Lady Clarisse 2 (TRANSMIGRASI)

Kini aku duduk di atas ranjang kamar dengan Clarisse yang juga duduk di atas meja rias.

Masih di hari yang sama dan saat ini hujan masih sangat deras. Aku kembali menunggu penjelasan dari jiwa Clarisse yang saat ini sedang menatap ku sambil tersenyum.

"aku sungguh tidak mengerti apa yang kau ucapkan nona Clarisse. Bukan kah itu sangat tidak mungkin jika jiwa kita berada di satu tubuh yang sama. sangat banyak pertanyaan yang ada di kepala ku saat ini dan aku memerlukan jawaban nya".

"baiklah aku akan menjawab pertanyaan mu semampu ku". ucap bayangan yang saat ini masih menatap ku dengan senyuman nya.

Aku segera melontarkan beberapa pertanyaan kepada Clarisse si pemilik tubuh yang saat ini aku tempati. Namun jika di lihat lagi keadaan ini seperti kami adalah saudara kembar yang wajah nya sangat mirip.

"kenapa aku bisa berada di tubuh mu saat ini?" pertanyaan pertama yang sangat ingin aku ketahui jawaban nya.

"aku yang membawa mu ke dunia ini dari dunia mu yang paralel itu." satu kalimat dari Clarisse membuat ku mengernyitkan kening.

Dunia paralel? Tempat tinggal asli ku sebuah dunia paralel bagi nya? Yang benar saja.

"kau menyebut dunia ku dunia paralel?" ku lihat bayangan tembus pandang itu mengangguk polos menjawab pertanyaan ku.

"kau tau dunia ku itu dunia yang normal dan nyata bukan dunia paralel. semestinya dunia mu lah yang tidak nyata, tempat ini dunia novel menurut ku!" sambung ku lagi untuk menjelaskan kesalahpahaman tentang makna dunia kami masing-masing.

Tapi bayangan Clarisse malah tertawa terbahak-bahak. Dan itu malah membuat ku kembali menatap nya dengan heran.

"hahaha.. Ini bukan dunia novel Rahma. Seperti nya kau salah sangka dengan apa yang kau baca saat itu!".

"maka nya jelas kan pada ku secara detail Clarisse jika tidak maka aku tidak akan membantu mu sama sekali walaupun aku terjebak di tempat ini aku".

Aku sedikit kesal dengan segala misteri tentang kejadian yang aku alami semenjak berada di tempat ini.

Mendengar ucapan serius ku tadi Clarisse juga ikut memasang wajah yang juga serius.

"Baiklah Rara kau akan menjelaskan semua nya secara detail dan kau tidak boleh menyela penjelasan ku sedikit pun!"

Aku mengangguk mengerti untuk menyetujui ucapan nya.

"aku sudah mengulang kehidupan sebanyak 100 kali. Kehidupan ku terus berputar di tempat tidak ada perubahan, sebanyak apapun usaha ku untuk mengubah nya aku kembali kehilangan nyawa. Bahkan dengan cara yang berbeda-beda tapi dengan orang yang sama. Yaitu Alexander Maximilians. Pria itu bak sebuah garis takdir yang aku miliki".

Aku terkejut mendengar pernyataan dari Clarisse jika dirinya sudah mengulang kehidupan hingga sebanyak itu. Dan tetap mati, bukan kah itu bodoh.

"berhenti mengatakan jika aku jodoh Rara!! Dan dengarkan cerita ku sebelum kau menilai nya. Aku akan melanjutkan cerita nya. Setelah kehidupan ku yang ke 100 aku lelah dan kepala ku hampir mau pecah karena seluruh ingatan di 99 kehidupan ku bertengger di kepala ku. Di kehidupan ke 100 ku aku meminta kepada Aluna sebuah saran agar aku terbebas dari kutukan ini. Dan Aluna mengatakan jika aku harus mencari jiwa pengganti untuk melalui takdir ku sendiri".

Aku tidak ingin mengatakan jika diri nya bodoh tapi tindakan nya menunjukkan jika dia bodoh. Kenapa dia lelah saat mengulang untuk ke 100 kali kenapa tidak pada hitungan 3 atau 4 kehidupan nya.

