LANGIT YANG SAMA

Saat ini Nero dan Bianca sudah tiba di Indonesia setelah menghabiskan waktu lebih dari 17 jam. Mereka disambut oleh anggota Tiger Black dan tak lupa juga, kedua sahabat Bianca.

"Welcome bro" sapa Avid yang melihat kehadiran Nero.

"Hai.., My besty. Kamu lama banget sih disana" ujar Yuna cemberut.

"Hallo, guys. I'm sorry, kalo aku lama disana." ujar Bianca tersenyum kearah sahabat-sahabat nya.

"Hai guys" balas Nero singkat.

Akhirnya mereka kembali bersama, Nero dan Bianca menaiki sebuah sedan yang memang sudah siapkan untuk menanti kepulangan mereka, dan dikawal oleh beberapa anggota Tiger Black.

Sesampainya mereka di rumah mewah milik Nero dan Bianca. Mereka disambut oleh dua orang pelayan, yang memang sudah menanti kepulangan mereka.

Papa dan Mama Nero juga Bianca tidak tinggal dengan mereka, kedua orangtua Nero dan Bianca membangun bisnis di London, dan tidak pulang ke Indonesia kecuali ada hal berkepentingan. Sementara Nero dan Bianca memilih tinggal dikota kelahiran mereka, daripada harus repot-repot pindah.

"Bi, Lo udah tau belum tentang berita yang lagi viral banget disekolah" tanya Yuna, sedangkan Audrey hanya memutar bola matanya malas, karena Yuna sedari kemarin hanya membahas tentang siswi baru yang sama sekali tidak penting.

"Gue liat komut kok" balas Bianca sambil melangkah menuju dapur

"Apa Lo ga merasa tersaingi gitu?" tanya Yuna lagi, kini terlihat serius

Sedangkan Bianca yang ingin meminum air, menghentikan pergerakannya dan menoleh kearah Yuna. "Maksud Lo?" tanya nya mengerutkan kening.

"Dari yang gue denger nih ya, dia bukan pacarnya Geovan, and Lo pasti ngerti maksud gue apa" balasnya tersenyum penuh arti.

"Lo tau darimana?" tanya Audrey yang akhirnya kepo

"Gue ga sengaja denger, kemarin pas mereka lagi dikantin sekolah" jelas Yuna, lalu menyodorkan handphone nya kearah kedua sahabatnya.

"Nih liat, followers Instagram nya aja udah ngalahin Jennie Blackpink, belum Tiktok, apalagi Tweet." jelas Yuna menggebu-gebu.

"Dia Influencer?" tanya Audrey, sementara Bianca masih memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi selanjutnya.

"Maybe, aku cek postingan nya dia tuh keren-keren banget" heboh Yuna

" Lo kok muji dia sih" kesal Bianca, karena Yuna secara tidak sadar telah memuji siswi baru yang akan menjadi rivalnya.

"tau tuh, aneh" timpal Audrey

Sementara Yuna yang sadar dengan kata-katanya tadi segera meralat agar kedua sahabatnya itu tidak marah

"E-eh, bukan gitu, maksud aku tuh dia ntar bisa jadi saingan berat Bianca buat dapetin Langit, dan satu lagi, dia berpotensi besar untuk merebut kepopuleran kita disekolah" jelas Yuna

"Bener juga" balas Audrey

"Ga Kairen, ga Alsa, sekarang nambah lagi saingan kita" lanjut Audrey kesal.

"Kita bisa atasin dia, karena dia cuma hama.So, ga usah khawatir, dia gabakal bisa rebut kepopuleran kita." terang Bianca dengan penuh percaya diri.

"Terus Langit?" tanya Yuna

" Sejauh ini belum ada tanda-tanda kalo Langit berinteraksi sama gadis itu." jawab Bianca

"Tapi masih ada kemungkinan kan, kalo ank baru itu suka sama Langit.Secara dia kan join juga di circle mereka." timpal Audrey

"Ah, udah. Kita bisa pikirin itu belakangan, sekarang karena Bianca udah balik, gimana kalo kita shopping" ujar Yuna dengan semangat empat lima.

