NovelToon NovelToon
Anak Yang Tak Di Inginkan

Anak Yang Tak Di Inginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Duda / Mengubah Takdir
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Dini Nuraenii

Dalam keluarga yang terhormat dan terpandang, Andi dan Risma hidup bahagia dengan dua anak laki-laki mereka. Namun, kebahagiaan itu berubah menjadi tragedi ketika Risma meninggal setelah melahirkan anak ketiga mereka yang diberi nama Annisa.

Andi yang sangat mencintai Risma, tidak dapat menerima kenyataan bahwa Annisa adalah penyebab kematian istrinya. Ia membenci Annisa dan tidak pernah menyentuhnya, bahkan ketika Annisa dewasa dan menderita penyakit serius.

Annisa yang sadar ayahnya membencinya, selalu mencari cara untuk mengambil kasih sayang Andi. Ia berusaha untuk menjadi anak yang baik dan membuat ayahnya bangga, namun Andi tetap tidak mau menerima Annisa.

Kisah ini menggambarkan konflik antara cinta dan kebencian, serta perjuangan Annisa untuk mendapatkan kasih sayang ayahnya. Apakah Annisa dapat membuat Andi mengubah pendapatnya dan menerima Annisa sebagai anaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dini Nuraenii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Hari sudah mulai gelap ,selesai salat maghrib Annisa pamit kepada buk Sari dan buk Mirah untuk berkunjung ke rumah Anton, Annisa sudah merindukan kakak , dan kakak ipar - nya itu,terlebih nenek - nya meminta agar mereka datang besok jadi sekalian saja pikir Annisa.

Annisa berangkat menuju rumah Anton di antar supir - nya, sementara Aris masih ada jam kuliah malam ini , jadi tak bisa sering di rumah.

"Assalamualaikum kakak ku!" Annisa mengetuk pintu rumah Anton dengan kencang ,tak sabar untuk bertemu kakak - nya itu.

"Waalaikumsalam, ih kamu ini mau bertamu atau ngajak ribut sih ca ? " Anton membuka kan pintu untuk Annisa sambil mengomel karena adik nya ini sangat ribut.

"hehe.. maaf kak abis nya lama  " Annisa nyelonong masuk ke rumah Anton dan mendudukan diri - nya di sofa.

"tumben malam - malam kesini ? , kenapa gak   sore aja , berantem sama papa kah?"

Anton bertanya pada Annisa ,hari sudah gelap dan Annisa datang berkunjung membuat Anton bertanya - tanya.

"jangan suudzon woy , aku di suruh nenek buat ajak kakak kerumah besok  , kata nya mau ada yang di sampein" jawab Annisa.

"oh gitu , lah kan kamu bisa telepon aja dih,  cape - cape kesini" ujar Anton.

"ih kakak gak suka yah aku kesini ? yaudah aku mau pulang ah ! " Annisa berpura - pura ngambek dan berdiri.

"ih enggak gitu ,kakak khawatir kamu keluyuran malem - malem" Anton menenangkan Annisa.

"hahaha iya iya tenang aja ,lagian aku sama pak supir, tapi kakak iparku yang cantik kok gak kelihatan ?" Annisa yang tak melihat Mirna pun akhir nya bertanya.

"kakak kamu itu lagi pengajian ibu - ibu di mesjid nanti pulang nya abis isya ,tunggu aja" jawab Anton.

"gak ah , aku mau jajan ke minimarket ,sini minta duit" Annisa memalak anton.

"Ishh mata duitan dasar"

Anton yang gemas mengeluarkan tiga lembar uang pecahan seratus ribu dan memberikan nya pada Annisa.

"duit kamu banyak tapi masih minta " ejek Anton.

"duit kakak lebih banyak jadi harus berbagi ,jangan pelit nanti rejeki nya sulit" Annisa membalas ejekan kakak nya ,dan berhasil mendapat jitakan istimewa di kepalanya, Annisa meringis lalu membalas jitakan kakak nya itu ,mengulang kelakuan mereka sejak dari kecil dulu.

"yaudah ,dadah , Ica mau jajan ,besok pagi - pagi dateng nya yah kasian nenek lagi sakit,salam buat kak Mirna yah " Annisa berpamitan pada Anton dan bergegas menaiki mobil nya.

"Iya ca dadah ,jangan kemalaman yah pak supir kalau dia susah pulang seret aja ! " Anton berteriak,pak supir dan Annisa hanya tertawa mendengar perintah Anton itu.

"mau kemana lagi ca?" tanya pak supir yang juga sudah akrab dengan Annisa.

"ke minimarket dulu ,habis itu anter ke rumah sakit tempat papa di rawat waktu itu loh " perintah Annisa yang berniat untuk menjenguk Farhan.

"loh mau apa ke rumah sakit ?" tanya pak supir keheranan.

