Ayyara Queenby Anderson 22 Tahun, Dia gadis yang ceria dan sedikit bar bar. Ayyara baru menyelesaikan kuliahnya dan lansung di terimah kerja jadi sekertaris di sebuah perusahan besar yang ada di kotanya.
David Wilson Alexander 28 Tahun, Dia seorang Ceo diperusahaan tempat Ayyara bekerja.
Ayyara gadis yang cerewet dan bar bar dipertemukan dengan David yang dingin tak tersentuh oleh wanita.
Yuk! Kita intip kisah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ScorpioGirls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bukan Kopi Hitam
Ayyara mengendarai mobilnya dengan pelan, karna dia sedang menikmati perjalanannya, Saat ini, dia mengemudi sambil memutar musik jazz dan ikut bernyanyi, tangan kirinya dia pakai untuk mengekspresikan lagunya, tangan kanannya dengan setia memegang stir. Ya Ayyara sudah pulang dari luar kota beberapa hari yang lalu.
Setelah berkendara kurang lebih 20 menit, Ayyara tiba di perusahaan DWA Group. Biasanya hanya di tempuh kurang lebih 10 menit, bahkan kadang tidak cukup 10 menit.
Ayyara turun dari mobil setelah memarkirkan mobilnya di tempat khusus, Dia melangkah dengan elegan menuju lobi perusahaan. Dia tidak seperti seorang wanita yang bar bar. Dia mencerminkan wanita karir yang berwibawa.
Dia melangkah dengan pelan masuk ke dalam perusahaan, pandangan nya lurus ke depan.
"Pagi Nona!" sapa karyawan yang berpapasan dengannya.
"Pagi!" jawab Ayyara dengan tersenyum ramah.
"Aku serasa Nona muda saja, di panggil Nona!" ucapnya, dia terkekeh sambil geleng geleng kepala. Dia bergegas masuk ke dalam lift.
Tap
Tap
Tap
Suara langkah kaki Ayyara yang sangat jelas menggema di lantai dua puluh ini, Ayyara saat ini baru keluar dari dalam lift. Dia berjalan menuju ruangan nya.
Bugghhtt
Ayyara menghempaskan bokongnya di kursi kerjanya, untung kursinya empuk, kursi sultan ma tidak di ragukan lagi.
Setelah beberapa menit, Keluarlah Jack dan David dalam lift. Mereka baru aja tiba di perusahaan.
Tap
Tap
Tap
Suara langkah kaki yang menuju ke arah Ayyara. Dan Ayyara tau betul, siapa orang yang datang, sudah pasti Bos dan Asisten nya.
"Pagi Bos! Asisten Jack!" Sapa Ayyara, saat melihat David dan Jack lewat di depan ruangan nya.
"Hmm!" David hanya mengangguk.
"Pagi!" jawab Jack.
David dan Jack berjalan ke arah ruangan masing masing.
Tok
Tok
Tok
"Masuk" ucap David.
Ayyara masuk ke dalam ruangan, setelah di persilahkan masuk, dia membawa tablet di tangan nya. David menoleh padanya, inilah salah satu perubahan David, dimana dulu saat Ayyara masuk dia akan tetap sibuk dengan pekerjaan nya.
"Bos hari ini free" ucapnya, dia membulatkan jari telunjuknya dengan ibu jarinya sambil melambaikan nya dari ke kanan. Apalah istilahnya itu Author tidak tau, hehehhehe.
"Hmm!" deheman David.
"Saya pamit dulu Bos!" ucapnya, dia berbalik badan dan melangkah menuju pintu, dia meraih handle pintu.
"Tunggu!!" ucap David
"Tu kan, kebiasan banget de. Dasar bos kutub menyebalkan! Kenapa tidak ngomong dari tadi coba. Bukan hanya Ham, Hem aja!" gerutu Ayyara, dia berbalik menatap Bos nya kembali
"Iya Bos, ada yang bisa Saya bantu!?" ucapnya dengan senyum di paksakan. David yang melihatnya, dia tahu betul kalau Ayyara lagi kesal dan itu kesenangan tersendiri baginya.
"Saya mau kopi, di Cafe sebelah!" ucapnya tersenyum tipis. Sangat tipis yang nyaris tidak terlihat.
"Kopi!? Hitam!?" tanya dengan muka cengo nya, biasanya kan David minum kopi hitam, tapi mengapa di suruh beli di Cafe segala, kalau hanya kopi hitam. David tersenyum melihat ekspresi Ayyara yang lucu.
"Bukan kah semua kopi hitam!?" tanya David, dia saat ini sudah bisa menyimbangi Ayyara yang banyak bicara.
"Tidak lah, Kan ada namanya white coffe, Capuccino, Coffe latte, moccacino, Americano dan masih banyak yang lain!" ucapnya menghitung jari jarinya.
"Intinya, dari asalnya, kopi itu hitam kan!?" sahut David.
"Aahhh!! Bos salah besar, Biji kopi itu pada dasarnya warna nya putih ke hijau hijau an sedikit dan setelah di sangrai warna nya jadi coklat tua!" ucapnya dengan bibir komat kamit.
"Kenapa namanya kopi hitam, bukan kopi coklat?" tanya David. Yang tidak mau mengalah, dia sudah ikut ikutan banyak protes.
"Na itu, Kesalahan orang banyak, seharusnya namanya kopi coklat kehitaman" ucapnya terkekeh.
"Mungkin awalnya, Seseorang yang memberi nama kopi hitam, Dia mengolah kopinya jadi hitam karna hangus, jadi dia melihatnya warna hitam. Makanya dia memberi nya nama kopi hitam!" tambahnya.