"Ide bagus" balas Bianca

Sekarang kita beralih ke Nisya, Nisya kini sedang berdiri didepan cermin full body. Ia memperhatikan kembali penampilannya dari atas sampai bawah, apakah ada kurang atau jelek dari penampilannya.

"Udah oke deh, kayaknya." gumamnya sambil terus berputar didepan cermin.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu yang lumayan keras membuat Nisya menghentikan aktivitasnya, dan berjalan menuju arah pintu.

Ceklek

"Ampun..., deh, tuan putri Yuminzo. Aku nungguin nya udah lumutan loh!" semprot Angelyca yang sedari tadi sudah menunggu dibawah.

"Hehe.., sorry kak, aku tadi bingung mau pakek baju yang mana." cengir Nisya tanpa dosa.

Sementara itu Angelyca menghela napas pelan, memang selain ratu mood swing Nisya juga ratu fashion, ia tidak akan bisa keluar apabila penampilan belum sempurna, ia akan menelisik sampai berkali-kali sampai dirasanya itu pas, baru ia akan berangkat.

"Yaudah yuk.., kemarin katanya mau jalan-jalan, happy-happy.Nanti keburu waktu habis.Ingat Time is money, jadi kita ga boleh buang-buang uang." ujar Angelyca menarik lengan Nisya.

"Mang iya, kalo ga boleh buang-buang uang, terus ngapain orang-orang pada shopping" tanya Nisya heran.

"Mulai deh" batin Angelyca memutar bola matanya malas.

Saat kedua gadis berbeda usia itu sudah turun dari tangga, mereka langsung menghampiri Lio Daddynya Nisya untuk meminta izin terlebih dahulu.

"Dad, Nisya keluar sama kak Angel ya.." beritahu Nisya

"Oke, tapi kalian berdua harus hati-hati, jangan ngebut bawa mobilnya, jangan pernah berkenalan dengan orang asing dan--" belum selesai Lio mengucapkan kalimat selanjutnya, Angelyca buru-buru memotong perkataannya.

"Uncle yang sangat-sangat tampan, kami akan aman, ok, kami cuma mau ke mall, ga akan keluyuran kemana-mana, Uncle tenang aja, tuan putri Yuminzo Nisiyaki Algara, akan kembali dengan selamat dan tanpa lecet sedikit pun" ujar Angelyca yang sedikit lebay.

Tanpa menunggu jawaban dari Lio, Angelyca langsung menarik tangan Nisya, dan membawanya masuk dalam mobil.

"Huh!, aneh banget sih Daddy kamu lama-lama." ujar Angelyca yang kini sudah berada didalam mobil. Sementara Nisya hanya terkikik mendengar ucapan Angelyca.

BASECAMP ATERIX

" Jadi Lo mau jalanin misi apa sih, geo?" tanya Jo yang belum tahu misi apa yang akan dilakukan oleh sahabatnya itu.

Geovan Darrendra, adalah putra dari Darren sepupu Lio. Kakek geo dulu adalah seograng mafia, yang bukan hanya terkenal di Indonesia saja, tapi seluruh penjuru dunia tahu siapa kakek dari seorang Geovan Darrendra. Hingga sang kakek meninggal, kini Daddy nya lah yang menggantikan posisi pemimpin organisasi dunia bawah itu.

Bukan hanya Daddy nya Geovan saja, tapi Lio, Axton dan juga Robby ayahnya Langit, merupakan bagian dari organisasi itu. Identitas mereka tak pernah tercium oleh media atau pembisnis lainnya. Karena mereka sama-sama ahli dalam menjaga rahasia keamanan klan.

Dan sekarang Geovan, satu-satunya putra yang dimiliki oleh Darren, juga akan menggantikan posisi nya apabila Darren sudah tiada, atau jika ia akan mundur.

"Misi berantas hama" jawab Geovan singkat

" Halah, Lo kan selalu berantas hama" ejek Mario.

"Oke, sekarang siapa tujuan Lo." tanya Kairen yang ikutan penasaran

"Janji kalian ga bakalan kasih tau Nisya" tanya nya serius memperhatikan satu persatu sahabatnya.

