Di tengah kota yang selalu bising, ada sebuah arena rahasia tempat para petarung dari berbagai latar belakang berkumpul untuk menguji kemampuan mereka dalam pertarungan tanpa aturan. Riko, seorang pemuda biasa dengan masa lalu yang penuh dengan kesulitan, tiba-tiba terjun ke dunia yang keras ini setelah menerima tantangan yang tak bisa ditolak. Dengan kepercayaan diri yang tinggi, Riko siap menghadapi musuh-musuh terberatnya, termasuk Kuro, legenda petarung yang namanya sudah terkenal di seluruh arena.
Namun, hidupnya tak semudah itu. Selain fisik yang harus terus dilatih, Riko harus belajar bagaimana mengendalikan emosinya, memahami strategi pertarungan, dan yang terpenting—mengenal dirinya sendiri. Dalam dunia yang keras ini, setiap kekalahan bisa menjadi pukulan besar, tapi setiap kemenangan juga membawa tantangan yang lebih berat.
Dengan dukungan sahabat sejati, Tatsu, dan berbagai teman baru yang ditemuinya di sepanjang jalan, Riko berusaha untuk bertahan hidup, mengatasi rasa t
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zylan Rahrezi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kemenangan dan Perayaan yang Tak Terlupakan
Setelah pengumuman kemenangan yang gemuruh itu, seluruh stadion seakan tak bisa berhenti bergemuruh. Tatsu dan Riko berdiri di podium, dengan medali emas di leher mereka dan senyum lebar yang tak bisa disembunyikan. Ryo, yang sejak awal sedikit skeptis dengan taktik aneh Tatsu, sekarang hanya bisa menggelengkan kepala sambil tersenyum. Kemenangan ini memang tak terduga, dan sudah pasti, tidak akan pernah mereka lupakan.
“Kita menang, bro! Kemenangan ini lebih manis dari nasi goreng!” Tatsu teriak sambil melompat-lompat kegirangan.
Riko yang berdiri di sampingnya hanya bisa menghela napas. “Lo pantes jadi juara dengan ide gila lo, Tas. Gue nggak tahu lagi harus ngomong apa.” Riko hampir tertawa melihat kelakuan Tatsu yang tetap saja tidak pernah serius, meskipun mereka baru saja memenangkan pertandingan besar.
Setelah melompat-lompat kegirangan, Tatsu mengangkat medali emasnya tinggi-tinggi. “Gue janji, ini medali pertama gue, tapi nggak terakhir! Lo semua siap-siap aja, karena gue bakal jadi legenda berikutnya. Dan semua orang bakal inget satu hal: Pizza Luar Biasa!” Tatsu berkata dengan penuh keyakinan, meskipun dia tahu rasanya lebih ingin berteriak senang sambil berlarian keliling arena.
Riko mendengus, meskipun jelas terlihat senyum puas di wajahnya. “Lo beneran serius, ya, Tas? Lo bikin strategi menang pake pizza. Gila.”
Tatsu meraih sepotong pizza yang ada di tas punggungnya—entah itu sisa atau pesanan baru—dan mengangkatnya. “Kita harus rayakan kemenangan ini dengan Pizza Luar Biasa lagi! Gue tahu gue bisa jadi juara kalau gue punya pizza ini.”
Riko melihat Tatsu yang menggigit pizza dengan puas dan menatap langit. “Lo memang beda, Tas. Tapi mungkin itu yang bikin lo beda dari yang lain. Lo nggak pernah mau serius, tapi selalu bisa bikin sesuatu jadi seru.”
“Bener, bro! Lo jadi serius aja tuh yang bikin hidup lo berat. Coba deh, makan pizza sambil ketawa. Dijamin, hidup lo bakal lebih ringan!” Tatsu menimpali dengan santai, sambil melanjutkan suapan pizza-nya.
Sementara itu, Ryo yang sudah ikut merayakan kemenangan mereka juga bergabung. “Oke, oke. Gue harus akui, kalian memang nggak ada tandingannya. Tapi kalian tahu, sekarang ada tantangan baru yang lebih besar di luar sana.”
