NovelToon NovelToon
Janda Miskin Menjadi CEO

Janda Miskin Menjadi CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / CEO / Janda / Mengubah Takdir / Kehidupan di Kantor
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Sherly

"Heh, bocil? Nanti setelah ini aku minta di traktir ya." Goda adrian.

"Adrian!? Mulai deh kamu?." Ketus shely.

"Nggak mau!?, om adrian banyak makannya." Tebak aqilla membuat semua orang di sana tertawa.

"Ye? Mana ada aku makan banyak!? Lagian yang kamu pesankan, semua makanan nya hanya seumil. Gimana nggak makan banyak,." Jawabnya asal.

"Iss maruk, om adrian nya." Ujar aqilla namun tangan adrian mulai usil. Ia pun mulai menarik pelan hijab aqilla.

"Bundaaaaa!?." Teriak aqilla yang taj terima, jika hijab nya ditarik.

"Aduh sayang ampuuunn!!!!?." Pekik adrian yang merasakan nyeri di pinggang, akibat cubitan ulfa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sherly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebencian seorang shely seri 2

Ke'esokan hari aldi pun bangun tidur lalu segera ia mandi, dan pergi berganti baju yang terlihat formal, namun tidak buat istrinya, yang mulai curiga akan kepergian suaminya, saat aldi keluar kini una menatapnya dengan tatapan yang tak bersahabat.

"Mau kemana kamu mas?." tanya una dengan menelisik, setiap pakai'an suaminya dan mencium bagian tubuh suaminya.

"Mau ngelamar kerja." jawabnya dingin.

"Oh? Tumben pakai minyak wangi, jangan-jangan mau ketemu cewek ya?." tanyanya dengan tatapan curiga, sehingga membuat aldi kesal.

"Kamu mau nya apa sih!?. Suami mau ngelamar pekerjaan, bukannya didukung malah dituduh yang tidak-tidak, kemarin katanya suruh kerja sekarang mau mencari pekerjaan, malah di tuduh macam-macam." umpatnya membuat una pun terdiam.

"Iya oke? Maaf yaudah hati-hati?." ujar una pada akhirnya.

***

Ditempat lain shely pun bangun pagi, dan menyiapkan sarapan buat anaknya.

Kali ini menu yang ia buat bukanlah nasi goreng, shely hari ini membuat bekal susi yang lagi viral, nasi yang di uleni dengan memakai, rumput laut namun tak lupa mencampurkan sosis yag diiris memanjang, juga tak lupa memakai seledri, dan setelah tercampur dengan nsi, tinggal shely giling memakai rol khusus yang di buat susi.

"Hemm? Semoga sukak deh anak mamah ini." gumamnya setelah membuat menu bekal aqila.

Setelah nya untuk menu sarapan, ia membuat salat, shely setiap pagi tidak meminta asisten rumah tangga atau baby siter, untuk membuat sarapan hanya pagi dan sore saja, karna waktu buat anak baginys lebih penting, agar anak tak merasa jauh pada orang tua nya.

Jadi setiap sore pulang kerja shely sempatkan buat menu makan malamnya sendiri, sehingga aqilla tidak merasakan kesepian.

"Ibu ayah, aqilla! Sarapannya udah siap, ayo makan dulu!?." teriak shely pada anak juga kedua orang tuanya.

Bu ilma yang sehabis dari kamar aqilla, untuk membantu persiapan sekolah, dab di bantu baby siter nya. Kini mendengar anak nya memanggil, juga pak malik yang sehabis menyiram tanaman itu pun langsung keruang makan.

"Ibu ayah, eh aqil udah syantik sekali, siapa yang masangin hijab nak, tumben amat anak mamah memakai hijab." puji shely yang mencium kening anaknya,

Ya' aqilla nampak hari ini berbeda dari hari kemarin-kemarinnya, karna sebelum itu aqilla belum pernah sekolah memakai hijab, sehingga kali ini membuat seorang shely Qumairah, tertegun melihat anak nya berhijab.

"Hehe, mamah apa'an sih? Ini yang ajarin oma?." ujarnya yang melirik bu ilma yang tersenyum kepadanya.

"Hmm, jadi anak mamah udah berhijab nih, oke baik mamah nanti sepulang kerja bawain hadiah buat aqil, tapi boleh mamah minta sesuatu?." kini shely pun memberikan pertanyaan buat aqil sehingga ia pun mengangguk dan.

"Boleh mah, mau tanya apa?." jawabnya di sela-sela makannya.

