***++ Harus bijak memilih bacaan ya guys...
Malam panas satu malam ku dengan lelaki asing membuatku tidak bisa lepas dari lelaki itu. Belakang aku tahu ia adalah Dokter spesialis penyakit dalam di Rumah sakit Mamaku dan kebetulan lelaki itu adalah Dokter yang merawat mamaku. Ia srorang duda yang haus akan hubungan panas di atas ranjang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qolbie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8 DEAL.
"Kenapa kau diam saja? aku tidak memberimu pilihan jaminan lain aku hanya menginginkan tubuhmu saja karena aku sudah tahu sejak awal kau masih perawan saat tidur bersama denganku!"
ucapan laki-laki itu mampu membuyarkan lamunanku untuk beberapa saat bahkan saat itu aku yang memang tidak mengerti maksudnya meskipun aku tahu bahwa lelaki itu ingin tidur lagi denganku tetapi tetap saja aku belum mengerti inti pembicaraannya tersebut. Aku langsung beranjak dari tempat dan akan berlalu pergi begitu saja karena menurutku aku tidak bisa untuk duduk berlama-lama di sana karena sudah pasti Apa yang akan kita obrolkan selanjutnya adalah hal yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya.
"maafkan aku Pak Dokter sepertinya aku salah untuk datang ke tempat ini,"
aku langsung beranjak dari tempat akan pergi begitu saja bahkan saat itu aku ingin sekali berlari Namun karena aku harus menuruni anak tangga setelah keluar dari ruang kamar Dokter tersebut membuatku hanya bisa berjalan dengan cepat saja namun aku langsung menghentikan langkah kakiku tepat di ambang anak tangga setelah ada perasaan yang mengganjal di sana di mana Pak Dokter tidak menghentikanku seolah ia memberiku pilihan "Apakah aku harus maju atau aku harus mundur seperti saat ini."
"apa yang harus aku lakukan sekarang haruskah aku pergi dengan tangan kosong seperti ini? lalu aku harus meminta bantuan siapa? lalu aku harus meminta pinjaman di mana Apakah tempatku bekerja bisa memberiku pinjaman sejumlah uang? sepertinya itu tidak mungkin karena aku sudah 5 hari tidak masuk kerja karena insiden tempo hari,"
aku masih terus merasa gundah berkecamuk di dalam otaku Aku tidak tahu aku harus meminta bantuan pada siapa Sampai akhirnya aku tidak memiliki pilihan lain selain berbalik kemudian menaiki anak tangga itu lagi dan menanyakan dengan jelas maksud dan tujuan dokter tersebut mengatakan hal itu.
Aku mengetuk kembali pintu ruang kamar yang dokter itu tempati dan tanpa mempersilahkan aku masuk aku langsung membuka pintu itu begitu saja seolah aku sudah tahu bahwa Pak Dokter telah menungguku di dalam sana.
"Apa yang kau mau?"
"Emb... bolehkah aku bertanya maksud Pak Dokter berkata seperti tadi apa?"
"maksud kamu kata-kata yang mana?"
"Pak Dokter menginginkan tubuhku maksudnya? Apakah Pak dokter ingin tidur denganku dan memberiku uang lagi seperti kemarin? Apakah seperti itu?"
kali ini aku melihat senyum lembut tersenyum di ujung bibir lelaki itu ia pun menganggukkan kepala beberapa kali kemudian juga menggelengkan kepalanya beberapa kali.
"duduklah aku akan menjelaskannya,"
lelaki itu mempersilakan aku duduk kembali aku pun langsung melakukan apa yang ia inginkan yaitu duduk kembali di tempatku semula.