"mau jenguk temen aku " jawab Annisa ,pak supir yang sudah mengerti akhirnya menjalan kan mobil nya , untuk mencari minimarket terdekat sebelum mereka pergi ke rumah sakit.

Annisa membeli beberapa makanan dan minuman , juga coklat untuk dinikmati bersama Farhan nanti, setelah berbelanja Annisa segera pergi ke rumah sakit.

Setelah sampai, Annisa bersenandung ria memasuki rumah sakit, dan menaiki tangga menuju lantai dua tempat Farhan di rawat.

"loh kok gak ada ?" Annisa bingung karena Farhan tak ada di ruangan ranjang nya rapih, namun barang - barang Farhan masih ada di ruangan ini, Annisa yang bingung berjalam menelusuri lorong lantai dua ,mencari keberadaan Farhan ,namun tak kunjung ia temukan Annisa turun ke lobi rumah sakit untuk bertanya pada resepsionis.

"Maaf bu , pasien yang nama nya Farhan di lantai dua ruang VIP kok gak ada yah ? " tanya Annisa.

..

"uhukk.. uhukk ! " 

buk Sari terus saja batuk , dada nya sudah terasa sakit karena batuk yang tak kunjung sembuh.

"Ibu harus di rawat , kondisi ibu sudah lemah pak Andi "ucap Dokter yang memeriksa keadaan buk Sari.

Andi yang khawatir dengan kondisi buk Sari, memanggil Dokter ke rumah nya untuk memeriksa kondisi kesehatan buk Sari ,karena buk Sari tak ingin pergi ke rumah sakit.

"iya dok ,tapi masalah nya ibu saya tak ingin di rawat di rumah sakit , udah gak bisa di bujuk lagi Dok" Andi menjelas kan situasi nya kepada Dokter.

"baiklah pak,kalau begitu biar kita siap kan alat medis dirumah saja , karena kalau di biarkan kemungkinan kondisi buk Sari akan semakin parah, hanya saja biaya operasional dan perizinan nya cukup mahal pak " Dokter memberi Andi pilihan untuk merawat buk Sari di rumah.

"baik Dok , saya tidak masalah soal biaya tolong secepat nya di urus yah dokter saya tidak mau ibu saya semakin parah" Andi menyetujui saran Dokter untuk merawat buk Sari di rumah.

..

" Huh.. huhh..!"

Annisa berhenti berlari dan menenangkan nafas - nya , setelah bertanya pada resepsionis tadi ,ternyata Farhan di pindahkan ke ruang ICU karena kondisi- nya yang memburuk.

Annisa berlari menuju ICU terlihat Farhan yang tak berdaya , tubuh - nya di pasangi berbagai macam alat medis.

Annisa tak di perbolehkan untuk mendekati Farhan ia hanya bisa melihat Farhan dari kejauhan, air mata tak bisa Annisa tahan lagi, Annisa menangis melihat kondisi Farhan saat ini.

Malam mulai larut , Annisa memutuskan untuk pulang agar tak ada omelan dari sang papa.

"Ica kok nangis ? " pak supir khawatir melihat Ica yang menangis.

"temen Ica di ICU pak parah sakit nya , sementara Ica gak bisa bantu apa - apa cuman bisa liatin dia yang gak berdaya " jawab Annisa menjelaskan alasan - nya menangis.

"Ya Allah kasian yah ca , kita doain aja temen kamu segera di beri kesembuhan yah"

"Aamiin"

Annisa mengangguk menyetujui pak supir , mobil pun melaju dengan sedikit lebih cepat,karena Annisa tak mau telat sampai di rumah.

..

"Dari mana aja kamu hah? nenek lagi sakit kamu malah main ,dasar gak guna !"

Belum sempat Annisa mengucap salam Andi sudah menyambut nya dengan terguran dan amarah, Annisa hanya memandang ayah nya tanpa menjawab dan langsung menuju kamar buk Sari.

"Ya Allah nek ! kok jadi gini"

Annisa terkejut melihat sang nenek yang kini tengah di pasangi infus dan juga alat pengukur detak jantung , Annisa sekilas membayangkan kondisi Farhan yang juga sedang di rawat intensif di ICU.

"nenek udah gak sadar dari tadi kamu pergi ca jadi langsung di pasang alat medis" buk Mirah menjelaskan pada Annisa.

"nek ? Ica pulang nek Ica udah sampein pesan nenek buat kak Anton ,besok kak Anton sama kak Mirna bakal kesini pagi - pagi " Annisa berbisik di telinga buk Sari, seraya menggenggam tangan buk Sari namun tak ada respon dari buk Sari.

"Nek ?" Annisa mencoba membangun kan buk Sari dan melirik buk Mirah yang mulai berkaca - kaca takut ditinggalkan buk Sari.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!