"Mamah minta aqil jangan lepas hijab ya, sampai sepulang sekolah harus dipakai terus, nggak boleh dilepas? Bisa penuhin permintaan mamah." ujar shely kini aqil pun berpikir sejenak, sebelum menjawab pertanyaan mamahnya.

"Insya allah mamah, aqil tidak akan melepas hijabnya, tapi kalau aqil lupa tolong ya mamah sama oma tegur aqil." jawaban itu pun sontak membuat semua diruang makan terkejut, karna belum pernah anaknya berkata bijak seperti itu.

"Eh anak mamah pinter jawabnya, yang ngajarin siapa nak!?." tanya shely.

"Itu mah mbak dinira, kemarin mbak ngajarin aqil ngaji juga, dan suara mbak dini bagussss!? Banget." puji aqil pada dini yang berada di belakang aqil, dengan menggendong tas sekolah anak yang diasuhnya.

"Hmm, masak sih." ujar shely yang mencubit pelan hidung bagir kecil itu, sambil menatap dini yang menunduk.

Ya' dini anaknya pak amin, satpam di depan rumahnya. Pak amin pertamanya pemulung, yang berusaha untuk menyekolahkan anaknya di pesantren, sehingga sampai ke tamat SMK, sehingga pemulung yang bernama pak amin itu, dulu dia menolong shely saat ia kecopetan, dan shely pun memberikan beberapa lembaran kertas, namun pemulung itu menolak, sehingga meminta pak amin menjadi satpam dirumahnya, dan saat dinira lulus pak amin ingin meminjam uang dengan jumplah lumayan banyak, karna untuk menebus ijasa anaknya yang nunggak 4 tahun, sama ingin mencari kontrakan.

Namun seketika shely tersenyum, dan memberikan sejumlah uang tunai 9 juta, untuk transport nya meminta pak amin membawa mobilnya, juga dibawakan uang buat jalan sekaligus ambil ijasanya, karna mungkin jarak nya jauh didaerah bogor, jadi hati shely tak tega jika pak amin dimintanya buat naik bus, sehingga meminjamkan mobil rumah buat jemput anaknya, namun pak amin tak bisa nyetir sehingga pak dodi supir shely lah yang mengantarnya.

Setahun kemudian anak pak amin mencari lowongan pekerjaan, dan shely pun berisiatif untuk menjadikannya baby siternya aqil.

"Trimakasih dinira kamu sangat berharga disini, bisa mengajarkan anak saya banyak hal tentang ilmu yang kamu punya, dari pesantren sekali lagi trimakasih, kamu bukan lagi asistenku kamu adik angkatku sekarang, jadilah guru les ngaji anakku, ajarkan dia banyak hal yang kamu miliki di pesantren." Pinta shely kepada dinira sehingga membuat wanita berhijab itu mengangguk lalu tersenyum.

"Udah ayo makan, dini kamu sekalian sini makan?." ajak pak malik namun dini menggeleng.

"Enggak pak, nanti saja saya juga belum lapar." tolak dinira halus.

"Yasudah nanti kami kan pergi semua, saya dan istri saya mau ke toko bentar bantuin shely, jadi kamu nanti jemput aqilnya pakai motor saja ya, ingat hati-hati lo?." ujar pak malik.

"Baik pak." jawab dinira sopan.

...

Disisi lain aldi pun sudah sampai di kantor shely, lumayan jauh namun demi bertemu anaknya ia pun rela, menghabiskan uang yang bekerja dari ladan, dan kerjaan itupun istrinya tidak tau sehingga ia bisa mengambilnya kapanpun.

"Nah ini dia kantornya, nggak salah lagi?." gumamnya setelah sampai di depan gerbang.

Kini securty didepan gerbang pun sangat penasaran, karna yang datang bukanlah kariyawan kantor, ia pun gegas keluar pos dan menghampiri orang tersebut.

"Permisi? Mau cari siapa ya?." tanyanya sopan.

"Begini pak, saya kesini mau mencari lowongan, apakah ada pekerjaan buat saya pak?." jawabnya sopan. Sehingga membuat penjaga itu menautkan alisnya.

"Apa udah pernah bekerja pak." tanyanya lagi.

'Duh ini satpan kok, kaya wartawan aja kan yang harus nya bertanya itu bos kamu dodol' batinnya.

"Hmmmh, saya pernah pak dodi, boleh saya melamar pekerjaan disini, saya lulusan smk saja." jawabnya sambil mengulurkan map, berisikan berkas-berkas aldi.

Kini pak dodi pun nampak berpikir sejenak, sehingga pamit hendak menelpon, sekertaris bosnya.

"Sebentar saya telpon sekertarisnya duly, ada lowongan apa nggak?." ujarnya dan masuk ke pos untuk memanggil orang dalam.