"Emang kenapa, kalo dia tahu?" tanya Alsa bingung

"Ini tu, ada sangkut pautnya sama dia" ujar Geovan lagi.

"Maksud Lo" tanya Jo yang semakin penasaran

"Gue bakal kasih tau, asal Lo semua ga ember" ujar Geovan sambil menyeruput es teh nya.

"Enak aja, Lo bilang kita ember.Emang sejak kapan mulut kita ember" sungut Alsa kesal.

"My girl lovely, maksud Geo, kita ga boleh kasih tau Nisya, and ga boleh keceplosan juga." jelas Mario menenangkan sang kekasih.

"Kalo ember sih, gue rasa enggak ya, tapi kalo keceplosan.." ujar Kairen memperhatikan Alsa

"Gue ga jamin, karena mereka sekelas" lanjut nya lagi.

"kan" balas Geovan ketus

Sementara Alsa yang menyadari mereka sedang membicarakan dirinya, langsung cemberut. Karena bagaimana pun, jikalau masalah ember, mulutnya tentu saja tidak sebocor itu, tapi kalo masalah keceplosan, jujur saja ia juga ragu, mulutnya itu sungguh sangat susah untuk dikontrol.

"Gue janji ga bakal keceplosan, iyakan My boy" Ujar Alsa mengiyakan kepada Mario.

"Iya, My girl." balas Mario tersenyum hangat

"Woi, malah nge bucin kalian pagi-pagi. Jadi gimana, jadi cerita apa kaga nih." celutuk Jo yang kesal dengan drama bucin pasangan ini pagi-pagi.

"Panjang ceritanya" balas Geovan malas.

"Dipersingkat" jawab Langit yang baru tiba di basecamp nya.

Semua orang termasuk Geovan menoleh kearah langit.Tak heran Langit memang seorang anak yang no basa-basi, ia tipe orang yang singkat, padat, dan gapakek lama.

"Cielah, bang bos baru nyampek, langsung maen nimbrung aja nih" gelak Jonathan, seketika wajah Geovan langsung cemberut. Walau dia adalah anak dari ketua mafia, tapi aura dan wibawa yang terpancar dari sosok Langit dapat membuat ia ciut.

"Kaya nya Lo udah tau, tanpa gue kasih tau" balas Geovan menatap kearah Langit

Sedangkan yang ditatap hanya mengangkat bahu, sambil duduk disamping Kairen.

"Ck, makin ga paham gue, sebenarnya ada apaan sih?" tanya Kairen kesal, karena baginya ini benar-benar sebuah kisah hidup yang memusingkan.

"Yaelah, malah drama tatap-tatapan nih bocah" ujar Mario yang diangguki oleh Alsa, Kairen dan juga Jo.

"Berisik" ujar Geovan dengan muka kesal.

"Jadi ga ngasih tau, misi Lo apa. Biasa nya Lo main cerocos aja, ini tumben malah nge drama"

Plak

"Lo ya Jo, diem dulu napa!" ujar Kairen kesal, karena sedari tadi sepertinya, sahabatnya yang satu ini sedang mengulur-ulur waktu.

"Jadi cerita gasih" kesal Alsa yang mulai bosan

"Oke, jadi gini--" ujar Geovan yang terhenti karena handphone nya yang berdering

Drtt--

"Gue angkat dulu" cengir Geovan lalu pergi ingin mengangkat panggilan dari kakaknya.

Seketika ruangan yang tadi tegang karena cerita yang akan disampaikan oleh Geovan berubah menjadi kesal karena dering handphone Geovan yang sangat tidak tepat waktu.

"Ck, padahal gue udah siapin popcorn" ujar Jo dengan semangkuk popcorn ditangannya.

"Bisa-bisanya" gumam Kairen menatap Jo dengan tatapan tidak habis pikir.

Sedangkan Langit hanya memasang tampang masa bodohnya, karena dia memang sudah tahu misi mereka.Meski tidak terlibat secara langsung dengan dunia bawah, ia sedikit tahu bagaimana sistem kerja dan hukuman disana.

🥰🥰 HAPPY READING 🥰🥰

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK READER 🤗