"Ya udah kamu pesan kan Saya, kopi coklat!" ucap David.
"Kopi coklat!? Plus susu!? Atau kopi yang elit elit lah bos, masa minun kopi original terus. Yang ada varian nya dong! Bos benar benar tidak bisa membuat hidup jadi bervariasi. Datar melulu!" ucapnya, dia berbicara memaju mundurkan bibirnya.
"Makanya! Kamu buat lah hidupku yang datar ini jadi bervariasi." ucapnya tersenyum.
"Oke! Bos tenang saja, Akan Saya modifikasi dari datar jadi berwarna dan bervariasi" ucapnya tersenyum memperlihatkan deretan giginya.
"Dasar g......!" ucapan David terpotong oleh Ayyara.
"Gadis cantik!" ucapnya terkekeh.
"Bos, kalau mau ngatain orang tidak baik itu, jangan di depan nya, setidaknya di samping nya atau di belakang. Kalau di depan Saya jadi greget melihatnya pengen kasih b ...." ucapnya terpotong.
"Cium!?" ucapnya memotong ucapan Ayyara, lalu tersenyum lebar.
"Bos itu ya, Bukan kaku lagi kalau begini. Udah sangat sangat saaaaaaangaaaaaaaat menyebalkan!" ucapnya dia berbalik badan dan melangkah dengan menghentak hentakkan kakinya di lantai. David terkekeh melihatnya. Inilah suatu kegiatan rutin yang selalu David lakukan akhir akhir ini, dia suka melihat Ayyara yang kesal.
"Tunggu!" ucap David, ketika melihat Ayyara sudah meraih handle pintu.
"Bos! Saya lagi kesal ni! Benar benar mau di kasih sianida ini, Awas saja! Kopimu nanti aku kasih sianida!" ucapnya tetap membelakangi David, tapi hanya dalam hati.
"Tidak usah mengumpat! Saya tau!" ucap David, yang tau betul, kalau Ayyara lagi mengumpatnya.
"Tidik isih mingimpit, siyi tiu!" ucapnya pelan, mengulang kata David, bibirnya komat kamit. David melangkah ke arah Ayyara dengan pelan.
"Saya dengar!" Bisik David, tepat di telinga kanan Ayyara dan sengaja meniupnya. Membuat bulu kuduk Ayyara meremang.
"Eehh Bos!" ucapnya, dia menoleh ke arah David.
Cup
Bibir Ayyara dan David bertemu, bahkan mereka masih betah dengan posisinya. Mata Ayyara membulat sempurna, dia baru hendak menjauh, tapi David menahan tengkuk nya!. David mencoba mengakses bibir Ayyara bagian dalam, tapi Ayyara tidak membuka mulutnya.
"Woww!! Adegan live! mataku jadi ternoda" ucap Jack yang tiba tiba membuka pintu dan melihat adegan live, dia menutup matanya denga tangan, tapi masih mengintip di sela sela jarinya.
"Sheeaatt!" Gumam David.
"Kak Jack mau minum juga!?" tanya Ayyara mengalihkan pembicaraan.
"Boleh de!" ucapnya, Ayyara mengangguk mengerti dan keluar dari ruangan.
"Bibirku! udah tidak perawan lagi. Dasar bos kutub menyebalkan plus mesum. Kamu si Ayyara, kenapa tidak kau tendang saja ular piton nya! Enak saja ambil ciuman pertamaku" ucapnya memegangi bibirnya ketika sudah menutup pintu. Tapi karna dia tidak menutup pintu dengan rapat rapat, David dan Jack bisa mendengar perkataan nya, yang memang masih berdiri di dekat pintu.
"Kami kan tidak berciuman, hanya bibir kita yang bertabrakan, Tapi tetap saja bibir kita menyatu, apa itu sudah dikatakan ciuman. Aaahhhhh masaa sii!! Pakai disaksikan Kak Jack segala lagi. Kak Jack si masuk dengan tiba tiba. Tapii bagus juga si, seandainya dia tidak masuk, bos mesum itu pasti sudah membuat jantung ku copot!" ucapnya sambil memegangi dadanya.
"Kok Aku di bawa bawa!" ucap Jack. Kepalanya menyembul di balik pintu.
"Kak Jack dengar ya!?" ucapnya dengan terkekeh.
"Kalau mau bicarakan orangnya, tutup dulu pintunya dengan benar" sahut David di belakang Jack.
Ayyara terkekeh lalu berkata "Baguslah, kalau Bos dengar!". "Setidaknya bos bisa intropeksi diri" tambahnya dalam hati.
"Saya pesan minum dulu, Bos! Kak Jack!" ucap Ayyara, dia mendorong Jack dengan pelan untuk masuk ke dalam. Setelah Jack masuk, Dia menutup pintu.
Ayyara duduk di ruanganya, dia meraih ponselnya yang ada di dalam tasnya, dia ingin memesan minum untuk mereka bertiga. Tidak lupa di selalu memesan teman ngopi sekalian, yaitu Cake,Brownies atau apalah.
Ayyara melanjutkan pekerjaanya, setelah memesan minum dan cake. Sedangkan didalam ruangan Ceo, David dan Jack duduk berhadapan di atas sofa, mereka sedang membicarakan hal serius dan ini bukan menyangkut masalah perusahaan.
dngrin cramahnya bumil....
mau smp kpn celup sna sni,mna yg d pke brang bkas pula.....
Tobat woooyyy tobat......