"Aku akan memberimu imbalan sejumlah uang setiap kali aku menginginkan tubuhmu Ya bisa dibilang seperti berkencan bedanya kalau berkencan mungkin akan berhubungan seks dengan percuma karena dorongan keinginan tapi kalau kali ini jelas aku akan memberikan imbalan setiap kali kita berhubungan badan. aku tahu kau masih kuliah pastinya kau membutuhkan uang ditambah lagi keadaan ibumu yang benar-benar tidak baik-baik saja seperti itu aku yakin kau datang kemari karena kau juga membutuhkan uang. aku tidak memanfaatkan keinginanmu itu tapi asal kau tahu saja aku juga memiliki keinginanku tersendiri karena aku adalah lelaki dewasa yang memiliki keinginan biologis yang seharusnya kau tahu sendiri seberapa kuat Aku melakukannya denganmu saat itu,"
"Gluk,"
Aku meneguk ludahku sendiri sekali teguk ketika aku mendengar apa yang lelaki itu katakan di mana beberapa hari yang lalu setelah aku berhubungan badan dengannya di hari yang sama aku langsung pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan kondisi perutku karena aku mengira jika saat itu aku mengalami kram perut seperti saat aku akan datang bulan atau sejenisnya tapi ternyata bukan. sakit yang aku alami tepat di bagian bawah pusatku ternyata karena hasil dari hubungan intim yang begitu panas. dan kebetulan dokter yang memeriksaku adalah teman dokter Rafandra Erlangga sendiri dan saat itu seolah memang dokter Rafandra sengaja untuk mencari tahu hasil pemeriksaanku karena ia berada di dalam ruangan yang sama ketika aku memeriksakan keadaanku.
"aku tidak memaksamu kalau kau tidak mau kau bisa keluar begitu saja tapi kalau kau mau kita bisa membahas selanjutnya,"
Ucapan dokter itu lagi membuyarkan lamunanku untuk beberapa saat di mana Aku merasa jika aku memang tidak memiliki pilihan lain selain aku harus mengiyakannya.
"bolehkah aku bertanya?"
aku melihat dokter itu menganggukkan kepalanya beberapa kali seolah ia akan menjawab semua pertanyaan yang akan aku ajukan padanya.
"Kenapa dokter menginginkan tubuhku sebagai gantinya? bukankah dokter bisa memberiku pekerjaan lain?"
"Hemz... untuk saat ini aku tidak membutuhkan pekerja lain karena semua pekerjaan di rumah ini sudah ada yang mengerjakannya dan pekerjaan yang ada di rumah sakit juga aku sudah memiliki asisten tersendiri tapi kalau urusan ranjang, Aku hanya ingin tubuhmu karena aku sudah tahu kualitas tubuhmu,"
lagi-lagi ucapan dokter tersebut menamparku seolah aku tidak bisa untuk memiliki pekerjaan lain selain sebagai penghangat ranjangnya.
"tapi apakah setelah aku mengiyakan apa yang dokter inginkan aku bisa bebas sesuka aku seperti saat ini maksudnya aku masih ingin kuliah aku masih ingat menikmati masa mudaku dan,"
suaraku tertahan karena dokter tersebut sudah langsung menyahut ucapanku.
"Kau tidak perlu merubah apapun tentang dirimu meskipun kau masih kuliah dan juga menjaga ibumu di rumah sakit. atau bahkan kau bisa keluar dengan siapapun yang kau inginkan hanya satu yang tidak aku perbolehkan kau dekat dengan lelaki manapun karena kedekatan laki-laki dan perempuan hanya akan membuat mereka ingin melakukan hubungan badan. dan aku tidak mau wanitaku tidur dengan lelaki lain selain aku. apa sekarang kau paham?"
aku menganggukkan kepalaku beberapa kali meskipun aku tidak paham akan semua yang dokter itu katakan tapi yang pasti aku paham satu hal yaitu aku tidak boleh dekat dengan lelaki manapun meskipun dalam hatiku Aku menyukai seorang lelaki yang ada di kampus ku. dan sepertinya aku harus menelan dalam-dalam perasaan sukaku itu pada lelaki tersebut karena sudah pasti Aku tidak akan pernah bisa untuk mengungkapkan perasaan kepadanya karena bisa dipastikan Mungkin aku akan menjadi simpanan dokter Rafandra sampai akhir masa kuliahku. karena sebelum masa kuliahku berakhir aku sudah pasti kan akan mencari pekerjaan yang layak untukku dan mendapatkan uang yang banyak dari pekerjaan itu.
"kalau kau masih memiliki pertanyaan kau bisa bertanya sebelum mengiyakan apa yang aku mau,"
"Apakah hanya itu saja persyaratan dari dokter?"
"Ya, oh satu lagi. meskipun dimanapun kau berada setiap kali aku membutuhkanmu kau harus selalu datang padaku,"
"Deal,"