Alisa seorang gadis tidak mendapatkan kasih sayang dari keluarganya juga tidak memiliki teman ataupun sahabat. Mencoba mencari kebahagian melalui game "Love Story" sampai akhirnya dia mencapai end yang membahagiakan dalam game itu. Tapi dirinya mendapat tawaran untuk mesuk ke dalam game itu. Dia pun menerimanya karena dia sudah lelah dengan kehidupannya. Tapi ternyata dia justru menjadi antagonis dalam game ! Dirinya melawan 3 malaikat maut apakah dia masih bisa bertahan hidup ??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yoshua Yora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
...
Ting!!
Misi selanjutnya untuk meningkatkan popularitas antagonis. Berlaku kejam dan bunuh seseorang di kediaman ini.
"Uhukk.... Huk... Hoekk!!" Natasha yang sedang memakan anggur tiba-tiba tersedak.
Natasha sudah berganti baju dan menikmati keindahan danau di pagi yang hampir menjelang siang ini. Dan seketika semuanya hancur lagi.
"Nona... Anda tidak apa-apa kan ?" Ucap Hana, yang juga seorang pelayan Natasha. Karena Ivonne sedang melakukan urusan lain, di kediaman jadinya dia diganti oleh Hana. Dia langsung menyodorkan air minum pada nonanya, raut wajah cemas sambil mengusap-usap tengkuk Natasha.
"Uhukk... Tidak apa-apa, aku hanya merasa anggur ini agak pahit saja." Ucap Natasha berdalih. Tidak mungkin kan dia mengatakan jika dirinya diminta membun*h orang tanpa alasan.
"Hana... Aku ingin memakan kue coklat saja. Tolong ambilkan" minta Natasha agar Hana meninggalkannya.
"Baik nona, saya akan mengambilkannya" ucap Hana yang langsung berdiri dan pergi dari gazebo yang ada di tengah danau.
'Game gila. Tidak bisakah kau membiarkan ku hidup tenang ?!. Aku baru saja menyelesaikan misi tadi pagi. Dan sekarang kau meminta ku membun*h orang ?!'
Natasha menjambak rambut sampai-sampai hiasan di rambutnya berantakan. Padahal dia hanya ingin ongkang-ongkong kaki dengan menghabiskan, uang jajan yang Duke Nicholas berikan. Meskipun Duke Nicholas mengabaikannya tetapi setiap kebutuhan dan uang jajan tersendiri selalu diberikan. Awalnya Natasha juga sangat kaget karena dia terpikir untuk menyelinap keluar kediaman dan mencari uang. Dan ternyata uang sudah datang tanpa diminta.
Ting!!
Jika kau menolak misi ini maka, sistem yang akan mengambil alih tubuh pemain dan melakukannya.
Alis Natasha berkedut menatap monitor di depannya. Dia teringat kejadian gila tadi pagi di saat tubuhnya tidak bisa dia kendalikan.
Karena memang dalam game Natasha asli dirumorkan senang menghukum para pelayan. Karena itulah tidak ada yang mau melayani Natasha lagi kecuali Ivonne.
'Gue harus ngehindar dari plot ini tapi gimana caranya..." Natasha merasa sangat pusing memikirkan keadaannya.
Dan tiba-tiba dia teringat kejadian saat dirinya jatuh ke dalam danau ini.
'Game gila, Lo pasti tau kan kenapa gue bisa jatuh dalam danau ini ? Pasti ada kan orang nyelakain gue ?
Ting!!
Memang, pemain di dorong oleh seseorang ke danau.
'Tuh kan bener !! Akhirnya saat balas dendam. Siapa dia ?!' tanya Natasha yang mulai bersemangat. Dia merasa akhirnya dia bisa menghindar dari plot kejam yang sudah dibuat oleh game itu.
Ting!!
Kau pikir aku tau ?
JEDUAR !!
Seharusnya Natasha sadar jika setiap misi dari game itu hanya akan membuatnya gila.
Dari kejauhan tampak Hana dan Ivonne berjalan sambil berbincang dengan serius. Bahkan Ivonne tampak sangat marah ketika membicarakan hal itu. Setelah mereka berdua sampai di gazebo, Ivonne tidak mengatakan apa-apa lagi.
"Nona, ini kue coklat yang anda minta" ucap Hana, sambil meletakan camilan yang dia bawa di atas meja.
"Ivonne, apa yang membuatmu kesal ? " Tanya Natasha sambil meraih kue coklat di depannya, jujur saja baru kali ini dia melihat Ivonne marah.
"Huhh... Saya memang sudah menduganya dari awal jika nona itu didorong oleh seseorang !" Ucap Ivonne berusaha menahan kesabaran.
"Syukurlah, nona baik-baik saja. Jika tidak saya pasti akan membalas perbuatan keji orang itu" ucap Hana.
'jetpottt, ternyata mereka tau pelakunya !'
"Ehh.. memang siapa yang sudah melakukannya ?? " Tanya Natasha lagi dengan pura-pura terkejut.
"Salah satu pelayan dapur bernama Serena yang melakukannya, nona. Saya juga baru mengetahuinya tadi saat membantu di dapur." Ucap Ivonne.
