NovelToon NovelToon
Gadis Pilihan Hati Erlangga

Gadis Pilihan Hati Erlangga

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:88.1k
Nilai: 5
Nama Author: Bunda RH

Erlangga Putra Prasetyo, seorang pemuda tampan dengan sejuta pesona. Wanita mana yang tidak jatuh cinta pada ketampanan dan budi pekertinya yang luhur. Namun di antara beberapa wanita yang dekat dengannya, hanya satu wanita yang dapat menggetarkan hatinya.

Rifka Zakiya Abraham, seorang perempuan yang cantik dengan ciri khas bulu matanya yang lentik serta senyumnya yang manja. Namun sayang senyum itu sangat sulit untuk dinikmati bagi orang yang baru bertemu dengannya.

Aira Fadilah, seorang gadis desa yang manis dan menawan. Ia merupakan teman kecil Erlangga. Ia diam-diam menyimpan rasa kepada Erlangga.

Qonita Andini, gadis ini disinyalir akan menjadi pendamping hidup Erlangga.Mereka dijodohkan oleh kedua orang tuanya.

Siapakah yang akan menjadi tambatan hati Erlangga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda RH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kena prank

Bunda Winda menyenggol lengan suaminya memberi kode agar melihat ke arah putranya dan Rifka. Papa Pras pun langsung mengerti.

Percakapan antara Oma dan Opa masih berlanjut. Mereka masih saling memberi perhatian. Hal tersebut membuat orang yang ada, di dalam ruangan tersebut merasa sedang menjadi obat nyamuk.

Papi Zaki dan Mami Fatin makan makanan yang dibawa Rifka.

"Dek, kamu nggak makan? Tanya Mami Fatin kepada, Bunda Winda.

"Nggak deh, Mbak. Bentar lagi kan aku pulang. Makan di rumah aja."

Rifka duduk di samping kedua orang tuanya. Sedangkan Erlangga duduk di depan kamar.

Setelah Papi Zaki selesai makan, Opa memanggilnya. Bunda Winda ingin pamit pulang, tapi masih dicegah oleh Opa.

......................

Dua hari kemudian.

Opa sudah diperbolehkan pulang oleh Dokter. Namun nanti Dokter akan mengontrol keadaan Opa setiap seminggu sekali ke rumah. Perkembangan Opa membaik karena Opa akan mendapatkan kabar bahagia tentang cucunya. Opa telah menyuruh orang untuk mengatur segalanya.

Hari ini adalah hari pertunangan Rifka. Pertunangan tersebut diadakan di rumah Opa Tristan. Saat ini Rifka sedang menangis tersedu-sedu di kamar. Ia sama sekali tidak menyangka jika kedua orang tuanya sangat egois. Mereka mengambil keputusan tanpa meminta persetujuan Rifka.Namun Rifka tidak bisal berbuat apa-apa, karena menurut orang tuanya ini adalah permintaan Opa.

Sedangkan di rumah Erlangga. Kini ia sedang murung di kamarnya. Ia tidak ingin datang ke acara pertunangan Rifka. Hatinya kini sudah hancur berkeping-keping. Ia merasa sudah tidak ada harapan lagi.

Melihat putranya tanpa semangat, Bunda sangat sedih.

"Maafkan Bunda, Bang." Batin Bunda Winda.

"Bang, kenapa belum siap?"

"Bun, Er tidak usah ikut ya."

"Bang, walau bagaimana pun kamu masih bersaudara dengan Rifka. Apa kamu tidak ingin hadir di hari bahagianya? Semua sudah diatur oleh Alkah, Bang. Jadilah laki-laki yang bijak. Bunda mengerti perasaanmu, Bang." Bunda mengusap bahu putranya.

"Hem, iya. Tunggu Er, lima menit saja."

"Oke, Bunda tunggu ya. Ini bajunya sudah Bunda siapkan."

Bunda Winda sudah menyiapkan celana bahan kain warna hitam dan baju batik lengan panjang warna cream.

Erlangga segera bersiap. Sedangkan Bunda Winda turun ke bawah menemui suaminya.

"Bagaimana, Bun?"

"Kasihan sekali putra kita, Pa."

"Sabar, semua akan indah pada waktunya."

Lima menit kemudian, Erlangga pun turun ke bawah. Bunda masih merapikan rambut putranya yang kurang rapi.

Setelah itu, mereka berangkat. Oma Widia dan Opa Wangsa pun ikut serta.

Sepanjang perjalanan, Erlangga diam tanpa kata. Bunda dan Palanya memakluminya.

Di rumah Opa Tristan, semuaynya telah dipersiapkan. Bahkan ada mini dekorasi yang penuh dengan bunga cream dan gold menghiasi ruang tengah. Mereka tidak mengundang banyak orang. Hanya keluarga mereka saja sudah cukup banyak.

Hati Rifka semakin tak karuan. Ia terpaksa memakai kebaya dan rok batik hasil desainnya sendiri yang diambil tadi pagi di galery bajunya yang ada di Surabaya. Erika membantunya untuk bermake-up.