Ini sampai 100 kali mengulang kehidupan!! Bukankah ini sangat gila.

"yah aku memang gila Rara. Aku yakin kau tidak akan percaya ataupun mengerti apa yang aku lalui. Ayo pegang tangan ku dan aku akan menunjukkan seluruh nya masalah yang sedang ku hadapi saat ini!". Ucap Clarisse yang lagi-lagi membaca pikiran buruk ku tentang diri nya.

aku segera turun dari ranjang dan berjalan ke hadapan jiwa Clarisse dan menyentuh tangan nya yang hanya sebuah bayangan.

Benar saja saat aku menyentuh tangan nya, jiwa Clarisse menarik tangan ku dan membawa ku masuk ke dalam cermin rias tempat tadi dia keluar.

Aku terkejut bukan main dengan keadaan ini. Aku seumur hidup ku. Ini kali pertama aku masuk ke dalam sebuah cermin. Bukan kah ini benar-benar sensasi cerita fantasi. Ada rasa sedikit takut dan juga penasaran dengan jiwa petualang.

"Clarisse kau akan membawa ku ke mana?" aku sungguh penasaran.

"aku akan memperlihatkan mu bagaimana aku menjalani hidup ku dengan kutukan waktu yang menjerat leher ku".

Kami berdua sampai di sebuah ruangan besar berwarna putih tanpa ada jendela dan juga pintu. Ruangan ini banyak sekali cermin yang mengambang di udara. Bahkan aku bisa dengan mudah melihat wajah ku dari cermin-cermin tersebut. Wajah ku yang asli dengan tubuh ku yang juga asli bukan milik Clarisse. Aku sedikit girang melihat wujud asli ku saat ini.

"tempat apa ini? Ruangan cermin yang mengambang!". entah kenapa aku sangat antusias melihat tempat-tempat Fantasi seperti ini.

"ini sebuah ruang di mana seluruh ingatan ku terkumpul".

Seketika seperti sebuah reflektor cermin-cermin itu memunculkan sebuah adegan demi adegan tentang perjalanan hidup seorang lady Clarisse.

Banyak sekali kehidupan yang dia lalui. Cara mati yang berbeda-beda, dan cara pelarian hidup yang juga berbeda-beda. Wanita ini selalu kembali di waktu yang sama dan juga mati di waktu yang sama dengan orang yang sama namun dengan kejadian yang berbeda.

Terlihat berbagai macam kematian sudah di lalui Clarisse. Terbunuh Alexander dengan sengaja dan tidak sengaja. Belum lagi para penyihir hitam yang masih mengincar diri nya juga terpampang di salah satu cermin.

"Bukankah ini sangat keren, walaupun aku turut bersedih dengan kehidupan yang kau jalani tapi perasaan ku sekarang sedang merasa takjub dengan ruang cermin milik mu. seperti sebuah TV dan juga komputer dengan proyektor nya".

"apa itu TV dan komputer?" tanya Clarisse yang kini berdiri di sebelah ku. Dalam wujud yang padat saat aku menolehkan kepala ke arah nya.

"itu benda ajaib yang bisa melakukan apapun. benda sihir dari dunia ku tinggal sebelum ini". ucap ku secara asal menjelaskan tentang alat elektronik itu ke arah lady bangsawan yang berpenampilan seperti bangsawan di abad pertengahan Eropa.

Mendengar penjelasan random ku itu wajah Clarisse terlihat bingung.

"sudah lah tidak usah di pikirkan nanti setelah aku bisa kembali ke dunia ku maka aku akan membawa mu dan menunjukkan bagaimana hebat nya dunia ku. Itu pun kalau aku bisa kembali".

" kau bisa kembali Rara setelah kau berhasil menghentikan kutukan waktu yang mencekik leher ku!"

Setelah mengatakan hal itu sebuah adegan di dalam cermin itu menghentikan aksi ku.

astaga dari sini aku melihat keadaan ku yang sangat mengenaskan dan sekarang sedang koma di rumah sakit. dengan alat-alat yang menopang kehidupan ku.

Tubuh kosong itu jiwa nya sedang berada di dunia novel saat ini??