semua cerita dalam novel ini tidak ada kaitannya dengan sejarah, semuanya hanya fiktif belakang. 🙏🙏
Dewa dewi didunia hampir sudah tidak ada didunia ini, dewi dari dunia bawah yang penasaran dengan kehidupan manusia zaman sekarang.
Dewi itu adalah dewi keadilan, nama resminya Nemesis tapi orang di dunia bawah memanggilnya dengan Nemi.
Setelah sampai didunia atas dengan asistennya bernama Gero siluman anjing, mereka berdua pergi ke dunia atas tanpa sepengetahuan dewa bawah.
Tinggal didunia manusia mereka beradaptasi dengan lingkungan sekitar, mereka berdua menjadi manusia yang polos tanpa tau apa-apa tentang kehidupan manusia zaman sekarang.
Saat mereka yang sedang kebingungan dengan tempat tinggal, seorang jaksa yang bernama Mark Webber.
Maka saat didunia atas mereka berdua tinggal bersama Mark, untuk membalas bantuan nya Nemi membantu kasus yang ditanggani oleh Mark.
apa saja yang dilakukan Nemi didunia manusia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 8.Ramuan Cupid berkerja.
Setelah melawan Mou,Nemi banyak kehilangan tenaga nya dan untuk mengembalikan kekuatan miliknya. Dia beristirahat cukup lama selama 4 hari, dia mengunci pintu kamarnya tanpa memperbolehkan mereka untuk masuk kedalam.
Mark yang sudah terkena ramuan cinta Cupid, dia merasa gelisah dan cemas karena beberapa hari tidak melihat Nemi.
Saat sarapan dia selalu bertanya kepada Gero, saat pulang dari kerja selalu menanyakan Nemi dengan wajah sok coolnya selalu menanyakan keadaan Nemi.
Sehingga membuat Gero kesal sendiri, dan malas menjawab pertanyaan dari Mark.
Sampai suatu hari dia pun menjawabnya sambil membentak Mark. "Tuan, dewi sedang beristirahat. Jadi saya sudah bilang ratusan kali kepada anda, tidak perlu khawatirkan dewi. Dia akan baik-baik saja! "Bentak Gero dengan marah.
Mark juga menjadi kesal dengan jawaban Gero yang membentak seperti itu. " Tanya saja tidak boleh, aku juga khawatir pada dewimu itu!. Kamu dari pada marah tidak jelas, sudah belum mempelajari tentang saudaraku. Karena sebentar lagi cuti kerjanya akan habis, katanya makhluk pintar!, menghafal seperti itu saja sampai berhari-hari "Ucap Mark yang sinis.
Mark pun pagi itu setelah meluapkan rasa marahnya, langsung pergi untuk berkerja.
Mou yang melihat kejadian itu, bertanya kepada Gero. " Sebenarnya, kenapa dengan tuan?. Begitu perhatiannya kepada dewi "Ucap Mou.
" Semua ini gara-gara Cupid, sudahlah nanti aku jelaskan. Sekarang bantu aku untuk membuat banyak makanan untuk dewi, sebentar lagi dia akan keluar. Dewi pasti lapar! "Ucap Gero.
" Baiklah, serahkan pelayan dewi padaku!. Anjing neraka sebaiknya lekas belajar, kalau tidak dimarahin tuan "Ucap Mou dengan nada mengoda.
" Iya aku tau! "Jawab Gero sambil mengambil berkas mengenai Peter.
Tak beberapa lama kemudian kamar Nemi terbuka dari dalam, dan Nemi pun keluar dengan wajah yang bengkak dan rambut yang acak-acakan.
Mereka berdua pun melihat kearah Nemi, mereka berdua pun senang akhirnya Nemi sudah bangun dari tidur panjangnya.
"Dewi, anda sudah bangun? " Tanya Mou.
"Pagi dewi, saya akan menyiapkan sarapan untuk anda! " Ucap Gero sambil tersenyum.
Nemi pun menguap, dengan membalas sapaan mereka berdua. "Pagi!, berapa lama aku tidur? " Tanya Nemi.
"Sekitar 4 hari dewi" Jawab Mou.
Nemi lalu berjalan kearah kamar mandi, sebelum masuk dia memerintahkan untuk menyiapkan sarapan yang banyak. "Kalian berdua, segera siapkan aku sarapan. Aku mau mandi dulu, karena tubuh manusia ini bau sekali karena sudah lama tidak aku bersihkan" Ucap nya.
Mereka berdua pun menyanggupi permintaan Nemi. "Baik dewi" Jawab mereka serentak.
Di tempat lain.
Mark terus saja terbayang oleh sosok Nemi saat dia memperlihatkan dirinya sebagai dewi, sehingga dia tidak bisa fokus pada perkerjaan nya.
Dengan mengambil nafas panjang, Mark pun mempermainkan pena di tangannya. Dia berusaha untuk bisa fokus saat mempelajari kasus yang dia baca. "Kenapa aku harus memikirkan dirinya? " Ucapnya.
Tiba-tiba sahabatnya masuk kedalam kantornya, tanpa basa-basi dia meminta asisten Mark membuatkan teh untuk dirinya."Nyonya Jennie!, seperti biasa "Ucap Dery sambil tersenyum.
" Baik pak!, teh hijau "Sahut nyonya Jennie sambil tersenyum kepada Dery.