Tatsu berhenti sejenak dan menatap Ryo dengan serius. “Tantangan baru, ya? Pasti ada hal keren lagi, kan? Gue siap, asal ada pizza.”
Riko hanya menggelengkan kepala dan tertawa. “Tatsu, kalau lo terus kayak gini, kita bisa jadi juara dunia dengan nasi goreng dan pizza.”
Tatsu tersenyum lebar. “Yap, itu misi gue! Nasi goreng dan pizza, jurus andalan para juara!”
Perayaan di Kota
Setelah upacara penghargaan selesai, para juara kembali ke kota untuk merayakan kemenangan mereka. Teman-teman mereka, serta para pendukung yang setia, ikut meramaikan perayaan dengan suasana yang penuh kebahagiaan. Tatsu dan Riko diundang ke sebuah restoran besar yang terkenal dengan hidangan khasnya, dan tentu saja, Tatsu tidak lupa untuk memesan Pizza Luar Biasa sebagai menu utama.
“Gue bilang apa? Pizza selalu jadi kunci sukses!” Tatsu berkata dengan bangga, menggigit pizza besar di depan banyak orang. “Kalian tahu, kita bisa ngerayain kemenangan ini dengan sesuatu yang lebih besar! Kita bukan cuma juara turnamen ini, tapi kita juga juara dalam hidup!” Ia tertawa terbahak-bahak, menarik perhatian semua orang di restoran.
Riko hanya bisa menggelengkan kepala. “Tas, kalau lo terus kayak gini, gue nggak tahu apakah kita juara atau justru ngelawak di panggung dunia.”
Tatsu kembali mengangkat pizza-nya, menghadap ke seluruh restoran. “Jadi, siapa yang mau jadi juara? Kita bisa bikin pizza paling enak, atau jadi tim yang paling kocak, tapi kita tetap juara! Satu untuk semua, dan semua untuk pizza!”
Pendukung mereka di restoran bersorak, dan bahkan beberapa orang yang belum tahu siapa mereka pun ikut bertepuk tangan, terhibur dengan tingkah laku Tatsu yang nyeleneh namun penuh semangat.
Kejutan Dari Masa Depan
Namun, di tengah perayaan itu, Ryo tiba-tiba menghampiri mereka dengan wajah serius. “Dengar, Tatsu, Riko… ada sesuatu yang lebih besar dari turnamen ini yang bakal datang. Gue nggak bisa bilang banyak sekarang, tapi yang jelas, lo berdua akan dihadapkan pada tantangan yang lebih berat lagi.”
Tatsu berhenti makan dan menatap Ryo. “Lebih besar? Gue sih siap aja, asalkan ada pizza.”
“Lo benar-benar nggak bisa lepas dari pizza ya, Tas?” Riko tertawa.
Ryo mengangguk serius. “Ini bukan tentang pizza, bro. Tapi kita harus lebih siap. Apa yang akan datang ini bisa jadi ancaman serius. Gue nggak bisa kasih detailnya, tapi gue yakin kita semua akan membutuhkan lebih dari sekadar strategi aneh seperti nasi goreng dan pizza.”
Tatsu menatapnya dengan senyuman lebar. “Ah, jangan khawatir, bro. Apa pun tantangannya, kita akan hadapi dengan cara kita. Kalau kita punya teman, kita bisa ngalahin apa pun. Plus, kita punya pizza.”
Riko ikut tersenyum. “Ya, siapa tahu pizza bisa menyelamatkan dunia.”
Mereka bertiga berdiri bersama di tengah restoran, memandang ke masa depan yang tak pasti, namun penuh dengan petualangan dan kejutan. Mungkin tantangan besar sedang menunggu di luar sana, tapi selama mereka punya keberanian dan kebersamaan, serta pizza sebagai senjata pamungkas, tidak ada yang bisa menghalangi mereka.
Dan begitu, dengan tawa yang masih mengalir dan semangat yang tak pernah padam, mereka siap menghadapi apa pun yang akan datang. Karena, seperti kata Tatsu, “Dunia ini milik mereka yang siap dan tentu saja, yang tidak melupakan pizza.”