NovelToon NovelToon
Rebirth And Redemption

Rebirth And Redemption

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Showbiz / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: Seojinni_

Dalam kehidupan sebelumnya, Xin Yi tidak pernah mengerti. Mengapa Gu Rui, yang disebut sebagai Putri satu-satunya keluarga Gu, selalu membidiknya.

Selalu merebut apa yang jadi miliknya, dan berusaha mengalahkan nya disetiap hal yang ia lakukan.

Tidak sampai suatu hari, Xin Yi menemukan catatan lama ibunya.

Dia akhirnya mengerti, bahwa yang sebenarnya anak kandung Tuan Gu adalah dirinya...

" Xin Yi, matilah dengan tenang dan bawa rahasia itu terkubur bersama tubuhmu. "

Gu Rui membunuhnya dengan kejam, merusak reputasinya, mencuri karya miliknya, dan memfitnah nya sebagai putri palsu yang hanya ingin menipu harta ayahnya.

....

" Tunggu, jadi maksudnya aku adalah Xin Yi itu sekarang.. "

Xi Yi, seorang pemenang penghargaan aktris terbaik selama lima tahun berturut-turut.

Harus kehilangan nyawanya akibat ditikam sampai mati oleh fans fanatiknya.

Dia kemudian terlahir kembali sebagai Xin Yi didunia yang lain.

Dia adalah seorang aktris, mampukah dia berubah menjadi Xin Yi Idol.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seojinni_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 : Perubahan Rencana, Keputusan Xin Yi

Di ruang produksi yang biasanya sibuk namun terorganisir, kini terasa sesak oleh ketegangan. Produser acara, yang biasanya tenang dan penuh kontrol, kini duduk terdiam di kursinya dengan wajah yang tampak pucat dan penuh amarah. Telepon genggamnya terus berdering, dan setiap kali ia mengangkatnya, suaranya semakin tegang dan penuh frustrasi.

"Bagaimana bisa mereka mengubah format begitu saja?" gumamnya dengan suara serak, hampir tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.

Asisten-produser berdiri cemas di samping meja, mencoba menenangkan suasana yang semakin panas. "Apa yang terjadi, Pak? Kenapa ada perubahan besar seperti ini?"

Produser itu meletakkan teleponnya dengan gerakan kasar, matanya masih tertuju pada layar komputer di depannya, seolah berusaha mencerna apa yang baru saja dia dengar. "Direktur Program... mereka menginginkan perubahan besar. Format yang sudah kami persiapkan sejak awal, yang sudah kami bangun dengan hati-hati, kini harus dihancurkan begitu saja."

Asisten-produser terkejut, matanya membelalak. "Apa yang mereka inginkan, Pak?"

"Sebagai gantinya, mereka ingin membagi peserta menjadi empat tim, dan hanya dua tim yang akan bertahan. Masing-masing tim harus membawakan lagu karya mereka sendiri. Dan... yang paling gila, dua tim terbaik akan langsung berhadapan di grand final!" Produser itu berbicara dengan suara yang penuh keputusasaan. "Mereka ingin semuanya diselesaikan dalam waktu yang sangat singkat! Semua persiapan yang sudah kami buat, semuanya harus dirubah."

Asisten-produser tampak bingung dan sedikit ketakutan. "Tapi... ini berarti perubahan total, Pak. Penilaian penggemar dan semua yang sudah direncanakan... semuanya harus diubah?"

"Betul," jawab produser dengan nada yang semakin tegang. "Kami harus menyusun ulang semuanya, dalam waktu yang sangat terbatas. Tidak ada yang bisa kami lakukan selain mengikuti perintah mereka. Ini bukan hanya soal format, ini soal waktu, soal keputusan yang datang begitu mendalam dan mendadak."

Produser itu berdiri dari kursinya dan mulai berjalan mondar-mandir, jelas sekali bahwa frustrasi dan kebingungannya mulai memuncak. "Ini tidak masuk akal. Biasanya, Direktur Program tidak ikut campur dalam hal-hal seperti ini. Mereka memberi kebebasan penuh. Tapi kali ini... ada sesuatu yang tidak beres. Aku bisa merasakannya."

Asisten-produser hanya bisa diam, cemas akan apa yang akan terjadi selanjutnya. "Apa yang harus kita lakukan sekarang, Pak?"