" Aku tunggu dikantor Mark! "Seru Dery.
Mark pun yang kesal dengan sikap Dery yang seenaknya menyuruh asistennya. " Nyonya Jennie itu memangnya asisten mu!, suka kamu suruh seenaknya "Ucapnya.
" Entah kenapa bikinan teh hijau nyonya Jennie berbeda dengan asisten ku"Jawab Dery sambil menutup pintu kantor Mark.
Dery langsung duduk dikursi depan Mark, dan Mark pun penasaran dengan kedatangan Dery ke tempatnya. "Mau apa kamu kesini? " Tanyanya.
"Aku ingin menceritakan kejadian saat sidang yang baru aku tangani, ini baru ku alami semasa aku jadi Jaksa" Jawab Dery.
"Apa yang memangnya terjadi disidang?" Tanya Mark.
Dery pun menceritakan sidang yang dia lakukan tadi, sidang tersebut tentang kasus pelecehan yang dilakukan seorang pria yang bernama Gery.
Saat sidang terdakwa dengan menangis dan memohon maaf kepada keluarga korban dan korban yang sudah dilecehkan oleh dirinya, dan dia juga meminta hakim memberikan hukuman berat asalkan jangan diberi hukuman mati.
"Itu sidang yang pertama kali aku tangani dengan terdakwa mengemis untuk dihukum, setelah aku selidiki seperti dia sedang depresi parah. Karena setelah ditangkap dia malah tidak pernah tidur, katanya jika tidur dia akan disiksa dineraka. Bukankah itu aneh! " Ucap Dery.
"Bagus dong jika seperti itu!, kita tidak perlu bersusah payah meminta hukuman kepada hakim. Yang kamu alami tidak seaneh yang aku alami" Ucap Mark.
Dery pun mendesak Mark untuk menceritakan tentang apa yang dialami, tapi Mark tetap diam dan memilih untuk merahasiakannya.
Tiba-tiba Dery teringat tentang identitas gadis yang ingin diselidiki oleh Mark. "Aku lupa menyampaikan, kalau aku tau tentang gadis itu"Ucapnya.
" Siapa dia? "Tanya Mark.
Dery pun menceritakan kalau, gadis itu bernama Amy. Gadis yatim piatu yang baru datang dari desa untuk melanjutkan sekolah dikota, dan beberapa hari ini dia menghilang.
Orang terakhir yang berhubungan dengan dirinya adalah Peter, dia meminta bantuan Peter untuk mencari kakeknya.
"Jadi namanya Amy! " Seru Mark.
Dery lalu memberikan dokumen yang berisi tentang Amy, saat melihat nama ayahnya Mark terkejut.
"Antonio marcus, jangan bilang keluarga marcus!. Geng yang ditakuti dikota, ketua Marcus mueller yang sangat sulit kita tangkap itu! " Ucap Mark.
"Benar sekali!, dia cucunya yang Marcus sendiri tidak tau kalau dia mempunyai cucu, karena dia berpikir anaknya Antonio sudah meninggal karena kecelakaan di luar kota" Penjelasan Dery.
"Menarik sekali, sekarang aku tau alasannya kenapa mereka berdua meninggal begitu menyedihkan" Gumam Mark sambil tersenyum.
Dery pun mendengarkan ucapan Mark. "Siapa yang meninggal begitu menyedihkan? " Tanyanya.
Mark pun berusaha menutupi kebenarannya dari Dery. "Maksudku, jika musuhnya tau kalau Marcus punya cucu maka mereka pasti meninggal dengan menyedihkan. Pasti musuh Marcus akan menghalangi si tua itu tau kalau dirinya punya cucu, bisa-bisa Amy akan mati di tangan mereka" Penjelasan Mark.
"Kau benar!, kasihan gadis cantik ini" Ucap Dery.
Dan pembicaraan mereka pun terpotong oleh kedatangan nyonya Jennie membawakan pesanan dari Dery, waktu pun tak terasa hari sudah sore dan saatnya Mark untuk pulang.
Tapi saat ini Mark bersemangat untuk pulang,bahkan saat Dery untuk mengajak Mark pergi ke tempat tongkrongan mereka, dia pun menolak ajakan Dery.
Mobil Mark pun masuk kedalam lingkungan tempat tinggal dirinya, rasanya tetangganya sudah kembali normal.
Mereka pun menyapa Mark, dan mulai tersenyum tidak seperti saat Mark datang kesana semua orang melihat Mark seperti memusuhi dirinya.
Sekarang tetangga Mark ramah kepadanya, dan Mark pun juga ramah kepada mereka. Mobil Mark pun masuk kedalam bagasi rumahnya, di luar dia mendengar suara tawa Nemi yang sedang bergurau dengan Gero.
Dengan bersemangat nya Mark berjalan kedalam rumahnya, dan membuka pintu rumahnya.
Dan menyapa mereka yang ada di dalam rumahnya dengan senyum lebar, dan matanya mencari keberadaan Nemi.
Tiba-tiba saja Nemi muncul dari arah dapur membawa makanan untuk mereka berdua, lalu menyapa Mark dengan senyum diwajahnya.
"Selamat datang! " Sambut Nemi.
Seakan-akan waktu terhenti melihat senyum manis Nemi, Mark juga tersenyum sambil menyapa Nemi.