kisah tuan muda buta dan dingin yang menikahi gadis lugu.
Pemuda yang bernama Rex Hudson memiliki kekasih yang sangat ia cintai, namun sayangnya kekasihnya itu pada akhirnya memilih untuk menikah dengan papanya Rex Hudson. Rex Hudson yang kala itu masih berumur 17 tahun langsung merasakan patah hati yang dibalut kekecewaan dan amarah yang sangat besar, pergi dengan motor sportnya lalu dia mengalami kecelakaan dan menjadi buta.
Lima tahun kemudian dia menentukan sendiri seorang gadis yang dia pilih untuk dia nikahi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aneh
Yasmin menggenggam lebih erat jari telunjuk Rex karena panik, "Kenapa wajah Anda tiba-tiba merah? Apa Anda demam? Saya bersumpah saya tidak punya penyakit apapun. Kalau saya menggigit Anda seperti yang Anda katakan tadi, Anda tidak akan terkena infeksi, demam, dan wajah memerah seperti ini"
Rex berdehem, "Ehem! Itu karena kamu mencium jariku cuma sekali"
"Hah?!"
"Mendiang Mamaku selalu mencium bagian tubuhku yang terluka sebanyak lima kali"
"Tapi saya bukan Mama Anda dan saya tidak........"
"Tidak mau?!" Geram Rex.
Cup, cup, cup, cup, cup, Yasmin sontak mencium jari telunjuk Rex sebanyak empat kali.
"Hei! Baru empat kali" Rex menggeram.
"Tadi sudah sekali"
"Tadi baru percobaan tidak dihitung"
Yasmin mengerutkan bibir menahan kesal lalu dia mencium sekali lagi telunjuknya Rex.
Rex mematung dengan debaran jantung yang sangat kencang.
Yasmin melepaskan tangan Rex lalu merosot turun dari tempat tidur dengan wajah memerah malu.
"Kamu mau ke mana?"
"Mau mandi dan Anda jangan mengintip, ya, Tuan"
"Aku buta kau lupa itu?"
Aaaaaa! Kenapa aku lupa kalau dia buta.
Yasmin langsung berkata, "Maafkan Saya, Tuan. Saya tidak sengaja"
"Hmm"
Yasmin langsung berbalik badan lalu berlari ke kamar mandi sambil bergumam lirih, "Kenapa aku bodoh sekali sampai lupa kalau dia itu buta"
"Aku tunggu kamu di ruang makan" Teriak Rex.
"Baik, Tuan" Sahut Yasmin.
Rex duduk di meja makan dengan jari telunjuk menunjuk ke atas sementara sikunya mendarat di meja.
"Tuan muda? Kenapa Anda terus menunjuk ke atas? Memangnya di atas ada apa?" Roy melihat ke atap lalu menatap tuan mudanya kembali.
"Aku tidak akan biarkan jari telunjukku ini terkontaminasi apapun. Aku bahkan membungkusnya dengan handuk kecil dan menaikannya ke atas pas mandi tadi"
"Tapi, kalau Anda menunjuk ke atas terus seperti itu, bagaimana Anda makan nanti?"
Tanya Roy.
"Selamat pagi semuanya" Suara Yasmin menggema di ruang makan.
"Ada dia" Sahut Rex santai.
Yasmin melihat Roy laku Rex dengan tatapan bingung.
Sedangkan Roy terus menatap tuan mudanya dengan alis berkerut.
"Duduk di dekatku sini!" Ucap Rex.
Yasmin menyahut, "Baik, Tuan"
Belum begitu lama Yasmin. Duduk, sudah terdengar suaranya Rex, "Ambilkan aku nasi goreng pakai telur mata sapi"
Roy memilih untuk pergi dari ruang makan daripada menjadi obat nyamuk.
Yasmin mengedarkan pandangannya ke seluruh meja makan, "Ini kebetulan atau apa? Kenapa semuanya makanan kesukaan saya?"