"Tapi apa ada bukti jika dia yang melakukannya ?" Tanya Natasha lagi yang mulai tertarik untuk gosib.
" Tuan Duke Nicholas sendiri yang menyelidikinya. Dan langsung menahan Serena di penjara." Ucap Ivonne lagi.
UHUKKK !!
Kue coklat yang sudah masuk dalam mulutnya seketika keluar. Mendengar fakta mencengangkan itu.
"Nona... Anda harus menjaga adab makan anda" ucap Hana menasehati sambil meminumkan air untuk nonanya.
'Gilee... Gimana mau tau adab kalau yang gue denger kek hal yang sangat-sangat mustahil'
"Nona, sepertinya anda masih saja berpikir jika yang mulia Duke tidak mempedulikan anda. Bahkan hari ini pun anda tidak menemui beliau" ucap Ivonne.
"Hahh... Untuk apa aku menemuinya ??" Tanya Natasha spontan. Sementara Ivonne dan Hana nampak syok mendengar jawaban nonanya.
" Haehhh.. anda benar-benar hilang ingatan.. setiap 3X sehari anda pasti akan menemui beliau untuk membawakan beliau makanan dan mengucapkan salam. Lalu anda juga sering menemui Tuan muda Nathan" Ucap Ivonne.
'Lah... Masa sih.. sampai segitunya Natasha asli ngelakuin banyak hanya untuk mendapatkan kasih sayang keluarganya.'
Melihat raut wajah sedih Natasha membuat Ivonne dan Hana bertatapan. Sepertinya mereka tengah memikirkan sesuatu.
"Bagaimana, jika nona menemui yang mulia dan mengajaknya naik perahu di danau ini" ucap Hana dengan antusias.
"Benar... Daripada hanya nona sendiri yang menikmati keindahan danau ini" balas Ivonne.
"Apaa... Ti..." Balas Natasha tapi justru terpotong.
"Saya akan meminta Yang mulia, untuk kesini" potong dengan cepat.
"Tidakk... Tidak perlu.." teriak Natasha sambil menarik gaun milik Hana.
"Eh, kenapa nona bukankah anda paling antusias bertemu beliau ??" Tanya Ivonne lagi.
Ivonne tidak mengerti padahal dia sudah memberitau Natasha jika pelaku yang mendorong Natasha sudah ditahan. Jadi seharusnya Natasha tidak lagi berpikir jika Yang mulia Duke mengabaikan.
"Pokoknya tidak!!.. tidak mau !! Aku akan pergi ke perpustakaan. Jangan menggangguku !" Ucap Natasha yang marah.
Natasha berjalan ke perpustakaan dengan pikiran yang campur aduk. Sebenarnya dia hanya melarikan diri untuk memikirkan cara supaya dirinya bisa segera menuntaskan misinya. Dia merasa senang karena langsung mengetahui pelakunya tapi juga merasa susah karena harus menerobos penjara bawah tanah.
'Game sialan, sebenarnya bapak gue tuh baik apa jahat sih ?'
Ting!!
Untuk itu sistem tidak bisa menjawabnya. Karena dia tidak termasuk tokoh-tokoh utama dalam game. Lalu game hanya terfokus pada kejadian Diana di umur 15 tahun.
'Emang ga ada yang bisa gue harepin dari elu.'
Saat di lorong tadi sebenarnya Natasha berpapasan dengan Nathan, tapi karena Natasha sedang dalam pikiran yang kacau dia jadi tidak memperhatikan sekelilingnya. Dan tanpa sadar dia sampai di perpustakaan kediaman Euria.
'Wahhh gede banget udah kayak perpustakaan kota.. tapi bedanya semua ini tampak sangat mewah. Dengan corak-corak emas menghiasi perpustakaan. Serta tanaman yang dijaga dengan sihir berada di tengah perpustakaan. Dan di sebelahnya terdapat bangku-bangku yang tersusun dengan rapi.
Natasha berjalan menatap ribuan buku yang ada di depannya.
'Bentar... Dipikir-pikir bahasa yang digunain di sini jelas ga ada di dunia modern tapi kok pas nyampe sini. Gue langsung paham dan bisa ngomong pake bahasa meraka. Padahal kan ingatan Natasha banyak yang hilang dan tidak gue ketahui ??" Ucap Natasha yang baru tersadar.
Ting!!
Ini karena sistem yang menjaga setiap pengetahuan yang dimiliki oleh Natasha asli tetap di otaknya pada saat pemain memasuki raga Natasha. Tapi sebagai gantinya ada banyak ingatan Natasha yang menghilang. Tapi pemain tenang saja. Perlahan-lahan pemain akan mendapatkan kembali ingatan Natasha asli.
'wohhh bisa gitu yahhh... Pantesan waktu gue liat judul-judul buku disini langsung tau apa isinya'
Baru kali Natasha dan game itu berkomunikasi dengan baik. Yah tau sendiri lah setiap berurusan dengan monitor didepan selalu membuatnya melontarkan kata-kata mutiara.
Ting!!
Lagipula jika kami menghilangkan pengetahuan Natasha asli. Maka pemain hanya akan menjadi orang dong* yang tidak mengetahui apapun tentang dunia ini.
Emmm setidaknya mereka akur untuk beberapa menit.