Jodoh, rezeki, maut, semuanya adalah rahasia Ilaha, yang tidak pernah tahu kapan datang dan pergi. sebagai mahluk hamba, kita hanya bisa menjalankan hidup dengan baik dan tidak lupa untuk bersyukur dengan semua yang sudah di takdirkan untuk hidup kita.
kadang yang menurut kita baik belum tentu baik untuk kita, dan begitu juga sebaliknya!.
Bagaimana kehidupan yang di jalani oleh Vina?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lili Anti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 30
baik Anton dan Saudara beserta istri sedang bicara serius, sedang Ani hanya duduk diam menyimak pembicaraan setelah tamu mereka lihat rumah tersebut.
"Saya setuju, hanya saja untuk harganya bisa di kurang sedikit? " tanya pria berpakaian rapi.
"Tid- " ucapan Anton harus terhenti begitu saudara langsung menyambar begitu saja.
"Boleh, bapak mau berapa? " tanya Santo dengan cepat.
"Kalau di lihat-lihat ini rumah lama dan ada beberapa yang saya lihat mulai rusak saya ingin minta kurang sekitar 50 juta " ucap nya.
"Boleh " jawab Santo cepat.
"Bang " protes Anton.
"Baiklah, mas setuju langsung saja ya mas " ucap cepat langsung deal.
"Bang " cicit Anton tapi tidak di respon sama sekali, bahkan panggilan Anton seakan tidak pernah ada.
"Baiklah, deal " ucap nya.
"Deal " jawab Santo.
Mendengar itu membuat tubuh Ani langsung lemas, semua benar-benar berakhir saat ini juga.
Proses pembayaran berlangsung dan surat tanah juga akan di Proses pindah nama secepatnya.
"Senang berbisnis dengan anda " ucap nya dengan senyum sumringah.
"Saya juga tidak kalah senang " jawab Santo.
"Baiklah saya permisi, besok saya ingin segera surat di urus " ucap nya yang langsung di Anggukan kepala oleh nya.
Sedangkan sang istri begitu berbinar melihat uang segepok berada di tangan.
"Mau beli apa aku ini " gumam nya.
"Emas, mobil, motor, dan tanah " jawab nya.
"Baiklah saya permisi semua terima kasih " pamit nya.
"Hati-hati " ucap nya.
Sedangkan Anton hanya melirik ke arah sang istri yang diam-diam meneteskan air mata. jelas saja sedih rumah di mana mereka memulai berumah tangga walaupun harus merawat kedua orang tuanya.
"Anton, kalian harus kosongkan cepat rumah ini, Abang tidak mau tahu. Dan cepat kita hati hasil penjualan " ucap Santo Saudara Anton.
"Sayang sini uang nya " pinta Santo.
"Ih, mas ini aku aku " Protes sang istri.
"Iya, kita bagi dulu uang nya " ucap Santo lagi.
"cih,,, tunggu sebentar ini " dengan cepat dia memberikan uang satu gepok tipis pada sang suami.
"Ini untuk mu Anton " lanjut Santo menyerahkan uang yang hanya berjumlah 50 juta pada Anton.
"Sudah, ini semua punya kita " ucap sang istri.
"Kenapa? tidak mau " tanya Maya galak.
"Mbak, ini gimana hasil penjualan tadi banyak Lo, masak cuma ini, setengah saja tidak mbak " protes Anton.
"Bang " panggil Anton.
"Kau dengar ya Anton, selama kami nikah dan tinggal di sini rumah ini bagus tidak ada tuh yang rusak seperti itu, tapi selama kami pindah Sekarang sudah rusak anggap saja itu sebagai bentuk kalian ganti rugi " ucap Maya.
"Tapi mbak, ini memang murni rusak sendiri dan mbak tahu ini rumah lama " ucap Anton lagi.
"Tidak mau tahu, pokoknya kalian sudah tinggal di sini sedangkan kami tidak jadi sudah itu bagian mu " ucap Maya lagi.
"Sudahlah Anton, uang segitu juga banyak jika tidak mau sudah sini " pinta Santo.
"Sudah ayah " ucap Ani membuka suara.
"Baiklah " jawab Anton.
"Begitu dong, ayo mas kita pulang saja di sini gerah " ucap Maya sombong.
Tanpa pamit dan mengucap salam mereka pergi meninggalkan Anton dan Ani Yanga menatap nanar kepergian sepasang suami istri itu.
"Kalian memang jahat mas, tamak dan rakus " Anton membatin.
"Sudah yah, istighfar rezeki Allah itu pasti ada, mungkin ini yang berkah saat ini " ucap Ani.
"Iya Bu, ayo kita siap-siap " ucap Anton.