"Kalau suka ambil yang banyak. Makan yang banyak! Kata Om Roy, kamu itu kurus"
"Ah, iya, baik Tuan, emm, ini nasi goreng Anda dan telur mata sapinya ada di atas nasi"
"Makanlah satu sendok!"
"Baik" Yasmin menyendok nasi goreng dan mencubit kecil telur mata sapi lalu memakannya. "Sudah, Tuan"
"Enak?" Tanya Rex.
"Enak"
"Makanlah lagi!"
"Tapi, ini saya ambilkan untuk Tuan"
"Apa peraturan yang kemarin kamu tandatangani?"
"Harus menuruti semua perintah Anda"
"Sekarang patuh dan makanlah lagi!"
"Baik" Yasmin menyendok nasi goreng dan mencubit telur mata sapi lalu memakannya.
Rex mengulang perkataannya sampai lima kali dan Yasmin pun patuh melakukan perintah Rex.
Rex kemudian berkata, "Sekarang suapi aku!"
"Anda tidak bisa makan sendiri?"
"Kau lihat, kan, telunjuk tangan kananku sakit habis kau gigit?" Rex menggoyangkan telunjuknya di depan Yasmin.
Jarinya tidak ada luka. Harusnya tidak sakit lagi, kan? Memangnya aku menggigitnya sekeras apa? Yasmin.
Yes! Akhirnya aku bisa merasakan disuapi oleh gadis yang aku sukai. Rex
"Aaaaaa!" Rex tiba-tiba membuka mulutnya.
"Ah! Saya akan ambil piring dsn sendok yang baru dulu.......aaaaaa!" Yasmin terkejut saat Rex menarik tangannya.
"Tuan?" Yasmin menatap heran Rex.
"Kelamaan! Aku keburu kerja dan kamu juga harus kerja, kan?"
"Ta......tapi sendoknya bekas saya pakai dan......"
"Tidak masalah bagiku......aaaaaaa!"
Yasmin terpaksa menyuapi Rex dengan sendok yang sama dengan sendok yang dia pakai untuk makan.
"Sekarang makanlah dsn jangan ganti sendoknya"
Yasmin bergeming.
"Semua ruangan di rumahku ada CCTVnya, aku akan suruh Roy melihat CCTV apakah kamu beneran makan atau tidak"
"Saya makan, saya makan, Tuan" Yasmin terpaksa memasukkan sendok yang baru saja masuk ke dalam mulutnya Rex ke dalam mulutnya.
"Aaaaaa" Rex membuka mulutnya kembali dsn Yasmin menyuapi Rex dengan wajah kesal.
"Kau kesal menyuapi aku?"
"Tidak, Tuan"
"Aku akan cek CCTV nanti"
"Saya tidak kesal, Tuan. Saya tersenyum dan saya bahagia menyuapi Anda"
Dasar T-Rex aneh! Ish! Yasmin.
Kamu memang bidadari baik hati yang jatuh ke bumi dan Tuhan kirimkan untukku. Rex.
Setelah selesai makan, Yasmin meminta ijin, "Saya berangkat kerja dulu, Tuan"
"Supir akan mengantar jemput kamu mulai hari ini dan seterusnya"
"Hah?! Tidak usah, Tuan. Saya terbiasa naik bus umum"
Melihat wajah Rex mengeras, Yasmin langsung berkata, "Baik, Tuan"
Setelah Yasmin pergi, Roy mendekati Rex, "Kita harus pergi ke studio rekaman sekarang juga, Tuan"
"Kenapa tidak dilakukan di rumah?"
"Karena hari ini mereka penuh jadwalnya dsn tidak bisa pergi ke sini"
"Baiklah"
Saat mobil sudah jalan, Rex bertanya ke Roy, "Apa artinya nonong?"
"Hah?! Kenapa Anda bertanya seperti itu?"
"Cepat jawab!"