"Yang bisa kita lakukan adalah mengikuti perintah mereka," jawab produser dengan suara rendah dan penuh keputusasaan. "Kita harus memberitahu tim kreatif dan penulis naskah secepatnya. Aku yakin ada agenda tersembunyi di balik keputusan ini, tapi untuk saat ini, kita tidak punya pilihan lain."

Sementara itu, di luar ruang produksi, suasana di studio menjadi semakin tegang. Para peserta, yang sudah mulai merasa lega setelah melewati penilaian terakhir, kini terkejut mendengar perubahan mendadak ini. Mereka yang sebelumnya merasa sudah hampir sampai di garis akhir, kini harus mempersiapkan diri untuk tantangan yang jauh lebih besar dan tak terduga.

Bagi mereka, perubahan ini bukan hanya soal format acara, tapi juga soal ketidakpastian yang semakin mendalam. Beberapa peserta bahkan merasa bingung, bertanya-tanya apakah mereka masih punya peluang untuk bertahan. Ketegangan yang sebelumnya hanya ada di ruang produksi, kini mulai menyebar ke seluruh studio, menciptakan suasana yang penuh kecemasan.

***

Xin Yi berdiri di tengah kerumunan, matanya kosong menatap layar besar di depannya. Suasana sekitar terasa kabur, seperti dia sedang berada di dunia lain, jauh dari hiruk-pikuk yang terjadi di sekitarnya. Semua suara, tawa, dan langkah kaki orang-orang di sekitar seakan meredup, hanya pikiran dan perasaan yang mengisi ruang benaknya.

Dia teringat kembali pada beberapa bagian dari novel yang pernah dia baca. Begitu jelas terbayang dalam ingatannya—tentang acara survival ini yang menjadi titik balik dari kehancuran Xin Yi dalam cerita asli. Gu Rui, dengan segala cara liciknya, yang akan merusak segalanya, membuat tuduhan palsu, dan menjebak Xin Yi dalam permainan kotor yang tak terhindarkan. Semua itu terasa begitu nyata dalam imajinasi Xin Yi, meskipun dia tidak tahu secara pasti bagaimana semuanya akan terjadi. Hanya ada bayangan tentang pencurian karya, tentang bagaimana Gu Rui akan menghancurkan hidupnya.

Namun, meskipun kisah itu begitu jelas dalam benaknya, Xin Yi merasa dirinya tidak ingin mengikuti jalur yang sudah ditentukan oleh takdir cerita itu. Ini adalah hidupnya, bukan sekadar plot dalam sebuah novel. Dan di sini, dia yang memegang kendali. Dia yang akan menentukan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Batin Xin Yi mulai bergejolak. "Aku tidak akan menjadi seperti Xin Yi dalam cerita itu," pikirnya dalam hati. "Aku akan membuat jalan baru. Aku tidak akan terjebak dalam takdir yang sudah ditulis oleh orang lain."

Mata Xin Yi menatap lurus ke depan, seolah berusaha menemukan kekuatan dalam dirinya sendiri. Dia tahu, meskipun Gu Rui mungkin akan terus berusaha menjatuhkannya, dia tidak akan membiarkan itu terjadi. Ini adalah kesempatan hidup yang diberikan oleh Xin Yi asli, dan dia akan memanfaatkannya sebaik mungkin. "Terima kasih, Xin Yi asli," gumamnya pelan. "Aku akan membalas budi ini. Aku akan bertahan."

Perasaan hangat mengalir dalam dadanya, dan untuk pertama kalinya sejak dia terjaga di dunia ini, Xin Yi merasa yakin dengan langkahnya. Tak ada yang akan mengendalikan hidupnya selain dirinya sendiri. Dia akan memilih untuk membalas Gu Rui dengan cara yang paling tepat—bukan dengan balas dendam, tetapi dengan menunjukkan siapa dirinya yang sebenarnya. Dengan menjadi dirinya yang sejati, yang tidak terikat oleh masa lalu atau takdir yang tak diinginkan.

Di tengah keramaian, Xin Yi menarik napas panjang, seakan melepaskan beban yang selama ini mengganjal. Dia tidak akan membiarkan masa lalu menguasai dirinya. Ini adalah hidupnya, dan dia akan menjalani dengan cara yang paling bijaksana—dengan tekad yang baru dan semangat yang tak tergoyahkan.