"Udah dong, Mbak. Jangan nangis terus! Mbak itu seharusnya bahagia. Calon mbak ini keren lho."

"Dek, aku itu nggak cinta! Aku kabur saja deh ya."

"Eh eh, jangan! Mbak mau Opa sakit lagi?"

Mendengar nama Opanya disebut, Rifka menghela nafasnya panjang.

"Ya Allah, kenapa harus begini?"

"Nah sudah cantik ini, mbak. Jangan nangis lagi ya. Bentar lagi calon tunangannya Mbak akan datang."

Keluarga Bunda Winda baru saja sampai di kediaman Opa Tristan. Erlangga harus memaksakan dirinya untuk tersenyum meski rasanya ia ingin teriak sekencang-kencangnya.

Opa Tristan menyuruh Mami Fatin untuk memanggil Rifka agar turun ke bawah. Mami Fatin pun segera pergi ke atas.

"Rifka, ayo turun. Sebentar lagi mereka akan sampai."

Mami Fatin sebenarnya tidak tega melihat kegundahan putrinya. Namun ia terpaksa harus melakukannya.

Rifka pun digandeng Mami dan Erika turun ke bawah. Semua orang melihat kedatangan Rifka, tidak terkecuali Erlangga. Namun Erlangga hanya bisa mengelus dadanya seraya beristigfar. Kemudian ia menundukkan kepala.

"Ya Allah, astagfirullah.... sakit sekali rasanya."

Kali ini yang menjadi pembawa acara adalah Erik, putra kedua Om Fadil yang baru datang dari Jogjakarta.

"Tes tes... assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh... "

"Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh."

"Sebelumnya mohon maaf, harap semuanya duduk di tempat yang telah disediakan."

Pikiran Rifka dan Erlangga sedang kacau, mereka tidak menyadari apa pun. Mereka duduk di tempat masing-masing dengan pandangan kosong.

Setelah memuji kehadirat Allah dan membaca sholawat serta membuka dengan surat Al-Fatihah, Erik pun memanggil nama Om Pras.

"Silahkan kepada Om Pras untuk mengambil alih."

Saat nama Papanya dipanggil pun, Erlangga belum menyadari apa-apa. Begitu pula dengan Rifka yang hanya menunduk dan memainkan jarinya sendiri.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."

"Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh."

"Alhamdulillah pada kesempatan kali ini kita bisa berkumpul bersama dengan keadaan sehat wal'afiah. Saya tidak perlu panjang lebar saat ini. Langsung saja, kepada Kakak ipar saya Kak Zaki. Saya sebagai wali dari Erlangga Prasetyo Putra ingin melamar ananda Rifka Zakiyah Abraham sebagai calon istri putra Kami Erlangga.

Jreng jreng

Baik Erlangga maupun Rifka langsung mendongak. Mereka seakan tidak percaya dengan apa yang mereka didengar. Mereka berdua bingung. Namun saat keduanya saling berpandangan dan melihat baju yang mereka pakai, ternyata baju batik Erlangga seragam dengan roknya Rifka.

Erlangga menoleh ke arah sang Bunda. Bunda pun tersenyum seraya mengangguk memberi isyarat.

"Mami.... "

Mami Fatin menggenggam tangan putrinya.

"Bukan Kadafi yang akan bertunangan dengan kamu, Tapi Erlangga. Bagaimana, apa kamu masih mau menolaknya?"

Rifka langsung menunduk malu.

"Lebih jelasnya biar Erlangga sendiri yang melamar ya. Ayo Bang, sini maju!" Ujar Papa Pras.

"Pa.... "

"Cepat maju, Er!" Perintah Opa.

Erlangga seperti orang linglung. Ia tidak percaya dengan apa yang terjadi pada dirinya saat ini. Namun bersamaan dengan saat ia maju, ada beberapa rombongan yang datang membawa seserahan. Dan di antara rombongan tersebut, ada Nenek Fatimah.

Erlangga shock, tidak menyangka jika dirinya akan kena prank keluarganya sendiri.

Nenek mengacungkan jempol dari jauh.Erlangga pun mengatur nafasnya. Kali ini ia harus yakin bahwa ini adalah kenyataan dan ini kesempatan yang tidak datang dua kali.

"Bismillahirrahmanirrahim.... Pak de Zaki. Izinkan saya melamar Rifka sebagai calon istri saya."

"Ehem... coba kamu tanya sama orangnya langsung, ananda Erlangga."

Erlangga menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia nervous, malu sekaligus senang mendapatkan kesempatan ini.

Beberapa orang yang hadir tersenyum karena merasa lucu melihat gelagat Erlangga.

Erlangga menghela nafas panjang. Ia tambah nervous saat akan menanyakannya langsung pada si jutek yang membuat hatinya ketar-ketir.

"Rif-Rifka... maukah kamu menjadi calon istriku?"

Akhirnya kalimat itu lolos dari bibir Erlangga.

"Mau...mau....mau....mau....." Ujar penonton yang dibuat gemas dengan ekspresi mereka berdua.