"Halo bu, ini ada orang yang melamar pekerjaan, oh iya bu tapi lulusan SMA jadi di perbolehkan bu, oke baik bu." lalu pak dodi pun mematikan teleponnya, dan berlari ke gerbang lagi untuk mempersilahkan aldi masuk.

"Mari saya antar ke bagian intervw, dan anda boleh duduk disana sebentar nanti tunggu si bos datang." jawabnya sopan, aldi pun mengangguk lalu duduk di ujung yang di tunjuk pak dendi tadi, dan dodi tak lupa meminta divisi aldi untuk di cek.

Saat pak dendi tiba didepan pintu, ia pun mengetuk secara perlahan agar yang didalam tidak merasa terganggu.

"Iya masuk." teriaknya dari dalam sehingga pak dendi membuka gagang pintu, dan menampakkan wanita yang sedang memainkan laptop.

"Permisi bu? Ini ada berkas kariyawan baru." ujarnya setelah masuk kedalam, lalu memberikan 2 map dari si pelamar.

"Ya sudah pak, trimakasih sekarang bapak boleh kembali bekerja!?." ujarnya dan pak dendi pun mengangguk.

Setelah di rasa semua beres kini aya pun, kembali merapikan semua berkas yang akan buat meting nanti, namun sebelum itu ia memberi tahu si bosnya.

"Hallo bu, ini berkas sama si pelamarnya sudah siap, dan nanti ada meting jam 10:20 apakah bisa." ujarnya.

"Baik, semua sudah lengkap? Dan proposal pak wisnu tolong disiapkan, karna kita ada kerja sama nanti di kantor seseorang, oh ya kantor yang akan kerja sama nanti namanya, kantor defansyah, jadi siapkan segala kerja samanya." jelasnya dari sebrang sana.

"Maaf bu, apa ibu sudah ada janji sama pemilik kantornya." tanyanya untuk meyakinkan.

"Sudah saya kenal betul sama pemegang nya, jadi sudah baik kamu siapkan saja berkasnya, dan berkasnya ada di ruangan saya cari aja di tumpukan buku kemarin, toling cari ya, saya sekarang berada di jalan menuju kantor." pintanya sebelum menutup panggilan.

"Ba-baik bu saya cari dulu!?." ujarnya lalu aya pun memutuskan panggilan, dan, segera mencari proposalnya.

Shely yang sampai di loby kantor, ia pun segera meminta satpamnya seperti biasa, memakirkan mobilnya dan dirinya bergegas masuk kedalam ruangan.

Disisi lain aldi yang sedang menunggu untuk intervw, matanya tak sengaja melihat penampilan shely yang kini jauh kata indah.

"Shely sungguh cantik kamu? Tapi apakah kita mbisa bersatu kembali, mungkin juga kamu sekarang sudah membenciku, maafkan aku shely yang sudah menyia-nyiakan kamu." gumamnya sehingga matanya pun mengembun.

.

Lif telah terbuka dan menampilkan shely, dengan memakai rok brukat dan hem yang panjang, juga yang lebih bikin mempesona lagi, hijab panjang hanya di selempangkan saja, membuat nya semakin memancarkan keindahan dalam setiap kali tersenyum.

"Selamat pagi bu." sapa aya, shely pun tersenyum.

"Pagi ay, oh ya siapa yang mau melamar." tanyanya dan aya pun memberikan map lamaran.

"Ini bu, dan ini." ucapnya sambil memberikan 2 map, shely hanya manggut-manggut setelah membuka map yang satunya, kini giliran map yang satunya, matanya membulat seketika.

'Aldi setyo laksono?.'batinnya sehingga membuat asistennya terheran-heran, sehingga memberanikan bertanya pada bosnya.

"Ada apa bu, dengan map yang ini, apakah ada kesalahan lamaran?." tanyanya membuat shely menggeleng.

"Mmmh, yang satu sepertinya saya tidak asing nama aji?." gumamnya.

"Jadi gimana bu?." tanyanya.

"Sebenernya saya penasaran dengan namanya aji, mmh, jadi tolong ini taro di bagian gudang aja, kalau aldi sepertinya kasih aja di bagian ob." jawabnya.

'Mas aldi apa yang kamu cari di kantorku, apa kamu mau menanyakkan anak kita, mmh, baik aku akan menjawabnya ketika kita bertemu nanti.'batin nya dengan senyum sinisnya.

Bersambung.

1
Sulfia Nuriawati
Luar biasa
momoy: terimakasih, bab berikutnya makin seru lagi kak, tapi maaf masih pemula.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!