***

Suasana di ruang produksi berubah menjadi semakin tegang ketika pengumuman pembagian tim dimulai. Setiap peserta, yang sebelumnya merasa sedikit lega dengan format acara yang lebih jelas, kini harus menghadapi kenyataan baru yang lebih rumit. Xin Yi berdiri di tengah kerumunan, mencoba menenangkan diri, namun hatinya berdebar-debar saat nama-nama peserta disebutkan satu per satu.

Saat namanya disebut untuk bergabung dengan tim yang baru, Xin Yi melangkah maju dengan hati-hati, namun matanya langsung tertuju pada satu hal yang mengejutkannya—Lu Zhi dipindahkan ke tim yang berbeda. Senyumnya yang biasanya cerah tampak tertekan, dan ekspresi kaget melintas di wajahnya. Xin Yi merasa seolah ada yang tidak beres. Perasaan aneh muncul di dalam dirinya, seolah-olah ada kekuatan yang lebih besar yang sedang memainkan mereka, dan ini bukanlah kebetulan.

Dia menatap Lu Zhi sejenak, seolah mencari penjelasan, namun Lu Zhi hanya tersenyum tipis dan mengangguk, seolah menerima kenyataan itu dengan ketenangan yang luar biasa. Meskipun hubungan mereka dekat, mereka tahu betul bahwa ini adalah kompetisi yang keras, dan meskipun persahabatan itu ada, tidak ada ruang untuk kelemahan. Mereka berdua adalah rival yang harus saling bersaing untuk mencapai tujuan masing-masing.

"Tenang saja, Xin Yi. Kita masih bisa saling mendukung," kata Lu Zhi dengan nada yang berusaha meyakinkan, meskipun ada ketegangan yang jelas di antara mereka. Xin Yi hanya mengangguk pelan, mencoba untuk menenangkan dirinya, namun perasaan cemas itu tetap mengganggu.

Di sisi lain, Gu Rui berdiri dengan senyum penuh kemenangan. Tim yang dia dapatkan adalah tim yang dia harapkan—semua peserta yang memiliki kekuatan di bidang masing-masing dan dengan peringkat tinggi. Di dalam dirinya, Gu Rui merasa seperti dia sudah mengendalikan permainan ini. Semua langkahnya terasa tepat, dan dia yakin timnya akan menjadi yang terkuat.

"Ini adalah kesempatan emas," pikir Gu Rui dengan tatapan tajam. "Tidak ada yang bisa menghentikan kita."

Namun, meskipun Gu Rui merasa begitu yakin dengan timnya, Xin Yi tidak bisa mengabaikan perasaan tidak nyaman yang terus berkembang dalam dirinya. Ada sesuatu yang lebih besar yang sedang terjadi, dan dia tahu bahwa dia harus lebih berhati-hati. Rencana besar ini baru saja dimulai, dan Xin Yi tidak akan membiarkan dirinya terperangkap dalam permainan yang sudah dirancang untuk menggoyahkan posisinya.

Keheningan yang tiba-tiba menyelimuti ruangan itu seperti sebuah pertanda—semua orang merasakan ketegangan yang sama, seolah-olah mereka semua sedang berada di ujung tebing, siap untuk melangkah ke dalam jurang yang tidak diketahui. Namun, bagi Xin Yi, ini adalah saat yang tepat untuk mengambil kendali atas takdirnya sendiri.

1
Batara Kresno
bagus alur ceritanya suka banget
Batara Kresno
keren lanjut thor
Xin Lian
mantap
Hyun Ji
lanjut
Ao_Ao_
Lanjuttttt kk
Ao_Ao_
Bagus
Ao_Ao_
kk banyakin momen uwu ny dong
Grace_
Semangat kakkkkk, ayok update banyak2 yahh
Grace_
Stalker? 🤔
Grace_
Kuat bukan berarti gak butuh masih sayang ya Xin Yi, kamu berhak bahagia
Jasmin Melor
Luar biasa
Serendipity_
Huo Qian modus banget ye 🤣
Duh siapa itu kak, apa bakal ada penguntit dirumah xin yi?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!