua bahunya acuh.
"Gue ga peduli juga sih Ras, orang dia suka ma laki gue." sambung Ellora, Laras mencebik
"Kaya yang laki lu paling ganteng aja." ucap Laras
"Ehhh... Ya iyalah, masa iya gue bilang laki lu yang ganteng. Walau itu memang kenyataan dan fakta, yang tidak bisa di ganggu gugat. Tapi buat gue, Bayu tetep paling ganteng cooooyyy. Karena yang jadi suami gue itu Bayu, beda kalo laki lu yang jadi suami gue. Dan gue yakin, kalo dia juga ga mau jadi laki gue. Sama... Gue juga ga mau jadi bininya, bisa mati berdiri gue ngeladenin sikap kulkasnya!!" balas Ellora panjang lebar
"Dih..." Laras mendelik kesal
"Assalamu'alaikuuuummmm.... Bubun, tami syudah pulaaaannnn."
"Biangnya biang dah balik...
...****************...
Alhamdulillah bisa double, baby Ito nyenyak banget. Semoga malem ga ngajak begadangl
Jangan lupa like, komen, gift dan vote nya❤️❤️
tambah dong kak mumpung efek
obat ngantuknya belum bereaksi ni...
lop lop deh kak....😘😘
klian lupa.....laahhh.....aku mlah ga tau spa tu orng.....🤣🤣🤣