"Ah, emm, nonong itu artinya jidatnya lebar dan itu tandanya kalau dia itu sangat pintar"
"Cih! Apa hubungannya jidat lebar sama kepintaran seseorang? Buktinya dia bodoh" Rex tersenyum lebar.
"Siapa yang Anda maksud, Tuan?"
Alih-alih menjawab pertanyaannya Roy, Rex justru melemparkan tanya, "Bagaimana bentuk alisnya Yasmin?"
"Alisnya seingat saya lumayan bagus cuma tidak sebagus alis Anda"
"Apakah tebal seperti bulu ketek?"
"Apa?! Pfttttt!!!!! Buahahahahaha!!!!" Roy sontak tertawa ngakak.
"Jawab jangan ketawa!"
"Pfttttt! Maafkan saya, Tuan. Setahu saya tidak ada alis di dunia ini yang seperti bulu ketek, pfttttt!"
"Aku tanya alisnya Yasmin"
"Ah, iya, maaf, Tuan. Alisnya Non Yasmin aman, kok, tidak seperti bulu ketek"
Rex terkekeh geli mengingat gumamannya Yasmin kemarin lalu dia diam seribu bahasa. Roy hanya bisa menghela napas panjang melihat tingkah aneh tuan mudanya.
Sesampainya di studio rekaman, Kepala studio rekaman yang bernama Daniel langsung membawa Rex ke studio rekaman VVIP.
Rex langsung menyembunyikan tangannya di belakang punggung sambil berkata, "Aku tidak ingin menyalami siapa pun"
Kepala studio rekaman langsung berkata ke Rex, "Baik, Tuan muda. Saya sudah sterilkan ruangan ini dari orang banyak. Hanya ada Kita, Om Roy, dan tiga orang karyawan kepercayaan saya"
"Kita langsung rekaman saja" Sahut Rex.
"Baik" Sahut Daniel.
Setelah rekaman selesai, Rex masuk ke dalam mobil dan belum jauh Roy melajukan mobil, Rex berkata, "Antar aku ke salonnya Alex"
"Hah?! Biasanya Anda memanggil Alex untuk datang ke rumah memotong rambut Anda, kenapa sekarang Anda ingin pergi ke salonnya?"
"Karena sekarang di rumah ada Yasmin, bodoh!"
"Memangnya kenapa dengan Non Yasmin? Potong rambut di rumah tidak masalah, kan?"
Rex mendengus kesal lalu berkata, "Aku ingin mengeriting rambutku dan aku tidak ingin Yasmin melihatnya"
"Apa?! Rambut Anda sangat bagus, lurus, hitam, tebal, idaman para gadis di luar sana. Kenapa dikeriting?"
"Rambut Yasmin keriting, kan?"
"Tidak keriting yang kecil-kecil, sih, tapi bergelombang dan......ya bisa dibilang keriting juga"
"Buat rambutku persis sama seperti rambutnya Yasmin"
"Kenapa?" Roy mengerutkan keningnya.
"Karena rambut kedua adik tirinya Yasmin lurus, rambut kamu lurus juga, kan, dan di rumah kita tidak ada yang berambut keriting selain Yasmin, kan?"
"Iya" Roy masih mengerutkan keningnya.
"Itu jawabannya"
"Mana jawabannya? Anda cuma kasih penjelasan kalau semua orang berambut lurus kecuali Non Yasmin"
Rex kembali mendengus kesal, "Aku ingin menemani Yasmin berambut keriting biar dia tidak merasa sedih karena cuma dia yang berambut keriting. Gitu aja nggak ngerti, cih!"
"Baik, Tuan" Sahut Roy sambil garuk-garuk kepala.
Yasmin Putri Herlambang. Maafkan aku kalau aku mengikatmu dalam pernikahan secepat ini. Itu karena aku tidak mau kehilangan lagi perempuan yang aku sukai. Batin Rex sambil merebahkan kepalanya di jok mobil.