"Bismillahirrahmanirrahim... saya mau. "

"Alhamdulillah.... " Ucap Erlangga sambil menengadahkan kedua tangannya.

Disambut sorakan dari yang lainnya.

"Cie cie... bukan sepupu lagi nie tapi calon imam." Ujar Erika.

Bersambung.....

...****************...

Maaf ya kak masih dalam suasana berduka.

Kemarin setelah Paman saya dimakamkan, sorenya bibi dari suami yang dimakamkan malamnya tahlilan. Jadi satu hari kemarin author nggak sempat nulis. Lanjut besok lagi ya kak, Terima kasih atas support dan belasungkawanya 🙏

1
Mulianti Mulianti
uhhh manis banget
Bunda RH: iya kak, gula mah lewat 🤣🥰
total 1 replies
Nurhasana
mantap
lanjut
Bunda RH: siap kak
total 1 replies
secret
WIN (Waktu Indonesia bagian Nyengir) 😁😭 gemeesshhh bgtt kaleennn🤏🏻 langsung sembuh yaa Err, obat mujarabnya dah dtgg
Bunda RH: haha obat murah meriah
total 1 replies
dewi rofiqoh
Seru ya er, pacaran setelah nikah🤭🤭🤭, mau ngapain aja gk ada yg ngelarang 😂😂😂.... Asal pada tempatnya ya🤭🤭🤭🤭
Bunda RH: hahaha, kalau salah tempat gimana hayo
gak bahaya ta?
total 1 replies
Jenong Nong
ahhhhh bunda Winda ganggu aja sihhhh.... 😂😂😂❤❤🙏🙏
Bunda RH: wkwkk ngontrol kak, takutnya Er khilaf
total 1 replies
Iqlima Al Jazira
crazy up donk thor
Bunda RH: maaf kak belum bisa, author sudah jelaskan sebelumnya ya😊
total 1 replies
Sholicha
bunda winda ya ya ampu emang niat banget ya ganggu 😂🤭
Bunda RH: hahaha... disuruh author kak
total 1 replies
Wiwik widyawati
duhhh kakak athor bikin akunya baper dah liat er sama rifka bermanja-manja....sayang skrng punya cuma 1..kmrn2 up 2..😅😅
Bunda RH: iya kak, masih sangat sibuk🙏
total 1 replies
Winarti Winarti
baper jadi nya
Bunda RH: iya kak, berasa muda lagi 😍
total 1 replies
Winarti Winarti
lanjut thor
semangat untuk up date nya
semoga bahagia terus Erlangga dan Rifka
Bunda RH: amin 😇
total 1 replies
Tri Handayani
gemes dech sama pasangan ini'masih malu"kucing.
Bunda RH: iya kak, malu-malu tapi mau 😆
total 1 replies
Raffi Djaya
bagus suka selalu ditunggu karya-karya terbarunya terimakasih sukses sehat selalu
Bunda RH: MasyaAllah Terima kasih banyak kak
total 1 replies
Sri Rahayu
keluar tu manja nya Er....kesempatan ya Er mumpung ada Rifka....kasihan pengantin baru hrs pisah rumah dulu sampe resepsi kt opa.Tristan...sabar Er nanti akan tiba waktunya kalian berdua terus 🤩🤩🤩... lanjut Thorr 😘😘😘
Bunda RH: sabar akan berubah manis 😍
total 1 replies
Lufthi Beyza
pagi"dah bikin baper aja nih,lanjut Thor, tetap semangat dan jaga kesehatan ya thor
Bunda RH: iya kak, jadi kembali muda lagi 😄
total 1 replies
Kasih Bonda
next thor semangat
Bunda RH: siap kak
total 1 replies
Nuri 73749473729
si sweet banget mereka ber2, lanjut Thor lanjut
Bunda RH: siap kak
total 1 replies
betriz mom
suasana pengantin baru yang tanpa pancaran memang bikin gemes...dirasa juga pasti banyak reader yang suka cerita yang seperti ini 😍🙏
Bunda RH: hehe author aja senyum" sendiri/Grin/
total 1 replies
Supryatin 123
pagi2 dah d buat senyum2 sendiri sama kemesraan bang er ma Ning Rifka.pacaran halal ala bang er n Ning Rifka
Supryatin 123: /Joyful//Joyful/
Bunda RH: iya kak jadi garing nih gigi 😬
total 2 replies
Yasmin Natasya
pagi2 dah baper😍😍
Bunda RH: yang penting gak laper kak hihi
total 1 replies
Nur rochman
Masyaalloh i dah pacaran halal, meskipun lagi sakit , bang Er bisa aja memanfaatkan momen bertemu isteri pujaan hati, untuk bermanja walaupun cuma berdekatan dan pegangan tangan 😍😍😍 wah serasa dunia hanya milik berdua😅😅😅 karena bentar lagi sang isteri dibawa pulang lagi sama ortunya 😇😇😇
Bunda RH: kesempatan dalam kesempitan kata Er 🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!